Share

34. Tamu Tak Diundang

"Perkenalkan aku Ismi."

Wanita itu tersenyum dengan lembut sembari berdiri menyalamiku. Anak laki-laki di gendongannya yang kutebak bernama Gani tertidur lelap.

Kusambut uluran tangannya. Kupersilahkan wanita itu untuk duduk kembali.

"Ya, Ismi, ada keperluan apa, ya?" tanyaku sedatar mungkin. Padahal ada gejolak yang entah apa di hatiku mengetahui perempuan yang selama ini diperhatikan lebih oleh suamiku ada di sini. Tepat di hadapanku.

Ismi seperti yang kulihat di foto, ia anggun, keibuan, suaranya lembut saat tadi memperkenalkan diri dan terlihat menarik.

"A-aku yang selama ini ..." dia tampak ragu-ragu berpikir apa yang akan diucapkannya.

"Mas Juna menyuruhmu datang?" selaku karena ia tak kunjung mengatakan apa pun.

"Tidak, aku berinisiatif datang sendiri, Mbak," Jawabnya, masih terlihat sekali ia begitu menahan diri karena gugup.

Suasana terasa amat sangat canggung sekali saat ini di antara kami. Lagi pula tak kusangka dia akan berani menampakkan batang hidungnya di hadapanku.

"Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status