Share

25 Perpisahan?

Memaafkan adalah kemenangan terbaik.

__ Ali bin Abi Thalib __

"Tentu saja. Aku telah memaafkanmu jauh-jauh hari," jawab Elif dengan bibir mengerucut.

"Benarkah? Apa itu berarti kau akan pulang bersamaku?" tanya Ammar spontan.

Deg.

Jantung Elif seketika berdebar kencang. Aliran darahnya seperti terhenti. Pernyataan Ammar terlalu blak-blakan dan tiba-tiba seperti ini.

"Mas,"

"Kenapa? Apa permintaanku terlalu berlebihan?

Ammar menahan tangan Elif saat wanita itu hendak beranjak dari sana. Tak bisa melarikan diri, Elif memilih tenggelam dalam mata Ammar. Di mana dirinya tengah menari-nari di sana.

Menit kemudian wanita itu tersenyum. Satu yang bisa Ammar tangkap. Ketulusan. Elif laksana Edelweis, senyuman tulus seorang kekasih.

"Tak hanya di lisan, aku telah memaafkanmu dari hatiku, Mas. Jujur, aku begitu tersanjung saat diajak untuk pulang, tapi ...."

Ammar semakin mempererat pelukan. Menanti kalimat yang terputus dengan perasaan tak karuan.

"Mas, bolehkah aku meminta waktu sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status