Share

Bab 14

Hansen akhirnya pergi ke studionya, tetapi yang menyambutnya di sana adalah Farhan.

"Starla masih marah sama kamu? Kudengar dari orang-orang di studio, dia sudah tujuh hari nggak masuk kerja."

"Apa? Kenapa nggak ada yang beri tahu aku?" tanya Hansen dengan nada terkejut.

"Kenapa? Karena kamu terlalu sibuk sama adikku, Vivian. Aku kira kamu sudah nggak peduli lagi sama Starla. Lagi pula, meski Starla bisu dan tuli, dia sudah dewasa. Kalaupun mengambek, dia akan pulang sendirinya kalau sudah lapar ...."

Bruk!

Hansen langsung menghantam wajah Farhan dengan tinjunya, matanya memerah karena marah.

"Kamu tahu dia bisu dan tuli, 'kan? Sialan! Gimana kalau dia ditindas di luar?"

"Ditindas? Hansen, bukankah orang yang paling sering menindasnya di dunia ini adalah kamu sendiri?"

Farhan mendorongnya dengan kasar, lalu merapikan kerah bajunya yang kusut. "Hansen, kalau aku jadi kamu, aku nggak akan terus melirik orang lain saat masih ada seseorang di sisiku."

"Kalau aku jadi kamu, aku akan melapor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status