8. Aku Merayu Tuhan Sadewa Diculik. Penulis : Lusia Sudarti Part 8Saskia sontak menoleh kebelakang, kedua netranya membola sempurna ketika melihat seseorang yang berdiri di belakangnya. "Ss ... !" Ucapan Saskia terhenti seketika melihat Layla telah berdiri dan menahan tangannya yang akan memukul Naysila. "Aawww, sakit! Lepaskan tanganku Layla!" bentaknya. "Apa! Sakit! Lepas kalo kamu bisa!" jawab Layla yang semakin mengeratkan cengkramannya. Orang-orang berkerumun menyaksikan pertengkaran mereka. "Enggak menyangka ya, ternyata cewek cantik itu berani melawan Saskia yang sombong itu!" bisik mereka. "Iya betul," balas yang lainnya. Sementara Sadewa memantau mereka dan berjaga seandainya Saskia berbuat nekat. "Saskia, udah ayo kita pergi! Lihat mereka semua menyaksikan kalian!" bisik Mita ditelinga Saskia yang sedang meringis menahan nyeri dipergelangan tangannya karena ulah Layla. "Layla! Lepasin!" teriak Saskia dengan wajah menahan sakit. Dengan sekali hentakan Layla mel
9. Aku Merayu Tuhan Menjadi Santapan Dukun Cab*l Penulis : Lusia Sudarti Part 9Saskia seolah terhipnotis dengan tatapan Ki Suro. Ia menyambut uluran tangan Ki Suro dan mengikutinya menuju ke sebuah kamar ...!Saskia tak menolak ketika tangan kekar berkulit gelap tersebut menarik dan membawanya keatas pembaringan. Ki Suro mendekatkan wajahnya kearah Saskia. Lalu melumat bibir Saskia dengan rakus. Aroma tembakau memyengat dari bibirnya. Saskia tersentak menerima serangan Ki Suro yang begitu cepat. Ia berusaha menghindari wajah Ki Suro.Namun bukan Ki Suro namanya jika tak dapat meluluhkan Saskia. Dengan gerakan cepat ia naik keatas pembaringan dan menindih tubuh Saskia.Sumpah demi apa Saskia bukannya mengelak dan marah, ia malah menikmati dan tak sabar menanti serangan dan sentuhan Ki Suro. Ki Suro yang mengetahui mangsanya telah luluh dengan tersenyum miring penuh kemenangan segera melucuti semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Meskipun Ki Suro telah berumur namun bentuk tub
10. Aku Merayu Tuhan Sadewa Masuk Jebakan Saskia. Penulis : Lusia Sudarti Part 10 Mita menikmati semuanya. Ia tak menyadari telah masuk dalam jebakan Ki Suro. Tak ada lagi yang dapat ia banggakan dari dirinya.Keperawanannya direnggut paksa oleh bandot tua yang doyan daun muda.π₯π₯π₯π₯π₯π₯π₯ Di sebuah kamar Sadewa tersadar dari pingsan-nya. Ia mengedarkan tatapan keseluruh sudut ruangan. Sadewa akan beranjak dari kursi, namun dia baru menyadari jika kedua tangan dan kakinya terikat di kursi dan mulutnya tertutup lakban. Tak ada yang dapat Sadewa lakukan kecuali terdiam sembari mengumpulkan sisa tenaganya. Pengaruh obat bius membuatnya sedikit lemah.Kedua kaki dan tangan-nya terikat begitu kuat di kursi. Ceklek! Ceklek!Tiba-tiba terdengar suara kunci di putar, dan tak lama kemudian daun pintu terbuka. Sosok Saskia dan Mita memasuki ruangan dimana Sadewa disekap dengan tubuh terikat. Saskia tersenyum miring melihat Sadewa yang juga menatapnya penuh dengan kebencian. "Hai Sa
11. Aku Merayu Tuhan Penulis : Lusia Sudarti Karma Buat Saskia Part 11Kedua sahabatnya tertegun mendengar ucapan Layla! Siti dan Rahayu saling pandang. Mereka pun tak tau harus berbuat apa demi menghibur sahabatnya itu. Berhari-hari Layla larut dalam kesedihan. Ia selalu bersujud memohon petunjuk dari Sang Khaliq agar Sadewa segera ditemukan dengan tak kurang suatu apapun. Diatas sajadah ia menumpahkan segala risalah hatinya di sepertiga malam Layla selalu mendoakan Sadewa demi keselamatan kekasih hatinya.Sementara waktu terus berjalan! Hari lamaran yang telah disepakati kedua keluarga semakin dekat, namun Sadewa belum juga ditemukan. Keluarga besar Sadewa panik dan kebingungan karena hingga saat ini Sadewa belum kembali dan raib seolah ditelan bumi. πΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊSementara itu di tempat berbeda. Di villa di puncak Bogor, Sadewa yang telah terpengaruh guna-guna Saskia terlena dan tunduk bertekuk lutut dalam jerat cinta terlarang dari Saskia. Ia lupa segalanya, bahkan esok
12. Aku Merayu Tuhan. Pemakaman Saskia. Penulis : Lusia Sudarti Part 12Sementara mobil yang dikendarai Saskia ringsek dibagian kanan depan asap mengepul dari mobil miliknya.π₯π₯π₯π₯π₯Tangis pilu mewarnai pemakaman Saskia di TPU Pondok Kelapa ...! "Saskiaa ... Anakku ... bangun Nak! Jangan tinggalin Mama Nak. Banguuun ...!" teriak Julia Ibunya Saskia diiringi dengan jerit pilunya yang begitu menyayat hati. Jhony sang Suami juga Ayah dari Saskia memeluk erat tubuh Istrinya itu dengan raut kesedihan yang tampak jelas. "Ini semua salah Papa, karena terlalu memanjakan-nya ...!" jerit Julia kepada Suaminya sambil memukul dada Jhony dengan kedua tangan-nya. "Sabar Ma, sabar! Papa juga begitu kehilangan Ma!" desisnya dengan wajah penuh rasa putus asa. Para pelayat mengangkat Jenazah Saskia untuk dikebumikan. "Ayo Pak Jono. Bapak dari depan, Pak Mahmud di tengah sedangkan saya bagian kaki. Bapak Jhony, silahkan turun untuk meng-adzani Jenazah Mbak Saskia!" ujar Pak Ahmad sembari me
13. Aku Merayu Tuhan. Keberadaan Layla Di Temukan. Penulis : Lusia Sudarti Part 13Sadewa kebingungan seorang diri dan jalan fikiran-nya tiba-tiba buntu tak dapat berfikir dengan jernih. 'Apa yang harus aku lakukan ..." 'Disaatku menatap langit ... Saat Sadewa termenung dalam kebingungan-nya tiba-tiba gawainya berbunyi, ia segera mencari-cari letak benda berlogo apel tersebut! Dan pandangan-nya berhenti di atas nakas. Ia melangkah kearah nakas dan meraih benda yang terus bergetar dengan nada panggilan dari penyanyi yang sedang naik daun 'Tri Suaka' Dilayar ponsel tertera ... Mama memanggil, lalu ia menggeser layar untuk menerima panggilan dari Mamanya. (Halo Ma ...) (Halo Dewa ... subhanaallah ... dimana kamu Nak! Mama khawatir sama kamu Sayang! Kemana saja kamu selama ini? Acara lamaran kamu gagal total Dewa ...) suara sedih dari seberang telpon terdengar begitu memilukan. (Apa Ma! Acara lamaran Dewa? Melamar siapa Ma ...? Dewa gak ngerti ah. Dewa di Bogor saat ini di Vill
14. Aku Merayu Tuhan. Menempuh Perjalanan Demi Sang Kekasih. Penulis : Lusia Sudarti Part 14 (SubhanaAllah Nak Dewa, benarkah yang Ibu dengar ini ....!) Akhirnya Sadewa, Indri, Naysila dan Anjar melakukan perjalanan kedaerah Jawa Tengah. Sadewa terlihat sangat bahagia begitupun dengan Indri, Anjar dan Naysila. Naysila sampai meminta ijin cuti untuk dua hari. Yah ... Naysila kini telah menjadi seorang perawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Hanya demi menjemput sang Kakak tercinta dia rela mengambil cuti untuk dua hari. Perjalanan mereka lumayan jauh jaraknya dan perjalanan dari Condet ke daerah Jawa Tengah. Namun masih sangat jauh dari Kota menuju ke Ponpes Darussalam. "Dewa pelan-pelan dong bawa mobilnya. Mama takut iihh ...!" titah Indri kepada Sadewa. "Ini udah pelan lho Ma! Lagi pula perjalanan kita masih sangat jauh. Dari pada kita kemalaman dijalan," sahut Indra yang tetap fokus mengemudi. "Kasihan Ibunya Layla juga Naysila itu lho!" imbuh Indri sambil memperhatikan
15. Aku Merayu Tuhan Layla Menerima Sebuah Surat. Penulis :Lusia Sudarti Part 15"Siapa dulu dong Mamanya! Ya kan Ma!" sahutnya sembari menatap Indri. Indri menjadi tersenyum mendengar pujian Sadewa. "Ooo ya jelas dong."β£β£β£β£β£β£POV LAYLASementara itu disebuah Pesantren yang jaraknya jauh di daerah pelosok Jawa Tengah Layla yang selalu berusaha menyembuhkan luka hatinya yang tak kunjung sembuh dengan menyibukkan diri mengajar dan mendidik baca tulis Alqur'an Anak-anak maupun remaja. Sebisa mungkin ia menyembunyikan sakit hati yang dialaminya terhadap Sadewa.Meskipun ia berusaha untuk tetap tegar dihadapan semua orang namun dia tetaplah wanita yang rapuh. Layla tak pernah sekalipun mengungkapkan semua itu kepada siapapun termasuk sahabat yang telah dikenalnya lima tahun ini."Assalamu'alaikum Kak Ustadzah Layla ..." Layla terkejut mendengar sebuah panggilan dari arah belakangnya lalu ia pun menghentikan aktivitasnya mengangkat jemuran yang terletak di belakang rumah yang disedia
24. Aku Merayu Tuhan Hari Pernikahan Layla Dan Sadewa(Badai Pasti Berlalu) Penulis : Lusia Sudarti Part 24"Tuhan ... semoga Engkau memberikan kebahagiaan kepada Adik semata wayangku yang selama ini menderita. Dan aku memohon hilangkanlah rasa cinta ini untuk wanita yang aku cintai. Aku tahu perasaan ini berdosa!" lirihnya dengan kedua bola mata terasa mengembun. "Rangga ..."πΊπΊπΊπΊπΊπΊ"Iya Pa!" sahut Rangga seraya menoleh kearah suara. "Kenapa kamu disini Rangga! Temui Sadewa dan berikan selamat kepada Adikmu tersebut. Papa yakin kamu lelaki kuat dan tegar!" ucap Hendra kepada Rangga. Ia mengerti dan memahami perasaan apa yang ada dibenak putra sulungnya tersebut. "Papa tenang saja oke! Rangga pasti menemui Sadewa dan memberikan selamat kepada Adikku tersayang," jawabnya lembut dan tulus dengan sebuah senyum yang dipaksakan. Rangga tak menyadari jika sedari tadi Hendra sang Papa memperhatikan dirinya dari tempat duduknya. Setelah Sadewa dan Layla sungkem ia dan Istrinya dud
23. Aku Merayu Tuhan Proses Akad Nikah Sadewa dan Layla. Penulis : Lusia Sudarti. Part 23Tatapan-nya tertuju kearah ruangan yang kini tampak sepi. Sadewa, Indri dan Layla ternyata telah meninggalkan butik beberapa menit yang lalu. 'Awas aja kalian ... aku akan buat perhitungan!" gerutunya dalam hati, ia mengepalkan kedua tangan-nya dengan wajah geram."Eh Dira! Lagi ngapain kamu disitu? Lihat siapa sih kok nampak kesal begitu!" tegur Veronika yang telah berdiri dibelakangnya. Sontak ...! Dira berjingkat karena terkejut dan tidak menyadari jika Veronika telah berdiri dibelakangnya. "Astaga! Kakak membuatku kaget aja sih!" cebiknya dengan wajah kesal. "Siapa juga yang mengagetkan kamu Dira! Saya hanya bertanya kamu disini sedang apa dan kenapa wajah kamu terlihat kesal," jawab Veronika dengan kening bertaut. " E--eeng ... Enggak apa-apa! Aku habis dari toilet," jawabnya asal-asalan dan sedikit gugup. Ia takut jika Veronika mendengar perbincangan-nya denga Barjo. "Oh iya udah!
22. Aku Merayu Tuhan Dia Bidadari Hatiku Ma! Penulis : Lusia Sudarti Part 22"Baik Bu!" jawabnya sambil menebar pesona kearah Sadewa yang pura-pura tak melihatnya. Indri menatap Dira pegawai barunya itu dengan pandangan jengah karena ia menangkap suatu maksud terselubung dari gerak-gerik Dira yang menurutnya sedikit kurang sopan. Apalagi Dira selalu melirik Sadewa dengan diam-diam dan bahasa tubuh yang ia tunjukan. Setelah Dira masuk kedalam ruangan-nya Indri berucap kepada Sadewa yang sedang bermain ponselnya. "Dewa ... itu pegawai Mama yang baru, sepertinya dia ada hati dengan kamu!Mama enggak suka sekali melihat tingkahnya," ucap Indri dengan raut kesal. Sadewa menengadahkan kepalanya dan menatap kearah ruangan Indri lalu beralih menatap sang Mama yang juga sedang menatapnya. Sadewa mengangkat bahu tanda tak mengerti. "Dewa enggak tahu Ma! Dewa juga enggak memperhatikan dia," sahutnya sambil kembali bermain ponsel. "Iya ... Mama tahu kalau kamu gak tertarik atau tergoda
21. Aku Merayu Tuhan Terjebak Kemacetan. Penulis : Lusia Sudarti Part 21Anjar kembali ketempatnya semula, dimana ada beberapa tetangga yang sedang membantunya mempersiapkan makanan-makanan kecil di dapur. ππππππ "Alhamdulillah ya Ibu, akhirnya Neng Layla telah di temukan dan kini telah kembali.Sungguh mereka berdua memiliki cinta yang suci dan semoga rumah tangga mereka kelak akan langgeng Amiiinn!" ujar Bu Diah mantan Ibu RT yang selalu baik dan mendukung keluarga Layla. "Amiin Ya Allah ... semoga saja ya Bu," sahut Anjar sembari mengulas senyum.POV Layla Diperjalanan ... Sadewa dan Layla sedikit terjebak kemacetan, biasalah daerah Jakarta selalu identik dengan kemacetan. "Aduh Dek sepertinya kita akan sedikit telat nih tiba di Butik!" seru Sadewa yang masih tetap menjalankan kendaraan-nya perlahan karena kendaraan-kendaraan lain pengguna jalan mengular panjang di depan mereka. "Iya Mas ... kasihan Mama menunggu lama," jawab Layla sambil menatap kearah depan dengan
20. Aku Merayu Tuhan Mahar Sebesar, Tanggal, Bulan Dan Tahun Kelahiranku Ma. Penulis : Lusia Sudarti Part 20Namun mereka istirahat makan siang dulu di rumah makan lesehan Sindang Sari di Cadas Pangeran, mereka memutuskan melewati tol untuk menghindari kemacetan yang sering terjadi dijalur Pantura. Mereka menempuh perjalanan dengan sedikit cepat, mereka tak mengalami kendala apapun diperjalanan. Malam telah menggantikan siang, namun kehidupan kota seolah tak pernah istirahat, seolah tak pernah tidur.Sadewa mengantarkan Layla dan keluarganya hingga kekediaman mereka. πΊπΊπΊπΊπΊπΊ "Terima kasih Nak Dewa dan Ibu Indri ... saya tak tahu apakah saya bisa menemukan Layla kembali jika tanpa Nak Dewa dan Ibu Indri," ucap Anjar saat mereka berada di ruang tamu.Nampak sekali mereka begitu kelelahan. Layla terdiam dan menundukkan kepala. "Sama-sama Bu Anjar ... Layla sudah seperti Anak saya sendiri!" jawab Indri sambil tersenyum. "Minum dulu Bu!" Naysila membawa nampan berisi jus alp
19. Aku Merayu Tuhan Dalam Perjalanan Pulang! Penulis : Lusia Sudarti Part 19Dengan langkah sedikit gontai Sadewa menuju keruang tamu.πΉπΉπΉπΉπΉπΉKeluarga besar Pondok Pesantren Darussalam melepas kepulangan Layla dengan berat hati, bagaimanapun juga Layla banyak berjasa di Pondok Pesantren pimpinan Bapak Kyai Haji Abdulmanan tersebut. Mereka mengabadikan momen perpisahan dengan berfoto bersama seluruh santri dan santriwati beserta guru-guru mereka dihalaman Pesantren. Isak tangis mewarnai kepulangan Layla.Lambaian tangan mereka mengiringi perjalanan-nya, hingga mobil yang dikendarai Sadewa menghilang dari pandangan. Layla meninggalkan begitu banyak kenangan yang tak terlupakan dibenak para murid-muridnya, juga teman sesama guru. Dan yang paling menyedihkan, Layla membuat seseorang patah hati. Disebuah kamar sederhana namun sangat bersih dan rapi, Dika termenung seorang diri. Hatinya begitu sedih dan kini terasa hampa, karena wanita pujaan-nya telah kembali ke Kampung halam
18. Aku Merayu Tuhan. Naysila Tak Sengaja Bertabrakan Dengan Ustadz Dika. Penulis : Lusia Sudarti Part 18Ia seketika menoleh kebelakang. "Saya ijin ke toilet sebentar Ustadzah!" jawabnya sambil bergegas melangkah tanpa menunggu jawaban dari Ustadzah Nurul yang masih berada di tempat duduknya.πΉπΉπΉπΉπΉπΉπΉUstadz Dika melangkah tergesa menuju kearah toilet yang berada dibelakang kantor. Sesekali ia menoleh kebelakang sambil mengusap wajahnya yang memerah menahan rasa sedih dalam hatinya. Berkali-kali ia menarik nafas berat dan menghembuskan perlahan. 'Aku tak menyangka jika Ustadzah Layla mempunyai seorang kekasih dan lebih tepatnya adalah tunangan-nya. Seorang pilot yang gagah dan tampan, jauh berbeda denganku yang hanya pemuda desa," lirihnya dalam hati. Brruugghh! "Aawww ..." Naysila yang saat itu baru saja keluar dari toilet tak menyadari jika ada seseorang yang menuju toilet tanpa memperhatikan jalan dihadapan-nya. Ustadz Dika terkejut bukan main ketika dirinya menabrak
17. Aku Merayu Tuhan Pertemuan Dan Perpisahan Yang Mengharukan. Penulis : Lusia Sudarti Part 17 "Itu seperti Layla Mbak kamu Nay ...," seru Anjar dengan wajah berbinar.Sadewa hampir tak dapat menahan diri saat melihat pujaan hati yang telah lima tahun ia cari.Namun sinar matanya tiba-tiba meredup ketika melihat seorang lelaki yang berbicara dengan Layla dengan tatapan mesra.πΊπΊπΊπΊπΊ"Jadi bagaimana Ustadzah ... setuju tidak jika nanti malam sehabis melatih beberapa santri untuk bertilawah, kita mengadakan acara untuk merayakan tahun kelima Ustadzah Layla mengabdikan diri di Ponpes kita ini?" tanya Dika kepada Ustadzah Nurul disaat mereka sedang istirahat untuk menyantap makan siang mereka. "Eemm ... kalau saya sih setuju-setuju aja Ustadz Dika!" jawab Ustadzah Nurul sambil melirik kearah Layla sembari mengerlingkan kedua bola matanya.Ia faham betul jika Ustadz Dika mati-matian mengejar cinta Layla. Layla menangkap lirikan Ustadzah Nurul terhadap dirinya. "Oh rupanya para
16. Aku Merayu Tuhan. Siapakah Lelaki Tampan Itu? Penulis : Lusia Sudarti Part 16Suasana menjadi hening kembali dan semua larut dΓ lam fikiran masing-masing.πΉπΉπΉπΉπΉπΉπΉMereka memasuki Pekalongan kota yang juga terkenal dengan batiknya.Di pusat kota Sadewa mengemudi perlahan mencari lokasi hotel terdekat untuk mereka beristirahat karena lelah. Ia melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangan-nya. 'Heem ... ternyata sekarang sudah jam 10 malam rupanya!" Sadewa menggumam sambil menoleh kearah Indri, Anjar dan Naysila yang terlelap dikursi masing-masing. 'Kasihan Mama, Ibu dan Naysila ... mereka pasti kelelahan." Sadewa kembali fokus mengemudi dan dari jauh ia melihat gedung megah yang berdiri di pusat kota Pekalongan. Untungnya lokasi hotel bintang 3 tersebut berada disisi kiri, jadi ia tak harus mencari jalan memutar untuk menuju kesana. Mobil berbelok dan memasuki halaman hotel dan seorang security memberikan ijin masuk setelah memeriksa mereka. "Ma ... Mama, bangun M