9. Aku Merayu Tuhan Menjadi Santapan Dukun Cab*l Penulis : Lusia Sudarti Part 9Saskia seolah terhipnotis dengan tatapan Ki Suro. Ia menyambut uluran tangan Ki Suro dan mengikutinya menuju ke sebuah kamar ...!Saskia tak menolak ketika tangan kekar berkulit gelap tersebut menarik dan membawanya keatas pembaringan. Ki Suro mendekatkan wajahnya kearah Saskia. Lalu melumat bibir Saskia dengan rakus. Aroma tembakau memyengat dari bibirnya. Saskia tersentak menerima serangan Ki Suro yang begitu cepat. Ia berusaha menghindari wajah Ki Suro.Namun bukan Ki Suro namanya jika tak dapat meluluhkan Saskia. Dengan gerakan cepat ia naik keatas pembaringan dan menindih tubuh Saskia.Sumpah demi apa Saskia bukannya mengelak dan marah, ia malah menikmati dan tak sabar menanti serangan dan sentuhan Ki Suro. Ki Suro yang mengetahui mangsanya telah luluh dengan tersenyum miring penuh kemenangan segera melucuti semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Meskipun Ki Suro telah berumur namun bentuk tub
10. Aku Merayu Tuhan Sadewa Masuk Jebakan Saskia. Penulis : Lusia Sudarti Part 10 Mita menikmati semuanya. Ia tak menyadari telah masuk dalam jebakan Ki Suro. Tak ada lagi yang dapat ia banggakan dari dirinya.Keperawanannya direnggut paksa oleh bandot tua yang doyan daun muda.🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Di sebuah kamar Sadewa tersadar dari pingsan-nya. Ia mengedarkan tatapan keseluruh sudut ruangan. Sadewa akan beranjak dari kursi, namun dia baru menyadari jika kedua tangan dan kakinya terikat di kursi dan mulutnya tertutup lakban. Tak ada yang dapat Sadewa lakukan kecuali terdiam sembari mengumpulkan sisa tenaganya. Pengaruh obat bius membuatnya sedikit lemah.Kedua kaki dan tangan-nya terikat begitu kuat di kursi. Ceklek! Ceklek!Tiba-tiba terdengar suara kunci di putar, dan tak lama kemudian daun pintu terbuka. Sosok Saskia dan Mita memasuki ruangan dimana Sadewa disekap dengan tubuh terikat. Saskia tersenyum miring melihat Sadewa yang juga menatapnya penuh dengan kebencian. "Hai Sa
11. Aku Merayu Tuhan Penulis : Lusia Sudarti Karma Buat Saskia Part 11Kedua sahabatnya tertegun mendengar ucapan Layla! Siti dan Rahayu saling pandang. Mereka pun tak tau harus berbuat apa demi menghibur sahabatnya itu. Berhari-hari Layla larut dalam kesedihan. Ia selalu bersujud memohon petunjuk dari Sang Khaliq agar Sadewa segera ditemukan dengan tak kurang suatu apapun. Diatas sajadah ia menumpahkan segala risalah hatinya di sepertiga malam Layla selalu mendoakan Sadewa demi keselamatan kekasih hatinya.Sementara waktu terus berjalan! Hari lamaran yang telah disepakati kedua keluarga semakin dekat, namun Sadewa belum juga ditemukan. Keluarga besar Sadewa panik dan kebingungan karena hingga saat ini Sadewa belum kembali dan raib seolah ditelan bumi. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Sementara itu di tempat berbeda. Di villa di puncak Bogor, Sadewa yang telah terpengaruh guna-guna Saskia terlena dan tunduk bertekuk lutut dalam jerat cinta terlarang dari Saskia. Ia lupa segalanya, bahkan esok
12. Aku Merayu Tuhan. Pemakaman Saskia. Penulis : Lusia Sudarti Part 12Sementara mobil yang dikendarai Saskia ringsek dibagian kanan depan asap mengepul dari mobil miliknya.🥀🥀🥀🥀🥀Tangis pilu mewarnai pemakaman Saskia di TPU Pondok Kelapa ...! "Saskiaa ... Anakku ... bangun Nak! Jangan tinggalin Mama Nak. Banguuun ...!" teriak Julia Ibunya Saskia diiringi dengan jerit pilunya yang begitu menyayat hati. Jhony sang Suami juga Ayah dari Saskia memeluk erat tubuh Istrinya itu dengan raut kesedihan yang tampak jelas. "Ini semua salah Papa, karena terlalu memanjakan-nya ...!" jerit Julia kepada Suaminya sambil memukul dada Jhony dengan kedua tangan-nya. "Sabar Ma, sabar! Papa juga begitu kehilangan Ma!" desisnya dengan wajah penuh rasa putus asa. Para pelayat mengangkat Jenazah Saskia untuk dikebumikan. "Ayo Pak Jono. Bapak dari depan, Pak Mahmud di tengah sedangkan saya bagian kaki. Bapak Jhony, silahkan turun untuk meng-adzani Jenazah Mbak Saskia!" ujar Pak Ahmad sembari me
13. Aku Merayu Tuhan. Keberadaan Layla Di Temukan. Penulis : Lusia Sudarti Part 13Sadewa kebingungan seorang diri dan jalan fikiran-nya tiba-tiba buntu tak dapat berfikir dengan jernih. 'Apa yang harus aku lakukan ..." 'Disaatku menatap langit ... Saat Sadewa termenung dalam kebingungan-nya tiba-tiba gawainya berbunyi, ia segera mencari-cari letak benda berlogo apel tersebut! Dan pandangan-nya berhenti di atas nakas. Ia melangkah kearah nakas dan meraih benda yang terus bergetar dengan nada panggilan dari penyanyi yang sedang naik daun 'Tri Suaka' Dilayar ponsel tertera ... Mama memanggil, lalu ia menggeser layar untuk menerima panggilan dari Mamanya. (Halo Ma ...) (Halo Dewa ... subhanaallah ... dimana kamu Nak! Mama khawatir sama kamu Sayang! Kemana saja kamu selama ini? Acara lamaran kamu gagal total Dewa ...) suara sedih dari seberang telpon terdengar begitu memilukan. (Apa Ma! Acara lamaran Dewa? Melamar siapa Ma ...? Dewa gak ngerti ah. Dewa di Bogor saat ini di Vill
14. Aku Merayu Tuhan. Menempuh Perjalanan Demi Sang Kekasih. Penulis : Lusia Sudarti Part 14 (SubhanaAllah Nak Dewa, benarkah yang Ibu dengar ini ....!) Akhirnya Sadewa, Indri, Naysila dan Anjar melakukan perjalanan kedaerah Jawa Tengah. Sadewa terlihat sangat bahagia begitupun dengan Indri, Anjar dan Naysila. Naysila sampai meminta ijin cuti untuk dua hari. Yah ... Naysila kini telah menjadi seorang perawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Hanya demi menjemput sang Kakak tercinta dia rela mengambil cuti untuk dua hari. Perjalanan mereka lumayan jauh jaraknya dan perjalanan dari Condet ke daerah Jawa Tengah. Namun masih sangat jauh dari Kota menuju ke Ponpes Darussalam. "Dewa pelan-pelan dong bawa mobilnya. Mama takut iihh ...!" titah Indri kepada Sadewa. "Ini udah pelan lho Ma! Lagi pula perjalanan kita masih sangat jauh. Dari pada kita kemalaman dijalan," sahut Indra yang tetap fokus mengemudi. "Kasihan Ibunya Layla juga Naysila itu lho!" imbuh Indri sambil memperhatikan
15. Aku Merayu Tuhan Layla Menerima Sebuah Surat. Penulis :Lusia Sudarti Part 15"Siapa dulu dong Mamanya! Ya kan Ma!" sahutnya sembari menatap Indri. Indri menjadi tersenyum mendengar pujian Sadewa. "Ooo ya jelas dong."❣❣❣❣❣❣POV LAYLASementara itu disebuah Pesantren yang jaraknya jauh di daerah pelosok Jawa Tengah Layla yang selalu berusaha menyembuhkan luka hatinya yang tak kunjung sembuh dengan menyibukkan diri mengajar dan mendidik baca tulis Alqur'an Anak-anak maupun remaja. Sebisa mungkin ia menyembunyikan sakit hati yang dialaminya terhadap Sadewa.Meskipun ia berusaha untuk tetap tegar dihadapan semua orang namun dia tetaplah wanita yang rapuh. Layla tak pernah sekalipun mengungkapkan semua itu kepada siapapun termasuk sahabat yang telah dikenalnya lima tahun ini."Assalamu'alaikum Kak Ustadzah Layla ..." Layla terkejut mendengar sebuah panggilan dari arah belakangnya lalu ia pun menghentikan aktivitasnya mengangkat jemuran yang terletak di belakang rumah yang disedia
16. Aku Merayu Tuhan. Siapakah Lelaki Tampan Itu? Penulis : Lusia Sudarti Part 16Suasana menjadi hening kembali dan semua larut dàlam fikiran masing-masing.🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹Mereka memasuki Pekalongan kota yang juga terkenal dengan batiknya.Di pusat kota Sadewa mengemudi perlahan mencari lokasi hotel terdekat untuk mereka beristirahat karena lelah. Ia melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangan-nya. 'Heem ... ternyata sekarang sudah jam 10 malam rupanya!" Sadewa menggumam sambil menoleh kearah Indri, Anjar dan Naysila yang terlelap dikursi masing-masing. 'Kasihan Mama, Ibu dan Naysila ... mereka pasti kelelahan." Sadewa kembali fokus mengemudi dan dari jauh ia melihat gedung megah yang berdiri di pusat kota Pekalongan. Untungnya lokasi hotel bintang 3 tersebut berada disisi kiri, jadi ia tak harus mencari jalan memutar untuk menuju kesana. Mobil berbelok dan memasuki halaman hotel dan seorang security memberikan ijin masuk setelah memeriksa mereka. "Ma ... Mama, bangun M
30. Aku Merayu Tuhan Melepas Sadewa BekerjaPenulis : Lusia Sudarti Part 30"Baiklah kalau begitu. Kami berangkat dulu, takut kemalaman, ayo Sayang!" sadewa menggamit lengan Istrinya dan meninggalkan Anjar dan Naysila.🌺🌺🌺🌺🌺Keesokan harinya ... "Ayo Mas Antar ke Rumah Sakit dahulu Sayang! Mas ingin memastikan jika Adek baik-baik saja jika Mas bekerja!" ujar Sadewa sambil merapikan anak rambut Layla yang menutupi sebagian pipinya. "Males Mas! Lemes banget tubuh Layla," rengeknya manja. Sadewa menjadi gemas melihatnya. "Heem manja banget sih!" ucap Sadewa sambil mencubit hidung Layla yang mancung namun mungil. "Mas berangkat aja kalau mau berangkat kerja," ujar Layla sembari bersandar di tempat tidur. "Bagaimana Mas bisa tenang bekerja jika Adek lemes begitu!" seru Sadewa sambil memijit kedua kaki Layla. "Atau Mas telpon Dokter Atika aja ya?" tanya-nya kepada Layla. "Boleh Mas." Sadewa beranjak kemudian mengambil ponselnya yang berada diatas nakas.Ia mencari nomor Dokte
29. Aku Merayu Tuhan Layla Hamil Muda(Mas Pengen Seblak) Penulis : Lusia Sudarti Part 29 "Macet karena apalagi sih ini! Hingga mengular panjang," gerutu Sadewa.🌺🌺🌺🌺🌺Satu bulan kemudian ...Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, tak terasa pernikahan Layla-Sadewa telah berjalan empat minggu dan masa cuti Sadewa pun telah berakhir. Esok hari senin tanggal 10 April 2014 tepat satu bulan usia pernikahan mereka. "Nak Dewa, besok sudah kembali bekerja ya?" tanya Anjar saat di meja makan. "Iya Bu, besok Dewa sudah mulai bekerja." Sadewa menjawab pertanyaan Mertuanya dengan sopan, sementara Layla hanya menyimak percakapan mereka. Akhir-akhir ini Layla merasakan kondisinya kurang fit. "Lho kenapa Dek? Kok makanan-nya hanya di aduk-aduk?" tanya Sadewa dengan alis bertaut. Layla menatap Sadewa lalu beralih kearah Anjar sembari meraih gelas berisi air putih lalu menyesapnya perlahan. "Iya kenapa Layla? Kamu sakit?" sambung Anjar dengan nada khawatir. "Enggak tahu Mas,
28. Aku Merayu Tuhan Kado Pernikahan Sadewa Dan Layla. Penulis : Lusia Sudarti Part 28"Alhamdulillah Dek! Itulah arti dari sahabat yang sejati," sahut Sadewa sambil tersenyum. Mereka berpisah dengan Dirga juga Yusuf di persimpangan, Layla menuju barat, Dirga menuju selatan dan Yusuf menuju timur. Sadewa memacu kendaraan-nya dengan kecepatan maksimal agar mereka segera tiba kerumah orang tua Sadewa. "Mas, kira-kira siapa ya yang mengikuti kita?" tanya Layla dengan wajah penuh kebingungan. "Mas juga enggak tahu Sayang!" jawab Sadewa sambil tetap fokus mengemudi.Layla mengalihkan tatapan-nya lurus kedepan. "Tetapi Adek tenang saja, Mas akan bereskan semua setelah ini," imbuhnya sembari menggenggam jemari Layla dengan tangan kirinya. "Iya Mas. Mudah-mudahan semua segera terungkap." Suasana menjadi hening hanya terdengar suara klakson bersahutan di jalan raya. Tak berselang lama Sadewa memasuki komplek perumahan mewah dimana kedua orang tuanya tinggal. Pintu gerbang terbuka s
27. Aku Merayu TuhanJika Suatu Saat Nanti Adek Merindukan Mas, Genggamlah Liontin Ini. Penulis : Lusia Sudarti Part 27"Adek tenang saja! Mas akan melindungi Adek dan semua!" sahut Sadewa memberi kekuatan kepada Layla dan Layla menjawab dengan anggukan meskipun dalam hati ia bertanya-tanya siapakah gerangan yang mengejar mereka dan ada urusan apa mereka. 🌿🌿🌿🌿🌿🌿 "Kita sudah sampai Sayang, ayo kita turun!" ujar Sadewa sambil mematikan mesin mobilnya. Layla menatap keluar mobil dengan kedua bola mata membelalak. "Lho kenapa kita kesini Mas?" tanya-nya. "Udah, ayo kita turun Sayang!" ucap Sadewa, ia turun terlebih dahulu lalu membuka pintu dimana Layla duduk. Layla menyambut tangan Sadewa. "Tutup mata dulu ya." Meskipun bingung namun Layla tetap menuruti ucapan Sadewa dan dengan cekatan Sadewa merogoh saku celananya dan mengambil slampek untuk menutup kedua netra Layla. "Ini ada apa sih Mas?" tanya Layla. Ia melangkah perlahan dalam bimbingan dan arahan dari Sadewa. "Su
26. Aku Merayu Tuhan Terima Kasih Telah Bersedia Menjadi Milikku Penulis: Lusia Sudarti Part 26Sementara itu Naysila dan Anjar telah berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan selepas sholat subuh.Naysila yang suka iseng protes pada Ibunya, karena Layla belum juga muncul kedapur untuk membantu mereka menyiapkan sarapan pagi. "Lihat Bu, mentang-mentang pengantin baru Mbak Layla belum juga keluar dari kamarnya! Awas aja kalau sampai selesai belum nongol!" sungutnya kepada Anjar. "Biarin aja Nay! Namanya juga pengantin baru ...!" sahut Anjar sembari menahan senyum. "Inikan udah hampir terang Bu! Masa kita udah selesai memasak untuk sarapan Mbak Layla baru datang sih." Anjar hanya geleng-geleng kepala saat Naysila masih tetap protes. "Selamat pagi Bu, Nay ... aduh maaf Layla terlambat!" sapa Layla yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka. Naysila mendongak saat melihat Layla yang melangkah dengan tak biasa. Ia mengernyitkan kening sambil menatap Mbaknya dengan penuh tanda tanya n
25. Aku Merayu Tuhan Terima Kasih Sayang, Akhirnya Aku Memiliki Adek Seutuhnya. Penulis : Lusia Sudarti Part 25 "Iya, tapi sekarang kita bersyukur akhirnya badai telah berlalu," sahut Indri. "Betul Bu. Allah maha adil," sahut Anjar. 🍒🍒🍒🍒🍒 Keluarga pihak besan telah pamit pulang dan kini kediaman Layla terasa sepi, hanya ada Sadewa yang tinggal dikediaman Layla yang kini telah resmi menjadi Istrinya. Malam belum terlalu larut, namun suasana dikediaman Layla tampak sunyi, yah ... mereka semua kelelahan menyiapkan acara pernikahan Layla dan Sadewa. Sadewa sedang melaksanakan kewajiban-nya sebagai seorang muslim dan ia sholat berjemaah di masjid di ujung jalan rumah mertuanya. Sementara Layla melaksanakan sholat dirumah. Dalam sujudnya ia memanjatkan doa agar apapun yang telah ditetapkan untuk dirinya selalu mendapat jalan dan benar-benar mampu membawanya ke jalan yang di ridhoi Allah SWT. Setelah doa-doa panjang yang ia lafazdkan dalam hati, Layla men
24. Aku Merayu Tuhan Hari Pernikahan Layla Dan Sadewa(Badai Pasti Berlalu) Penulis : Lusia Sudarti Part 24"Tuhan ... semoga Engkau memberikan kebahagiaan kepada Adik semata wayangku yang selama ini menderita. Dan aku memohon hilangkanlah rasa cinta ini untuk wanita yang aku cintai. Aku tahu perasaan ini berdosa!" lirihnya dengan kedua bola mata terasa mengembun. "Rangga ..."🌺🌺🌺🌺🌺🌺"Iya Pa!" sahut Rangga seraya menoleh kearah suara. "Kenapa kamu disini Rangga! Temui Sadewa dan berikan selamat kepada Adikmu tersebut. Papa yakin kamu lelaki kuat dan tegar!" ucap Hendra kepada Rangga. Ia mengerti dan memahami perasaan apa yang ada dibenak putra sulungnya tersebut. "Papa tenang saja oke! Rangga pasti menemui Sadewa dan memberikan selamat kepada Adikku tersayang," jawabnya lembut dan tulus dengan sebuah senyum yang dipaksakan. Rangga tak menyadari jika sedari tadi Hendra sang Papa memperhatikan dirinya dari tempat duduknya. Setelah Sadewa dan Layla sungkem ia dan Istrinya dud
23. Aku Merayu Tuhan Proses Akad Nikah Sadewa dan Layla. Penulis : Lusia Sudarti. Part 23Tatapan-nya tertuju kearah ruangan yang kini tampak sepi. Sadewa, Indri dan Layla ternyata telah meninggalkan butik beberapa menit yang lalu. 'Awas aja kalian ... aku akan buat perhitungan!" gerutunya dalam hati, ia mengepalkan kedua tangan-nya dengan wajah geram."Eh Dira! Lagi ngapain kamu disitu? Lihat siapa sih kok nampak kesal begitu!" tegur Veronika yang telah berdiri dibelakangnya. Sontak ...! Dira berjingkat karena terkejut dan tidak menyadari jika Veronika telah berdiri dibelakangnya. "Astaga! Kakak membuatku kaget aja sih!" cebiknya dengan wajah kesal. "Siapa juga yang mengagetkan kamu Dira! Saya hanya bertanya kamu disini sedang apa dan kenapa wajah kamu terlihat kesal," jawab Veronika dengan kening bertaut. " E--eeng ... Enggak apa-apa! Aku habis dari toilet," jawabnya asal-asalan dan sedikit gugup. Ia takut jika Veronika mendengar perbincangan-nya denga Barjo. "Oh iya udah!
22. Aku Merayu Tuhan Dia Bidadari Hatiku Ma! Penulis : Lusia Sudarti Part 22"Baik Bu!" jawabnya sambil menebar pesona kearah Sadewa yang pura-pura tak melihatnya. Indri menatap Dira pegawai barunya itu dengan pandangan jengah karena ia menangkap suatu maksud terselubung dari gerak-gerik Dira yang menurutnya sedikit kurang sopan. Apalagi Dira selalu melirik Sadewa dengan diam-diam dan bahasa tubuh yang ia tunjukan. Setelah Dira masuk kedalam ruangan-nya Indri berucap kepada Sadewa yang sedang bermain ponselnya. "Dewa ... itu pegawai Mama yang baru, sepertinya dia ada hati dengan kamu!Mama enggak suka sekali melihat tingkahnya," ucap Indri dengan raut kesal. Sadewa menengadahkan kepalanya dan menatap kearah ruangan Indri lalu beralih menatap sang Mama yang juga sedang menatapnya. Sadewa mengangkat bahu tanda tak mengerti. "Dewa enggak tahu Ma! Dewa juga enggak memperhatikan dia," sahutnya sambil kembali bermain ponsel. "Iya ... Mama tahu kalau kamu gak tertarik atau tergoda