Share

Trauma

"Mbak Nay. Sekali-kali kita jalan-jalan yuk!" aku menerbitkan senyuman ketika tiba-tiba Hafizah datang menghampiri kami. Dia menyelamatkan aku dari pertanyaan-pertanyaan Bunda yang tidak mampu aku jawab.

"Tapi, Fi. Mbak nggak boleh kemana-mana."

"Nggak apa-apa. Nanti Fizah yang minta izin sama Dady."

"Em..., ya sudah. Kalau Dady mengizinkan Mbak mau. Asal jangan jauh-jauh ya?"

"Ok!" Hafizah menautkan telunjuk serta ibu jari membentuk huruf O.

Dia kemudian terlihat sibuk memainkan ponsel, dan tidak lama setelahnya mengajaknya bersiap-siap karena sudah mendapat izin dari Dokter Ibrahim.

Di dalam taksi online Hafizah banyak bercerita tentang sang ayah. Dari makanan kesukaannya, hobinya yang katanya suka ngomel kalo dia telat pulang juga kenangan tentang almarhumah ibunya yang sudah meninggal sejak Humaira berusia tiga tahun.

"Makanya aku seneng banget pas liat Dady pulang bawa Mbak Nay. Aku itu suka kasihan sama Dady. Dia suka melamun sendiri, suka menangis sendiri jika sedang menatap fo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status