Share

Kedatangan Ayah Mertua

“Kanaya masih tidur, Ayah.” Aku menjawab seraya membuka pintu pagar.

“Kamu cekoki dia obat tidur ya? Perasaan dari tadi anak saya tidur terus!” ketusnya lagi.

Aku mengulas senyum terpaksa. Masa iya berani berbuat jahat terhadap istri, apalagi saat ini dia sedang mengandung buah cinta kami.

“Silakan masuk, Ayah!”

“Panggil Kanaya sekarang!”

“Nanti tunggu dia bangun dulu ya Yah.”

Pria berkemeja kotak-kotak di hadapanku mendengkus kesal. Tanpa basa-basi lagi lelaki bertubuh jangkung itu masuk ke dalam kamar, mengguncang tubuh istri yang sedang terlelap sambil memeluk Umar, memanggilnya dengan suara menggelegar.

“Astaghfirullahaladzim, Yah. Bukan begitu cara membangunkan orang yang sedang tidur. Pelan-pelan saja!” Aku mulai tersulut emosi dibuatnya.

“Halah ... dia bukan anak kecil yang harus dimanja. Kanaya sudah besar dan sudah waktunya berbakti sama saya!”

“Ada apa, Ayah? Kenapa Ayah bisa berada di kamar aku?” tanya Kanaya dengan mimik bingung serta terkejut.

“Ayo, ganti baju dan ikut pu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Aini Eny
dulu di buang2 ..gilidan sakit ģak da yg rawat,sekarang di anggap anak
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
ayah kanaya sads amat, dia bukan contoh yang baik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status