Share

Penyempurna Hidup

“Kamu siap-siap saja, Sayang. Aku pulang sekarang.” Kata Dilan terdengar sedikit panik.

Setelah beberapa menit menunggu, suami datang membawa ambulans dari rumah sakit dan kami segera meluncur ke tempat kerja suami untuk meminta bantuan dokter spesialis kandungan.

“Udah mules belum?” tanya suami seraya menggenggam erat jemari ini.

“Belum, Yang. Baru dikit. Tapi kalau terlalu banyak gerak air ketubannya keluar terus.”

“Oh, ya sudah. Nanti biar kita tanyakan kepada Dokter Fatihah.”

Suami terus saja menggenggam erat tanganku hingga kami sampai di rumah sakit dan menjalani serangkaian pemeriksaan sebelum persalinan.

Kata dokter Fatihah air ketubanku sudah mengering dan harus segera menjalani operasi caesar.

Seorang suster menyuruhku berbaring di atas brankar, menyibak pakaian yang sedang aku kenakan hingga seluruh perutku terlihat dan dia segera memasang cardiotocography di perut yang berfungsi untuk mengukur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status