Share

Syok!

"Mau nengokin anak kamu. Boleh kan?"

"Boleh. Tapi untuk saat ini maaf tidak bisa. Dilan sedang tidak di rumah. Mas Gunawan datang saja lagi nanti habis isya."

"Ya sudah. Ini, buat kamu, Nay!" dia menyodorkan sebuah amplop coklat kepadaku.

Aku mengambil amplop tersebut dan membukanya, ternyata isinya segepok uang berwarna merah.

"Maaf, Mas. Saya tidak bisa menerima semua ini dari kamu. Ini sudah bukan lagi hak saya!" tolakku secara halus.

"Anggap saja itu pengganti uang nafkah yang dulu tidak pernah aku tunaikan dengan benar, Nay. Kamu tahu, setiap hari hidup aku terus menerus dibayangi dengan dosa masa lalu. Aku begitu takut Allah tidak mengampuni dosa-dosa yang sudah aku perbuat kepada kamu. Izinkan aku menebus semua kesalahan-kesalahan yang sudah aku perbuat sama kamu, Nay. Supaya hidup aku tenang." Kini mata mantan suami sudah dipenuhi kaca-kaca dan wajahnya mulai memerah.

"Itu mungkin sugesti kamu saja, Mas. Bertaubatlah deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
Hehehe dokter dilan apa nggak kasian tuh sama bini,,gas poll kasian nay, pasti capek banget..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status