Ucapan Yi Eun membuat langkah Ryi Hyun terhenti sejenak, dirinya tengah berpikir entahlah ia juga tidak tahu jenis makhluk apa, awalnya mengira bahwa dirinya vampir, namun salah besar karna ia tidak pernah memakan darah ataupun daging.
Hal paling dilarang adalah membunuh hewan yang menjadi temannya selama ratusan tahun ini, bagaimana ia bisa membunuh hewan yang tidak berdosa untuk jadi santapannya. Sedangkan Ryi Hyun adalah makhluk vegetarian, yang sangat suka bercocok tanam untuk menghijaukan tempat tinggalnya.
”Aku sangat membenci manusia, mereka adalah makhluk perusak alam,bahkan alam sedang menegur mereka dengan kekeringan selama tiga tahun ini bukan?” ketus Ryi Hyun.
“Iya, tapi tidak semua manusia itu jahat. Ada juga yang baik seperti gadis yang menolongku tempo hari itu. Aku tidak bisa melupakan kebaikannya yang sudah menolong aku dari perangkap. Lalu aku bertemu dengan mu” terangnya yang mengingat betapa menyakitkan saat itu kala ia terjebak dan masuk perangkat yang dibuat oleh manusia, belum lagi anak panah yang sering menghujam tubuhnya saat ia berada dihutan. Namun ia sangat bersyukur masuk ke wilayah Ryi Hyun, tuannya sangat melindungi hewan disekitar gunung.
“Terimakasih Tuan Mu Ryi Hyun, sudah menolongku dan menjaga kami para hewan” ucap gadis itu dengan tulus.
“Hemm, Pergilah hari sudah siang. Kembalilah sebelum matahari terbenam, aku tidak bisa melindungimu jika berada di luar gunung ini” ujar Ryi Hyun kemudian melangkah masuk menuju gua.
Yi Eun hanya menatap punggung tuannya yang semakin menjauh dan sekarang tidak terlihat lagi. Ia segera melangkah kemudian berubah kembali ke wujud aslinya seekor rusa yang berbulu indah.
Rusa itu berlari sekencang mungkin menuruni gunung dengan jalan yang terjal dan pepohonan yang rindang menuju pasar yang lumayan jauh.
Di dalam gua, Ryi Hyun menduduki tubuhnya disebuah batu persegi yang diselimuti dedaunan membentuk sebuah tempat tidur cukup empuk, ia sangat nyaman berada di gua ini.
Perlahan tubuhnya terbaring, entahlah hari ini sepertinya sudah menghabiskan banyak energi untuk menyuburkan tumbuhan yang layu dan menolong beberapa hewan yang berada di serambi hutan ini. Ternyata masih ada manusia yang nekat dan berani berburu di hutan wilayahnya. Disisi lain ia mengijinkan manusia yang mencari tanaman obat dihutannyan, namun tidak akan mengampuni siapa saja yang membunuh hewan yang dilindunginya. Ryi Hyun terkadang sedikit kejam kepada manusia yang memberontak dan nekat. Untuk mencegah masuk ke kediamannya, ia memasang portal pelindung batas wilayah.
Kini matanya tengah menatap bunga Mugunghwa, bunga mawar sharon yang sangat langka hampir tidak ditemukan di penjuru dinasti Joseon. Bunga yang menyerupai mawar merah ini sangat dilindunginya. Bunga itu hanya tumbuh dengan satu tangkai dan satu bunga yang masih menguncup sebagai tanda abadi dan ajaib. Mugunghwa, bunga mitos yang tidak akan pernah layu sangat erat kaitannya dengan jiwa Ryi Hyun.
Di kediaman keluarga Han, keluarga yang berperan sebagai tabib kerajaan di Dinasti Joseon. Keluarga ini terkenal dengan keahlian pengobatan tradisional menggunakan tanaman obat yang sangat mereka andalkan. Tuan Han Gil Soo sebagai pemilik pengobatan alternatif yang bernama Han An, mengolah tempat pengobatan bersama putri semata wayangnya bernama Han Yeon Soo yang sangat berharga. Putrinya berusia 20 tahun ini tumbuh dengan baik, ia memiliki paras yang cantik, gigi gingsulnya sangat manis, matanya yang jernih,halisnya yang sedikit tebal serta hidungnya yang mungil.
Terlihat sangat sempurna untuk seorang gadis. Namun kesempurnaan fisik itu Han Yeon Soo memiliki ke kurangan yang menghambatnya untuk berinteraksi dengan yang lain. Ia terlahir bisu, selama ini ia hanya menggunakan bahasa isyarat dan selalu menuliskan sesuatu untuk berkomunikasi.
Ayah Yeon Soo sudah mencoba mengobati putrinya dengan berbagai cara namun belum ada hasil yang memuaskan. Hal ini yang membuat Tuan Han Gil Soo sedih, apalagi Yeon Soo tidak memiliki ibu,ibunya meninggal saat melahirkannya.
“Yeon-a, tolong ambilkan serbuk bunga lotus.” titah Tuan Han Gil Soo.
Yeon Soo tersenyum,ia langsung mengerti apa yang diinginkan ayahnya kemudian tangannya mengambil sebuah kendi kecil yang berisi serbuk bunga lotus. Meski gadis itu tidak bisa bicara, ia tumbuh menjadi gadis pintar dan menuruni bakat ayahnya seorang tabib. Yeon Soo mempunyai kelebihan di hidungnya ia sangat ahli jika mencium aroma tertentu. Keahlian ini ia gunakan untuk meracik ramuan obatnya yang sangat berguna bagi orang-orang disekitarnya.
Pengobatannya sangat ramai,orang-orang silih datang berganti untuk mengobati penyakit yang diderita. Apalagi sudah tiga tahun ini mengalami kemarau yang panjang membuat orang-orang menderita dehidrasi,penyakit kulit karena kekurangannya air bersih, banyak penyakit baru menyerang akibat kekeringan ini yang menimpa rakyat Joseon.
Orang yang datang ke pengobatan Han An sangat bervariasi ada dari golongan bangsawan dan paling banyak dari rakyat biasa. Terkadang Han Gil Soo menggratiskan pengobatan bagi rakyat dikalangan bawah yang tidak mampu membayar pengobatan tanpa syarat.
Yeon Soo tengah sibuk membantu ayahnya untuk meracik obat dan di luar sana orang-orang sedang mengantri.
Kerajaan sudah mencari berbagai solusi untuk menghentikan kekeringan, doa bersama sudah dipanjatkan, berbagai ritual sudah diadakan namun kemarau ini belum berakhir. Semakin lama kekeringan ini terjadi maka semakin banyak makhluk hidup yang mati karena kekeringan dan berimbas pada kehidupan rakyatnya. Kekeringan ini harus segera dihentikan. “Yang Mulia, kita harus segera mencari jalan untuk menyelamatkan rakyat Joseon, mereka satu persatu mati. Bahkan sumur-sumur di kerajaan sudah mulai mengering.” ujar seorang bangsawan pada Raja Joseon yang sedang duduk dikursi singgah sana. Terlihat raut wajah Raja Yi yang memasang raut kesedihan. “Mohon pertimbangan Yang Mulia” ucap serentak para bangsawan diaula kerajaan. “Yang Mulia, Ijinkan hamba memberi saran” suara seseorang wanita yang mengenakan pakaian serba hitam itu dengan riasan aksesoris dirambutnya yang disanggul. Sang Raja menatap kearah wanita itu seraya berkata “Ya, katakanlah”. “Yang Mulia,
Yi Eun berhenti di sebuah toko pakaian yang menjual berbagai bahan. Dirinya segera masuk seraya berkata kepada pelayan “ Aku ingin pakaian pria dengan kain sutra berwarna putih,biru,dan hitam jangan terlalu banyak coraknya”. “Baik Nona” pelayan itu segera mencarikan pakaian sesuai permintaan Yi Eun. Setelah membeli makanan dan pakaian yang dipesan Ryi Hyun, Yi Eun berjalan untuk pulang, ia membawa sebuah tas dari kain berisi pakaian milik tuannya dan beberapa kantong makanan yang dibeli di pasar. Menyenangkan baginya jika sudah berbelanja, ia sudah melakukan hal ini selama beberapa tahun ini. Yi Eun sangat berterimakasih kepada Ryi Hyun yang menyelamatkan hidupnya dan memberikan semua ini kepadanya. Termasuk yang membuat dia bisa berwujud manusia cantik. Memang kekuatan tuannya sangat hebat, menurutnya makhluk mitos yang paling hebat dan tentunya baik adalah Ryi Hyun. Bruukkk Tubuhnya tidak sengaja menabrak seorang gadis yang tengah membawa na
Lima hari kemudian... Wusshhhh……Ryi Hyun mendongakkan kepalanya merasakan sesuatu ketika angin ini yang berhembus kencang. Angin itu dengan keras menerpa dedaunan, bahkan daun yang sudah mulai menguning terjatuh berguguran ke tanah. Angin ini memberitahukannya bahwa ada yang bermasalah di arah selatan. Kemudian tubuhnya langsung terbang melesat dari pohon ke pohon dengan cepat mencari sumber ke gaduhan tersebut. Di sebuah lahan kosong yang gersang, terlihat orang-orang berkumpul mengerumuni sebuah panggung yang terbuat dari kayu, disana terdapat bendera lambang dinasti Joseon dan juga ada sebuah gong besar. Raja Yi dan para bangsawan juga Hwa Shim ada disana dengan pakaian khasnya serba hitam berteduh di sebuah tenda. Di sekeliling area itu dijaga oleh ratusan prajurit yang siap siaga. Hari ini adalah hari ritual pemanggilan hujan yang diadakan oleh Raja Yi dan seluruh rakyatnya yang terkena dampak kekeringan. Setelah p
Ryi Hyun melirik Yi Eun sejenak "Tidak bisa, itu kehendak langit" "Benarkah tidak bisa? Lantas kenapa di tempat kita bisa hujan tuan bahkan hampir setiap hari ? Bukankah kau yang menurunkan hujan untuk membasahi seluruh gunung dengan kekuatanmu?" "Hmm benar, tapi aku tidak bisa melakukan untuk menolong mereka." "Mengapa tidak bisa?" Yi Eun terus berusaha mencari jawaban atas rasa penasarannya "Bukan kehendakku" Ryi Hyun hanya fokus melihat kearah kerumunan manusia. "Oh ya Tuan, katamu jiwa gadis itu tidak diambil olehmu ,lalu siapa yang akan mengambil jiwanya?" Yi Eun masih penasaran tentang hal itu. "Jiwanya untuk sang penghisap jiwa ,ritual ini hanya dilakukan oleh kaum pemuja Imoogi" Ryi Hyun menghela nafas. "Jiwanya bahkan sudah ditandai untuk persembahan yang bisa membangkitkan kekuatan bagi bangsa Imoogi yang sudah tiga ratus tahun disegel oleh leluhur bangsa kita dahulu, ritual ini sebenarnya sangat dilaran
Kupu-kupu berwarna biru berterbangan mengitari bunga dan ilalang yang tumbuh di tanah subur itu, bahkan ia mencium aroma yang sangat harum, memabukkan penciumannya .Gadis itu menghirup udara dalam-dalam, ia kemudian berjalan untuk melihat lebih dekat kupu-kupu yang memikat dirinya, serta bunga berwarna putih sangat indah. Saking menikmati pemandangan ini, Yeon Soo tidak sadar bahwa dirinya sedang dimana bahkan ia belum mengingat apa yang terjadi padanya.Yeon Soo meraih satu tangkai bunga dan memetiknya. Betapa kagetnya saat bunga itu dipetik langsung layu berubah hitam seperti terbakar dan perlahan hilang menjadi abu. Yeon Soo ketakutan dan segera menjauhkan tubuhnya dari bunga itu. “Bunga apa ini?”ucap Yeon Soo segera mengedarkan pandangannya melihat kembali dengan jeli tempat ini. Apakah ia sudah mati dan berada di surga?batinnya terus bertanya-tanya. Setelah beberapa saat, Yeon Soo melihat seseorang menghampirinya dengan pakaian serba put
Ryi Hyun mengajak Yeon Soo untuk mengikutinya mencari sesuatu yang bisa dimakan di hutan ini. Sedangkan gadis di belakangnya tidak berhenti mengedarkan pandangannya dan berdecak kagum melihat pemandangan yang begitu indah. Pohon maple mewarnai yang hutan ini dengan daunnya yang berwarna merah dan jingga. Ingin sekali Yeon Soo menyapa bunga-bunga cantik serta kupu-kupu berwarna biru yang berterbangan mengikuti Ryi Hyun melangkah. Seperti tubuhnya memiliki harum yang menarik perhatian makhluk kecil tersebut. Bahkan dibahunya ada seekor kupu-kupu yang hinggap dengan tenang disana. Yeon Soo yang berada di belakang Ri Hyun menjulurkan tangannya ke arah kupu-kupu yang hinggap dibahu pria tinggi itu. Pandangannya tertuju pada makhluk kecil yang bersayap indah, ia ingin menyentuh kupu-kupu biru itu namun Yeon Soo tidak memperhitungkan jarak antara dia dengan Ryi Hyun yang tiba-tiba menghentikan langkahnya dan... “Dugghh” Kening Yeon Soo menghantam keras
Ryi Hyun menelan salivanya terpaksa ketika melihat gadis itu mengangguk cepat dan ekspresi wajahnya sangat ceria, bahkan Ryi Hyun melihat mata gadis itu sedang berbinar. “Sungguh? Kau ingin? Buah ini sepet dan agak pahit” tawarnya.Ryi Hyun mencoba membujuk Yeon Soo agar ia tidak menyuruhnya mengambil buah itu. Sungguh Ryi Hyun tidak ingin memanjat pohon ini. Namun ia tidak ingin menjatuhkan harga diri di depan manusia jika ia tidak bisa memanjatnya. “Baiklah, aku akan memanjat” tegas Ryi Hyun mengibaskan bajunya dengan menggelengkan kepalanya menatap pohon Kam yang besar nan tinggi itu bahkan jika ia merentangkan kedua tangannya tidak bisa memeluk pohon itu. Di sisi lainYeon Soo tidak sabar untuk mencoba buah itu, ia berdiri tidak jauh dari pohon itu dengan senyum yang sumringah. Ryi Hyun masih menatap batang pohon Kam yang besar itu, ia menyentuh batang pohon dan merasakan pohon ini tumbuh dengan baik sampai sebesar ini. Ia senang pohonnya tumbuh
“Pangeran, hamba menemukan aura sang gadis di sekitar Gunung Seorak, namun saat mencoba memasukinya, hamba tidak bisa menembus portal pembatas Gunung Seorak yang sangat kuat ” kata sang pengawal Pangeran Hwa Yu Geun dengan hati-hati takut tuannya kembali marah karena tidak bisa menemukan sang gadis. Ilmu pengawal tersebut masih rendah sampai tidak bisa merusak portal pembatas yang dibuat oleh sang penjaga Gunung Seorak. Sedangkan tuannya masih terduduk sila di altar kebesarannya sembari bersemedi melakukan kutlivasi, memejamkan matanya dengan kedua telapak tangan yang terbuka di atas pahanya.“Dan sepertinya portal itu milik makhluk dengan kekuatan tinggi ” tambah sang pengawal, ia masih memperhatikan Pangeran Hwa Yu Geun di hadapannya. Detik kemudian tuannya membuka mata lalu menatap pengawal yang sudah mengabdi selama ratusan tahun.“Aku tahu siapa makhluk itu” ucap Pangeran Hwa Yu Geun kemudian berdiri dan melangkah menuju jendela
“Pangeran, hamba menemukan aura sang gadis di sekitar Gunung Seorak, namun saat mencoba memasukinya, hamba tidak bisa menembus portal pembatas Gunung Seorak yang sangat kuat ” kata sang pengawal Pangeran Hwa Yu Geun dengan hati-hati takut tuannya kembali marah karena tidak bisa menemukan sang gadis. Ilmu pengawal tersebut masih rendah sampai tidak bisa merusak portal pembatas yang dibuat oleh sang penjaga Gunung Seorak. Sedangkan tuannya masih terduduk sila di altar kebesarannya sembari bersemedi melakukan kutlivasi, memejamkan matanya dengan kedua telapak tangan yang terbuka di atas pahanya.“Dan sepertinya portal itu milik makhluk dengan kekuatan tinggi ” tambah sang pengawal, ia masih memperhatikan Pangeran Hwa Yu Geun di hadapannya. Detik kemudian tuannya membuka mata lalu menatap pengawal yang sudah mengabdi selama ratusan tahun.“Aku tahu siapa makhluk itu” ucap Pangeran Hwa Yu Geun kemudian berdiri dan melangkah menuju jendela
Ryi Hyun menelan salivanya terpaksa ketika melihat gadis itu mengangguk cepat dan ekspresi wajahnya sangat ceria, bahkan Ryi Hyun melihat mata gadis itu sedang berbinar. “Sungguh? Kau ingin? Buah ini sepet dan agak pahit” tawarnya.Ryi Hyun mencoba membujuk Yeon Soo agar ia tidak menyuruhnya mengambil buah itu. Sungguh Ryi Hyun tidak ingin memanjat pohon ini. Namun ia tidak ingin menjatuhkan harga diri di depan manusia jika ia tidak bisa memanjatnya. “Baiklah, aku akan memanjat” tegas Ryi Hyun mengibaskan bajunya dengan menggelengkan kepalanya menatap pohon Kam yang besar nan tinggi itu bahkan jika ia merentangkan kedua tangannya tidak bisa memeluk pohon itu. Di sisi lainYeon Soo tidak sabar untuk mencoba buah itu, ia berdiri tidak jauh dari pohon itu dengan senyum yang sumringah. Ryi Hyun masih menatap batang pohon Kam yang besar itu, ia menyentuh batang pohon dan merasakan pohon ini tumbuh dengan baik sampai sebesar ini. Ia senang pohonnya tumbuh
Ryi Hyun mengajak Yeon Soo untuk mengikutinya mencari sesuatu yang bisa dimakan di hutan ini. Sedangkan gadis di belakangnya tidak berhenti mengedarkan pandangannya dan berdecak kagum melihat pemandangan yang begitu indah. Pohon maple mewarnai yang hutan ini dengan daunnya yang berwarna merah dan jingga. Ingin sekali Yeon Soo menyapa bunga-bunga cantik serta kupu-kupu berwarna biru yang berterbangan mengikuti Ryi Hyun melangkah. Seperti tubuhnya memiliki harum yang menarik perhatian makhluk kecil tersebut. Bahkan dibahunya ada seekor kupu-kupu yang hinggap dengan tenang disana. Yeon Soo yang berada di belakang Ri Hyun menjulurkan tangannya ke arah kupu-kupu yang hinggap dibahu pria tinggi itu. Pandangannya tertuju pada makhluk kecil yang bersayap indah, ia ingin menyentuh kupu-kupu biru itu namun Yeon Soo tidak memperhitungkan jarak antara dia dengan Ryi Hyun yang tiba-tiba menghentikan langkahnya dan... “Dugghh” Kening Yeon Soo menghantam keras
Kupu-kupu berwarna biru berterbangan mengitari bunga dan ilalang yang tumbuh di tanah subur itu, bahkan ia mencium aroma yang sangat harum, memabukkan penciumannya .Gadis itu menghirup udara dalam-dalam, ia kemudian berjalan untuk melihat lebih dekat kupu-kupu yang memikat dirinya, serta bunga berwarna putih sangat indah. Saking menikmati pemandangan ini, Yeon Soo tidak sadar bahwa dirinya sedang dimana bahkan ia belum mengingat apa yang terjadi padanya.Yeon Soo meraih satu tangkai bunga dan memetiknya. Betapa kagetnya saat bunga itu dipetik langsung layu berubah hitam seperti terbakar dan perlahan hilang menjadi abu. Yeon Soo ketakutan dan segera menjauhkan tubuhnya dari bunga itu. “Bunga apa ini?”ucap Yeon Soo segera mengedarkan pandangannya melihat kembali dengan jeli tempat ini. Apakah ia sudah mati dan berada di surga?batinnya terus bertanya-tanya. Setelah beberapa saat, Yeon Soo melihat seseorang menghampirinya dengan pakaian serba put
Ryi Hyun melirik Yi Eun sejenak "Tidak bisa, itu kehendak langit" "Benarkah tidak bisa? Lantas kenapa di tempat kita bisa hujan tuan bahkan hampir setiap hari ? Bukankah kau yang menurunkan hujan untuk membasahi seluruh gunung dengan kekuatanmu?" "Hmm benar, tapi aku tidak bisa melakukan untuk menolong mereka." "Mengapa tidak bisa?" Yi Eun terus berusaha mencari jawaban atas rasa penasarannya "Bukan kehendakku" Ryi Hyun hanya fokus melihat kearah kerumunan manusia. "Oh ya Tuan, katamu jiwa gadis itu tidak diambil olehmu ,lalu siapa yang akan mengambil jiwanya?" Yi Eun masih penasaran tentang hal itu. "Jiwanya untuk sang penghisap jiwa ,ritual ini hanya dilakukan oleh kaum pemuja Imoogi" Ryi Hyun menghela nafas. "Jiwanya bahkan sudah ditandai untuk persembahan yang bisa membangkitkan kekuatan bagi bangsa Imoogi yang sudah tiga ratus tahun disegel oleh leluhur bangsa kita dahulu, ritual ini sebenarnya sangat dilaran
Lima hari kemudian... Wusshhhh……Ryi Hyun mendongakkan kepalanya merasakan sesuatu ketika angin ini yang berhembus kencang. Angin itu dengan keras menerpa dedaunan, bahkan daun yang sudah mulai menguning terjatuh berguguran ke tanah. Angin ini memberitahukannya bahwa ada yang bermasalah di arah selatan. Kemudian tubuhnya langsung terbang melesat dari pohon ke pohon dengan cepat mencari sumber ke gaduhan tersebut. Di sebuah lahan kosong yang gersang, terlihat orang-orang berkumpul mengerumuni sebuah panggung yang terbuat dari kayu, disana terdapat bendera lambang dinasti Joseon dan juga ada sebuah gong besar. Raja Yi dan para bangsawan juga Hwa Shim ada disana dengan pakaian khasnya serba hitam berteduh di sebuah tenda. Di sekeliling area itu dijaga oleh ratusan prajurit yang siap siaga. Hari ini adalah hari ritual pemanggilan hujan yang diadakan oleh Raja Yi dan seluruh rakyatnya yang terkena dampak kekeringan. Setelah p
Yi Eun berhenti di sebuah toko pakaian yang menjual berbagai bahan. Dirinya segera masuk seraya berkata kepada pelayan “ Aku ingin pakaian pria dengan kain sutra berwarna putih,biru,dan hitam jangan terlalu banyak coraknya”. “Baik Nona” pelayan itu segera mencarikan pakaian sesuai permintaan Yi Eun. Setelah membeli makanan dan pakaian yang dipesan Ryi Hyun, Yi Eun berjalan untuk pulang, ia membawa sebuah tas dari kain berisi pakaian milik tuannya dan beberapa kantong makanan yang dibeli di pasar. Menyenangkan baginya jika sudah berbelanja, ia sudah melakukan hal ini selama beberapa tahun ini. Yi Eun sangat berterimakasih kepada Ryi Hyun yang menyelamatkan hidupnya dan memberikan semua ini kepadanya. Termasuk yang membuat dia bisa berwujud manusia cantik. Memang kekuatan tuannya sangat hebat, menurutnya makhluk mitos yang paling hebat dan tentunya baik adalah Ryi Hyun. Bruukkk Tubuhnya tidak sengaja menabrak seorang gadis yang tengah membawa na
Kerajaan sudah mencari berbagai solusi untuk menghentikan kekeringan, doa bersama sudah dipanjatkan, berbagai ritual sudah diadakan namun kemarau ini belum berakhir. Semakin lama kekeringan ini terjadi maka semakin banyak makhluk hidup yang mati karena kekeringan dan berimbas pada kehidupan rakyatnya. Kekeringan ini harus segera dihentikan. “Yang Mulia, kita harus segera mencari jalan untuk menyelamatkan rakyat Joseon, mereka satu persatu mati. Bahkan sumur-sumur di kerajaan sudah mulai mengering.” ujar seorang bangsawan pada Raja Joseon yang sedang duduk dikursi singgah sana. Terlihat raut wajah Raja Yi yang memasang raut kesedihan. “Mohon pertimbangan Yang Mulia” ucap serentak para bangsawan diaula kerajaan. “Yang Mulia, Ijinkan hamba memberi saran” suara seseorang wanita yang mengenakan pakaian serba hitam itu dengan riasan aksesoris dirambutnya yang disanggul. Sang Raja menatap kearah wanita itu seraya berkata “Ya, katakanlah”. “Yang Mulia,
Ucapan Yi Eun membuat langkah Ryi Hyun terhenti sejenak, dirinya tengah berpikir entahlah ia juga tidak tahu jenis makhluk apa, awalnya mengira bahwa dirinya vampir, namun salah besar karna ia tidak pernah memakan darah ataupun daging. Hal paling dilarang adalah membunuh hewan yang menjadi temannya selama ratusan tahun ini, bagaimana ia bisa membunuh hewan yang tidak berdosa untuk jadi santapannya. Sedangkan Ryi Hyun adalah makhluk vegetarian, yang sangat suka bercocok tanam untuk menghijaukan tempat tinggalnya. ”Aku sangat membenci manusia, mereka adalah makhluk perusak alam,bahkan alam sedang menegur mereka dengan kekeringan selama tiga tahun ini bukan?” ketus Ryi Hyun. “Iya, tapi tidak semua manusia itu jahat. Ada juga yang baik seperti gadis yang menolongku tempo hari itu. Aku tidak bisa melupakan kebaikannya yang sudah menolong aku dari perangkap. Lalu aku bertemu dengan mu” terangnya yang mengingat betapa menyakitkan saat itu kala ia terjebak dan