Home / Romansa / Aku Mengalah / POV Aldo 2

Share

POV Aldo 2

Author: Maey Angel
last update Last Updated: 2022-07-25 21:38:22

Aku masuk ke dalam rumah ini, ku melihat semuanya dengan jelas bagaimana tadi malam kami menangis berdua. Menangisi keputusan ya sangat menyakitkan terutama bagiku. Salahkah aku memiliki dua istri? Bukankah memiliki dua istri bukan hal yang di larang Allah? Nyatanya aku tak bisa berlaku adil pada kedua nya dan membuat istri di depanku ini tersakiti.

Papi memberikan aku pilihan agar memilih salah satu diantara mereka, tentu saja aku menolak. Bukan itu yang aku mau, aku ingin mereka semua berdamai dan saling akur sebagai istri-istriku. Pasti indah bukan, memiliki para istri yang baik dan cantik.

Sungguh aku merasa jadi suami yang gagal, Papi menyadarkan aku tentang sebuah tanggung jawab. Aku memiliki dua istri yang tak bisa aku penuhi keinginannya semua, aku lelaki biasa yang masih sering mengeluh. Mungkin ini teguran untukku agar aku lebih bersyukur dengan apa yang aku miliki.

Afi menghidangkan sayur bening dan sambal. Terlihat sederhana namun sangat menggugah selera makanku. Aku mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku Mengalah   Terima kasih

    Afi mengendarai mobilnya menemui Nissa di cafe yang telah dijanjikan. Gara-gara Aldo ke rumahnya, ia jadi telat menemui Nissa. Jika saja ia tadi tak bergegas masuk ke dalam mobil, sudah pasti Aldo akan meminta haknya yang masih berstatus suami Afi.Afi melihat jam di tangannya dan sekarang sudah lewat seperempat jam dari yang telah dijanjikan. ia sudah sangat terlambat menemui sahabatnya itu.Afi melajukan mobilnya dengan cepat hingga "Ciiit!!" Mobil Afi mengerem mendadak akibat ada sebuah mobil menyalip dengan kencang sehingga hampir membuat Afi bertabrakan dengannya.Afi mengatur nafasnya teratur dan mencoba menghubungi Nissa agar ia tak terlalu lama menunggu."Assalamualaikum, Nissa.""Waalaikumsalam, Fi. Kamu dimana? Aku udah dari tadi sampai ini loh!""Maaf, Nis, aku terlambat datang ke situ. Aku sedang di perjalanan. Tapi di jalan aku di salip mobil dan hampir saja menabrakku. Maaf ya, aku sepuluh menit lagi sampai kok. Udah agak dekat soalnya." "Ya Allah, tapi kamu tidak apa-a

    Last Updated : 2022-07-27
  • Aku Mengalah   Nisa

    Oh, kirain ada apa sama kamu. Nanti suruh dia ke kantor kakak aja. Kakak lagi sibuk ini.""Ok, terimakasih, Kakak. Tapi jangan minta dia jadi asisten pribadi Kaka ya, dia nggak mau takut mati muda katanya," ledek Nissa di depan Afi."Nanti Kakak pikirkan, sudah ya, wassalamualaikum.""Waalaikumsalam." Sambungan terputus, Nissa terkikik geli melihat ekspresi malu Afi yang mendengar ucapannya tadi."Nggak juga bilang kayak gitu kali, Nis! Malu kan aku," ucap Afi menutupi kedua mukannya dengan tangannya."Yaelah, kayak sama siapa saja malu. Lalu gimana ceritanya bisa yakin banget minta pisah? Berani banget kamu, Fi. Saya kira kamu nggak sekuat Angel One pasukan pejuang Cinta yang kekuatannya melebihi Saras 008," cibir Nissa di iringi tawa renyahnya."Ceritanya panjang lah. Nggak penting juga di bahas, bikin naik tensi. Yang jelas intinya aku udah nggak kuat, gitu aja. Wanita kalau sudah tertekan, mana bisa diam. Kakakmu juga bilang, kalau aku lelah, lepaskan! Gitu!" imbuh Afi."Ciye … c

    Last Updated : 2022-07-27
  • Aku Mengalah   sebuah harapan

    "Fi, Kamu di mana? Mas mau nyusul kamu." Sebuah pesan ke nomor Afi, siapa lagi kalau bukan dari nomor Aldo. Afi hanya membuka nya tanpa membalasnya. Malas sudah ia meladeni Aldo yang selalu memintanya untuk mengurungkan niatnya bercerai. Ia tak mau lagi tergoda rayuan suaminya yang plin plan jika di hadapan Alin dan dirinya."Siapa, Fi?" tanya Nissa penasaran karena melihat Afi yang tampak melipat dahinya."Aldo, dia cariin aku katanya mau nyusulin ke sini.""Dia tahu kamu ada di sini?" Afi menggeleng dan kembali menatap ke depan menunggu antrian pendaftaran.Selang berapa lama ia masuk ditemani dengan Nissa. Afi sengaja meminta Nissa menemaninya ke pengadilan sebagai saksi nanti di persidangan. Berkas telah diserahkan, dan kini Afi hanya tinggal menunggu proses persidangan yang akan dilaksanakan bulan depan.Banyak tahap yang harus dilalui oleh Afi, ia harus melalui proses mediasi terlebih dahulu sebelum memulai persidangan ketuk palu. Nissa yang merasa kasihan melihat wajah murung A

    Last Updated : 2022-07-29
  • Aku Mengalah   bos

    Rendra berjalan di depan tanpa rasa dosa sedikitpun. Ia menoleh kebelakang saat Afi sepertinya masih berdiri di sana dengan muka sebalnya."Kamu jadi mau ketemu aku nggak? Aku nggak ada waktu lama ini, sebentar lagi cewekku yang lain akan datang. Aku tak ingin dia melihatmu dan merasa cemburu jika kau berada di dalam ruanganku." Rendra selalu saja membuat Afi merasa kesal, ia suka sekali mengganggu angel di sekolahnya dulu ini.Afi, sang angel sekolah. Entah siapa yang menamainya dan memberinya gelar itu, ia terkenal jiwa sosialnya yang tinggi, ramah, cantik, dan pandai bergaul dengan siapa saja. Bagi siswa di sekolahnya, tidak ada cacat bagi seorang Afi untuk di pandang buruk di mata mereka. Kekurangannya hanya satu, ia lahir tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Itu yang membuat Afi kurang percaya diri jika sedang ada acara di sekolah yang harus dihadiri wali murid.Setiap ada pertemuan wali murid, Afi memilih keluar sekolah. Lagi-lagi, Rendra lelaki yang selalu ikut kabur juga da

    Last Updated : 2022-07-29
  • Aku Mengalah   senyum

    "Bulan depan! Dan niatan saya kesini, juga ingin meminta bantuan Bapak untuk dapat membantuku memberikan informasi pengacara Bapak yang menurut Nissa bisa diandalkan untuk mempercepat jalannya persidangan." Afi berbicara sesuai fakta yang ada, ia memang kesini dengan maksud mencari pekerjaan dan meminta bantuan Rendra untuk itu."Kenapa ingin cepat-cepat? Bukankah kau masih mencintainya?" tanya Rendra penasaran."Terkadang kita harus ikhlas merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan pilihannya, cinta mungkin menyakitkan. Tapi akan ada harapan setelah cinta itu hilang dari hadapannya." Rendra tercengang mendengar penuturan Afi yang terkesan sangat memukau.Wanita di depannya ini memang selalu menyihir hatinya yang kosong menjadi banyak warna di sana. Perkataan Afi barusan membuat dirinya benar-benar takjub sekaligus kagum. Selama ini ia mengikhlaskan cinta yang telah hilang dari hidupnya dan ia merasa kembali terluka saat melihat orang yang ia cintai ini terlihat sangat menderita.

    Last Updated : 2022-07-29
  • Aku Mengalah   PoV Alin 1

    Pov AlinAku menatap suamiku yang sedang terlelap tidur. Wajahnya yang sayu dan terlihat lelah membuatku semakin sayang padanya. Keberhasilanku membuat Afi dan Aldo, kedua pasangan bahagia itu berpisah tampaknya sudah tinggal menunggu waktu. Setelah itu, aku akan merasakan indahnya jadi wanita satu-satunya. Dulu aku memang punya sebuah hubungan dengan laki-laki bernama Haris, lelaki yang hanya aku jadikan atm berjalan ku saja. Dia lelaki bo*oh yang mau-maunya aku kadali. Haris sahabat dari Aldo semasa kuliah. Dia sudah lama memendam rasa padaku tapi aku tak menanggapinya. Setelah perjuangannya mendekatiku akhirnya aku terpaksa menerimanya. Aku menerimanya karena dia begitu loyal dan tak segan-segan memberikan apa yang aku minta.Aku mengenal lama sebenarnya dengan Aldo, namun ia tak menyadari kehadiranku. Kami yang berbeda jurusan membuatnya tak begitu mengenalku di kampus.Haris pun tak pernah mengenalkanku dengan Aldo. Haris pencemburu, ia tak akan membiarkan aku didekati lelaki l

    Last Updated : 2022-07-29
  • Aku Mengalah   PoV Alin 2

    Aku mencoba memahami dan memberikan sebuah nasihat agar ia bersabar dan bisa menerima kekurangan menantunya itu. Mami Cahyo terkesima melihat kebaikanku dan sepertinya aku berhasil mengambil hatinya.Suatu hari Mami memintaku menemaninya makan siang, aku menyanggupinya karena memang aku sedang jam makan istirahat siang di kantor. Aku berangkat ke cafe yang Mami sebutkan dan menunggunya di sana. Selang beberapa menit ia datang dengan membawa Afi bersamanya.Tentu aku terkejut melihat Mami tiba-tiba mengajakku bertemu Afi, istri pria idamanku."Sudah menunggu lama, Alin?" ucapnya sambil bercipika cipiki padaku. Kala itu Afi masih bersikap biasa dan tersenyum ramah kepadaku. Aku tak tahu apa tujuan Mami mengajak kita makan siang bersama."Nggak kok, Tan," balasku. Ku persilahkan mereka duduk dan memesan beberapa makanan dan minuman. "Alin, ini kenalkan, Afi, menantu saya." Aku menyalami tangan Afi dengan tersenyum menampakkan rasa antusiasku yang aku paksakan. Malas sebenarnya bertemu d

    Last Updated : 2022-07-29
  • Aku Mengalah   Tanpa

    Pagi ini Afi bangun agak terlambat, ia merasa tak enak badan dan sedikit pusing. Mungkin efek dari stres memikirkan semua masalah belakangan ini ditambah kondisi badannya yang tengah mengandung.Kerap kali ia mengeluarkan isi perutnya jika sedang diisi berakhir dengan kosong tak lagi ada asupan masuk.Afi berjalan menuju dapur dan membuat segelas susu untuknya. Beruntung Rendra mengirimkannya banyak susu untuk stok di rumah sehingga ia tak perlu repot-repot keluar rumah untuk membelinya. Ia tak mau Aldo tahu jika ia tengah hamil.Sembari ia menunggu email dan pekerjaan dari Rendra hari ini, Afi Memilih membersihkan rumah besarnya ini. Entah mengapa Mami tak memperbolehkannya memperkerjakan seorang maid untuk membantunya. Padahal pada Alin, baru sebentar sakit saja sudah begitu panik dan langsung mencarikan pembantu untuk melayaninya.Kadang Afi merasa kalah jika mertua nya sudah ikut campur dalam rumah tangganya ini, bahkan malam hari pun ia disuruh mengalah untuk Alin. Bagaimana rasa

    Last Updated : 2022-07-30

Latest chapter

  • Aku Mengalah   akhirnya

    Rendra mencium perut besar Afi, sekarang usia kandungannya memasuki sembilan bulan."Kamu pasti lelah bnget ya, Fi! Ibu jadi ikut merasakan kehamilan kamu. Kamu harus berhati-hati, usia kehamilan sudah tinggal menunggu hari. Kalau ada sedikit rasa tak nyaman, bilang sama Rendra. Biar dia siap siaga membawa ke rumah sakit," ucap Bunda khawatir melihat perut Afi yang terlihat begah."Nggak usah Bunda bilang, Rendra selalu siap siaga 24 jam. Cuma Afi yang dibilangin suka ngeyel mau ngelakuin pekerjaan rumah, besok kita cek up ke dokter lagi. Biar tahu kondisimu setiap hari," ucap Rendra tegas."Nissa kan ada, ngapain ke dokter," sanggah Afi."Ya Mungkin Kak Rendra mau cari dokter ahli yang lain, dia nggak yakin kayaknya sama keahlian adiknya ini," sahut Nissa yang baru datang dari luar bersama Vino.Ditatapnya aneh lelaki yang bersama Nissa, membuat Vino merasa canggung."Nis, udah acara pestanya?" tanya Afi."Nggak jadi, udah nggak mood pergi ke sana. Vin, lo pulang aja gih! Kakak gue s

  • Aku Mengalah   baby twins

    Sejak kehamilannya, Rendra menjadi sedikit cerewet. Afi yang hanya ingin sekedar membantu Bunda nilam memasak, ia pun melarangnya. "Bang, Afi bosan! Boleh ya, ikut Bunda bikin cake! Pengen buat yang spesial buat Abang!" ucap Afi merengek pada Rendra yang sedang sibuk memeriksa berkasnya di ruang keluarga. Biasanya ia akan bekerja di ruang kerja khusus miliknya. Namun sekarang ia menjadi overprotektif dengan Afi mengingat istrinya sedang mengandung dua buah hati sekaligus."Nggak usah bikin cake spesial. Kamu aja udah spesial untuk Abang, sini! Duduk dekat Abang," ucap Rendra sambil menepuk sofa di sebelahnya.Afi melengos dan memilih mengalah dan duduk di samping suaminya."Abang ini, nggak di mana-mana fokus kerja terus! Begitu dibilang sayang! Huft!" Afi kesal karena dari tadi suaminya tak melihatnya dan masih sibuk dengan laptop dan kertas yang ada di depannya. Rendra melirik Afi yang membuang mukanya jengkel, dan Rendra memilih menyingkirkan semua pekerjaannya dan mencium pipi is

  • Aku Mengalah   bahagia

    Afi menatap Rendra dengan binar bahagia, begitu juga Rendra. Afi diperiksa dokter Elsa lewat monitoring USG di perutnya. Tampak jelas di sana gumpalan yang masih sangat kecil."Wah, janinnya ada dua. Kemungkinan kembar, Bu!" Rendra yang di samping Afi mendampingi dan melihat gambar anaknya tersenyum bahagia. Dia mencium kening Afi tanpa malu di depan dokter Elsa."Bang!" Afi melirik Dokter Elsa yang tampak senang dengan perlakuan Rendra padanya yang sangat manis.Setelah USG kelihatan, dokter menganalisis umur dan juga jadwal persalinan untuk Afi."Kandungan Bu Nafisah memasuki minggu ke enam. Dan kondisi kehamilan sangat rentan untuk banyak beraktivitas berat. Sebaiknya, Ibu istirahat dan mengurangi aktivitas agar tak terlalu lelah. Apa Ibu mengalami gejala ngidam?" tanya Dokter Elsa."Nggak Dok, sepertinya suami saya yang nyidam. Dia kalau pagi suka pusing, dan sekarang lebih menyukai di dekat saya. Seperti ini!" Afi menunjuk suaminya, dan Rendra mendelik kesal."Hahaha, kalian lu

  • Aku Mengalah   Buah kesabaran

    "Fi, Abang lapar! Kita cari makanan yuk!" ucap Rendra saat sedang berbaring di kasur dengan Afi."Malam-malam pengen makan? Abang nggak salah? Apa Afi masak lagi aja di dapur?" Afi memandang jam di dinding, padahal sekarang pukul sepuluh malam. Tetapi suaminya ingin makan di luar. "Nggak usah masak, Abang pengennya makan di luar bareng kamu." Pernikahan Afi dan Rendra sudah berjalan hampir lima bulan, dan akhir-akhir ini Rendra memang kelihatan aneh. Dia yang biasanya dingin, berubah sangat manja dan suka sekali mencium rambut Afi yang baru saja keramas."Besok saja ya, Bang!" bujuk Afi.Dengan wajah kecewanya, Rendra menekuk wajahnya dan berbalik memunggungi Afi. Afi yang melihat tingkah lucu suaminya, mencubit pipinya pelan."Abang kayak wanita lagi datang bulan, suka ngambek. Dan keinginan Abang yang aneh seperti wanita ngidam. Apa mungkin Abang ngidam?" ucap Afi terkikik geli.Rendra kembali berbalik badan menghadap Afi. "Kamu terakhir datang bulan kapan?" tanya Rendra serius.

  • Aku Mengalah   membahagiakan

    Pipi Afi merona karena malu, ia menghabiskan malam ini dengan pesta dansa yang amat membuat malam begitu indah."Dan kamu, harus membayar mahal nanti malam dengan ku, Sayang!" Rendra membisikan kalimat yang membuat Afi begitu merinding. Rendra, lelaki normal yang sedang di mabuk asmara. Gelora cintanya pada Afi, membuat ia semangat sekali untuk menggoda Afi dan membuatnya salah tingkah.Afi kaget ketika melihat Nissa dan juga Yuna dengan seorang lelaki dan mereka juga ikut berdansa. "Mereka memaksa minta ikut, katanya ingin menikmati suasana Bali yang indah. Namun, jangan khawatir. Mereka tak akan menginap di resort ini, mereka akan menginap di hotel keluarga Dirgantara. Jadi, kita nggak ada yang bisa ganggu!" goda Rendra membuat pipi Afi kembali bersemu merah. Ternyata ia tahu, jika dirinya kaget melihat kehadiran Nissa dan Yuna.*Malam ini, dansa dan pesta kembang api digelar. Di luar resort, semua tamu menikmati indahnya bintang dan juga kembang api yang meriah. Banyak kekaguman

  • Aku Mengalah   Kejutan

    Malam ini Rendra mengajak Afi berbulan madu ke Bali. Rendra menutup mata istrinya dengan kain penutup agar ia sukses dalam memberikan kejutan. Afi dan Rendra sampai di Bali, tepatnya resort Stary angel milik istrinya."Apa sih, Bang? Afi penasaran banget!"Rendra mengajak Afi berjalan dan berhenti tepat di depan Resort. Semua orang yang diperintahkan Rendra sudah siap dengan tugas masing-masing. Mereka sampai di resort malam hari, membuat suasana begitu sangat romantis.Rendra memberikan aba-aba pada semua orang dan ia membuka penutup mata Afi perlahan."Sudah boleh buka mata?" tanya Afi. "Sudah! Dan lihatlah, Sayang!" Afi membuka matanya dan terkejut dengan surprise yang di buat suaminya. Karpet permadani merah dan juga bunga mawar putih kesukaannya, berjejer rapi di setiap pinggir jalan menuju pintu masuk resort. Beberapa orang yang tampak berseragam melebarkan senyum dan menunduk hormat."Suka?" tanya Rendra."Suka banget! Makasih, Bang!" jawab Afi tersenyum riang."Ini belum seb

  • Aku Mengalah   POV Afi

    "Kenapa melihat Abang seperti itu? Abang memang tampan," ucapnya percaya diri."Tampan tapi mes*um!" ucapku asal. Kami keluar kamar hotel dan mengetuk pintu kamar Nissa. Ia juga telah siap dari tadi. "Cie, pengantin baru. Seger amat! Habis berapa ronde tadi malam?" goda Nissa membuatku sedikit malu."Dek, kamu jadi ikut pulang nggak! Cepat! Abang tunggu di bawah," ucap Bang Rendra dingin."Yuna mana, Niss?" tanyaku karena tak melihat Yuna."Dia di jemput sama cowoknya tadi," ucapnya."Kamu nggak dijemput cowokmu?" ledekku membuat ia mencebikkan bibirnya."Ya iya, yang sudah laku. Sombong amat!" sahutnya dengan nada kesal.Aku, Nissa, dan Bang Rendra pulang ke rumah Bunda. Kami akan berkumpul bersama keluarga besar."Di sana nanti ada Haris juga, Bang?" tanyaku melirik Nissa. Ia tampak tak suka ketika aku menyebut nama Haris. Aku tahu, Nissa masih marah dengan Haris dan Nissa bukan wanita yang mudah memaafkan sepertiku."Mungkin. Tapi kalau dia sadar diri, seharusnya nggak usah datan

  • Aku Mengalah   Aku bahagia

    Pov Afi"Pagi, Sayang!" ucap lelaki di sampingku yang sah bergelar menjadi suami. Rendra mencium pipiku dan mengusap rambutku perlahan. Aku yang baru tidur diperlakukan suamiku dengan hangat membuat hatiku berbunga-bunga."Bang! Jam berapa ini? Aku kesiangan ya?" ucapku mengucek mataku mengedarkan pandangan ke dinding. Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi."Nggak, Sayang! Tapi kalau kamu mau nambah lagi, kita kesiangan!" godanya. Senyum genitnya membuatku mencubit lengannya. Suamiku hanya terkekeh pelan. Senyum yang jarang ia tampakkan pada semua orang, kini bahkan sangat mudah aku dapatkan.Aku melemaskan ototku, semalam bahkan Bang Rendra sangat membuatku kelelahan. "Mandi dulu, Sayang! Atau mau Abang mandikan?" ucap Bang Rendra menaik turunkan alisnya. Genit! Aku hendak berdiri dan pergi ke kamar mandi tapi Bang Rendra malah mengangkat tubuhku hingga aku kaget."Bang! Aku bisa mandi sendiri!" ucapku meminta turun. Namun, bang Rendra hanya tersenyum dan meletakkanku di bathub ya

  • Aku Mengalah   halal

    Sholat jamaah selesai, Afi mendekati Rendra dan meminta salim padanya lalu mencium punggung tangan suaminya . Rendra sangat senang dengan status barunya kini sebagai suami. Rendra mencium pucuk kepala Afi sambil melafadzkan doa."Allohuma innii as aluka khayraha wa khayra wa jabaltahaa 'alaihi wa a'uudzibika min syarriha wa min syarri maa jabaltahaa 'alaihi.Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dalam rumah tangga kami. Turunkanlah rasa cinta di hati kami berdua. Cinta yang senantiasa menambah kecintaan kami kepada-Mu.""Aamiin." Setelah melafalkan doa dan mencium kening Afi, Rendra kini duduk bersila menghadap sang istri. Dipandanginya wajah cantik nan sholeh yang kini sudah sah menjadi istrinya ini. Afi yang merasa malu dipandang suaminya, memilih melepas mukena dan melipatnya."Udah Bang, lihatinya!" ucap Afi salah tingkah. Ia hendak berdiri untuk menaruh mukena yang tadi ia pakai ke dalam lemari. Rendra masih menatap Afi, membuat Afi memilih tiduran di ranjangnya.Rendra berdiri dan

DMCA.com Protection Status