Share

Bab 99

Penulis: Brandon
Cherry sedikit merasa kesal dalam perjalanan mengantar Doni kembali ke Grup Kusmoyo. Tidak disangka akan terjadi hal seperti ini di acara makan bersama mereka, kenapa Doni harus mengenakan seragam petugas keamanan! Apakah dia suka diremehkan oleh orang lain?

Hanya saja, Cherry sama sekali tidak berani menunjukkan kekesalannya. Karena dia ingin Doni merasa bahwa dia adalah seorang wanita yang lembut dan bijaksana.

Cherry menghela napas setelah menenangkan emosinya, "Dalon benar-benar sangat kurang ajar! Hanto juga cuma pengikutnya. Tindakanmu sangat bagus!"

"Orang seperti itu memang pantas dipukul!" Doni berkata sambil tersenyum, "Kamu bisa kasih tahu aku kalau mereka berani cari masalah denganmu lagi!"

"Hm, aku merasa sangat nyaman kalau bersama denganmu," balas Cherry sambil tersenyum.

Cherry bahkan berharap Dalon bisa kembali mencari masalah, Doni bahkan bisa mengurus Melvin dan sama sekali tidak takut terhadap Dalon. Cherry bisa meminta perlindungan dari Doni kalau Dalon mencari mas
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 100

    Cherry benar-bener merasa sedikit sedih, Cherry merasa bahwa Doni pasti telah menyadari bahwa dia sedang mendekatinya dan sengaja mempermalukan Cherry.Helen suka mengabaikanmu dan akulah yang sedang mendekatimu!Apakah aku salah jika ingin mengejar kebahagiaan dalam kehidupanku?Doni merasa sedikit bingung saat melihat Cherry berlinangan air mata, kenapa pertahanan psikologis wanita ini begitu buruk? Dia cuma mengatakan bahwa dia memiliki penyakit dan tidak berkata tidak bisa disembuhkan, apakah perlu sampai seperti ini?"Cherry, jangan takut," ucap Doni dengan suara yang lembut, "Ini cuma stadium awal dan mudah untuk disembuhkan.""Stadium awal? Stadium awal apa?""Tumor.""Hm?" Cherry merasa kebingungan karena mengira dia telah salah dengar. Tapi Cherry segera berkata dengan marah, "Doni, kamu sedang mengutukku!"Doni tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan keningnya, ucapan wanita memang tidak bisa dipercaya, jelas-jelas Cherry sudah mengatakan bahwa dia sudah siap secara mental,

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 101

    "Hei kamu, masih ingat aku nggak?" Dalon berjalan keluar dari kerumunan dan terdapat Hanto di belakangnya.Doni mencibir, "Ternyata kalian berdua, apakah kalian mau kupukul lagi?"Dalon menatap Doni seperti sedang melihat orang bodoh, "Aku punya banyak orang dan menurutmu siapa yang akan dipukul?"Doni tersenyum, "Bagaimana kalau kita coba?"Dalon mencibir, "Jangan kira aku nggak berani pukul kamu di depan Grup Kusmoyo! Biar kuberi tahu padamu, Keluarga Karno adalah pelanggan terbesar Grup Kusmoyo dan Grup Kusmoyo nggak akan berani melakukan apa-apa meski aku pukul kamu sampai mati di sini!"Hanto berkata dengan kejam, "Nak, cepat berlutut kalau kamu orang yang bijaksana. Mungkin saja Tuan Muda Dalon bisa menamparmu lebih sedikit.""Kak Doni, apa yang terjadi?"Jarson melihat kejanggalan di depan pintu dan berlari ke sisi Doni dari kejauhan, kemudian menatap Hanto serta yang lain tanpa merasa takut, "Jangan berdiri di sini, kalian akan menghalangi jalan! Cepat pergi!"Terdapat empat pe

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 102

    Dasar Dalon bodoh, kenapa dia harus menyinggung orang seperti ini?Selain itu, terdapat rumor di luar bahwa Doni memiliki hubungan dengan Melisa dan mereka sama sekali tidak berani menyerang Doni meski diberi ratusan keberanian!Kelvin dan Pandu sama sekali tidak berani menatap Doni."Kakak, kami nggak tahu target kami adalah kamu! Ini adalah salah paham!""Salah paham, salah paham! Kakak, kami akan segera pergi!"Mereka berdua segera memberi isyarat pada bawahan di sekitar mereka, "Ayo pergi."Dalon dan Hanto merasa kebingungan, "Kelvin, Pandu, kalian sudah terima uangku! Kenapa malah bertindak seperti ini?"Doni juga mencibir, "Benar sekali! Nggak masuk akal kalau langsung kabur tanpa bertindak setelah terima uang! Kalian berdua kembalilah ke sini!"...Tubuh Kelvin dan Pandu menegang, serta merasa kebingungan.Apa maksudnya?Apakah kamu akan diam di tempat dan membiarkan kami memukulmu?Kami juga tidak berani melakukan itu!Mereka berdua menatap Doni dengan bingung.Doni menunjuk Da

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 103

    Helen seperti seorang dewi di dalam Grup Kusmoyo dan para pegawai pria akan terkagum-kagum dengan temperamen Helen yang dingin saat bertemu dengannya. Tidak ada orang yang berani melakukan kesalahan di depan Helen tidak peduli apa pun yang mereka pikirkan di dalam hati, bahkan Keno juga tidak berani melihat sembarangan saat sedang berbicara dengan Helen.Helen berkata dengan acuh tak acuh, "Katakanlah."Keno menghela napas terlebih dahulu sebelum berkata, "Bu Helen, hari ini Bu Thalia bawa seseorang ke departemen keamanan tanpa melalui proses perekrutan."Tidak terdapat ekspresi apa pun di wajah Helen, hanya saja dia merasa sedikit bersalah karena hal ini bersangkutan dengan Doni. Terlihat jelas bahwa Keno datang untuk mengadu, jangan-jangan Doni kembali melakukan tindakan yang keterlaluan! Helen menatap Keno dengan datar, "Lanjutkan."Keno melanjutkan dengan hati-hati, "Bu Thalia bilang orang itu berasal dari sekolah bela diri dan tahu seni bela diri, serta cocok untuk duduk di posisi

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 104

    "Doni!" Helen sangat marah sampai memukul meja, "Keluarga Karno adalah pelanggan terpenting di perusahaan, tindakanmu cuma akan membawakan kerugian bagi perusahaan!"Doni mengerutkan bibirnya, "Apakah aku harus membiarkannya bertindak semena-mena? Aku nggak suka dengan sikapnya!""Kamu, kamu ...." Helen menunjuk Doni, "Jangan kira kamu bisa bertindak semena-mena di perusahaan karena Kakek berada di pihakmu!""Apakah kamu suruh aku nggak melawan saat dipukul dan dimarahi?" Doni mengeluarkan satu jari dan menggerakkannya, "Itu bukan prinsipku!""Prinsipmu atau perusahaan yang lebih penting?""Tentu saja prinsipku lebih penting."Helen sangat marah sampai mengentakkan kakinya, "Egois sekali kamu! Perusahaan adalah tempat yang punya peraturan dan regulasi!""Aturan dan regulasi sama sekali nggak sepenting prinsipku," ujar Doni dengan datar. "Omong-omong, entakkan kaki kananmu kalau lagi marah, kaki kirimu masih belum sembuh.""Jangan mengalihkan pembicaraan!" Helen sangat marah sampai waja

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 105

    Restoran di pinggir jalan sangat ramai saat makan malam dengan cahaya lampu yang berkedip-kedip.Doni membawa Helen melewati restoran Ah! Sate Taican, restoran barbeku, Sup Ikan Nelayan dan akhirnya sampai di tempat tujuan.Restoran mi ini tidak terlalu besar, hanya terdapat dua meja di dalam restoran, sebagian besar pelanggan makan di luar, duduk di bawah kain terpal, menikmati angin malam dan menyantap mi bersamaan dengan beberapa tusuk sate taican. Melihat pria tampan, wanita cantik dan mobil mewah yang lewat, serta berbicara tentang urusan keluarga dan negara, inilah dunia manusia."Istriku, cepat duduk di sini!" Doni mendapatkan sebuah meja dan menarik kursi untuk Helen dengan penuh semangat.Doni merasa sangat senang, apalagi saat orang-orang yang lewat menatapnya dengan tatapan iri dan benci, yang membuatnya merasa sangat puas.Sikap Helen memang dingin, tapi dia sangat cantik! Semua orang akan jatuh cinta padanya jika dia bepergian keluar.Helen duduk dengan hati-hati, kemudian

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 106

    Tiba-tiba terdengar suara yang kurang mengenakkan di kejauhan."Kak Dedi, cepat lihat! Wanita itu cantik sekali!""Benar! Astaga! Dia bahkan lebih cantik dari artis!"Kak Dedi berusia tiga puluhan tahun ini, dengan sosok tubuh yang tinggi dan perut yang buncit, dia terlihat seperti orang kaya baru dengan rantai emas besar dan jam tangan emas kecil yang dia kenakan. Matanya langsung terbuka lebar-lebar saat menoleh ke belakang dalam keadaan mabuk, "Astaga, dia benar-benar seperti seorang dewi! Dia bahkan lebih cantik daripada wanita di dalam KTV, ayo cepat ke sana! Aku mau ke sana untuk minum bersama dengannya."Kak Dedi membawa beberapa tujuh sampai delapan orang untuk mengelilingi meja Doni.Kak Dedi menatap Helen dengan tatapan cabul, "Wanita cantik, siapa namamu? Ayo kita berkenalan. Aku adalah Kak Dedi yang berjaga di daerah ini, ayo minum bersama denganku!"Helen mengerutkan keningnya, "Aku nggak tertarik, tolong jangan ganggu kami yang lagi makan!"Tatapan Kak Dedi membara pada s

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 107

    "Pukul dia!""Pukul dia sampai mati!""Nggak disangka dia berani pukul Kak Dedi!"Anak buah Kak Dedi segera menerjang ke arah Doni sambil memegang senjata di tangan mereka.Wajah Helen memucat, dia benar-benar bingung kenapa mereka selalu mengalami pertengkaran setiap kali pergi bersama Doni, apakah Doni ditakdirkan untuk sering berkelahi?"Istriku, jangan takut ...."Doni langsung menyerang setelah selesai bicara, menggunakan tinju dan tendangan kaki yang membuat para preman itu terbang menjauh satu per satu, kemudian tergeletak di tanah sambil berteriak kesakitan dan tidak bisa berdiri.Tiba-tiba, Doni mengangkat alisnya.Niat membunuh yang sangat kuat! Ada pembunuh di sini!Kedua pria dengan pakaian santai menerjang ke arah Doni pada saat ini.Kecepatan dan tatapan mereka jelas tidak sebanding dengan preman meski mereka berpura-pura sebagai seorang preman.Botol arak seorang preman terbang ke arah Doni, sedangkan kedua belati dari sebelah kiri dan kanan hendak menusuk perut Doni dar

Bab terbaru

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 358

    ...Ckit!Jip diparkir di sebelah ekskavator, pintu terbuka dan Doni keluar dengan wajah muram.Penduduk desa di sekitar saling memandang dengan terkejut."Ini bukan Kepala Desa!""Siapa dia?""Apa dia kerabat Kepala Desa?"Doni tidak memedulikan orang di sekitar, dia hanya naik ekskavator dan mendekati keduanya.Melihat wajah Denada berlumuran darah, salah satu lengan Helen terkulai dan terlihat ada memar besar di lengan serta tulang selangkanya. Doni pun mengernyitkan dahi dan menatap penduduk desa dengan dingin, penuh dengan niat membunuh.Helen menahan rasa sakit dan menatap Doni, "Kamu sudah datang?""Ya, biar kulihat dulu." Setelah mengatakan itu, Doni mengulurkan tangan dan menekan bagian memar Helen dengan lembut tanpa menunggu reaksinya."Sakit!" Helen tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Dari mana saja kamu!? Kenapa kamu baru datang? Periksa kondisi Denada! Aku baik-baik saja!""Oke!" Doni melihat luka Denada lagi. Mengetahui wanita itu pusing, dia menatapnya lagi dan ber

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 357

    Amarah penduduk desa tersulut lagi, mereka meninju dan menendang para pekerja serta beberapa satpam. Situasi menjadi kacau lagi.Helen yang terkena batu bata benar-benar kesakitan hingga tidak bisa mengangkat lengannya. Akan tetapi, saat ini dia sama sekali tidak berniat untuk pergi ke rumah sakit dan berteriak dengan cemas, "Hentikan! Jangan berkelahi!"Akan tetapi, suaranya langsung tenggelam dalam kebisingan.Orang-orang dari Grup Kusmoyo juga dipukul mundur oleh penduduk desa."Bu Helen! Bagaimana ini?" Denada cemas, wajahnya menjadi lebih pucat dan air mata bercampur darah mengalir.Helen juga agak bingung. Penduduk desa yang gila ini telah kehilangan akal sehatnya. Tadi saat bertemu masih bisa bicara dengan baik, tetapi sekarang malah benar-benar memukul orang. Situasinya benar-benar di luar kendali.Saat ini beberapa penduduk desa yang memegang tongkat bergegas keluar. Mereka menerobos garis pertahanan yang terdiri dari pekerja dan satpam sebelum sampai di hadapan Helen dan Dena

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 356

    Denada berteriak ketakutan dan berbalik untuk melarikan diri, tetapi rasa pusingnya begitu luar biasa dan dia langsung jatuh ke lantai setelah berlari beberapa langkah. Sebuah lubang besar juga muncul di stokingnya dan lututnya juga terluka karena jatuh.Tin, tin, tin!Tepat saat beberapa penduduk desa hendak menangkap Denada, klakson mobil terdengar di luar dan Helen tiba.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil. Dia melihat lokasi proyek yang kacau dan menggertakkan gigi karena marah. Helen benar-benar kecewa terhadap Doni."Bu Helen ...." Denada merasa seolah telah mendapatkan kepercayaan diri setelah melihat Helen dan berteriak dengan lemah.Helen bergegas mendekat dan membantu Denada, melihat kepalanya berlumuran darah dan wajahnya pucat. Akan tetapi, Doni tidak terlihat di sana. Dia bertanya lagi kepada beberapa pekerja dan mereka semua bilang kalau Doni tidak pernah muncul.Helen tidak bisa menahan amarahnya.Doni ini!Bagaimana gadis lembut seperti Denada bisa menghadapi hal se

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 355

    Denada perlahan mengangkat kepalanya dan menatap sekelompok penduduk desa yang marah. Wajahnya penuh darah dan sorot matanya dipenuhi dengan ketakutan.Ada luka berdarah sepanjang tiga sentimeter di dahinya dan dagingnya terkelupas.Sebelumnya, dia sedang memeriksa lokasi konstruksi ketika sekelompok besar penduduk desa tiba-tiba muncul. Mereka berkata jalan di desa tersebut dihancurkan oleh kendaraan dari lokasi konstruksi dan orang-orang juga dipukul oleh satpam proyek. Penduduk desa menyuruh Denada untuk menyerahkan si pelaku dan membayar ganti rugi.Denada memberikan penjelasan dan kepalanya dipukul oleh batu bata yang muncul entah dari mana. Para pekerja di lokasi konstruksi agak marah dan bentrok dengan penduduk desa.Meskipun sebagian besar pekerja dan satpam di lokasi konstruksi kekar, mereka tidak mampu menahan jumlah penduduk desa yang sangat banyak dan terpaksa mundur selangkah demi selangkah.Penduduk desa telah memperingatkan kalau mereka tidak menyerahkan pelaku dan memba

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 354

    Irene menatap Erika. "Sepertinya apa yang Doni katakan masuk akal."Erika berkata dengan kesal, "Kak Irene, kamu juga membantu adikmu menindasku, ya?"Irene tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku berani? Kalian berdua ini adikku. Meskipun bisa dikatakan sebagai keluarga, Doni telah membuat keputusan bulat. Nggak masalah bagaimana mendiskusikan masalah dalam keluarga, jangan sampai menghancurkan keharmonisan."Setelah mendengar ini, Doni pun tidak bisa menahan senyuman. Kata-kata indah ini diucapkan dengan sempurna, tetapi sebenarnya Irene juga menyetujui caranya.Erika tentu saja mengerti dan menghela napas, "Kak Irene, bagaimana kalau aku mengalah sedikit. Bagaimana dengan 6 triliun?"Doni menggelengkan kepalanya, "Nona Erika, aku benar-benar minta maaf. 6 triliun terlalu jauh dari harga yang kuinginkan. Sebenarnya kamu juga tahu kalau aku nggak akan setuju ...."Saat Doni sedang berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah panggilan dari lokasi proyek.Doni menekan tombol j

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 353

    Saat berbicara, Erika memasang wajah menyedihkan seolah telah mengalami penganiayaan.Irene menjadi semakin bingung, "Ada kesalahpahaman di antara kalian berdua?"Erika berkata perlahan, "Kak Irene, ada sebuah bisnis yang kudiskusikan dengan Doni dengan sangat tulus dan menawarkan harga yang sangat sesuai, tapi Doni malah menolaknya tanpa ampun dan bahkan nggak memberiku kesempatan untuk bernegosiasi.""Bisnis?" Irene tertegun sejenak, lalu tiba-tiba sadar.Dia langsung berpikir ada peluang 80% bahwa apa yang Erika sebut bisnis adalah sebidang tanah di tangan Doni.Seketika, Irene diam-diam mengatakan kalau dia salah perhitungan.Erika adalah putri Damian sang orang terkaya di Kota Timung, Grup Damian juga pasti sudah mengetahui tentang pembangunan zona perdagangan di persimpangan Kota Horia dan Grup Damian. Bukannya mustahil untuk mengetahui tanah tersebut sudah menjadi milik Doni.Grup Damian tidak akan rela melepaskan keuntungan besar ini.Hanya saja kecepatan aksi Erika agak di lua

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 352

    Doni menyentuh dagunya, "Kalau begitu, kamu harus menyiapkan kacamata berbingkai emas lagi untukku.""Untuk apa kamu pakai itu?""Itu akan membuatku terlihat seperti orang berpendidikan yang diam-diam menghanyutkan.""Hah?" Irene mengangkat alisnya.Doni buru-buru menutup telinganya dan berkata, "Cuma bercanda, cuma bercanda.""Heh! Biar kuberi tahu kamu, hari ini orang yang akan datang adalah temanku. Kalau kamu nggak menghormatinya, itu sama saja dengan kamu nggak menghormatiku," kata Irene dengan wajah dingin, "Kalau dia punya kesan buruk tentang kamu, awas saja aku akan membereskanmu! Lihat pohon di halaman belakang itu? Pohon itu sangat mirip dengan yang ada di dasar gunung saat itu!"Tubuh Doni tanpa sadar menegang dan tanpa sadar teringat adegan saat diikat ke pohon. Irene di depannya tidak lagi terlihat anggun dan malah seperti seorang penyihir yang akan melahapnya."Kak, tenang saja!" Doni buru-buru berkata, "Aku pasti akan memberimu muka!"Saat ini bel pintu berbunyi."Dudukl

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 351

    Irene menyuruh Doni untuk datang dan dia tidak berani mengabaikannya. Selain itu, Doni tahu Irene tidak akan mencarinya tanpa ada masalah penting. Yang disebut "wanita cantik" yang akan diperkenalkan kepadanya hari ini pastilah orang yang sangat penting.Doni bergegas pergi ke rumah Irene secepat mungkin.Irene sudah menunggu di sana. Karena hari ini akan menerima tamu, dia berpakaian cukup formal. Gaun berwarna cerah membalut tubuhnya, sosoknya terlihat sangat seksi dan perangainya anggun. Akan tetapi, di mata Doni, dia selalu merasa ada hantu kecil yang tersembunyi di balik kecantikan dan keanggunan yang luar biasa itu."Kak, hari ini dandananmu sangat cantik!" Doni bercanda, "Terlihat seperti akan pergi ke kencan buta."Irene memelototinya dan mengulurkan tangan untuk menarik telinganya dengan akurat, "Bajingan kecil, besar sekali nyalimu! Beraninya kamu nggak sopan padaku!?""Maaf, maaf." Doni memiringkan kepalanya dan ditarik ke kamar oleh Irene, "Kak, sebenarnya siapa yang akan k

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 350

    "Bukankah CEO Grup Damian itu Damian sendiri?" Beni berkata dengan heran, "Damian bukan hanya direktur, tapi juga CEO.""Aneh, mungkinkah itu penipu?" kata Doni sambil mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa Internet. Doni menemukan artikel tentang penunjukan CEO baru di berandau Grup Damian dan tiba-tiba mengangguk. "Baru saja diganti, Damian mengundurkan diri. Posisi CEO digantikan oleh Erika yang pulang dari luar negeri.""Pak Doni, apa Grup Damian barusan mencarimu?""Ya! Katanya mereka akan membicarakan bisnis, sore ini aku akan pergi menemuinya." Doni tersenyum dan dengan kasar menebak niat Erika. Doni segera bergumam pada dirinya, benar-benar sasaran empuk....Pada pukul tiga sore, Doni tiba di Kafe Avior sesuai jadwal. Di meja dekat jendela, Doni bertemu Erika.Erika adalah wanita yang sangat cantik. Hari ini Erika mengenakan kemeja putih dengan rok tinggi. Rambut panjangnya diikat rapi di belakang kepalanya, memperlihatkan lehernya yang mulus serta putih. Saat duduk di sana, a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status