Doni berkata, "Tradisi ini sangat bagus! Seseorang baru memenuhi syarat untuk menduduki posisi manajemen setelah familier dengan setiap posisi."Keno mengutuk Doni sebagai orang bodoh di dalam hatinya, tapi dia berkata dengan sangat sopan, "Dulu aku mulai dari penjaga di depan pintu, aku rasa kamu juga harus mulai dari depan pintu karena kamu telah menjadi wakil manajer."Doni mengangguk dengan cepat, "Nggak masalah!"Keno diam-diam mengerutkan bibirnya, orang ini terlihat jelas tidak memiliki otak meski memiliki kemampuan seni bela diri.Doni mendapat satu set seragam petugas keamanan dan dibawa ke depan pintu oleh Keno.Terdapat seorang pria bertubuh besar bernama Jarson Limanta yang sedang berjaga di depan pintu dengan penampilan yang sederhana dan jujur. Dia segera berdiri dengan tegak saat melihat Keno, "Halo, Pak Keno!"Keno mengangguk dan berkata, "Serahkan penjagaan pintu depan pada Doni dan kamu pergi berpatroli."Jarson tertegun dan menatap Doni dengan ekspresi aneh, "Apakah
Terdapat sebuah mobil BMW X5 berwarna merah yang diparkir di bawah pohon di seberang jalan, pintu mobil terbuka dan terdapat seorang wanita cantik yang sedang berdiri di samping pintu, wanita itu tidak lain adalah Cherry. Cherry mengenakan topi matahari, kemeja berwarna biru muda, rok hitam ketat dan sepasang sepatu hak tinggi yang membuatnya terlihat seperti seorang pramugari.Hari ini adalah hari Cherry akan mengajak Doni untuk makan bersama, tapi Cherry mendapat kabar dari Helen bahwa Doni bekerja di Grup Kusmoyo dan datang ke sini untuk menjemputnya.Cherry juga baru tiba saat Jarson datang, tapi terlihat jelas bahwa Cherry sama sekali tidak mengetahui bahwa orang yang sedang mengenakan seragam petugas keamanan di dalam halaman adalah orang yang ingin dia cari.Mobil BMW X5 jelas merupakan mobil mewah bagi Jarson, wanita cantik yang sedang menunggu di luar pasti merupakan kerabat dari seorang petinggi perusahaan atau petinggi dari perusahaan lain, bagaimana mungkin dia datang untuk
Pilihan Cherry benar kali ini, Doni menarik napas dalam-dalam setelah masuk ke dalam ruang pribadi, "Restoran ini sangat bagus, aroma masakannya juga sangat harum."Cherry sengaja berkata dengan lembut, "Kamu harus makan banyak karena telah bekerja begitu keras."Doni tertawa terbahak-bahak, "Pasti! Tadi kita perginya terlalu terburu-buru, aku mau pergi ke toilet dulu."Cherry menunjukkan sebuah arah, "Kamu keluar dari ruangan dan belok kiri, ada toilet di sana."Cherry segera mendekatkan kursinya dengan kursi Doni setelah Doni keluar, jarak kedua kursi mereka kurang dari dua tinju.Doni bertanya dengan bingung, "Cherry, kenapa kamu duduk di sini? Duduk sedekat ini malah akan terasa panas!"Cherry diam-diam merasa kesal.Dasar pria lugu!Apakah kamu bisa bicara bahasa manusia?Aku yang merupakan seorang wanita cantik sedang mendekatimu, tapi kamu malah bilang merasa panas?Lupakan saja, lupakan saja, aku akan menahan diriku demi Vila Genting!Bukankah dia cuma pria lugu?Cepat atau lam
Cherry menatap Doni dengan ekspresi canggung dan tidak tahu harus mengatakan apa untuk sementara waktu.Doni berkata sambil tersenyum, "Kamu makanlah, aku sudah kenyang. Makanan di sini benar-benar sangat enak!""A ... aku juga sudah kenyang.""Nggak usah malu-malu. Kamu makanlah! Kamu sangat beruntung jika bisa makan!" Doni berkata sambil berdiri, "Aku akan pergi ke toilet dulu, karena minum terlalu banyak tadi, kamu bisa lanjut makan!"Cherry melempar sendok ke meja dengan kesal dan menarik rambutnya dengan keras saat melihat Doni sudah keluar dari ruangan.'Apa-apaan ini!''Kenapa segagal ini?''Sungguh menyebalkan!'Lupakan saja, aku akan menahan diriku demi Vila Genting!'...Doni melihat bahwa kamar mandi di lantai bawah sedang dibersihkan, jadi dia berjalan ke lantai bawah.Terdapat sebuah restoran besar di lantai bawah dan masih terdapat banyak orang meski sudah lewat jam makan. Suasana di lantai bawah sangat berisik dan ramai.Doni hendak menaiki tangga setelah keluar dari kam
Keempat petugas keamanan bersamaan dengan ketiga anak buah Tuan Muda Dalon secara bersamaan mendekati Doni."Doni, kenapa kamu berada di sini?"Terdengar suara Cherry dari lantai atas, dia tidak bisa menahan diri untuk keluar saat melihat Doni tidak kembali untuk waktu yang lama dan tidak disangka akan melihat bahwa Doni sedang dikelilingi oleh beberapa orang.Tuan Muda Dalon mengangkat kepalanya dan matanya berbinar, "Aku kira siapa! Ternyata Cherry!"Cherry tertegun sejenak, "Dalon Karno?"Dalon adalah putra dari Keluarga Karno, Keluarga Karno dan keluarga Cherry memiliki hubungan bisnis. Dalon menunjuk Doni, "Apakah kamu yang bawa dia ke sini?"Cherry mengangguk, "Hm, aku yang bawa. A ... apakah ada masalah di antara kalian?"Dalon mencibir, "Pantas saja dia begitu arogan, ternyata dia orangmu! Aku suruh dia pergi ambil mobil, tapi dia nggak pergi dan juga pukul Hanto.""Ah?" Cherry diam-diam merasa kesal, ini semua salah Doni karena bersikeras untuk makan dengan mengenakan seragam
Cherry sedikit merasa kesal dalam perjalanan mengantar Doni kembali ke Grup Kusmoyo. Tidak disangka akan terjadi hal seperti ini di acara makan bersama mereka, kenapa Doni harus mengenakan seragam petugas keamanan! Apakah dia suka diremehkan oleh orang lain?Hanya saja, Cherry sama sekali tidak berani menunjukkan kekesalannya. Karena dia ingin Doni merasa bahwa dia adalah seorang wanita yang lembut dan bijaksana.Cherry menghela napas setelah menenangkan emosinya, "Dalon benar-benar sangat kurang ajar! Hanto juga cuma pengikutnya. Tindakanmu sangat bagus!""Orang seperti itu memang pantas dipukul!" Doni berkata sambil tersenyum, "Kamu bisa kasih tahu aku kalau mereka berani cari masalah denganmu lagi!""Hm, aku merasa sangat nyaman kalau bersama denganmu," balas Cherry sambil tersenyum.Cherry bahkan berharap Dalon bisa kembali mencari masalah, Doni bahkan bisa mengurus Melvin dan sama sekali tidak takut terhadap Dalon. Cherry bisa meminta perlindungan dari Doni kalau Dalon mencari mas
Cherry benar-bener merasa sedikit sedih, Cherry merasa bahwa Doni pasti telah menyadari bahwa dia sedang mendekatinya dan sengaja mempermalukan Cherry.Helen suka mengabaikanmu dan akulah yang sedang mendekatimu!Apakah aku salah jika ingin mengejar kebahagiaan dalam kehidupanku?Doni merasa sedikit bingung saat melihat Cherry berlinangan air mata, kenapa pertahanan psikologis wanita ini begitu buruk? Dia cuma mengatakan bahwa dia memiliki penyakit dan tidak berkata tidak bisa disembuhkan, apakah perlu sampai seperti ini?"Cherry, jangan takut," ucap Doni dengan suara yang lembut, "Ini cuma stadium awal dan mudah untuk disembuhkan.""Stadium awal? Stadium awal apa?""Tumor.""Hm?" Cherry merasa kebingungan karena mengira dia telah salah dengar. Tapi Cherry segera berkata dengan marah, "Doni, kamu sedang mengutukku!"Doni tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan keningnya, ucapan wanita memang tidak bisa dipercaya, jelas-jelas Cherry sudah mengatakan bahwa dia sudah siap secara mental,
"Hei kamu, masih ingat aku nggak?" Dalon berjalan keluar dari kerumunan dan terdapat Hanto di belakangnya.Doni mencibir, "Ternyata kalian berdua, apakah kalian mau kupukul lagi?"Dalon menatap Doni seperti sedang melihat orang bodoh, "Aku punya banyak orang dan menurutmu siapa yang akan dipukul?"Doni tersenyum, "Bagaimana kalau kita coba?"Dalon mencibir, "Jangan kira aku nggak berani pukul kamu di depan Grup Kusmoyo! Biar kuberi tahu padamu, Keluarga Karno adalah pelanggan terbesar Grup Kusmoyo dan Grup Kusmoyo nggak akan berani melakukan apa-apa meski aku pukul kamu sampai mati di sini!"Hanto berkata dengan kejam, "Nak, cepat berlutut kalau kamu orang yang bijaksana. Mungkin saja Tuan Muda Dalon bisa menamparmu lebih sedikit.""Kak Doni, apa yang terjadi?"Jarson melihat kejanggalan di depan pintu dan berlari ke sisi Doni dari kejauhan, kemudian menatap Hanto serta yang lain tanpa merasa takut, "Jangan berdiri di sini, kalian akan menghalangi jalan! Cepat pergi!"Terdapat empat pe