Share

Bab 209

Helen tidak menyangka Dorris akan mengajukan syarat setinggi itu. Pipinya memerah karena marah dan terdiam sesaat.

Staf pria yang berdiri di depan pintu semuanya terlihat cabul. Jika wanita cantik seperti itu tinggal bersama Pak Dorris selama sebulan, suami Helen mungkin akan menerima pengkhianatan yang sangat besar.

"Sepertinya kamu nggak mau?" Dorris tertawa, "Apa kamu malu sekamar denganku? Biar kuberi tahu, ada banyak wanita yang mengantre untukku! Dasar nggak tahu malu!"

Helen benar-benar marah. "Pak Dorris, tolong jangan kurang ajar!"

Dorris tertawa dan berkata, "Menyuruhku jangan kurang ajar? Apa kamu pantas mendapatkannya? Jangan sok menjadi wanita suci! Jangan berpikir sudah melayani Pak Yana saja sudah cukup? Aku katakan padamu, kalau kamu melayaniku dengan baik, kamu juga harus melayani Hendry!"

"Sialan!"

Doni benar-benar tidak tahan lagi dan mengangkat tangannya untuk memukul.

"Tenang! Tenang!"

Helen meraih lengan Doni dengan paksa dan berbisik, "Ini Bank Sentral Timung! Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status