Share

Bab 214

Doni cemberut. "Dalam menghadapi pria bajingan seperti itu, kalau bertindak masuk akal akan menjadi bahan penindasan mereka. Cara terbaik adalah langsung menyerang! Semakin kejam bertindak maka mereka akan semakin patuh! Kita harus lebih kejam dari pada mereka!"

Helen mengerutkan kening. Dari sudut matanya, Helen memperhatikan bahwa Doni tidak hanya duduk dengan malas di kursinya, tetapi juga memegang sebatang rumput liar yang ditarik entah dari mana ke dalam mulutnya lalu Helen berkata, "Ini Kota Timung, ini bukan desamu. Kamu hanya pemimpin biasa di Grup Kusmoyo. Jangan selalu bersikap seolah-olah kamu menguasai segalanya!"

Doni tersenyum tipis. "Tahukah kamu siapa wakil manajer Departemen Keamanan?"

Helen sedikit mengerutkan kening. "Apa?"

"Masih saja penjaga keamanan!" Doni berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa kalau berbeda! Ini namanya luar biasa!"

"Kamu ...." Helen menggigit giginya dengan ringan. "Bukankah kamu mau lebih maju? Bukankah kamu ingin menjadi lebih sukses lagi?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status