Share

Bab 154

Penulis: Brandon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-14 18:00:01
"Kok si kampungan ini ada di sini?"

Bernard memelototi Doni, wajahnya memerah karena marah.

Hari ini semua yang datang adalah tokoh besar. Apakah ini tempat di mana si kampungan bisa datang untuk ikut bersenang-senang?

Tidak masalah kalau hanya datang untuk makan dan minum, dia malah memberikan sebotol arak obat sebagai hadiah.

Apakah ada yang salah dengan otak bocah ini?

Awalnya memberikan lukisan palsu sudah mempermalukan Keluarga Kusmoyo, tetapi mengapa kamu membuat masalah seperti itu? Apakah kamu mencoba membuat Keluarga Kusmoyo menjadi bahan tertawaan seluruh Kota Timung?

Bernard menggertakkan gigi dan berkata, "Doni! Apa yang kamu lakukan!? Cepat kemari!"

Helen juga sangat kesal dengan Doni.

"Doni, ini bukan tempat bagimu untuk mengacau!"

"Kemarilah! Jangan membuat masalah lagi!"

Sherline mendorong mereka berdua.

"Jangan berteriak lagi, apa ini nggak cukup memalukan?"

"Pergi dan tarik bajingan itu kemari!"

"Sekalian suruh dia meminta maaf. Kalau nggak, dia akan membuat Grup Harr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 155

    Melihat Harris cemas, Arka tidak berani bertanya apa pun lagi dan segera menundukkan kepalanya sambil berkata dengan tulus, "Maaf, aku yang salah. Aku minta maaf kepada kalian."Bernard tidak menyangka hal ini akan terjadi. Dia begitu terharu hingga hampir menangis karena sangat terkesan dengan Harris yang berpikiran terbuka dan langsung melambaikan tangannya, "Nggak apa, kami juga bersalah."Doni tidak bisa menahan diri untuk diam-diam memutar bola matanya. Haist ... sungguh memalukan memiliki ayah mertua ini.Harris berkata sambil tersenyum, "Pak Bernard terlalu sopan. Pembawa acara ini benar-benar keterlaluan. Dia telah membuat Pak Bernard, Tuan Muda Doni dan Nona Helen marah. Aku akan mengusirnya sekarang juga!""Nggak, nggak perlu ... dia melakukan tugasnya dengan baik." Bernard langsung berkata sambil tersenyum.Doni tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan kening. Muka yang baru saja dia selamatkan benar-benar hilang oleh si idiot ini. Kalau bukan karena Helen dan Seno, dia pas

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 156

    "Beraninya kamu memfitnah vas porselen orang lain sebagai palsu. Konyol sekali!"...Mendengarkan bisikan di sekelilingnya, Harris pun tanpa sadar terlihat malu."Ini ...." Bernard samar-samar menyadari sepertinya dia telah melakukan sesuatu yang bodoh, tetapi amarahnya langsung beralih ke Doni, menyalahkan kampungan ini karena berbicara omong kosong.Helen mengernyitkan dahi dan menatap Doni dengan wajah mencela.Bajingan ini, tidakkah dia tahu kalau berbicara omong kosong akan membuat Keluarga Kusmoyo semakin kehilangan muka?Haist ... memiliki suami seperti ini benar-benar hukuman dari langit.Saat ini Jack berjalan ke samping dengan wajah kesal dan berkata dengan marah, "Siapa yang memfitnah vas pemberianku sebagai vas palsu?"Doni tersenyum, "Aku nggak pernah memfitnah orang, apa yang kamu berikan itu palsu! Sekilas sudah bisa dilihat itu palsu!""Omong kosong!" Jack berkata dengan marah, "Vas ini telah diverifikasi oleh organisasi profesional! Kuperingatkan kamu. Kamu boleh makan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 157

    Doni menyadari mata Helen memerah dan tidak bisa menahan tawa, "Jangan khawatir, aku nggak akan kalah dan kamu nggak akan menjanda."Begitu kata-kata itu terlontarkan, Helen merasa ada yang tidak beres.Deen tanpa sadar menggaruk kepalanya, "Uhuk. Maksudku, aku nggak akan meninggalkanmu."Helen merasa tertekan, bajingan ini masih bisa sok. Kata-katanya begitu membingungkan, hidupnya akan hancur kalau tinggal bersamanya dalam waktu lama.Dia mengerutkan kening dan berkata, "Jangan mengacau lagi! Cepat minta maaf kepada semua orang, ayo!""Nggak! Aku harus bertaruh dengannya!""Sudah cukup belum?""Ini akan segera berakhir! Lihat bagaimana aku mengalahkannya!"Kali ini Helen benar-benar marah. Dia mengentakkan kakinya dan berkata dengan wajah dingin, "Oke! Kalau begitu, taruhan kita juga akan berlaku!""Oke! Sepakat.""Bajingan, kamu cuma ingin bercerai!""Aku nggak tega meninggalkan istri cantik sepertimu ini. Tenang saja, aku nggak akan kalah."Saat keduanya berbicara, Jack telah menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 158

    Sepasang mata indah Helen melebar karena terkejut, "Tenanglah! Jangan melakukan hal bodoh!"Jack menunjuk ke arah Doni, "Kamu mengancamku? Nggak ada gunanya! Benda ini telah diberikan kepada Pak Harris dan sekarang menjadi milik Pak Harris. Selain itu, meskipun kamu menghancurkannya, kamu tetap kalah! Kamu masih perlu pergi menari!""Haha. Kalau begitu, aku akan menghancurkannya." Doni mengangkat sudut bibirnya dan mengendurkan tangannya.Prang!Wah!Di hadapan semua orang, vas porselen biru dan putih yang indah itu jatuh ke lantai marmer dan pecah berkeping-keping di seluruh lantai."Hiss ...."Terdengar helaan napas di tempat dan semua orang terlihat sedih.Itu harta yang tak ternilai harganya. Hancur berkeping-keping begitu saja?Si kampungan ini benar-benar berani.Apa dia tidak takut akan dipukul sampai mati saat itu juga?Bernard melihat puing-puing di lantai dan mundur beberapa langkah dengan ngeri. Doni telah menghancurkan harta karun ini. Kalau Harris marah, Keluarga Kusmoyo a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 159

    Setelah Harris selesai membaca, seluruh tempat menjadi sunyi.Semua orang mengira mereka salah dengar.Setelah puluhan detik hening, terdengar suara yang lebih lantang lagi."Pak Harris, apa kamu bercanda!?""Kok bisa ada tulisan itu?""Ini jelas sesuatu dari Zaman Refor!""Saat itu mana mungkin ada oven?"...Harris memegang mikrofon. Setelah keterkejutannya menghilang, dia ingin tertawa. Dia berusaha keras untuk menahannya, tetapi raut wajahnya berubah karena menahan diri dengan sangat keras.Dia benar-benar sudah mengerti. Ternyata di dalam vas porselen biru dan putih legendaris dari Zaman Refor ada tulisan "khusus untuk oven", serta tertulis dalam huruf modern.Tulisan ini tidak ditulis dengan pena berwarna, melainkan sudah ada saat dibuat."Ini nggak mungkin! Nggak mungkin!" Saat ini Jack baru sadar dan wajahnya memerah. Dia merebut potongan vas porselen dan memusatkan perhatian pada permukaannya. Wajahnya pun memucat karena terkejut.Ternyata ada.Akan tetapi, sama sekali tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 160

    Siapa pun bisa mengejar Helen, mengapa Calvin tidak bisa mengejarnya? Akan tetapi saat memikirkan peringatan Harris kepadanya, dia hanya bisa mengesampingkan pikirannya untuk sementara waktu. Setidaknya hari ini dia tidak akan berani memprovokasi Helen terlepas seberapa besar nyali yang dia miliki di hadapan Harris.Saat ini Harris juga melihat Calvin dan melambai padanya.Calvin segera berpamitan pada Yacob dan menghampiri Harris, "Ayah, ada apa?""Ini diberikan oleh Tuan Muda Doni khusus untukmu, ambillah!" kata Harris sambil meletakkan arak obat ke tangan Calvin.Calvin terlihat tertekan. Astaga! kamu bisa menangani barang ini sendiri, untuk apa diberikan padaku? Aku tidak akan minum barang tidak jelas seperti ini."Hm?" Raut wajah Harris menjadi muram saat melihat raut wajah Calvin berubah, "Kenapa? Ayo cepat berterima kasih pada Tuan Muda Doni.""Ya ...." Calvin menahan rasa jijik dan bergumam kepada Doni yang berada di sebelahnya, "Terima kasih, Tuan Muda Doni."Doni tersenyum, "

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 161

    Bernard terkejut. Tidak semua orang memenuhi syarat untuk mengenal keluarga besar seperti Keluarga Hartadi. Dia bertanya dengan tidak percaya, "Reyhan, kamu benar-benar mengenal anggota Keluarga Hartadi?"Reyhan tersenyum angkuh, "Tuan muda dari Keluarga Hartadi itu temanku, aku akan mengajak kalian untuk berkenalan dengannya!""Terima kasih banyak!" Bernard terlihat berseri-seri.Hari itu di Klinik Omnia, mereka memiliki perselisihan dengan Keluarga Hartadi, jadi hari ini berkenalan dengan tuan muda Keluarga Hartadi akan menjadi saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan mereka.Reyhan si bocah ini lumayan juga. Tidak hanya memiliki mulut yang manis, tetapi juga memiliki sikap yang liar. Ternyata dia memiliki hubungan yang baik dengan tuan muda dari Keluarga Hartadi. Hanya orang seperti itu yang memenuhi syarat untuk menjadi menantu Keluarga Kusmoyo.Kalau Doni itu siapa?Bernard buru-buru menarik Helen, "Jangan buang waktu di sini, cepat kemari dan pergi berkenalan dengan tokoh besar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 162

    "Hah?" Awalnya Yacob agak muak dengan Reyhan karena membawa orang ke sini untuk memulai hubungan, tetapi begitu mendengar kata "Helen", dia segera melihat ke arah Keluarga Kusmoyo dan melihat di belakang pasangan paruh baya ada seorang wanita yang sangat cantik dengan fitur wajah yang sempurna dan tabiat dingin. Napas Yacob menjadi membara setelah melihatnya.Butuh banyak usaha untuk mencarinya, tetapi dia telah menemukannya tanpa usaha.Yacob masih memikirkan cara mengambil inisiatif untuk memulai percakapan, tetapi tidak disangka Helen akan datang sendiri ke hadapannya.Seketika tatapan ke arah Reyhan menjadi lebih baik. Pemuda ini benar-benar mengerti apa yang dia pikirkan. Sangat menjanjikan!Dia langsung memasang raut wajah hangat dan berkata, "Reyhan, itu temanmu? Tolong perkenalkan dia padaku."Reyhan tiba-tiba merasa sangat angkuh. Dia membusungkan dadanya dan berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda Yacob, ini Pak Bernard, presdir Grup Kusmoyo. Ini istrinya. Ini Helen, CEO Grup Ku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 358

    ...Ckit!Jip diparkir di sebelah ekskavator, pintu terbuka dan Doni keluar dengan wajah muram.Penduduk desa di sekitar saling memandang dengan terkejut."Ini bukan Kepala Desa!""Siapa dia?""Apa dia kerabat Kepala Desa?"Doni tidak memedulikan orang di sekitar, dia hanya naik ekskavator dan mendekati keduanya.Melihat wajah Denada berlumuran darah, salah satu lengan Helen terkulai dan terlihat ada memar besar di lengan serta tulang selangkanya. Doni pun mengernyitkan dahi dan menatap penduduk desa dengan dingin, penuh dengan niat membunuh.Helen menahan rasa sakit dan menatap Doni, "Kamu sudah datang?""Ya, biar kulihat dulu." Setelah mengatakan itu, Doni mengulurkan tangan dan menekan bagian memar Helen dengan lembut tanpa menunggu reaksinya."Sakit!" Helen tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Dari mana saja kamu!? Kenapa kamu baru datang? Periksa kondisi Denada! Aku baik-baik saja!""Oke!" Doni melihat luka Denada lagi. Mengetahui wanita itu pusing, dia menatapnya lagi dan ber

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 357

    Amarah penduduk desa tersulut lagi, mereka meninju dan menendang para pekerja serta beberapa satpam. Situasi menjadi kacau lagi.Helen yang terkena batu bata benar-benar kesakitan hingga tidak bisa mengangkat lengannya. Akan tetapi, saat ini dia sama sekali tidak berniat untuk pergi ke rumah sakit dan berteriak dengan cemas, "Hentikan! Jangan berkelahi!"Akan tetapi, suaranya langsung tenggelam dalam kebisingan.Orang-orang dari Grup Kusmoyo juga dipukul mundur oleh penduduk desa."Bu Helen! Bagaimana ini?" Denada cemas, wajahnya menjadi lebih pucat dan air mata bercampur darah mengalir.Helen juga agak bingung. Penduduk desa yang gila ini telah kehilangan akal sehatnya. Tadi saat bertemu masih bisa bicara dengan baik, tetapi sekarang malah benar-benar memukul orang. Situasinya benar-benar di luar kendali.Saat ini beberapa penduduk desa yang memegang tongkat bergegas keluar. Mereka menerobos garis pertahanan yang terdiri dari pekerja dan satpam sebelum sampai di hadapan Helen dan Dena

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 356

    Denada berteriak ketakutan dan berbalik untuk melarikan diri, tetapi rasa pusingnya begitu luar biasa dan dia langsung jatuh ke lantai setelah berlari beberapa langkah. Sebuah lubang besar juga muncul di stokingnya dan lututnya juga terluka karena jatuh.Tin, tin, tin!Tepat saat beberapa penduduk desa hendak menangkap Denada, klakson mobil terdengar di luar dan Helen tiba.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil. Dia melihat lokasi proyek yang kacau dan menggertakkan gigi karena marah. Helen benar-benar kecewa terhadap Doni."Bu Helen ...." Denada merasa seolah telah mendapatkan kepercayaan diri setelah melihat Helen dan berteriak dengan lemah.Helen bergegas mendekat dan membantu Denada, melihat kepalanya berlumuran darah dan wajahnya pucat. Akan tetapi, Doni tidak terlihat di sana. Dia bertanya lagi kepada beberapa pekerja dan mereka semua bilang kalau Doni tidak pernah muncul.Helen tidak bisa menahan amarahnya.Doni ini!Bagaimana gadis lembut seperti Denada bisa menghadapi hal se

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 355

    Denada perlahan mengangkat kepalanya dan menatap sekelompok penduduk desa yang marah. Wajahnya penuh darah dan sorot matanya dipenuhi dengan ketakutan.Ada luka berdarah sepanjang tiga sentimeter di dahinya dan dagingnya terkelupas.Sebelumnya, dia sedang memeriksa lokasi konstruksi ketika sekelompok besar penduduk desa tiba-tiba muncul. Mereka berkata jalan di desa tersebut dihancurkan oleh kendaraan dari lokasi konstruksi dan orang-orang juga dipukul oleh satpam proyek. Penduduk desa menyuruh Denada untuk menyerahkan si pelaku dan membayar ganti rugi.Denada memberikan penjelasan dan kepalanya dipukul oleh batu bata yang muncul entah dari mana. Para pekerja di lokasi konstruksi agak marah dan bentrok dengan penduduk desa.Meskipun sebagian besar pekerja dan satpam di lokasi konstruksi kekar, mereka tidak mampu menahan jumlah penduduk desa yang sangat banyak dan terpaksa mundur selangkah demi selangkah.Penduduk desa telah memperingatkan kalau mereka tidak menyerahkan pelaku dan memba

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 354

    Irene menatap Erika. "Sepertinya apa yang Doni katakan masuk akal."Erika berkata dengan kesal, "Kak Irene, kamu juga membantu adikmu menindasku, ya?"Irene tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku berani? Kalian berdua ini adikku. Meskipun bisa dikatakan sebagai keluarga, Doni telah membuat keputusan bulat. Nggak masalah bagaimana mendiskusikan masalah dalam keluarga, jangan sampai menghancurkan keharmonisan."Setelah mendengar ini, Doni pun tidak bisa menahan senyuman. Kata-kata indah ini diucapkan dengan sempurna, tetapi sebenarnya Irene juga menyetujui caranya.Erika tentu saja mengerti dan menghela napas, "Kak Irene, bagaimana kalau aku mengalah sedikit. Bagaimana dengan 6 triliun?"Doni menggelengkan kepalanya, "Nona Erika, aku benar-benar minta maaf. 6 triliun terlalu jauh dari harga yang kuinginkan. Sebenarnya kamu juga tahu kalau aku nggak akan setuju ...."Saat Doni sedang berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah panggilan dari lokasi proyek.Doni menekan tombol j

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 353

    Saat berbicara, Erika memasang wajah menyedihkan seolah telah mengalami penganiayaan.Irene menjadi semakin bingung, "Ada kesalahpahaman di antara kalian berdua?"Erika berkata perlahan, "Kak Irene, ada sebuah bisnis yang kudiskusikan dengan Doni dengan sangat tulus dan menawarkan harga yang sangat sesuai, tapi Doni malah menolaknya tanpa ampun dan bahkan nggak memberiku kesempatan untuk bernegosiasi.""Bisnis?" Irene tertegun sejenak, lalu tiba-tiba sadar.Dia langsung berpikir ada peluang 80% bahwa apa yang Erika sebut bisnis adalah sebidang tanah di tangan Doni.Seketika, Irene diam-diam mengatakan kalau dia salah perhitungan.Erika adalah putri Damian sang orang terkaya di Kota Timung, Grup Damian juga pasti sudah mengetahui tentang pembangunan zona perdagangan di persimpangan Kota Horia dan Grup Damian. Bukannya mustahil untuk mengetahui tanah tersebut sudah menjadi milik Doni.Grup Damian tidak akan rela melepaskan keuntungan besar ini.Hanya saja kecepatan aksi Erika agak di lua

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 352

    Doni menyentuh dagunya, "Kalau begitu, kamu harus menyiapkan kacamata berbingkai emas lagi untukku.""Untuk apa kamu pakai itu?""Itu akan membuatku terlihat seperti orang berpendidikan yang diam-diam menghanyutkan.""Hah?" Irene mengangkat alisnya.Doni buru-buru menutup telinganya dan berkata, "Cuma bercanda, cuma bercanda.""Heh! Biar kuberi tahu kamu, hari ini orang yang akan datang adalah temanku. Kalau kamu nggak menghormatinya, itu sama saja dengan kamu nggak menghormatiku," kata Irene dengan wajah dingin, "Kalau dia punya kesan buruk tentang kamu, awas saja aku akan membereskanmu! Lihat pohon di halaman belakang itu? Pohon itu sangat mirip dengan yang ada di dasar gunung saat itu!"Tubuh Doni tanpa sadar menegang dan tanpa sadar teringat adegan saat diikat ke pohon. Irene di depannya tidak lagi terlihat anggun dan malah seperti seorang penyihir yang akan melahapnya."Kak, tenang saja!" Doni buru-buru berkata, "Aku pasti akan memberimu muka!"Saat ini bel pintu berbunyi."Dudukl

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 351

    Irene menyuruh Doni untuk datang dan dia tidak berani mengabaikannya. Selain itu, Doni tahu Irene tidak akan mencarinya tanpa ada masalah penting. Yang disebut "wanita cantik" yang akan diperkenalkan kepadanya hari ini pastilah orang yang sangat penting.Doni bergegas pergi ke rumah Irene secepat mungkin.Irene sudah menunggu di sana. Karena hari ini akan menerima tamu, dia berpakaian cukup formal. Gaun berwarna cerah membalut tubuhnya, sosoknya terlihat sangat seksi dan perangainya anggun. Akan tetapi, di mata Doni, dia selalu merasa ada hantu kecil yang tersembunyi di balik kecantikan dan keanggunan yang luar biasa itu."Kak, hari ini dandananmu sangat cantik!" Doni bercanda, "Terlihat seperti akan pergi ke kencan buta."Irene memelototinya dan mengulurkan tangan untuk menarik telinganya dengan akurat, "Bajingan kecil, besar sekali nyalimu! Beraninya kamu nggak sopan padaku!?""Maaf, maaf." Doni memiringkan kepalanya dan ditarik ke kamar oleh Irene, "Kak, sebenarnya siapa yang akan k

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 350

    "Bukankah CEO Grup Damian itu Damian sendiri?" Beni berkata dengan heran, "Damian bukan hanya direktur, tapi juga CEO.""Aneh, mungkinkah itu penipu?" kata Doni sambil mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa Internet. Doni menemukan artikel tentang penunjukan CEO baru di berandau Grup Damian dan tiba-tiba mengangguk. "Baru saja diganti, Damian mengundurkan diri. Posisi CEO digantikan oleh Erika yang pulang dari luar negeri.""Pak Doni, apa Grup Damian barusan mencarimu?""Ya! Katanya mereka akan membicarakan bisnis, sore ini aku akan pergi menemuinya." Doni tersenyum dan dengan kasar menebak niat Erika. Doni segera bergumam pada dirinya, benar-benar sasaran empuk....Pada pukul tiga sore, Doni tiba di Kafe Avior sesuai jadwal. Di meja dekat jendela, Doni bertemu Erika.Erika adalah wanita yang sangat cantik. Hari ini Erika mengenakan kemeja putih dengan rok tinggi. Rambut panjangnya diikat rapi di belakang kepalanya, memperlihatkan lehernya yang mulus serta putih. Saat duduk di sana, a

DMCA.com Protection Status