Siapa pun bisa mengejar Helen, mengapa Calvin tidak bisa mengejarnya? Akan tetapi saat memikirkan peringatan Harris kepadanya, dia hanya bisa mengesampingkan pikirannya untuk sementara waktu. Setidaknya hari ini dia tidak akan berani memprovokasi Helen terlepas seberapa besar nyali yang dia miliki di hadapan Harris.Saat ini Harris juga melihat Calvin dan melambai padanya.Calvin segera berpamitan pada Yacob dan menghampiri Harris, "Ayah, ada apa?""Ini diberikan oleh Tuan Muda Doni khusus untukmu, ambillah!" kata Harris sambil meletakkan arak obat ke tangan Calvin.Calvin terlihat tertekan. Astaga! kamu bisa menangani barang ini sendiri, untuk apa diberikan padaku? Aku tidak akan minum barang tidak jelas seperti ini."Hm?" Raut wajah Harris menjadi muram saat melihat raut wajah Calvin berubah, "Kenapa? Ayo cepat berterima kasih pada Tuan Muda Doni.""Ya ...." Calvin menahan rasa jijik dan bergumam kepada Doni yang berada di sebelahnya, "Terima kasih, Tuan Muda Doni."Doni tersenyum, "
Bernard terkejut. Tidak semua orang memenuhi syarat untuk mengenal keluarga besar seperti Keluarga Hartadi. Dia bertanya dengan tidak percaya, "Reyhan, kamu benar-benar mengenal anggota Keluarga Hartadi?"Reyhan tersenyum angkuh, "Tuan muda dari Keluarga Hartadi itu temanku, aku akan mengajak kalian untuk berkenalan dengannya!""Terima kasih banyak!" Bernard terlihat berseri-seri.Hari itu di Klinik Omnia, mereka memiliki perselisihan dengan Keluarga Hartadi, jadi hari ini berkenalan dengan tuan muda Keluarga Hartadi akan menjadi saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan mereka.Reyhan si bocah ini lumayan juga. Tidak hanya memiliki mulut yang manis, tetapi juga memiliki sikap yang liar. Ternyata dia memiliki hubungan yang baik dengan tuan muda dari Keluarga Hartadi. Hanya orang seperti itu yang memenuhi syarat untuk menjadi menantu Keluarga Kusmoyo.Kalau Doni itu siapa?Bernard buru-buru menarik Helen, "Jangan buang waktu di sini, cepat kemari dan pergi berkenalan dengan tokoh besar
"Hah?" Awalnya Yacob agak muak dengan Reyhan karena membawa orang ke sini untuk memulai hubungan, tetapi begitu mendengar kata "Helen", dia segera melihat ke arah Keluarga Kusmoyo dan melihat di belakang pasangan paruh baya ada seorang wanita yang sangat cantik dengan fitur wajah yang sempurna dan tabiat dingin. Napas Yacob menjadi membara setelah melihatnya.Butuh banyak usaha untuk mencarinya, tetapi dia telah menemukannya tanpa usaha.Yacob masih memikirkan cara mengambil inisiatif untuk memulai percakapan, tetapi tidak disangka Helen akan datang sendiri ke hadapannya.Seketika tatapan ke arah Reyhan menjadi lebih baik. Pemuda ini benar-benar mengerti apa yang dia pikirkan. Sangat menjanjikan!Dia langsung memasang raut wajah hangat dan berkata, "Reyhan, itu temanmu? Tolong perkenalkan dia padaku."Reyhan tiba-tiba merasa sangat angkuh. Dia membusungkan dadanya dan berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda Yacob, ini Pak Bernard, presdir Grup Kusmoyo. Ini istrinya. Ini Helen, CEO Grup Ku
"Haha! Tuan Muda Yacob!" Bernard menyadari ada yang tidak beres dan diam-diam mengeluh kepada putrinya, 'Bukankah cuma berjabat tangan!? Untuk apa begitu keberatan? Biarkan Tuan Muda Yacob memegangnya sebentar dan kamu juga nggak tidak akan kehilangan sepotong daging pun! Untuk apa menghindar?' Dia memegang segelas anggur dan berkata sambil tersenyum, "Ayo, izinkan aku bersulang untukmu!"Yacob bergumam dan mengabaikan Bernard. Sebaliknya, dia mengangkat sarung tangan ke depan hidungnya dan menciumnya. Dia tersenyum dan berkata kepada Helen, "Nona Helen terlalu segan. Kamu langsung memberiku hadiah yang sangat berharga begitu kita bertemu. Kuterima hadiahnya!"Helen mengernyitkan dahi dengan wajah dingin. Dia benar-benar muak dengan apa yang telah dilakukan Yacob, benar-benar seorang bajingan!Reyhan menyadari ada yang tidak beres dan segera menenangkan situasi, "Tuan Muda Yacob, Helen telah dimanjakan oleh paman dan bibinya di rumah begitu lama dan tabiatnya seperti ini! Tapi dia adal
"Ayahku bilang dia punya hubungan tertentu dengan orang-orang di Kompleks Setia Masa I dan latar belakang tertentu.""Itu cuma Kompleks Setia Masa I ...." Yacob mengerutkan bibirnya dengan sinis, "Ayahmu terlalu pengecut! Setiap tahun baru dan hari libur, orang-orang dari Kompleks Setia Masa I berbaris untuk pergi ke rumah kakekku! Kakekku saja terlalu malas untuk menemui mereka!"Calvin tersenyum pahit, "Hei, Kak, keluarga kecilku nggak bisa dibandingkan dengan keluargamu!"Kata-kata ini menyentuh hati Yacob dan dia tersenyum, "Nggak apa, mulai sekarang aku akan menjagamu! Nggak perlu peduli dengan orang kecil seperti Doni itu! Oh ya, ikut aku untuk mencari Helen. Dia benar-benar berani pergi dariku. Benar-benar keterlaluan!"...Tadi Helen yang menjawab telepon tentu saja adalah kebohongan. Dia sama sekali tidak ingin mengatakan sepatah kata pun kepada Yacob. Mengenai bekerja sama Keluarga Hartadi, Helen jauh lebih tenang daripada Bernard.Meskipun keluarga seperti Keluarga Hartadi s
"Ha, wangi sekali!"Setelah Doni menciumnya, dia menatap Helen sambil tersenyum."Ah! Menjengkelkan!" Helen berteriak sambil menutupi area di mana Doni menciumnya, wajahnya memerah dan dia mengangkat kepalan tangan yang berwarna merah muda dengan marah untuk memukulnya.Doni meraih tangan mungil Helen dan berkata, "Istriku, jaga penampilanmu di tempat umum. Aku akan membiarkanmu memukulku setelah sampai di rumah."Helen menggertakkan giginya dan berkata, "Heh! Aku membereskanmu setelah sampai di rumah!"Doni sengaja memasang raut wajah mesum, "Oke, oke, silakan bereskan aku. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau!"Helen sangat marah hingga ingin memukulnya lagi....Tepat ketika Doni diam-diam mencium Helen, Yacob dan yang lainnya kebetulan melihat adegan ini."Dasar bajingan!" Yacob tidak bisa menahan diri untuk memaki, "Satpam bajingan ini berani mencium dewiku!"Dalon ikut menimpali dengan marah, "Dewi telah direbut oleh saingan cinta!""Hah?" Raut wajah Yacob menjadi muram, t
Doni meraih tangan mungil Helen, "Biarkan aku memelukmu sebentar dan aku nggak akan mengatakan apa-apa!""Lepaskan!" Helen mundur, "Ini tempat umum! Jaga sikapmu!""Lihat ke sana, ada orang yang berpelukan."...Saat keduanya sedang berbicara, Dalon tiba-tiba datang dan terbatuk ringan, "Kalian berdua, tolong jaga di tempat umum! Nona Helen, perkataan dan perbuatanmu mewakili citra seluruh Grup Kusmoyo! Jangan mempermalukan Keluarga Kusmoyo."Doni belum pernah melakukan percakapan yang menyenangkan sejak bertemu Helen. Ketika Dalon menyelanya, dia langsung naik pitam."Apa hubungannya denganmu kalau aku berbicara dengan istriku?""Heh, bicara ya bicara saja. Memalukan sekali kalau sampai berciuman dan memukul!""Apa kamu gila?" Doni mengerutkan kening, "Kalau aku mencium istriku, apa pengaruhnya terhadap orang lain?"Dalon mencibir, "Tentu saja merusak pemandangan. Nggak hanya merusak pemandangan, tapi juga murahan! Kunasihati kalian pasangan sialan ini ...."Plak!Doni membalas kata-k
Yacob tercengang karena tamparan mendadak itu. Dia menatap Doni, tidak percaya pria ini berani memukulnya.Sejak kecil hingga dewasa, selain tuan besar Keluarga Hartadi termasuk orang tuanya, tidak ada yang pernah memukulnya.Tuan Muda Yacob bermartabat dari Keluarga Hartadi selalu dipuji oleh orang lain ke mana pun dia pergi.Dalon juga sangat terkejut dan menunjuk ke arah Doni, "Besar sekali nyalimu, beraninya kamu memukul Tuan Muda Yacob?""Tentu saja aku berani!"Doni tersenyum, kemudian mengangkat tangannya dan menampar Yacob lagi.Plak!Ada bekas tamparan tambahan di sisi lain wajah Yacob.Tatapannya berkobar. Dia begitu kebakaran jenggot hingga tidak bisa berbicara untuk beberapa saat dan tubuhnya mulai menggigil."Ka ... kamu!" Dalon sangat terkejut. Apakah satpam kecil ini sudah gila? Itu tuan muda dari Keluarga Hartadi, dia benar-benar berani memukulnya? Dalon menunjuk ke arah Doni dengan jari gemetar dan berkata dengan tidak jelas, "Dasar bajingan yang mencari mati, ternyata