Doni meraih tangan mungil Helen, "Biarkan aku memelukmu sebentar dan aku nggak akan mengatakan apa-apa!""Lepaskan!" Helen mundur, "Ini tempat umum! Jaga sikapmu!""Lihat ke sana, ada orang yang berpelukan."...Saat keduanya sedang berbicara, Dalon tiba-tiba datang dan terbatuk ringan, "Kalian berdua, tolong jaga di tempat umum! Nona Helen, perkataan dan perbuatanmu mewakili citra seluruh Grup Kusmoyo! Jangan mempermalukan Keluarga Kusmoyo."Doni belum pernah melakukan percakapan yang menyenangkan sejak bertemu Helen. Ketika Dalon menyelanya, dia langsung naik pitam."Apa hubungannya denganmu kalau aku berbicara dengan istriku?""Heh, bicara ya bicara saja. Memalukan sekali kalau sampai berciuman dan memukul!""Apa kamu gila?" Doni mengerutkan kening, "Kalau aku mencium istriku, apa pengaruhnya terhadap orang lain?"Dalon mencibir, "Tentu saja merusak pemandangan. Nggak hanya merusak pemandangan, tapi juga murahan! Kunasihati kalian pasangan sialan ini ...."Plak!Doni membalas kata-k
Yacob tercengang karena tamparan mendadak itu. Dia menatap Doni, tidak percaya pria ini berani memukulnya.Sejak kecil hingga dewasa, selain tuan besar Keluarga Hartadi termasuk orang tuanya, tidak ada yang pernah memukulnya.Tuan Muda Yacob bermartabat dari Keluarga Hartadi selalu dipuji oleh orang lain ke mana pun dia pergi.Dalon juga sangat terkejut dan menunjuk ke arah Doni, "Besar sekali nyalimu, beraninya kamu memukul Tuan Muda Yacob?""Tentu saja aku berani!"Doni tersenyum, kemudian mengangkat tangannya dan menampar Yacob lagi.Plak!Ada bekas tamparan tambahan di sisi lain wajah Yacob.Tatapannya berkobar. Dia begitu kebakaran jenggot hingga tidak bisa berbicara untuk beberapa saat dan tubuhnya mulai menggigil."Ka ... kamu!" Dalon sangat terkejut. Apakah satpam kecil ini sudah gila? Itu tuan muda dari Keluarga Hartadi, dia benar-benar berani memukulnya? Dalon menunjuk ke arah Doni dengan jari gemetar dan berkata dengan tidak jelas, "Dasar bajingan yang mencari mati, ternyata
Yacob mengangguk dengan puas, "Kamu masih pintar dalam melakukan sesuatu. Jangan sakiti wanita itu. Bawa dia ke mobilku!""Mengerti!" Hendra tersenyum sinis dan melambaikan tangannya, "Kepung mereka!"Wush ....Belasan pria kekar mengepung Doni dan Helen.Yang terpendek dari beberapa pria kekar ini tingginya sekitar 185 sentimeter. Mereka berdiri melingkar seperti tembok.Wajah Helen memucat karena ketakutan, "Bagaimana ini?"Doni memegang tangan mungilnya yang dingin, "Jangan takut, apa kamu lupa dengan apa yang kukatakan? Selama ada aku di sini, nggak ada yang bisa menyakitimu, bahkan dewa pun nggak bisa!"Helen tidak bisa menahan diri untuk memelototinya, "Jelas kamu yang menyebabkan masalah ini!"Doni terkekeh, "Maaf sudah membuatmu takut, aku akan bertarung untukmu dan membuatmu bahagia.""Kamu ... gila!"Helen mengentakkan kakinya dengan marah, tetapi setelah digoda seperti ini oleh Doni, dia tidak lagi takut.Meski tempat ini agak terpencil, tetap saja terlalu banyak keributan d
Pemikiran Bernard dan istrinya benar-benar berbeda dari pemikiran Helen. Mereka berdua begitu cemas, Sherline menunjuk ke arah Doni dan berteriak, "Dasar orang kampung, sampai kapan kamu puas menyakiti Keluarga Kusmoyo? Dasar bajingan! Cepat pergi dari Keluarga Kusmoyo!""Doni!" teriak Bernard."Kamu seorang pria malah hanya bisa merepotkan Helen! Kamu tanggung jawab atas perilakumu sendiri! Apa kamu dengar aku?""Tuan Muda Yacob! Keluarga Kusmoyo kami nggak ada hubungannya dengan Doni! Tolong ampuni Helen!"...Reyhan juga mendekati Yacob dan berkata dengan suara yang lirih, "Tuan Muda Yacob, masalah ini nggak ada hubungannya dengan Nona Helen! Kamu adalah tokoh hebat, demi martabatku tolong maafkan kami, nantinya aku akan ...."Plak!Yacob membalas kata-kata terakhirnya.Reyhan menutupi wajahnya sambil menatap Yacob dengan tatapan kosong. Tamparan ini benar-benar mengejutkannya.Yacob mendengus, "Tahukah kenapa aku menamparmu?"Reyhan menggelengkan kepalanya. "Tuan Muda Yacob, tolong
"Bu!" Helen sedikit kesal lalu berkata, "Jangan sembarangan bicara. Yacob itu playboy, sama sekali nggak ada niat baik untukku! Biar kuberi tahu kalian, aku nggak akan pernah menemaninya! Kalian membujukku pun nggak akan ada gunanya.""Huh!" Yacob bertepuk tangan dengan ekspresi yang dingin."Pak Bernard, kamu dengar, 'kan?""Aku sudah memberimu kesempatan!""Sayang sekali Nona Helen nggak menerimanya!""Kamu nggak bisa menyalahkanku!""Hendra ...."Pada titik ini, Yacob tiba-tiba menyadari bahwa Doni telah mengeluarkan ponselnya lalu segera menunjukkan ekspresi sarkastik. "Haha, nggak disangka penjaga keamanan ini akan menelepon seseorang! Biarkan dia menelepon dulu."Doni tidak ingin menelepon, tapi menerima telepon dari Indra."Halo, Pak Doni. Maaf, ada pasien di sini yang nggak bisa aku tangani. Aku harap kamu bisa membantuku."Di telepon, nada bicara Indra sangat sopan."Indra, aku dalam masalah, kamu harus menunggu sebentar," kata Doni sambil melirik pengawal Keluarga Hartadi."A
Yana juga merasakan sedikit detak jantungnya.Bermarga Hartadi? Mungkinkah bocah sialan itu? Namun tak lama kemudian, Yana merasa bahwa segala sesuatunya bukanlah suatu kebetulan. Lagi pula, ada banyak orang bermarga Hartadi di dunia ini.Namun, Yana tidak mau menunggu di sini. Yana menarik Indra dan langsung meminta bantuan Doni, yang akan lebih menunjukkan ketulusannya.Saat duduk di dalam mobil, Yana menjadi semakin khawatir saat memikirkannya. Bagaimana jika Yacob dan Doni mengalami konflik? Yacob ditemani oleh Hendra, seorang pria yang kejam dalam membunuh orang dan pengawal di sekitarnya semuanya adalah orang-orang yang kejam. Inilah kekuatan perlindungan yang khusus diberikan oleh keluarga kepada anak ini.Jika mereka menyerang Doni, Doni akan mati atau cacat. Dalam hal ini, kalaupun dapat disembuhkan, Doni tidak akan pernah memberikan perawatan yang baik kepada Yana lagi.Semakin memikirkannya, Yana menjadi semakin takut, jadi mengeluarkan ponselnya dan berencana menelepon Yaco
Reyhan benar-benar membencinya!Reyhan merasa jika Doni tidak menimbulkan masalah hari ini, dirinya bisa dengan lancar menyatukan Keluarga Kusmoyo dan Keluarga Hartadi untuk bekerja sama. Dengan cara ini, posisinya di hati Bernard dan istrinya akan lebih stabil. Helen juga akan sangat berterima kasih atas perkembangan Keluarga Kusmoyo.Namun, keadaan telah mencapai tahap ini, menyebabkan dirinya menderita sakit fisik dan malu.Doni, dasar orang kampung, sumber bencana!Siapa pun yang bertemu dengannya akan sial!Meskipun sangat membenci Doni di dalam hatinya, Reyhan juga merasakan rasa takut di hatinya ketika melihat Doni menjatuhkan orang-orang kuat berbaju hitam itu.Orang kampungan ini luar biasa!Jangan sampai bermasalah dengannya!Hampir dalam sekejap, puluhan pria kuat berbaju hitam semuanya berbaring.Mata Yacob melotot dengan terkejut. Semua pengawal ini dipilih dengan cermat oleh keluarganya! Sudah banyak lawan yang mereka hadapi!Melihat Doni berjalan ke arahnya, Yacob segera
Sarung tangan itu milik Helen. Yacob melihat sarung tangan itu, tercengang, pikirannya kacau dan tidak bisa mengikuti pikiran Doni untuk sementara waktu.Plak!Tamparan dari Doni membangunkannya dari keadaan linglung.Baru kemudian Yacob menyadari bahwa dirinya telah dipermalukan oleh Doni.Untuk sesaat, kepalanya hampir meledak karena amarah lalu hanya bisa menggertakkan gigi dan berkata, "Doni, kita belum selesai untuk masalah hari ini. Ayahku Yana dan kamu nggak pantas mengetahui nama kakekku! Kamu sebaiknya tahu siapa yang sudah kamu lawan!"Doni tersenyum dan berkata, "Ayahmu benar-benar Yana!""Kenapa? Kamu takut?"Doni menghela napas dengan rasa kasihan di wajahnya."Sayang sekali, kamu mungkin nggak tahu bahwa ayahmu menderita kanker hati stadium akhir dan hanya punya waktu beberapa hari lagi untuk hidup, 'kan?""Mulai sekarang, bersiaplah menghadapi kematian ayahmu dan ibumu akan menikah lagi. Kalian pun akan hidup sendiri-sendiri!""Uh ....""Sialan!" Yacob berkata dengan mar