Share

Bab 146

Jika tidak melihatnya dengan matanya sendiri, Ahmad tidak akan pernah percaya hal seperti itu akan terjadi.

Tatapan mata Doni tiba-tiba menjadi dingin. Doni berjalan ke arah Tuan Muda Yacob tertegun sambil menepuk bahunya. "Kamu baru saja bilang mau mematahkan kakiku, 'kan?"

Yacob tiba-tiba terkejut, bulu kuduknya pun berdiri. Yacob dengan cepat mundur dua langkah dengan ketakutan.

"Hei, jangan kemari!"

"Kalau kamu berani menyentuh sehelai rambutku, kamu akan mati!"

"Apa kamu tahu siapa ayahku?"

Doni tersenyum jahat.

"Kenapa ada begitu banyak bajingan di dunia ini yang nggak tahu siapa ayah mereka sendiri?"

"Apa ibumu sendiri nggak bilang?"

"Ibumu nggak enak bilang padamu atau memang nggak tahu?"

Ugh!

Semua orang di sekitar tertawa, suasananya benar-benar sangat memilukan!

"Kamu, kamu, kamu ...." Tekanan darah Yacob meningkat dan pelipisnya menjadi kencang. Yacob menggertakkan gigi dan berkata, "Percaya atau nggak, aku akan membunuhmu!"

"Haha ...." Doni menggelengkan kepalanya dan berk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status