Wah!Terjadi kegemparan di ruang perjamuan dan semua orang tercengang."Ya ampun, ini adalah karya asli seniman berbakat dari Dinasti Waka dan Walika!""Se ... semua ini adalah benda langka yang memenuhi syarat untuk masuk Museum Nasional!""Murah hati! Benar-benar murah hati!""Ini hadiah dari Keluarga Kusmoyo, Keluarga Kusmoyo yang mana?""Lihat, di sana, di sana!"Di salah satu bagian ruang perjamuan, Bernard tersenyum dan memberi isyarat kepada semua orang. Dia belum pernah merasa seluar biasa ini sebelumnya. Perasaan menjadi pusat perhatian membuatnya berdebar dan tubuhnya sangat ringan seolah akan terbang.Sherline yang berdiri di sampingnya juga menyapa semua orang dengan ekspresi bangga di wajahnya.Helen tidak suka dikelilingi oleh kerumunan dan sengaja menjaga jarak dari mereka, tetapi tidak ada yang menyadarinya."Pak Bernard, hebat sekali!""Nggak kusangka ternyata kamu punya barang sebagus itu!""Grup Kusmoyo sangat berkuasa!"Mendengarkan pujian semua orang, wajah Bernard
Begitu kata-kata ini terlontarkan, pandangan semua orang terhadap Bernard berubah. Tadi mereka sangat memujinya, tetapi sekarang mereka meremehkannya."Licik sekali! Ternyata mereka memberikan lukisan palsu!""Benar! Bukankah ini mempermalukan Grup Harris?""Kalau Tuan Muda Jack nggak menunjukkannya, akan sangat memalukan begitu Grup Harris menggantungkan lukisan palsu itu!""Keluarga Kusmoyo! Ternyata nyali mereka begitu besar!"Wajah Bernard menjadi merah padam. Awalnya dia sangat percaya diri dengan lukisan itu, tetapi dia terguncang setelah mendengar apa yang Jack katakan dan berkata dengan tergagap, "Ma ... mana mungkin ini palsu? Jelas-jelas sudah diverifikasi orang!"Jack tersenyum dan menunjuk ke vas porselen biru putih yang dia berikan, "Kalian harus teliti saat mengumpulkan barang antik seperti ini karena banyak sekali yang palsu! Untuk vas porselen ini saja kami sudah ditipu oleh yang palsu setidaknya empat kali sebelum mendapatkan yang asli. Saat ini trik pemalsuan terlalu
Para tamu terkejut ketika mereka mendengar Doni memberinya sebotol arak obat.Benar-benar aneh!Ini adalah upacara pemotongan pita di mal dan kamu malah memberikan arak obat. Apa kamu pikir sedang mengunjungi pasien?Kamu masih memberikannya kepada tuan muda dari Keluarga Cahyo dengan menyebut namanya. Kamu ini sengaja mencari masalah dengan Grup Harris, 'kan?Calvin sedang mengobrol dengan Yacob dan saat mendengar Doni benar-benar memberinya sebotol arak obat, dia nyaris memuntahkan bir di mulutnya."Sialan! Doni si sialan ini, kamulah yang sakit!""Seluruh keluargamu itu sakit!""Kamu sengaja menindas orang, ya?""Kalau bukan karena nggak bisa memukulmu, aku akan menghajarmu sampai mati sekarang juga!"Yacob memasang raut wajah aneh, "Kamu juga punya masalah dengan satpam kecil itu?"Calvin meludah dengan penuh kebencian, "Masalah yang sangat besar! Bajingan itu merebut wanita yang kusukai!""Astaga! Coba katakan padaku!""Itu hal buruk, aku nggak mau membicarakannya!"Yacob terkekeh
"Kok si kampungan ini ada di sini?"Bernard memelototi Doni, wajahnya memerah karena marah.Hari ini semua yang datang adalah tokoh besar. Apakah ini tempat di mana si kampungan bisa datang untuk ikut bersenang-senang?Tidak masalah kalau hanya datang untuk makan dan minum, dia malah memberikan sebotol arak obat sebagai hadiah.Apakah ada yang salah dengan otak bocah ini?Awalnya memberikan lukisan palsu sudah mempermalukan Keluarga Kusmoyo, tetapi mengapa kamu membuat masalah seperti itu? Apakah kamu mencoba membuat Keluarga Kusmoyo menjadi bahan tertawaan seluruh Kota Timung?Bernard menggertakkan gigi dan berkata, "Doni! Apa yang kamu lakukan!? Cepat kemari!"Helen juga sangat kesal dengan Doni."Doni, ini bukan tempat bagimu untuk mengacau!""Kemarilah! Jangan membuat masalah lagi!"Sherline mendorong mereka berdua."Jangan berteriak lagi, apa ini nggak cukup memalukan?""Pergi dan tarik bajingan itu kemari!""Sekalian suruh dia meminta maaf. Kalau nggak, dia akan membuat Grup Harr
Melihat Harris cemas, Arka tidak berani bertanya apa pun lagi dan segera menundukkan kepalanya sambil berkata dengan tulus, "Maaf, aku yang salah. Aku minta maaf kepada kalian."Bernard tidak menyangka hal ini akan terjadi. Dia begitu terharu hingga hampir menangis karena sangat terkesan dengan Harris yang berpikiran terbuka dan langsung melambaikan tangannya, "Nggak apa, kami juga bersalah."Doni tidak bisa menahan diri untuk diam-diam memutar bola matanya. Haist ... sungguh memalukan memiliki ayah mertua ini.Harris berkata sambil tersenyum, "Pak Bernard terlalu sopan. Pembawa acara ini benar-benar keterlaluan. Dia telah membuat Pak Bernard, Tuan Muda Doni dan Nona Helen marah. Aku akan mengusirnya sekarang juga!""Nggak, nggak perlu ... dia melakukan tugasnya dengan baik." Bernard langsung berkata sambil tersenyum.Doni tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan kening. Muka yang baru saja dia selamatkan benar-benar hilang oleh si idiot ini. Kalau bukan karena Helen dan Seno, dia pas
"Beraninya kamu memfitnah vas porselen orang lain sebagai palsu. Konyol sekali!"...Mendengarkan bisikan di sekelilingnya, Harris pun tanpa sadar terlihat malu."Ini ...." Bernard samar-samar menyadari sepertinya dia telah melakukan sesuatu yang bodoh, tetapi amarahnya langsung beralih ke Doni, menyalahkan kampungan ini karena berbicara omong kosong.Helen mengernyitkan dahi dan menatap Doni dengan wajah mencela.Bajingan ini, tidakkah dia tahu kalau berbicara omong kosong akan membuat Keluarga Kusmoyo semakin kehilangan muka?Haist ... memiliki suami seperti ini benar-benar hukuman dari langit.Saat ini Jack berjalan ke samping dengan wajah kesal dan berkata dengan marah, "Siapa yang memfitnah vas pemberianku sebagai vas palsu?"Doni tersenyum, "Aku nggak pernah memfitnah orang, apa yang kamu berikan itu palsu! Sekilas sudah bisa dilihat itu palsu!""Omong kosong!" Jack berkata dengan marah, "Vas ini telah diverifikasi oleh organisasi profesional! Kuperingatkan kamu. Kamu boleh makan
Doni menyadari mata Helen memerah dan tidak bisa menahan tawa, "Jangan khawatir, aku nggak akan kalah dan kamu nggak akan menjanda."Begitu kata-kata itu terlontarkan, Helen merasa ada yang tidak beres.Deen tanpa sadar menggaruk kepalanya, "Uhuk. Maksudku, aku nggak akan meninggalkanmu."Helen merasa tertekan, bajingan ini masih bisa sok. Kata-katanya begitu membingungkan, hidupnya akan hancur kalau tinggal bersamanya dalam waktu lama.Dia mengerutkan kening dan berkata, "Jangan mengacau lagi! Cepat minta maaf kepada semua orang, ayo!""Nggak! Aku harus bertaruh dengannya!""Sudah cukup belum?""Ini akan segera berakhir! Lihat bagaimana aku mengalahkannya!"Kali ini Helen benar-benar marah. Dia mengentakkan kakinya dan berkata dengan wajah dingin, "Oke! Kalau begitu, taruhan kita juga akan berlaku!""Oke! Sepakat.""Bajingan, kamu cuma ingin bercerai!""Aku nggak tega meninggalkan istri cantik sepertimu ini. Tenang saja, aku nggak akan kalah."Saat keduanya berbicara, Jack telah menge
Sepasang mata indah Helen melebar karena terkejut, "Tenanglah! Jangan melakukan hal bodoh!"Jack menunjuk ke arah Doni, "Kamu mengancamku? Nggak ada gunanya! Benda ini telah diberikan kepada Pak Harris dan sekarang menjadi milik Pak Harris. Selain itu, meskipun kamu menghancurkannya, kamu tetap kalah! Kamu masih perlu pergi menari!""Haha. Kalau begitu, aku akan menghancurkannya." Doni mengangkat sudut bibirnya dan mengendurkan tangannya.Prang!Wah!Di hadapan semua orang, vas porselen biru dan putih yang indah itu jatuh ke lantai marmer dan pecah berkeping-keping di seluruh lantai."Hiss ...."Terdengar helaan napas di tempat dan semua orang terlihat sedih.Itu harta yang tak ternilai harganya. Hancur berkeping-keping begitu saja?Si kampungan ini benar-benar berani.Apa dia tidak takut akan dipukul sampai mati saat itu juga?Bernard melihat puing-puing di lantai dan mundur beberapa langkah dengan ngeri. Doni telah menghancurkan harta karun ini. Kalau Harris marah, Keluarga Kusmoyo a