Share

Bab 144

Setelah melihat ada yang peduli, Jena merasakan rasa sedih dan menitikkan air mata.

Jarson semakin marah. "Apa dia mengganggumu? Tunggu saja, aku akan menghajarnya sampai mati!"

Jena segera memeluk Jarson. "Jangan! Kita nggak bisa menyinggung orang seperti ini, lupakan saja ...."

Bahkan dalam pertemuan ini, Jena memaksakan dirinya untuk tenang dan tidak bersikap emosi agar tidak menimbulkan masalah.

Mereka hanya tokoh kecil jadi memang tidak berdaya.

"Uhuk, uhuk, kalian berdua jangan bermesraan lagi." Doni mendatangi mereka berdua.

"Jena, aku akan membalas apa yang kamu derita!"

"Jarson, bawa Jena ke sana."

Melihat Jarson dan Jena hendak pergi, bagaimana mungkin Tuan Muda Yacob menyerah begitu saja? Yacob segera berkata, "Kalian berhenti! Kamu sudah memukulku, tentu saja kamu harus bertanggung jawab."

Doni mengulurkan tangannya dan berhenti di depan Tuan Muda Yacob. "Apa kamu yang baru saja memukul temanku?"

"Kenapa?" Tuan Muda Yacob mundur setengah langkah dan menatap Doni dengan sedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status