Keduanya bertarung dalam kondisi terluka, tetapi mereka tetap terkena serangan habis-habisan dan darah memercik ke seluruh tempat.Pembunuh yang tidak terlibat dalam pertarungan melawan ayah dan anak dari kediaman kedua, sementara sisanya menikam dada Linda dengan pedang yang ganas. Linda yang panik pun bergegas menjatuhkan pedangnya sebelum menarik Rudi untuk melindungi dirinya."Tidak!" Nyonya Besar Diana dan Amanda berteriak saat melihat ini.Rudi tidak pernah menyangka Linda akan melakukan ini, dia terluka dan Linda kedua lengannya dicengkeram oleh Linda. Akibatnya, dia tidak memiliki kesempatan untuk mengayunkan pedangnya untuk melawan dan hanya bisa menyaksikan serangan yang akan datang. Tiga pembunuh hendak menusuk jantungnya dengan pedang.Darah semua orang membeku, tetapi tidak ada yang bisa menyelamatkannya. Nyonya Besar Diana bahkan tidak berani melihat karena takut melihat putranya mati secara tragis di tangan si pembunuh.Pada saat genting, terdengar suara desiran. Tombak
"Kamu gila!" Gerald sangat marah, "Mereka semua diikat. Kalau kita tidak membawa mereka kembali ke Divisi Pengaman untuk menginterogasi siapa yang mengirim mereka, bagaimana kita bisa mencegah masalah yang akan datang?"Linda menegakkan kepalanya dan menatap Intan di udara.Tatapannya rumit dan kejam, dia menggertakkan gigi, "Seorang wanita terlantar yang diusir dari Kediaman Jenderal, apa hakmu kembali ke sini?"Intan melihat darah di wajah Linda dan mengerutkan kening, "Apa kamu pikir mereka itu mata-mata Biromo? Bodoh sekali."Raut wajah Linda agak berubah dan sorot matanya menjadi lebih jahat.Benar, dia khawatir mereka adalah mata-mata dari Biromo. Begitu disiksa dan diinterogasi oleh prefektur ibu kota, mereka pasti akan menceritakan kisah tentang masalah Kota Wena. Sekarang Linda masih beruntung. Lagi pula, Kaisar juga tidak akan menjatuhkan tuntutan.Akan tetapi kalau masalah ini diketahui melalui interogasi resmi, dia ... dia tidak akan berani bertaruh.Intan tahu persis apa y
Tamparan itu membuat kepala Linda miring ke samping.Dia menggertakkan gigi dan tidak melawan, hanya terus mengobati lukanya.Amanda menoleh ke arah Samuel, menyeka air matanya dengan satu tangan dan berkata dengan suara lantang, "Tuan Samuel, dialah orangnya. Para pembunuh datang untuknya. Dia bersembunyi di dalam rumah dan mendorongku serta pelayan di sisiku keluar. Dialah yang telah membunuh pelayanku dan para pembunuh itu ditundukkan serta diikat oleh Intan. Dia menggila dan membunuh mereka semua. Mohon tegakan keadilan untukku, Tuan Samuel."Samuel menatap Linda. Sebelum dia sempat bertanya, Linda berkata dengan dingin, "Mereka masuk ke Kediaman Jenderal dan membunuh para penjaga serta pelayan. Kalau aku membiarkan mereka tetap hidup, bukankah aku cuma akan meninggalkan masalah yang berkelanjutan?"Samuel memeriksa mayat si pembunuh dan merasa tidak puas dengan jawaban Linda, "Urat mereka telah putus dan energi dari pusat energi mereka hancur. Selain itu, mereka dalam kondisi diik
Di Kediaman Wanar, potongan kertas yang di jendela terlihat seperti binatang raksasa yang memantul di dinding rumah.Intan yang duduk di kursi mahoni melipat tangannya, dia yang kurus mengenakan baju berwarna muda. Saat ini, dia sedang menatap orang di depan, orang itu adalah suami baru yang sudah dia tunggu selama setahun.Rudi masih mengenakan baju perangnya yang usang, tapi dia terlihat agung. Wajah gantengnya juga terlihat merasa bersalah, "Intan, keputusan pernikahan dari kaisar sudah diturunkan, Linda pasti akan menikah denganku."Intan hanya melipat tangannya dengan tatapan dingin, lalu bertanya dengan bingung, "Ibu suri pernah bilang, Jenderal Linda adalah panutan bagi wanita di dunia, apa dia rela menjadi selir?"Rudi menatapnya dengan masam. "Bukan ... bukan selir, dia dan kamu adalah istri sah, jadi tidak ada bedanya denganmu."Intan masih mempertahankan postur tadi sambil berkata, "Anda tahu kalau istri sama tingkat hanya omongan saja, sebenarnya dia tidak bedanya dengan se
Rudi merasa tak berdaya. "Untuk apa kamu mau buat diri sendiri kesal? Ini adalah pernikahan yang disetujui oleh kaisar. Lagian setelah Linda menikah denganku, kalian masing-masing tinggal di timur dan barat, dia juga tidak akan merebut kekuasaanmu di rumah ini. Intan, barang yang kamu pentingkan, dia tidak ingin.""Menurutmu, aku terikat pada kekuasaan kepala keluarga ini?" tanya balik Intan. Jadi kepala keluarga di kediaman jenderal ini, hanya biaya obat nyonya besar saja butuh belasan tael, ditambah biaya makan dan pakaian yang lain, serta biaya membeli hadiah, semua itu membutuhkan uang.Kediaman jenderal ini tidak ada apa-apa. Selama setahun ini, Intan menggunakan maharnya untuk membantu kediamanan ini, tapi hasil yang dia dapatkan adalah ini.Rudi kehilangan kesabaran. "Sudahlah, aku tidak mau bilang denganmu lagi. Awalnya aku hanya perlu memberitahumu saja, mau kamu setuju atau tidak, hasilnya tidak akan berubah."Intan hanya menatap kepergian dia yang dingin dan merasa tersindir
Mutiara mengambil daftar maharnya sambil berkata, "Tahun ini, uang yang Nona keluarkan ada 6.000 tahil, tapi mahar seperti toko, rumah dan manor tidak terpakai. Semua uang yang disimpan ibu Nona di tempat penyimpanan uang, serta akta rumah dan tanah ada di dalam kotak ini dan sudah dikunci.""Baik!" Intan melihat daftar maharnya. Saat itu, ibunya memberinya mahar begitu banyak karena takut dia akan hidup sengsara di keluarga suami. Hal ini membuat Intan sedih.Mutiara yang di samping bertanya dengan sedih, "Nona, kita bisa ke mana? Apa kita kembali ke Kediaman Bangsawan Belima? Bagaimana kalau kita kembali ke Gunung Pir?"Di depan matanya tiba-tiba terlintas setumpuk darah, serta keluarganya yang meninggal tragis. Hal ini membuat Intan sakit hati lagi. "Ke mana pun boleh daripada tinggal di sini.""Setelah Nona pergi, sama saja Nona menyetujui hubungan mereka."Intan hanya berkata, "Kalau begitu setujui saja. Kalau aku tidak pergi, aku bakal menghabiskan seumur hidupku di hubungan mere
Nyonya Besar Diana tersenyum dengan paksa. "Suka atau tidak belum bisa dipastikan karena baru bertemu sekali saja. Tapi, karena ini jodoh yang ditentukan oleh Kaisar, hal ini pun tidak bisa dibantah. Kelak Linda dan Rudi bertugas di militer, sedangkan kamu bertanggung jawab atas Kediaman Jenderal, bahkan juga bisa menikmati jasa dari hasil perang mereka. Ini sangat bagus.""Memang sangat bagus!" Intan tersenyum. "Hanya saja kasihan pada Jenderal Linda karena dia harus menjadi selir."Nyonya Besar Diana berkata dengan senyum, "Kamu ini sungguh polos, ini jodoh yang ditentukan oleh Kaisar, mana mungkin Linda bisa menjadi selir? Selain itu dia adalah jenderal, juga seorang pejabat, mana ada pejabat yang menjadi selir, 'kan? Kalian akan menjadi istri yang setingkat, tidak ada perbedaan tingkat di antara kalian."Intan berkata, "Tidak ada perbedaan tingkat? Apa kerajaan kita ada aturan seperti ini?"Ekspresi Nyonya Besar Diana agak dingin. "Intan, kamu selalu pengertian. Karena kamu telah m
Anggota Keluarga Wijaya saling melihat karena mereka tidak menyangka Intan yang biasanya mudah diajak bicara, kali ini malah bersikap begitu keras.Selain itu, Intan bahkan tak patuh dengan kata ibu mertuanya.Nyonya Besar Diana berkata dengan dingin, "Dia pasti akan patuh karena dia tidak ada pilihan lain."Benar, sekarang dia sudah tidak ada keluarga, selain tinggal di sini, dia tidak ada pilihan lain. Selain itu, Keluarga Wijaya tidak membuatnya merasa direndahi, dia tetap istri sah.Esok paginya, Intan membawa Mutiara kembali ke Kediaman Bangsawan Belima.Kediaman ini sangat sepi, bahkan penuh dengan tumpukan daun.Karena sudah tidak diurus selama setengah tahun, Kediaman Bangsawan Belima tumbuh rumput liar yang tinggi.Ketika memasuki Kediaman Bangsawan Belima lagi, Intan merasa sangat sedih.Setengah tahun lalu, Intan mendengar kabar mengejutkan tentang sekeluarganya dibunuh. Intan dengan pasrah berlutut di depan mayat nenek dan ibunya, tubuh mereka sangatlah dingin, kediaman jug