Itu adalah perjamuan pertama yang diselenggarakan oleh Intan setelah menikah dengan Raja Aldiso.Jika tidak diselenggarakan dengan baik, Intan akan ditertawakan orang-orang. Terutama Nyonya Kartika sangat mementingkan acara perayaan ulang tahunnya, pasti tidak berharap ada keonaran dalam acara tersebut.Oleh karena itu, Intan secara pribadi menanyai Nyonya Kartika siapa saja yang harus diundang.Nyonya Kartika berpura-pura berpikir sejenak, lalu menjawab, "Kalau Selir Deswita dan Selir Nelia bisa keluar istana, undang saja. Sedangkan yang lain, kamu putuskan sendiri."Intan sudah menduga kedua selir itu harus diundang, terutama Selir Deswita.Sebenarnya, Intan penasaran. Mereka bukan selir yang paling disayangi mantan kaisar di tahun silam, melainkan Selir Sinta dan Selir Gina yang sudah meninggal.Namun, mengapa Nyonya Kartika antipati terhadap Selir Deswita dan Selir Nelia?Dikarenakan pernikahan dengan Keluarga Akbar, hubungan Nyonya Kartika dan Selir Nelia menjadi lebih dekat. Akan
Dayang Gita mengirimkan daftar nama pelayan Nyonya Kartika. Lengkap dengan nama yang digunakan di istana dan sebelum masuk ke istana, kampung halaman, umur, tahun memasuki istana, dan pernah bertugas di istana mana saja.Kelihatannya tidak ada yang aneh. Hanya ada tiga pelayan yang pernah bertugas di istana lain, yaitu Rani, Indah, dan Sulan.Bibi Rani pernah melayani Selir Sinta. Setelah Selir Sinta meninggal, Rani ditugaskan oleh Ibu Suri untuk melayani Nyonya Kartika.Indah dan Sulan pernah melayani Selir Lidia di masa pemerintahan mantan kaisar. Selir Lidia sangat berkuasa di tahun silam, tetapi mati mendadak. Dengar-dengar Selir Lidia mati karena penyakit kronis.Setelah Selir Lidia meninggal, mantan kaisar marah sehingga memberi perintah untuk membunuh semua pelayan Selir Lida. Hanya Indah dan Sulan yang berhasil lolos karena dipindahkan oleh Ibu Suri untuk merawat Nyonya Kartika yang jatuh sakit.Sebagian besar pelayan yang lain adalah pelayan Nyonya Kartika sebelum pindah ke is
Putri Agung tersenyum cuek. "Tidak usah buru-buru. Untuk bisa berhasil, kita butuh Nyonya Kartika.""Nyonya Kartika?" Putri Chelsea marah ketika teringat bahwa Nyonya Kartika dan Intan datang untuk meminta uang waktu itu. "Sekarang Nyonya Kartika sudah bersekutu dengan Intan. Apa mungkin dia patuh pada kita?"Putri Agung dengan santai mengambil cangkir teh dan meminum teh. "Kartika tidak akan patuh, tapi dia mudah terprovokasi. Ada seseorang yang bisa melakukannya."Mata Putri Chelsea berbinar. "Provokasi? Selir Deswita."Putri Chelsea menepuk paha. "Ibu memang pintar. Nyonya Helena sudah punya satu anak perempuan. Selir Maya punya satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Selir Berlina punya satu anak perempuan dan sedang hamil. Mungkin Nyonya Kartika belum mengetahui kabar kehamilan Selir Berlina. Kalau tahu, Nyonya Kartika pasti akan memutar otak agar Alfred memiliki selir. Bakal seru kalau Nyonya Kartika dan Intan bertengkar."Putri Agung menyeruput teh dengan santai, lalu menyu
"Ibu!" Kegirangan meluap dari mata Shayna. "Putri Chelsea akan bawa aku ke sana. Dia bilang dia akan membantuku menjadi nyonya selir Raja Aldiso di perayaan ulang tahun itu."Mata Nyonya Besar Diana yang suram langsung berbinar. Nyonya Besar Diana berusaha untuk duduk. "Kamu serius?""Tentu saja, Putri Chelsea sendiri yang bilang padaku dan Putri Agung mendengar di samping."Nyonya Besar Diana sangat bergembira, seolah-olah darah di sekujur tubuhnya mengalir dengan lancar. Napasnya juga mulai cepat. "Kalau berhasil, Putri Agung dan Putri Chelsea adalah penyelamat kita."Namun, detik berikutnya, Nyonya Besar Diana mengernyit. "Kenapa mereka membantumu? Apa yang mereka inginkan darimu? Kamu jangan senang dulu, biar Ibu pikirkan."Shayna berdiri dan mengentakkan kaki. "Ibu, tidak usah pikirkan apa konspirasi mereka, yang penting aku bisa menikah dengan Raja Aldiso. Sekalipun harus berada di bawah Intan, aku juga rela. Lagi pula, aku lebih muda dari Intan. Apa keunggulan wanita yang menika
Selen terkejut. "Benaran diundang atau untuk menipunya? Bagaimanapun, Bibi adalah anggota Keluarga Wijaya. Bagaimana mungkin Intan mengundang Bibi?""Kenapa tidak? Tidak semua orang di Keluarga Wijaya adalah orang yang tidak berhati." Nyonya Besar Brina sangat bahagia dan tersentuh. "Kamu beri tahu Shayna nanti. Biar Shayna yang beri tahu ibu mertuamu, biar dia kesal."Selen tersenyum getir. "Bibi benar-benar benci kesumat dengan ibu?"Nyonya Besar Brina menyeringai sinis. "Siapa yang benci kesumat dengan dia? Aku hanya tidak sudi pada orang yang serakah, tidak berperasaan, dan tidak berhati nurani seperti Diana. Selen, aku jujur saja. Kamu bodoh, bahkan tidak tahu siapa yang baik dan jahat padamu.""Mana mungkin? Bibi tahu aku, keluargaku hanya keluarga biasa dan suamiku tidak menyukaiku. Ibu bahkan memandang rendah aku. Apa yang bisa kulakukan?""Kamu tidak bisa melakukan apa-apa, tapi jangan membantu mereka yang jahat." Nyonya Besar Brina berterus terang, "Ibu mertuamu, Amanda, Lind
Amanda mengurus semua masalah internal maupun eksternal di Kediaman Jenderal setiap hari, bahkan harus menalangi pengeluaran Kediaman Jenderal dengan uang sendiri. Setiap hari Amanda sangat lelah.Namun, kehidupan Intan begitu santai dan bahagia. Amanda benar-benar merasa enggan.Tepat saat itu, Amanda mendengar Shayna berkata, "Dengar-dengar, Nyonya Kartika sebelumnya pernah secara terbuka mengatakan dia tidak menyukai Intan. Mungkin hubungan mereka tidak akur. Mungkin Nyonya Kartika akan mendisiplinkan Intan di hari perayaan ulang tahunnya. Dengan sifat Intan yang sekarang, mereka pasti akan bertengkar."Amanda teringat akan omongan Intan yang begitu sombong di kereta kuda hari itu. Amanda sungguh ingin melihat Intan dipersulit oleh Nyonya Kartika.Akan tetapi, Keluarga Wijaya tidak mendapat undangan. Bagaimana dia bisa pergi?Amanda tiba-tiba teringat pada keluarga maternalnya. Kini, kakak sudah memimpin Pasukan Aldiso. Keluarga Bangsawan Widyasono seharusnya mendapat undangan dari
Bagaimana mungkin Amanda tidak ingin segera hamil?Namun, Amanda memiliki kesulitan.Rudi sepertinya kurang antusias tentang persetubuhan. Terkadang ketika melakukannya, Rudi tampak kurang stamina.Seharusnya tidak akan begitu. Rudi adalah seorang jenderal dan memiliki fisik yang kuat. Bagaimana mungkin?Amanda sangat memperhatikan asupan gizi dalam makanan sehari-hari Rudi. Amanda awalnya ingin mencari tabib untuk melakukan pemeriksaan palpasi pada Rudi, tetapi khawatir akan melukai harga dirinya.Amanda merasa sangat tidak keruan. Kehidupannya terasa lancar, tetapi selalu ada kejengkelan. Entah apa yang salah.Tepat saat itu, kakak ipar Amanda, Nyonya Keluarga Widyasono, Nyonya Yanti, membawakan obat untuk Nyonya Besar Sinthia. Mendengar adik iparnya ada di perjamuan Nyonya Kartika, dia merasa sedikit terkejut.Nyonya Besar Sinthia berkata, "Adik iparmu mau pergi, biar dia pergi saja. Dia dan Nyonya Intan sudah kenal sebelumnya. Meski Keluarga Wijaya tidak mendapat undangan, seharusn
Intan memang mengundang Keluarga Salim yang merupakan keluarga aristokrat militer. Kini, Teddi masih bergabung dengan Pasukan Aldiso. Sementara itu, Jenderal Besar Vino sudah jatuh sakit selama tiga tahun karena cedera lama.Nyonya majikan Keluarga Salim saat ini adalah istrinya Teddi. Keluarga cabang yang lain jarang bersosialisasi karena gugurnya anak cucu.Semua keluarga militer memikul duka yang tidak dapat dipahami oleh orang lain.Dikarenakan suami masih memegang jabatan di kemiliteran dan anak-anaknya belum menikah, Nyonya Indri harus bersosialisasi ke luar demi pernikahan dan masa depan mereka.Putra sulung Nyonya Indri juga bergabung dengan kemiliteran. Akan tetapi, satu kakinya mengalami cedera di medan perang sehingga dia belum menikah sampai sekarang.Putra kedua Nyonya Indri menjadi sastrawan dan lulus ujian. Putranya pasti akan menempuh studi yang lebih tinggi.Putri Nyonya Indri bernama Yusi Salim, berumur 13 tahun. Walau tidak perlu terburu-buru, ada anak gadis yang sud