Share

Bab 428

Teriakan marah Kaisar bergema di seluruh aula. "Kediaman Jenderal kalian itu apa? Beraninya kalian mematahkan tangan dan kaki warga di sana? Kalau begitu, Kediaman Jenderal saja sudah cukup. Buat apa perlu prefektur ibu kota, Departemen Hukum, dan Kejaksaan Agung?"

Rudi sama sekali tidak tahu tentang itu. Akan tetapi, jika badan pengawas melaporkannya, berarti benar-benar ada orang yang melaporkan kasus ke prefektur ibu kota.

Rudi tidak bisa membantah. Rudi terus berseru, "Mohon ampun, Kaisar. Mohon ampun."

"Mohon ampun? Aku suruh kamu bawa Linda pergi minta maaf, tapi kalian langsung pergi karena Tuan Kurniawan tidak mengizinkan kalian masuk? Seperti itukah kalian minta maaf? Bukannya berinisiatif memohon maaf, kamu malah melampiaskan kemarahan pada warga? Kalian memang pantas dilempar dengan tinja. Aku pun ingin melemparmu dengan tinja."

Kaisar mengumpat karena terlalu marah. Rudi sangat amat membuatnya kecewa.

Jika bukan karena perestuan pernikahan waktu itu dan telah mengapresiasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status