Share

Part 26, Terlalu Sakit

last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-13 05:40:02

Edo bangkit dari tempat nya saat itu, dan ia dengan cepat menutup pintu kamar sebelum ia akhirnya berada di hadapan Chelsea, Chelsea gemetar ketika menatap wajah Edo yang telah mengkhianati dirinya itu.

"Aku menahan rasa sakit selama 2 tahun karena tidak diterima di keluarga ini, aku terima dengan hati ikhlas. Selama 2 tahun juga aku ikhlas menahan rasa sakit ketika seisi rumah ini menganggap ku sebagai pembantu, bukan istri ataupun menantu, aku bahkan tetap ikhlas menahan rasa sakit hati ketika kamu tidak memberikan aku hak sebagai seorang istri, tapi ternyata ada yang jauh lebih menyakitkan lagi dari itu, melihat mu bisa tertawa bahagia dengan wanita lain dan mengatakan bahwa kau nyaman dengan wanita itu, jauh lebih sakit dari segala sikap yang kau berikan padaku selama ini, Mas," isak Chelsea tidak mampu membendung air mata.

"Chelsea, apa kau sudah mendengar semuanya?" tanya Edo yang tidak bisa berkata apa-apa.

"Ya, cukup jelas untukku bisa mendengar semua yang kamu obrolkan tad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 27, Kekecewaan Chelsea

    "Ibu Chelsea!"Panggilan dari seorang suster pada Chelsea yang sedang duduk mengantri, saat itu Chelsea berdiri hendak memenuhi panggilan dari suster, meskipun ia sedang tidak mood namun demi anak yang ia kandung, ia harus masuk dan mengetahui perkembangan janinnya. "Ibu Chelsea, kalau itu suami Anda?" tanya suster tersebut menatap ke arah Edo. "B-benar Sus," ucap Chelsea. "Kalau begitu, bawa saja suami Anda masuk untuk mengetahui perkembangan janin yang kau kandung, karena biasanya momen seperti ini sangat dinantikan oleh seorang calon ayah." jawab suster tersebut melempar senyum. Chelsea mengerutkan kening, mungkin yang dimaksud oleh suster tersebut adalah calon ayah yang memang mencintai istri dan anak yang di kandung, sementara Chelsea sendiri bukan lah wanita yang diharapkan oleh Edo, apalagi anak yang ia kandung saat ini. Suster tersebut tersenyum kepada Edo yang tidak beranjak sama sekali, saat ia mendengar penawaran dari suster itu beberapa ibu hamil yang ditemani oleh su

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 28, Berkata jujur

    "Edo, apa-apaan kau ini, kenapa kau begitu kasar saat berbicara dengan Chelsea, apa kau tidak mengerti bahwa saat ini Chelsea sedang hamil?" tuan Bram menatap Edo dengan tatapan kecewa, entah mengapa ia merasa salah telah mendidik putranya hingga menjadi seseorang yang sangat tidak mendidik ketika bersama istirnya. "Ayah, maaf... Mungkin apa yang aku lakukan ini bukan tanpa sebab, semua ini ada sebabnya Ayah, dan Ayah tahu kan itu," ucap Edo mencoba membela diri. "Apa kau akan berbicara kalau kau itu tidak mencintai Chelsea? Ayolah Edo, sadar lah, buang jauh-jauh kalimat itu, kau sudah menghamili Chelsea, dan hidup selama dua tahun lebih bersamanya, apa selama ini kau hanya menganggap nya sebagai pembantu saja? Bukan istri yang layak dan berhak mendapatkan perlakuan baik dari suaminya? Edo, tinggal melewati satu bulan lagi, anak yang dikandung oleh Chelsea itu akan lahir, kau akan menjadi seorang ayah, apa kau tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki sikap mu itu!" tegas tuan Bram

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 29, Memberikan fasilitas untuk Irish

    "Sial, ternyata kamu itu punya istri Mas, itu akan menghambat keinginan ku untuk bisa jadi nyonya di rumah mu," ucap Irish saat ia sudah diantar pulang oleh Edo. Wajahnya terlihat sangat marah saat itu, karena selama ini ia sudah menyusun rencana untuk meminta Edo mengenalkan dirinya pada keluarga nya, namun belum sempat mengatakan keinginannya, Edo justru berkata bahwa dirinya sudah memiliki istri. "Nggak, nggak, aku nggak bisa diem aja kayak gini, aku harus melakukan sesuatu, hati Edo ada di tanganku, harusnya aku bisa lebih mudah menguasai dia. Ya, aku nggak mau kalau sampai kesempatan ini hilang sia-sia." ungkap Irish yang merencanakan sesuatu. Esok paginya Irish datang ke kantor Edo tanpa memberitahukan terlebih dahulu pada Edo, kedatangan Irish membuat Edo cemas lantaran hari ini tuan Bram juga berada di kantor, Edo tidak mungkin mengatakan siapa Irish pada ayahnya, karena jika itu terjadi bisa-bisa tuan Bram akan menguliti dirinya. Edo dengan cepat membawa Irish masuk ke ru

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 30, Menutupi Kesalahan

    Tibanya di rumah tepat pukul 01:00 malam. Tuan Bram menunggu dengan sabar kedatangan Edo yang sudah ia nantikan sejak siang tadi. Bram terkejut saat ia masuk ke dalam rumah, tiba-tiba lampu ruang tamu menyala. Dan saat itu tuan Bram menunjukkan bahwa itu adalah dirinya, Edo menyibak rambutnya ke belakang, saat itu ia terlihat gelisah lantaran ternyata tuan Bram menanti kedatangannya sejak tadi. "Ayah, kenapa Ayah belum tidur? Ini sudah malam," ucap Edo berasa basi. "Kau sudah tahu kalau ini sudah malam, tapi kenapa kau sendiri baru pulang, dari mana kau? Apa kau lupa kalau di rumah istrimu sedang hamil tua?" tanya tuan Bram dengan nada yang tidak biasa. Saat itu tuan Bram terlihat sangat marah dan kesal, di suasana malam yang sepi tanpa ada satu orang pun yang berjaga kecuali dirinya dan Edo, membuatnya ingin mengutarakan semua rasa penasarannya pada Edo. Tuan Bram meminta Edo untuk duduk di ruang tamu, karena ada sesuatu yang sangat serius yang ingin ia tanyakan pada Edo. Dan hal

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 31, Pindah Kamar

    "Chelsea, katakan apa yang kau inginkan," lirih tuan Bram menyentuh hati Chelsea. "Ayah, aku ingin memiliki kamar sendiri," ucap Chelsea menatap tuan Bram tanpa keraguan. "Apa? Kabar sendiri, tapi kenapa Chelsea, bukannya kau dan Edo masih berstatus suami istri, kenapa ingin pisah kamar?" tanya tuan Bram tidak menyangka dengan permintaan Chelsea. "B-bukan seperti itu maksud ku Ayah, aku ingin memiliki kamar lain di lantai bawah. Ayah, kau tahu kan kalau aku sedang hamil tua, aku tidak kuat rasanya jika harus naik turun tangga, kakiku sakit, Ayah." jelas Chelsea yang tidak mengatakan secara langsung isi hatinya. Mana mungkin ia berani menjelekkan nama baik Edo di hadapan tuan Bram, sekalipun selama ini tuan Bram sama sekali tidak pernah memihak pada Edo, yang sudah sangat keterlaluan padanya. Saat itu tuan Bram melempar senyum lega, karena yang Chelsea inginkan bukan lah sesuatu yang membuat rumah tangga nya akan semakin renggang. "Oh, jadi kau ingin punya kamar sendiri lantaran h

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 32, Kembali Bertengkar

    Setelah semua selesai di bereskan, para Asisten rumah tangga membawa barang-barang Chelsea turun ke lantai bawah, sementara Chelsea sendiri dibantu turun karena ia terlihat sangat lelah sekali. Ia digiring masuk ke kamar barunya yang sudah terlihat sangat rapi, saat itu Chelsea terkejut ketika melihat kamar yang ia pilih sudah jauh berbeda dari sebelumnya, ia melihat ada beberapa peralatan bayi yang sudah tersusun rapi di sana. Ranjang bayi pun juga nampak terlihat nyata, berwarna putih senada dengan ranjang yang akan ia tiduri. "Ya ampun, kapan kamar ini di sulap sedemikian rapih nya?" tanya Chelsea yang tidak bisa menahan kebahagiaan di hatinya. "Beberapa saat yang lalu Nona, dan semua ini adalah ide dari tuan Bram, beliau lah yang telah mempersiapkan semua ini," ucap salah satu asisten rumah tangga. "Masya Allah, ayah baik sekali. Aku harus menemuinya." Chelsea dengan semangat membalikkan tubuhnya, ia ingin bertemu langsung pada ayahnya. Namun saat itu Chelsea terhenti lantara

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 33, Mengalami Kontraksi

    "Tidak perlu kau bertanya dengan cara yang sopan dan baik Chelsea, ibumu itu tidak pantas mendapatkan sikap sebaik dirimu, kau harus sedikit egois agar kau mendapatkan tempat di rumah ini," celetuk tuan Bram yang memberikan pengajaran pada Chelsea. "Tapi Ayah, Ibu meminta sesuatu padaku, aku ingin melakukannya untuk Ibu," lirih Chelsea yang saat itu tidak mau ada pertikaian di antara dirinya dengan ibu mertuanya, walau kebaikan yang diberikan oleh Chelsea sama sekali tidak berpengaruh pada nyonya Andin. "Berhenti lah bersikap seolah aku adalah orang yang paling jahat di rumah ini, dan berhentilah bersikap bahwa kau adalah manusia yang paling sempurna kebaikannya di rumah ini, sikapmu itu membuat aku semakin muak!" marah nyonya Andin yang saat itu menoleh kembali ke arah Chelsea. "Kalau begitu berhenti lah berharap bahwa Chelsea akan selalu di bawah mu, perlahan aku sendiri lah yang akan menaikkan derajat putriku." tegas tuan Bram dengan sangat yakin bahwa ia akan melawan ketidak-suk

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 34, Kecemasan seorang ibu

    Edo menghampiri Chelsea yang saat itu terbaring di tempat tidur dengan infus yang terpasang di tangan kirinya. Bukannya kasihan pada Chelsea, Edo justru nampak menyalahkan Chelsea karena telah sengaja masuk rumah sakit agar mendapatkan perhatian dari tuan Bram dan dirinya di salahkan. Wajah Chelsea yang saat itu terlihat memerah menahan sakit justru dibuat tambah sakit lantaran ucapan dari suaminya sendiri. "Kau sengaja kan, sengaja terlihat lemah agar keluarga simpati padamu? Tapi kau tidak berhasil Chelsea, yang memperhatikan dirimu hanya lah ayah, ibu dan lainnya sama sekali tidak peduli padamu termasuk aku, aku sama sekali tidak perduli apa yang saat ini menimpamu," ucap Edo yang kala itu dengan lantang berkata demikian."Aku sama sekali tidak pernah mencari perhatian pada keluarga mu Mas, sedikit pun aku tidak pernah. Selama menjadi istrimu, aku berdiri di bawah kakiku sendiri, tapi saat kau mengatakan kalau aku sengaja mencari perhatian, kau salah besar! Mana mungkin rasa sakit

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26

Bab terbaru

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 103, Chelsea dan Reno Akhirnya Menikah (Tamat)

    Di sebuah masjid yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Chelsea, sudah ada beberapa tamu undangan yang menghadiri akad nikah antara Chelsea dan juga Reno, sengaja tamu yang diundang tidak terlalu banyak, karena itu lah yang menjadi permintaan Chelsea sebelum hari pernikahan itu berlangsung. Wajah Chelsea terlihat teduh dan tenang, kala di perintahkan duduk di samping kiri Reno, Reno menyambut dengan senyuman nervous, karena hari ini adalah hari di mana ia akan mengikrarkan janji suci bersama Chelsea. "Kedua mempelai sudah siap?" tanya pak penghulu yang ada di hadapan Chelsea dan juga Reno. "Siap Pak!" tegas Reno menjawab. "Baik, kalau begitu kita langsung saja mulai, ya." jawabnya mantap. Reno pun mengangguk siap, ketika pak penghulu tersebut mengulurkan tangan, Reno pun dengan cepat menjabat tangan tersebut lalu mengikuti arahan yang diberikan oleh pak Penghulu tersebut. Jika sebelumnya Reno merasa sangat takut dan ragu ketika mengucapkan ijab qobul, rupanya ketika ucapan it

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 102, Doa dan Harapan Semuanya

    Chelsea dan Reno mengadakan janji temu di luar kantor, setelah insiden yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea memutuskan untuk masuk kerja lagi, ia sudah merasa cukup tenang karena Edo dan Irish sudah berakhir di penjara, kini hanya tinggal bagaimana ia bisa sukses mencapai gelar sebagai wanita karir setelah ia berusaha sampai sejauh ini. Kegagalan pernikahan di sebuah gedung yang cukup mewah waktu itu tidak membuat Chelsea malu dan putus asa, apalagi membatasi diri untuk tidak bertemu dengan banyak kalangan, ia justru semakin terbuka dan memperlihatkan pada mereka bahwa ia baik-baik saja, kejadian itu sama sekali tidak membuat Chelsea rapuh apalagi berkecil hati. Pertemuan demi pertemuan dengan teman satu kantor, kerap kali mengajukan pertanyaan yang sama, tetapi Chelsea justru menjawab-pi nya dengan sangat santai dan elegan. Saat makan siang tiba, Reno memanggil Chelsea untuk ke ruangannya, dengan cepat dan sigapnya, Chelsea pun sudah sampai di depan pintu ruangan Reno. Tak

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 101, Kesadaran Nyonya Andin

    2 hari kemudianReno datang menemui Chelsea yang akan pulang hari ini, Reno merasa sangat senang karena keadaan Chelsea sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, dan kedatangan Reno pun disambut senyum lebar oleh Chelsea yang sudah menunggu kedatangannya. Reno membalas senyuman itu lalu memeluk Chelsea dengan erat, Chelsea pun menerima pelukan itu dengan senang hati, mereka berdua menikmati beberapa saat kebersamaan tersebut , sebelum perlahan Reno melepaskan pelukannya. Reno meletakkan kedua tangannya tepat di pipi chubby Chelsea, mereka saling menatap satu sama lain, dan... Cup! Reno memberikan kecupan hangat tepat di kening Chelsea, Chelsea memejamkan kedua matanya kala menerima sentuhan sayang dari Reno. "Aku minta maaf Chelsea, karena aku terlambat menyelamatkan mu," lirih Reno menatap sendu. "Tidak Mas, kamu tidak bersalah, kamu tidak perlu meminta maaf," ucap Chelsea. "Tapi ini tetap saja salahku, aku bersalah karena teledor menjagamu, harusnya aku menyalip mobol Edo waktu it

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 100, Aksi Nekat Chelsea

    "Mas, kamu jangan nekat, jangan gila!" Irish mencoba untuk menahan Edo. "Irish, lebih baik kamu diam saja, bukannya ini yang kita rencanakan, kamu bisa bersama Reno, dan aku bisa bersama dengan Chelsea," ucap Edo menepis tangan Irish. "Apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini Mas?" tanya Irish ragu. "Ya, aku akan bersiap-siap, membawa Chelsea pergi jauh dari sini, dan aku akan bahagia bersama Chelsea di dalam kehidupan baru kami, sementara kamu, kamu juga pasti akan bisa mendapatkan hati Reno, kamu akan bebas memiliki Reno." jelas Edo melempar senyum. Irish akhirnya mengikuti rencana Edo, jika tujuan mereka sebelumnya hanya untuk menggagalkan pernikahan antara Chelsea dan Reno, kini berubah menjadi sebuah rencana yang tidak pernah Irish pikirkan selama ini. Edo saat itu masuk untuk melepaskan ikatan Chelsea, ia mengiming-imingi kehidupan yang bahagia, namun Chelsea tidak tertarik sama sekali, bahkan ia terus berusaha memberontak dan meminta Edo agar melepaskan dirinya, Irish yang

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 99, Rencana Gila Edo

    "Mas, aku mohon tolong lepaskan aku," lirih Chelsea meminta. "Aku akan melepaskan kamu, Chelsea. Tapi dengan satu syarat," ucap Edo melempar senyum. "Apa Mas, apa syaratnya? Mas, apa kamu tahu apa yang kamu lakukan ini akan menghancurkan masa depanku bersama mas Reno, hari ini hari ijab qobul kami, tapi kenapa kamu dan Irish justru membawa ku ke sini," Chelsea menatap Edo kecewa. "Karena aku tidak terima kamu menikah dengan orang lain, Chelsea. Dan aku ingin pernikahan kamu dengan Reno gagal," sahut Edo tersenyum. "Kenapa Mas, apa masalahnya sama kamu, kenapa kamu ingin pernikahan ku dengan mas Reno gagal, aku tidak pernah menghalangi pernikahan kamu dengan Irish dulu Mas, tapi kenapa kamu melakukan ini padaku?!" Chelsea benar-benar kecewa saat itu, ia menatap keduanya dengan kemarahan yang tidak bisa ia salurkan dengan bebas, karena kedua tangan dan kakinya terlepas, dan ia hanya bisa duduk terpaku di kursi. "Karena aku cemburu, Chelsea. Aku ingin kamu kembali bersamaku," ucap E

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 98, Menyekap Chelsea

    Çeklek! petugas itu membuka pintu tanpa memberi ketukan, hingga membuat Reno terkejut ketika melihat salah satu pengurus pernikahannya datang dengan wajah yang begitu panik. "Ada apa?" tanya Reno menanggapi kedatangan petugas itu. "A-anu Tuan," wanita itu gagap ketika berhadapan dengan Reno. "Anu apa? Katakan?!" Desak Reno. "N-nona Chelsea tidak ada di kamarnya." jawabnya gemetar. DegReno terkejut mendengar kabar itu, kok bisa? Kenapa bisa Chelsea bisa tidak ada di kamarnya? Percuma jika Reno mempertanyakan hal itu pada wanita yang ada di hadapannya, Reno memutuskan untuk langsung menuju ke lokasi untuk mencari tahu tentang keberadaan Chelsea, wanita yang akan ia nikahi hari ini. Reno masuk ke ruangan rias, ia menelusuri ruangan tersebut dengan jeli, dan tersadar jika Chelsea benar-benar tidak ada di sana. Di tengah kepanikan yang tidak bisa ia sembunyikan, Andika datang menemui Reno untuk memberitahukan bahwa pak penghulu sudah menunggu di lantai bawah. "Om, pak penghulu sudah

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 97, Akad Pernikahan

    "Sudah gila Chelsea itu, sudah tidak waras! Dasar janda gatal," celetuk nyonya Andin kesal. "Bu, apa si maksud Ibu bicara seperti itu, mendengar Chelsea mau menikah kok Ibu yang sepertinya kepanasan," cetus tuan Bram memprotes sikap istrinya. "Ayah ini bagaimana si, kenapa tidak melarang Chelsea untuk menikah dengan pria itu, harusnya Ayah larang dia, dong." nyonya Andin menatap kesal. Tuan Bram mengernyitkan dahi ketika mendengar ucapan dari nyonya Andin yang seolah sangat tidak senang mendengar berita gembira itu, tuan Bram tidak menanggapi, ia justru memilih duduk kembali di sofa dan menyeruput teh pahit pesanannya. "Ayah, kenapa malah terlihat biasa dan santai saja seperti itu, bukannya panik seperti yang Ibu rasakan, bagaimana kalau pernikahan Chelsea dan pria itu justru menganggu pikiran Tasya dan Andika, kan kasihan mereka!" omel nyonya Andin yang masih tidak senang dengan keputusan Chelsea. "Bu, sepertinya Ibu sudah berlebihan sekali, jika Ibu peduli dengan kedua cucu kita

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 96, Mengantar Kartu Undangan

    "Mas, kasih tahu aku kenapa kamu jadi kayak gini akhir-akhir ini, kamu berubah Mas, sama aku," "Nggak ada yang berubah Irish, mungkin ini hanya perasaan kamu saja,""Enggak Mas, aku yakin ada sesuatu yang bikin kamu berubah. Katakan Mas, apa salah ku?""Irish, aku mohon tolong jangan paksa aku untuk menjawab pertanyaan kamu itu, aku lagi sibuk di kantor dan aku harus menyelesaikan tugasnya dengan baik, jadi tolong, tolong kamu jangan seperti ini!"Reno mengambil beberapa berkas di meja lalu ia hendak pergi meninggalkan Irish, namun tangan Irish yang dengan cepat menahan pergelangan tangan Reno itu seketika menghentikan langkah kaki Reno, keduanya saling menatap satu sama lain, Irish meneteskan air matanya di hadapan Reno kala itu. "Mas, beritahu aku apa salahku," lirih Irish kembali mempertanyakan. "Seharusnya kamu tidak perlu bertanya apa salah mu padaku, Irish. Secara tidak langsung kamu sudah membohongi aku, kamu bilang saat kamu dekat denganku tidak akan ada orang yang marah pad

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 95, Melamar Chelsea

    "B-bukan Mas, aku hanya mempertanyakan apa itu benar atau tidak," lirih Irish merasa bersalah. "Kalau kamu percaya sama aku sedari awal, kamu tidak mungkin merasa ragu hanya karena ucapan Edo yang ngawur itu, sudah lah. Aku sepertinya lelah, dan butuh waktu untuk sendiri!" celetuk Reno memutuskan untuk pergi. Irish berusaha menahan dengan meminta maaf pada Reno, namun hal itu tidak membuat keputusan Reno berubah, ia tetap pergi meninggalkan Irish dengan sengaja membuat hati Irish merasa bersalah. ***1 minggu kemudian, surat perceraian antara Edo dan Irish sudah ada di tangan Edo, waktunya ia memberikan surat perceraian itu pada wanita yang ia cintai itu, namun tega mengkhianati cintanya karena pria lain. Langkah kaki Edo sudah berada di depan rumah Irish, lalu ia mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya Irish keluar dan menemui Edo. "Ada apa Mas, kamu datang ke sini?" tanya Irish saat berhadapan dengan Edo. "Aku hanya ingin mengantar surat perceraian kita, dan sekarang kita

DMCA.com Protection Status