Share

Siapa yang Jahat?

Penulis: Ri III
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-16 18:26:21

Di depan ruangan banyak orang yang menunggu dengan gelisah. Suasana benar-benar genting, sampai akhirnya semua tatapan tertuju pada Monica dan Nathan yang baru saja tiba.

“Kak, bagaimana keadaan ibu?” tanya Nathan getir. Seorang pria yang jauh lebih tua darinya itu memandang dan berusaha menahan rasa sedihnya sendiri.

“Tenanglah! Kita semua masih menunggu keterangan dokter sekarang,” balasnya dengan satu tangan yang menepuk bahu Nathan perlahan. Monica kini terlihat lebih santai, meski sedikit gelisah, sementara dua wanita yang tak jauh darinya malah menatap sinis.

“Arini, kau sudah benar-benar sembuh ternyata?”

Nathan menatap istrinya yang kebingungan, menggenggam jemari lembutnya sebelum tersenyum ke arah dua wanita itu.

“Tapi baru kemarin aku melihatmu terbaring sakit seperti orang mati. Bukankah terlalu cepat sampai kau bisa berdiri di hadapan kami semua sekarang?” Ambar membuatnya sedikit takut, bagaimana jika Monica tahu banyak tentang rahasianya.

“Kak Ambar, tolong fokus pada kondisi ibu sekarang!”

Semuanya kini terdiam, seiring dengan pintu ruangan yang kini terbuka. Wajah dokter menyembul.

“Dok, bagaimana keadaannya?”

Penutup wajah dibuka, memperlihatkan senyuman tipis di sana. Berarti kabar baik yang mereka terima, wanita tua itu sekarang sudah mulai stabil, dan kabar itu membuat semuanya lega.

Baru saja Ambar akan masuk, dokter kini menyela dan meminta Arini dan Nathan yang boleh masuk menjenguk lebih dulu. Rasa benci dan marahnya pada Arini semakin menjadi, di matanya wanita itu pandai memanipulasi, mengandalkan paras dan sikap lembut palsu untuk merebut hati semua orang, termasuk hati suaminya.

“Mengapa harus Arini? Anda tahu ‘kan kalau putri kandungnya itu saya, bukan Arini.”

“Maaf, Nyonya. Tapi ini permintaan dari nyonya Yuan sendiri.”

‘Kelihatannya dia sangat membenci Arini. Tapi, tunggu! Jika Arini bukan putrinya, lalu siapa? Menantu. Ah iya, Arini adalah menantu. Tunggu! Apa!? Menantu? Jadi, dia menikahiku karena obsesinya pada mantan istrinya dulu. Sial kau, Nathan.’

“Arini, mengapa masih berdiri di situ? Masuk, Sayang!”

Nathan membuyarkan lamunannya, Monica langsung masuk ketika tangannya digandeng sang suami, menghilang dari pandangan Ambar juga cara paling aman agar terhindar dari kedengkiannya.

Wanita tua masih terbaring dengan tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan, kondisinya belum benar-benar stabil, wajah pucat dengan senyum tipis yang hampir tak terlihat, rambut yang dihiasi beberapa helai warna putih tak membuat kecantikannya pudar.

Bohong jika keberadaan Monica di sini karena wanita tua itu, nyatanya ia di sini karena menginginkan kebebasan tempat tinggal dan juga uang. Dan sekarang ia harus melakukan drama agar identitas aslinya tidak terbongkar, bisa saja Nathan mengambil kembali apa yang sudah ia kasih. Membayangkan saja ia tak sanggup.

“Nathan, tolong temui dokter dan tanyakan obat apa saja yang harus ibu konsumsi lagi?” Suara Yuan parau dan melemah, sedikit ragu akhirnya Nathan bergegas keluar dan menggandeng tangan Monica.

“Biarkan Arini di sini bersama ibu! Sudah lama sekali ibu tidak menghabiskan waktu bersama menantu kesayangan ibu ini,” ujarnya berusaha menahan Monica. Nathan menatap Monica yang hanya mengangguk patuh, seperti meyakinkan Nathan.

“Aku titip ibu ya, Sayang!”

Tangannya mengusap lembut pipi kiri Monica, bagai pasangan romantis, sebelah tangan Monica ikut mengusap punggung tangan Nathan lembut.

“Sudah 5 tahun pernikahan dan kalian tidak pernah berubah, selalu saja membuat ibu iri,” ucap Tuan menggoda keduanya.

Monica menatap punggung Nathan yang menghilang di balik pintu, sekarang ia yang kebingungan, memulai obrolan dengan orang yang baru ia temui sebenarnya tidak terlalu sulit, kalau hanya sekedar kata-kata vulgar dan menggoda lawan jenisnya, tapi ini adalah wanita tua yang sebelumnya sangat dekat dengan Arini.

“Bagaimana keadaan ibu sekarang?”

Monica mencoba memulai pembicaraan sembari duduk di sebelah Yuan, wanita tua itu meraih tangannya, kemudian menatap mata Monica jujur saja tindakan Yuan membuat Monica gugup, seperti pencuri yang baru saja tertangkap basah.

“Terima kasih sudah menjengukku.”

Yuan terdiam sebentar.

“Siapa namamu?”

Mendengar pertanyaan itu Monica semakin takut, habislah sudah riwayatnya jika Nathan tahu identitasnya mulai terbongkar.

“Ibu ini bicara apa? Aku Arini, Bu.”

Monica berusaha meyakinkan Yuan.

“Baiklah jika tak mau berkata jujur, anggap saja kau memang benar Arini. Sekarang jawab pertanyaanku! Apa makanan yang paling Nathan suka?”

 Pertanyaan jebakan, Monica terdiam dan Yuan menganggapnya sudah kalah.

“Sudah ku katakan hanya Arini yang tahu. Siapa namamu?” Yuan terus mendesaknya.

“Apa pun yang berbau vegetarian, karena Nathan dari dulu tidak suka seafood atau sejenis daging lain, dia juga alergi udang. Arini juga masih ingat ketika mas Nathan masuk rumah sakit dan hampir mati karena alerginya itu,” jawab Monica lugas. Membuat Yuan akhirnya bernapas lega.

“Lalu mengapa kau terdiam lama seperti sedang berpikir, Arini?”

Monica menunduk memasang raut sedih.

“Arini hanya terkejut, karena sekarang ibu sudah tidak bisa mengenali Arini lagi. Apa setelah lama tak bertemu, aku akan menjadi asing di mata ibu?” Mendengar itu membuat Yuan merasa bersalah.

“Maafkan ibu, Sayang! Hanya karena melihat perubahanmu malah membuat ibu ragu.”

Yuan memeluk erat Monica. Beruntung sebelum menikah, Monica sudah menghafal beberapa peraturan dan apa saja yang bersangkutan dengan Nathan, rupanya insiden ini akan terjadi, Nathan memang tidak salah memprediksi.

Yuan dan Monica akhirnya terlibat obrolan panjang, tepat saat Nathan masuk dengan beberapa obat-obatan milik Yuan, ia dibuat sedikit terkejut ketika melihat kedekatan Yuan dan Monica yang tergolong singkat, Monica rupanya cepat memainkan perannya.

“Ibu harus banyak istirahat, fokus untuk kesembuhan. Memangnya ibu nyaman berada di sini dan jauh dari Arini terus?” Bibirnya melengkung bak bulan sabit ke arah Yuan.

“Iya, Sayang. Melihat wajahmu saja sudah membuat semangat ibu bertambah.”

“Ehem, sepertinya ada yang sedang membicarakan ku, ya?”

Keduanya menoleh, Monica tersenyum tipis.

“Siapa juga yang membicarakanmu? Nanti besar kepala, iya ‘kan, Bu?”

Yuan tertawa dan menggeleng kecil. Pemandangan seperti inilah yang ia rindukan selama terbaring di rumah sakit, dari awal bahkan sebelum ia sakit, sebenarnya Arini sudah menghilang tanpa mengabarinya sama sekali, kepergiannya juga tak diketahui, sementara Nathan terus saja berkilah kalau Arini sedang sibuk dengan bisnisnya di luar negeri seorang diri, tapi anaknya yang lain mengatakan Arini pergi dan sudah lama mati, itulah alasannya masuk ke rumah sakit sampai hari ini.

Setelah puas mengobrol, mereka kembali meninggalkan Yuan untuk beristirahat. Monica berjalan di belakang Nathan, dan sedari tadi Ambar menatap wajahnya penuh kebencian. Keduanya berhenti sebentar, Ambar mengambil kesempatan itu untuk mendekati Monica, kemudian berbisik lirih.

“Harusnya kau sudah mati, Arini. Tapi sepertinya semesta memang memberimu nyawa baru untuk merasakan penderitaan yang sama.”

Monica menatap mata Ambar, kemudian tersenyum sinis, sebelum akhirnya ia menggandeng tangan Nathan dan pergi dari rumah sakit.

Bab terkait

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Trauma yang Sama

    “Aku begitu khawatir ketika meninggalkanmu bersama ibu, tapi rupanya kau adalah bakal aktor hebat, Monica.”Jika biasanya Monica yang terdengar cerewet, sekarang ia malah tak acuh pada pernyataan konyol Nathan, tidak penting. “Kau pasti sedang berpikir keras siapa itu Arini,” celetuknya lagi berusaha memancing Monica untuk bicara. Monica memilih memejamkan matanya, dan melipat kedua tangan di dada, dengan wajah yang ia arahkan ke arah jendela.Nathan menyerah. Ternyata seperti ini rasanya mencari topik pembicaraan, tapi yang diajak bicara adalah batu karang. Sepanjang jalan keduanya hanya bisu, tak lama mobil berhenti, otomatis membuat Monica langsung terjaga. “Tetap di sini!” perintah Nathan. Monica menguap malas, ternyata Nathan membawanya ke rumah ini, bukan kediamannya. Netranya menatap Nathan yang telah menghilang di balik pintu. Awalnya ia memang sabar menunggu, memainkan ponsel dan mencoba aplikasi baru yang belum ia tahu, sampai menonton video, Nathan belum juga keluar.“Ng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Jasad Bernyawa

    Jemarinya bergerak, disusul netra yang perlahan terbuka memindai sekeliling, ruangan serba putih ia lihat lagi setelah menjadi istri Nathan. Bodohnya mengapa terlihat lemah di hadapan pria angkuh seperti Nathan, harusnya ia bisa mengendalikan dirinya sendiri.Bayangan Nathan membentaknya harusnya adalah hal sepele, hanya saja kenapa wajah Budi yang melintas di hadapannya, bedanya Nathan tak membawa serta cambuk, atau mungkin belum. Itu yang membuatnya tak ingin mengenal lelaki lebih jauh, atau nasibnya akan memburuk di tangan laki-laki. ‘Aku yakin pasti ada seseorang selain dirinya di tempat itu,’ batinnya. Untuk melihat keadaan di luar saja ia tak bisa, jendela yang tertutup gorden itu menghalangi pandangannya. Perlahan ia bangkit, mencabut selang yang menempel di punggung tangan, lagi pula dirinya tak sakit keras.Kedua tangan menyingkap gorden, ternyata langit sudah gelap. Baru saja berdiri, suara bariton Nathan terdengar dari belakang. “Kau sudah sadar?” Sudut bibir Monica teran

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Nomor Tak Dikenal

    Kolam belakang rumah menjadi tempat favoritnya di pagi ini, entah karena kelelahan tapi semua badannya terasa remuk, membuat tidur malamnya tenang tanpa hambatan. Secangkir kopi panas yang ia buat sendiri itu menemani. Sumpah, rasanya ia belum pernah hidup sesantai ini di rumah sendiri. Sepasang kaki jenjang menjuntai ke dalam air, ingin berenang tapi terlalu takut tenggelam. Ia ingat, terakhir berenang pun hanya ketika masih berusia 8 tahun, di sungai bersama teman sebayanya, meski berakhir dengan bekas rotan di betis mungilnya karena nekat main basah-basahan.Kehadiran Nathan ternyata mengubah hidupnya menjadi lebih baik, meski terkadang pria itu juga yang membangkitkan traumanya. Benda pipih ia arahkan pada kaki yang menjuntai indah ke dalam air jernih yang sedikit kebiruan, karena pantulan keramiknya, iseng mengunggahnya ke sosial media untuk pertama kalinya.Tiba-tiba satu pesan masuk di akunnya. [Kaki yang indah, pasti wajahnya juga tak kalah jelita.]Monica bergidik geli. Apa-

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Budak Nathan

    “Malam ini kayaknya aku harus ke rumah Nathan deh. Kan ngga mungkin banget harus mesan makanan cepat saji lagi. Atau aku sewa tukang masak khusus aja ya di rumah? Atau aku minta salah satu pelayan di rumah itu aja buat tinggal di sini, lagian di sana juga kebanyakan deh kayaknya,” gumamnya sendiri.Monica bersiap, merias diri seadanya dan meraih benda pipih yang tak pernah ia lepas itu. Mobil pesanannya sudah menunggu di halaman. Berhubung ia belum bisa mengemudi sendiri, terpaksa mobil pribadinya hanya berdiam diri di garasi. Sepanjang jalan ia berusaha menahan diri agar tidak merokok, mengunyah beberapa permen untuk mengalihkan kebiasaan buruknya, bisa saja di dalam mobil ini juga dilarang merokok. Tak lama mobil itu berhenti di depan gerbang rumah mewah Nathan, bangunan yang jarang ia kunjungi. Kaki jenjangnya menuntunnya ke dalam, seiring dengan gerbang yang sudah dibuka lebar mempersilahkan. Wanita cantik serupa Arini itu tak lagi sungkan, ia masuk tanpa harus merasa asing atau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Kecurigaan Yuan

    “Ada yang kau sembunyikan dari ibu ‘kan?” selidik Yuan. Ia tetap menatap mata Nathan untuk mendeteksi kebohongan. Nathan terdiam. Khawatir jika Monica juga akan disiksa Yuan sama seperti perlakuan mereka pada Arini. Ia tahu tugasnya, tapi tidak untuk dikerjakan sekarang Nathan butuh waktu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. “Apa Arini membangkang lagi?” “Ibu, diamlah! Ini bukan tentang Arini. Nathan hanya punya masalah dengan pesaing perusahaan kita. Hanya itu saja,” kilahnya meyakinkan.Yuan diam. Entah tapi ia merasa Nathan sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Sebenarnya kedatangannya ke sini juga untuk itu, ingin meluruskan kejanggalan yang terjadi waktu dirinya masih berada di rumah sakit.“Kau yakin yang bersamamu itu adalah Arini?” “Apa maksud ibu?”“Nathan. Arini dibesarkan dengan tanganku juga. Ibu tahu seperti apa Arini, dia memang masih terlihat sopan, tapi Arini bukan tipikal wanita yang banyak bicara, bagaimana cara dia tersenyum, mengajak bercanda, dari mana Ari

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Aku Bukan Arini

    Langit pekat sedikit menarik, membuat sepasang netra itu hanya memfokuskan pandangannya ke satu arah meski tak ada sedikit cahaya pun yang terlihat di cakrawala. Balkon atas diterpa angin sedingin salju, tapi gadis itu masih bergeming berdiri sembari mengeratkan pakaian tebalnya. “Ibu, entah seperti apa rupamu. Mungkin aku hanya akan merasakan rindu tanpa temu. Kata mereka ibu berhati lembut, bertutur kata halus, pribadi yang sabar dan patuh.” Tak terasa dua sudut matanya berair, untuk ke sekian kalinya ia lemah jika sudah mengingat ibunya, terlebih jika kenangan pahit itu terputar bak film lawas yang penuh derita, gadis kecil yang bermain saja seperti melakukan dosa besar, berapa banyak luka yang disembuhkan sendiri, mendapat tatapan iba dan kasihan dari tetangga.Sosok pria yang harusnya mengayomi dan menjadi cinta pertamanya, malah menuduh dirinya pembunuh dan pembawa sial, anak terkutuk yang mengancam nyawa hingga bidadarinya terbujur kaku, rasanya tidak pantas seorang bayi yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Melawan Yuan

    Semua uang berada di ruangan pun terkejut, tak terkecuali Yuan sendiri. Melihat keberanian di mata Monica, ia memutuskan untuk berhenti mencari raut ketakutan yang dulu sering Arini tunjukkan padanya. Monica kembali berusaha mengendalikan diri, tetap memasang senyum dan menyuruh Yuan untuk berhenti bersikap seperti tak mengenalinya. “Ibu, aku berusaha memperbaiki semuanya. Tolong jangan memperbesar masalah yang seharusnya tidak menjadi masalah!”“Baiklah,” ucap Yuan akhirnya. Ia tak bisa terus menerus berdebat atau bahkan bertengkar dengan Monica, karena sejatinya yang ia hadapi bukan Arini. Untuk mencairkan suasana, Monica mengalihkan emosi Yuan dengan mengajaknya makan bersama. Sifatnya benar-benar jauh berbeda. Sekarang ia mulai sedikit memahami, Arini sejatinya bukan menantu kesayangan, justru dia gadis malang yang sering disiksa. Lalu, mengapa sikapnya begitu manis ketika berada di rumah sakit, bertingkah seolah ia paling mencintai Arini, dan seakan tak peduli pada darah daginy

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Arini Berubah?

    Setelah Irish ke dapur, Nathan juga mulai beranjak dari tempatnya, membuat Monica sedikit menaruh curiga. Matanya memicing, tatapan intimidasi ia hadiahkan dan itu membuat Nathan harus memutar otak mencari alasan. “Mau ke mana?” selidik Monica.“Ke sudut mana pun yang aku mau. Ini rumahku ‘kan?” balas Nathan bersikap tak acuh. Monica memutar bola mata malas, dan memilih untuk berhenti bertanya, lagi pula arahnya bukan ke dapur. Tanpa sepengetahuan Monica, Nathan memutar balik arah dan menghampiri Irish. Ditariknya Irish agak sedikit bersembunyi, tangan kekarnya mencekal leher pelayan Monica itu dengan kejam, membuat Irish ketakutan dan hanya bisa menatap wajah jahatnya saja.“Jangan senang dulu karena berhasil menjaga jarak dariku! Aku tetap mengawasimu. Jika kau nekat membocorkan semua pada Monica, maka keluargamu yang akan jadi sasarannya. Kau paham?!” “I-iya. Tolong lepaskan aku, Tuan!”Nathan mendorong Irish, kemudian berlalu setelah puas membuatnya ketakutan. Monica uang kala

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26

Bab terbaru

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Kekasih Gelap

    Monica terlihat fokus membaca contoh laporan yang dibuat Nathan, suaminya begitu telaten mengajari karena ingin memanfaatkan waktu saat tak ada kesibukan."Perhatikan laporan yang ingin kau tulis, sumbernya, dan juga cara penulisannya. Dalam membuat laporan juga dibutuhkan reset nyata, bukan karangan semata!"Monica mengangguk antusias. Takdir baik berpihak padanya. Dari pelacur menjadi asisten di perusahaan besar tanpa mengenyam pendidikan. Tanpa ijazah, tanpa pengalaman kerja, yang dibutuhkan hanya nekat dan tidak tahu diri. Eh.Baru saja Nathan ingin menjelaskan lebih lanjut, ponselnya berdering. Nama secret tertera di layar, membuat Monica sedikit bisa melihat dengan sudut matanya yang lincah. Rupanya Nathan bukan pria setia, mengapa ada nomor dengan nama seperti itu?Nathan berusaha abai, tapi telepon itu terasa mengganggu, membuat Monica mau tak mau angkat suara. Ia muak mendengar suara ponsel yang berulang, membuat kepalanya pening."Angkat! Siapa tahu penting," tutur Monica.

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Diar Sudah Mati

    "Hem, sebaiknya kita mengobrol di dalam."Yuan setuju dan tak keberatan masuk, pintu tetap dibiarkan terbuka. Sebenarnya sedari tadi ia terus menyisir sekeliling mencari keberadaan salah satu putri Budi.Pasti anak itu sudah dewasa, tapi di mana dia sekarang? Yuan tersenyum tipis ketika Budi menyuguhkan segelas air putih, ia ternyata masih ingat jika Yuan tak terlalu menyukai minuman manis."Kau masih terlihat cantik, Yuan.""Aku sudah menua. Memiliki tiga anak yang sudah dewasa pastinya sangat tidak mungkin jika aku masih terlihat muda dan cantik," ujar Yuan panjang lebar.Suasana mendadak canggung, semua larut dalam masa lalu. Dulu dia menolak Yuan yang sempurna demi Arumi. Kecantikan Arumi dan sikap cerianya membius Budi, membuatnya menutup mata dari Yuan si cantik dari keluarga kaya, yang juga memiliki hati yang baik.Tapi saat dia menikah, sikap Yuan menjadi jahat. Jika mengingat itu, membuat Budi merasa bersalah pada Yuan."Bagaimana kabar putriku?""Maaf, Budi. Dia bukan lagi p

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Luka Hati Yuan

    "Hei, dari tadi kau terus melamun sambil tersenyum. Ada apa?"Yuan dengan dress selutut juga pita rambut di atas kepala tersenyum malu, wajahnya memerah. Ia menyembunyikan sesuatu sembari menatap sungai kecil di hadapannya. Kakinya berselonjor, memamerkan sepatu putih yang khas dengan kulitnya yang bersih.Dari semua orang yang berada di desa Bunga, ia adalah satu-satunya yang terlahir dari keluarga berada, sawah dan ladang hampir semua milik keluarganya, tapi beruntung untuk memilih teman, orang tua Yuan tak pernah mengatur dan mengekang terlalu jauh.Yuan, dari namanya saja sudah banyak yang tahu ia memiliki keturunan campuran cina, dari nenek moyangnya. Yang memiliki harta kekayaan lebih banyak dari warga asli pribumi. "Ah kamu ngga asik. Sekarang main rahasia-rahasia ya sama aku," seloroh Arumi mengambil tempat di sisi Yuan. Arumi gadis desa yang terkenal dengan kecantikan aslinya, juga tutur kata lembut, periang, dan lentera di keluarga kecilnya. Ia selalu bisa membuat siapa pu

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Asisten Pribadi

    BRAK!!!Nathan melempar kertas ke atas meja, duduk bersandar sambil melipat kakinya angkuh, ia menatap jengah ke arah Zon yang seolah kebingungan."Apa ini, Pak?""Surat pemecatan. Kau dipecat secara tidak terhormat! Bahkan pesangon untuk semua jerih payahmu hangus."Netra Zon terbelalak kaget. Ia baru saja keluar dari gudang dengan kepala linglung tapi sudah diberi kejutan tak terduga. Tadi yang ia ingat adalah, dirinya tengah menggagahi Monica, tapi mendadak kesadarannya hilang, ia tak ingat kejadian setelahnya."Apa saya membuat kesalahan, Pak? Sementara selama ini saya mengabdi penuh untuk bapak dan perusahaan ini," ucapnya memberi pembelaan. Nathan tersenyum sinis, dan Monica berpura-pura tuli di kursi sudut ruangan sana. Ia asik dengan benda pipih di tangan, sedikit pun tak memandang Zon, seolah tak pernah terjadi apa pun pada mereka. Jika mengingat benda tumpul yang sempat menyentuh bibir bawahnya, Monica bergidik dan langsung merasa jijik, beruntung tak jadi masuk dan menga

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Terbongkar

    "Maksud, Bu Arini?"Monica menyapu sekeliling. Kemudian tersenyum tipis."Lupakan. Oh iya, sudah cukup berkelilingnya."Zon mendesah kecewa, ia gagal menikmati momen indah bersama Monica, tak tahu saja wanita itu sudah merencanakan sesuatu. Monica kembali ke ruangan Nathan, dan meraih ponselnya."Sudah dapat buktinya?" Lirikan tajam Monica arahkan pada Nathan."Jangan memecah fokusku! Urus perusahaanmu saja dulu."Nathan mencibir dan lanjut menyibukkan diri. Tak lama telepon kantor berbunyi, ada pengantar paket atas nama Nathan. Pria itu menoleh ke arah Monica, yang kini mengangguk pelan. Setelah itu, pintu ruangannya di ketuk, paket tanpa informasi barang itu diantar masuk.Monica mengambilnya, dan membuka dengan senang."Aku harap kau tak menciptakan keributan di sini," tegur Nathan."Diam!"Monica kembali sibuk dengan paketnya, ia kemudian mengeluarkan sebotol parfum tanpa merk, kemudian mengantonginya."Apa itu?""Nanti kau akan tahu. Oh iya, perintahkan Zon ke gudang lantai palin

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Ada Penjilat

    Mobil mewah milik Nathan tiba di kantor, jika biasanya ia akan turun ketika pintu mobil dibuka, sekarang ia keluar sendiri. Nathan berdiri sebentar merapikan jas, sebelum akhirnya berjalan ke arah samping kemudi. Tangannya membuka pintu mobil. Kaki jenjang mulus milik Monica muncul lebih dulu, rambut panjang yang diatur sedemikian rupa sangat cocok dengan wajahnya, kacamata hitam menutupi mata cantik Monica, riasan glamor tak membuat cantiknya luntur, wajahnya bersinar dan berjalan dengan anggun di sisi Nathan. Layaknya pasangan yang menikah karena cinta, Monica berjalan sembari menggamit lengan Nathan mesra. "Siapa dia?" "Ibu Arini? Hah? Benarkah?" "Ya Tuhan cantik sekali!" Bisik-bisik itu terdengar jelas, tapi mereka memilih tak acuh, bahkan sapaan terus bersahutan, tapi tak satu pun dari mereka yang membalas sapaan tersebut. Beberapa karyawan terlihat heran, ia tak seperti yang diceritakan Yuan. Menurut Yuan, Arini pemalu sampai tak ingin menunjukkan dirinya pada med

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Bius Berbahaya

    "Dokter, kondisi pasien semakin kritis."Netra Nathan yang hampir terpejam mendadak terjaga. Sedari tadi ia hanya menunggu di luar, tak peduli seberapa lama dan lelah punggungnya, ia merasa tanggung jawab Monica ada pada dirinya, ia yang membawa Monica ke dalam bahaya seperti ini.Asisten dokter yang baru saja keluar itu kembali masuk dengan seorang dokter, wajah panik terlintas di sana. Ingin bertanya lebih lanjut tapi pintunya buru-buru ditutup, mau tak mau Nathan hanya bisa melihat dari balik jendela.Monica terbaring dengan beberapa selang yang terpasang, ia berjuang sendiri bertaruh nyawa karena ulah penjahat, yang sampai detik ini tak Nathan ketahui keberadaannya. Dengan diketatkannya penjagaan, membuat Arini semakin memusuhi Monica, ia berpikir jika Monica sudah mengambil semua darinya, merasa tak adil karena tak diperlakukan serupa, juga mempersulit geraknya untuk bebas keluar masuk menemui Monica untuk memberi pelajaran, bahkan menyiksanya sampai tiada.Hampir satu jam ia me

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Semua Karena Monica

    "Monica, buka pintunya!" Nathan terlihat panik. Sebenarnya tadi ia baru saja ingin masuk ke kamar Arini, tapi mendadak mengurungkan niatnya karena mendengar suara berisik dari kamar Monica. Seperti ada barang jatuh. Tak ada sahutan dari dalam, akhirnya mau tak mau ia harus mendobrak pintu kamar Monica. Ruangan itu sudah terang benderang, jauh berbeda dari sebelumnya. Monica juga tak ada di atas kasur. "Monica!" Ia terus memanggil Monica. Pandangannya beralih ke jendela yang terbuka, membiarkan angin masuk dan memainkan gorden sesuka hati. Padahal tadi jendelanya tertutup, apa Monica kabur lewat jendela. Buru-buru ia masuk mendekati jendela, tiba-tiba dirinya dibuat terkejut karena melihat Monica yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Ya Tuhan, Monica! Apa yang terjadi denganmu?" Tanpa membuang waktu ia membawa Monica keluar. "Siapkan mobil!" teriaknya panik pada pesuruhnya. Semua ikutan panik dan langsung melakukan perintah Nathan. Mobil disiapkan, Nathan tak menyeti

  • Aku Istri Pengganti Tuan CEO   Iblis itu Arini

    Kendaraan roda empat tiba di pekarangan rumah Nathan. Berkat surat palsu, Monica berhasil mengelabui Nathan dan mengatakan jika ia kehilangan bayinya. Padahal ia tak hamil. Monica turun, bersikap seolah pura-pura sakit di bagian perut bawahnya."Hati-hati!"Nathan memapah dengan telaten, keduanya masuk seperti biasa akan disambut banyak pelayan. Perlahan Monica duduk di kursi, tanpa disuruh Nathan langsung memijat kakinya yang mungkin merasa pegal."Apa yang kau lakukan?" Monica berusaha menyingkirkan kakinya. Tapi, Nathan terlanjur memegang erat kaki mulus Monica agar tetap berada di tempat."Kau baru saja terluka, aku hanya meringankan sedikit rasa sakitmu," ujarnya.Ia bersikap lembut seolah suami idaman, padahal Monica selama ini mati rasa pada pria. Selain karena kekerasan yang dilakukan ayahnya, ia juga beranggapan jika pria selalu bertekuk lutut di bawah selangkangan wanita, tak ada yang setia dan tulus di muka bumi.Tapi setiap kali mendapat perlakuan baik seperti hari ini, be

DMCA.com Protection Status