Share

Bab 22

Aidan segera merespons. Dia menatap Mandy dengan penuh hasrat. Aidan memegang bokong Mandy dan hendak menggendongnya ke kamar.

Mandy memberontak dengan manja, lalu mendorong Aidan ke sofa dan berujar, "Untuk apa buru-buru? Kamu nggak lihat aku nggak senang?"

"Kenapa?" tanya Aidan.

Mandy mengeluh, "Aku harus jaga anak dan lakukan kerjaan rumah tiap hari. Menurutmu kenapa?"

Aidan menimpali, "Sayangku, bukannya kamu yang mau rasakan jadi nyonya di rumah ini ...."

"Aku mau rasakan jadi nyonya, bukan pembantu," sergah Mandy.

Aidan bertanya, "Kalau aku nggak pura-pura mempekerjakan kamu sebagai pembantu, mana mungkin aku bisa bawa kamu pulang secara terang-terangan?"

Mandy mencebik. Aidan yang sudah tidak sabar hendak mencium Mandy, tetapi Mandy meninju Aidan dan berucap, "Anakmu lihat kita. Kamu jaga anak dulu, aku mau cuci piring."

Aidan membalas, "Sayang, aku yang cuci piring saja. Masa aku biarkan kamu lakukan pekerjaan kasar begini? Cepat tidurkan anak."

Mandy dan Aidan saling bertatapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status