Share

chapter 132

Setelah mengingat kembali tiap janji dan kata yang terucap, membuat Nisa semakin merasa bersalah.

"Tapi...!"Nisa tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

"Kata tapi, adalah bentuk dari sebuah keraguan, apakah kamu masih menyimpan rasa itu dalam hatimu, Nis?" tanya Rasya menatap lekat manik mata Nisa yang hitam pekat.

Nisa menggelengkan kepala, tapi rasa bersalah, seolah telah mengkhianati pria yang menantinya, membuat Nisa menangis lagi.

Rasya langsung menghapus airmata Nisa, "Apa yang membuat hatimu sedih, Nis? Apakah rasa ragu, atau rasa terpaksa membuat kamu harus meneteskan airmata suci ini?" tanya Rasya lembut.

"Aku malu, Mas...!" ucap Nisa dengan bibir bergetar.

"Malu...?" Rasya mengernyitkan alisnya bingung.

"Apakah karena statusmu, hingga rasa malu itu hadir?" tebak Rasya yang tau dengan sisi lembut Nisa, yang tak ingin menyakiti hati pasangannya.

Nisa menganggukkan kepala, ia tak sanggup menatap lurus mat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status