Share

chapter 109

Setelah menghabiskan makanannya, Ahmad memandang wajah ibunya, ragu.

Nisa yang juga telah menghabiskan makanannya, menatap wajah putranya heran "Ada apa, nak?" tanya Nisa, sambil membersihkan sekitar mulut putranya dengan tisu.

"Bunda...ee! Boleh nggak, Ahmad main di tempat bermain, seperti saat Ahmad sama Ayah dan Tante Dinda, tempo hari?" pinta Ahmad takut-takut.

Mendengar ucapan putranya, kembali mengingatkan Nisa pada kedua sahabatnya, yang sekarang telah menjadi pasangan suami-isteri. Ada rasa perih dalam hati Nisa, saat mengingat batalnya pernikahan mereka.

Rasya yang melihat bagaimana wajah penuh harap dari Ahmad, merasa prihatin. Dia segera menjawab "Kamu mau main, boy?"

"Mas....!" potong Nisa. Sebetulnya Nisa bukan tidak ingin mengabulkan keinginan putranya, karena dari awal memang dia telah menjanjikan untuk bermain bersama.

Nisa menunggu Rasya pergi, baru dia akan membawa putranya pergi ke tempat bermain.

Ni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status