Share

part 21

Bab 21

Hari pernikahanku akan digelar dengan mewah, aku sudah meminta untuk sederhana. Namun, ibunya Daren tak setuju beliau menginginkan pesta yang ramai. Banyak dikunjungi para pebisnis ternama, apalagi mereka keluarga terpandang. Mau tak mau harus menerimanya.

"Iya gimana baiknya saja, aku nurut." Daren masih keukeuh dengan keinginan ibunya. Aku melihat raut wajahnya sendu mungkin tak bisa menolak keinginan ibunya. Bukannya tak mau, tetapi aku malu karena ini bukan pernikahan pertama bagiku. Namun, bagi ibunya Daren ini pernikahan pertama bagi anaknya.

"Maaf, ini bukan mauku. Namun, Ibu." Dia tertunduk lesu. Aku menggenggam tangannya dan tersenyum padanya kalau aku baik-baik saja.

Sebenarnya bukan masalah pernikahan mewahnya, tetapi aku takut kalau tak bisa menjaga keharmonisan setelah menikah. Mau sederhana atau mewah, ya tetap saja sah. Kami saling beradu argumen tentang pesta yang sangat luar biasa. Tentunya akan memakan banyak biaya, mungkin baginya tak apa. Tak terasa bulir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status