Share

Bab 6

Author: A N S
last update Last Updated: 2021-07-17 13:16:50

Melihat Dewi menangis, hati Roky juga melunak.


Dewi memalingkan wajahnya ke sisi lain dan diam-diam menyeka air matanya.

Romeo Zhang mencibir dan berkata: "Aku sudah lama tidak melihat orang yang begitu keras kepala, kamu tunggu saja, aku akan menunjukkan kepadamu hal apa yang tidak dapat diterima di seumur hidupmu!"

Setelah mengatakannya, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon.

"Halo, inspektur Wang? Aku dipukuli oleh orang, kamu cepat bawa orang ke sini, Ya, di Perusahaan Wehow, kantorku!"

Dewi sudah merasa sangat panik, ayahnya mengalami masalah, dan Roky mungkin juga akan ditangkap, jika Perusahaan Wehow tidak mau bekerja sama dengan keluarga Liu lagi, dia benar-benar tidak memiliki apa-apa lagi!

Apa yang harus dilakukan!

Dewi tidak bisa menahan diri berkata sambil terisak: "Direktur Romeo, bisakah aku menggantikannya meminta maaf padamu?"

"Tidak ada gunanya ..." Romeo Zhang melambaikan tangannya dan berkata sambil mencibir: "Kecuali jika kamu tinggal di sini untuk menemaniku malam ini, aku masih bisa mempertimbangkannya ..."

Dewi terkejut, lalu menoleh untuk melihat Roky, dia melihat Roky mengerutkan kening.

Setelah itu, Roky langsung mengangkat kakinya, dan menendang perut Romeo Zhang dengan kuat, dia langsung menjatuhkannya ke lantai.

Dia masih ingin maju dan terus memukulnya, namun Dewi bergegas menariknya dan berteriak sambil menangis: "Roky! Apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan! Kenapa kamu tidak dewasa sedikit pun!"

Romeo Zhang memegang perutnya, menjerit dan berteriak: "Roky, kamu cari mati, jika aku tidak membunuhmu, jangan panggil aku Romeo!"

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di pintu.

Segera, sekelompok polisi muncul di pintu, dan yang datang bersama dengan polisi adalah Dono, ayah Romeo Zhang.

Ketika Romeo Zhang melihat ayahnya membawa polisi datang, dia segera tahu bahwa penyelamatnya sudah datang, dia bergegas berteriak: "Ayah, si miskin ini memukuliku, cepat suruh polisi tangkap dia, aku ingin membunuhnya, memberikan 20 miliar dan membuatnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup! "

Pada saat ini wajah Dono pucat, seorang polisi membuka mantel yang diletakkan di tangannya, Romeo Zhang baru menyadari bahwa ayahnya diborgol dengan borgol perak!

Romeo Zhang terkejut, dua petugas polisi berjalan mendekat, mengangkatnya dari bawah, mengeluarkan borgol dari belakang, kemudian memborgolnya!

Romeo Zhang terkejut dan berseru: "Kalian sudah salah, si miskin yang di sana yang seharusnya kalian tangkap!"

Seorang petugas polisi berkata dengan dingin: "Romeo Zhang, kamu dan ayahmu, Dono, telah ditangkap berdasarkan hukum karena diduga menggelapkan dan menggunakan dana perusahaan dengan jumlah yang sangat besar!"

Kedua kaki Romeo Zhang menjadi lemas dan dia langsung berlutut di bawah.

Dia tahu jelas berapa banyak uang yang dia dan ayahnya peroleh dari Perusahaan Wehow, 200 miliar adalah jumlah sedikit, begitu tertangkap, mereka tidak hanya harus membayar denda dengan semua kekayaan mereka, tetapi mereka juga akan dipenjara setidaknya 20 tahun keatas!

Romeo Zhang tanpa sadar berteriak kepada Dono: "Ayah, cepat pikirkan cara, Ayah! Aku masih sangat muda, aku tidak bisa masuk penjara, Ayah!"

Dono menghela napas panjang dan menangis: "Nak, Ayah sendiri sekarang juga tidak bisa melindungi diri sendiri, ayah tidak bisa melakukan apa-apa ..."

Polisi berkata dengan dingin: "Jangan khawatir, kelak kalian berdua bisa saling menemani di penjara."

Roky saaat ini berkata: "Pak inspektur, aku sarankan kalian periksa botol anggur merah itu juga, aku curiga Romeo Zhang ini bermaksud membius istriku!"

Seorang petugas polisi mengangguk dan segera mengeluarkan beberapa kertas tes merah dan mencelupkannya ke dalam anggur merah.

Segera setelah itu, selembar kertas tes langsung berubah dari merah menjadi biru dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang.

Petugas polisi itu segera berkata: "Anggur itu mengandung obat triazolam, yang biasa dikenal sebagai obat bius."

Petugas polisi yang memimpin tim mengangguk dan berkata: "Segel anggur itu dan bawa kembali untuk menjadi bukti, kami menerima laporan dan korban menyatakan bahwa Romeo Zhang memperkosanya di kantor."

Kejadian yang seperti di film ini membuat Dewi tercengang, matanya yang indah berbinar, dan sorot matanya ketika melihat Roky menjadi aneh.

"Roky, apa yang terjadi sebenarnya?"

Begitu suaminya yang tidak berguna masuk, dia memukuli Romeo Zhang, setelah beberapa saat, polisi muncul, meskipun dia bersyukur karena dia menyelamatkan dirinya, numan dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Ketika Roky menghadapi pertanyaan istrinya, dia tentu saja tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepadanya, bagaimanapun, jika ingin menjelaskan semuanya ada terlalu banyak hal yang harus dijelaskan.

Pada saat itu, Roky menyentuh hidungnya dan berkata: "Mungkin Romeo Zhang dan ayahnya telah melakukan terlalu banyak hal jahat, bahkan Tuhan pun sudah tidak tahan lagi melihatnya."

"Benarkah begitu?"

Dewi merasa sedikit bingung, bagaimana mungkin ada hal yang begitu kebetulan seperti itu di dunia ini.

Melihat ketidakpercayaan Dewi, Roky bergegas mengubah topik pembicaraan: "Istriku, hal ini akan diselesaikan oleh polisi, jadi kita tidak perlu mengkhawatirkan ini, oh ya, aku sudah mendapatkan pinjaman 16 miliar untuk ayah kita."

Dewi terkejut ketika dia mendengar perkataan Roky, dan dia berkata dengan gembira: "Benarkah? Kamu tidak berbohong padaku bukan?"

"Bagaimana aku bisa berbohong kepadamu tentang hal sebesar ini."

Setelah Roky mengatakannya, dia mengeluarkan cek dari sakunya dan menyerahkannya kepada Dewi.

Dewi mengambil cek dari Roky, setelah melihat jumlah yang tertulis di atas, dia tidak bisa menahan perasaan gembiranya, dengan uang ini, ayahnya tidak perlu di penjara.

Setelah itu, dia merasa heran, seorang suami yang diremehkan semua orang dan dianggap tidak berguna ini, bagaimana dia bisa meminjam uang sebesar 16 miliar?

Memikirkan hal ini, Dewi tidak bisa menahan diri untuk bertanya: "Roky, katakan yang sebenarnya, dari mana kamu meminjam uang ini? Siapa yang meminjamkannya kepadamu?"

Mendengar ini, Roky melambaikan tangannya dan berkata sambil tersenyum: "Hal ini sangat kebetulan, aku memiliki seorang teman kecil yang dulunya sama miskinnya denganku, tetapi dalam beberapa tahun ini bisnis keluarganya sangat maju, jadi aku meminta bantuannya."

Dewi tidak meragukannya, bagaimanapun cek senilai 16 miliar sudah di tangannya, tetapi ketika dia memikirkan keluarganya hanya memiliki 4 miliar lebih, dia bertanya dengan sedikit gugup: "Kapan teman kecilmu ini meminta kita mengembalikan uang ini? Bisakah bilang padanya untuk memberiku waktu selama dua bulan? "

Setelah mengatakannya, Dewi tidak bisa menahan diri mengeluh: "Kamu juga tahu, butuh waktu untuk menjual rumah dan mobil."

Melihat wajah Dewi yang penuh dengan kesedihan, Roky bergegas berkata: "Istriku, kamu tidak perlu terburu-buru mengembalikan uang itu, teman kecilku bilang, 3-5 tahun kemudian baru dikembalikan juga tidak masalah."

Mata Dewi melebar, dan dia berkata: "Dia benar-benar berkata demikian? Dia ini sangat bermurah hati."

Roky berkata sambil tersenyum: "Aku sering membantunya ketika masih kecil, sekarang dia sudah kaya, jadi dia tidak keberatan membantuku."

Dewi bergegas berkata: "Begini saja, aku akan memberikan 4 miliar lebih dulu kepadamu, kamu kembalikan dulu padanya, dan sisanya aku akan pelan-pelan mencari solusinya."

Setelah itu, Dewi lanjut berkata: "Kamu coba tanya pada teman kecilmu itu, kapan dia punya waktu, kita undang dia untuk makan bersama!"

Roky berkata: "Kebetulan sekali, dia dan orang keluarganya pergi ke Amerika Serikat untuk membicarakan bisnis, dia sudah ada di bandara sekarang, jadi kita sekarang lebih baik pergi menebus ayah dulu, masalah mengundangnya makan, kita bisa bicarakan lagi nanti."

"Ayo kita pergi sekarang sebelum terlambat!"

Related chapters

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 7

    Sepuluh menit lebih kemudian, Dewi dan Roky tiba di Happy Hall.Jenni dan Andrew telah lama menunggu di sana, mereka merasa sangat gelisah.Beberapa pengawal bertubuh kekar yang memakai jas berdiri di samping, suasananya sangat tegan

    Last Updated : 2021-07-17
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 8

    Keesokan paginya, setelah memasak di rumah, Roky mengendarai sepeda listriknya ke Perusahaan Wehow.Lian meneleponnya dan berkata kepadanya dengan nada hormat: "Tuan muda, aku membawa semua staf eksekutif perusahaan untuk berbaris di lobi Perusahaan Wehow untuk menyambut Anda, kapan Anda akan tiba?"微软雅黑, tahoma,

    Last Updated : 2021-07-17
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 9

    Ekspresi wajah Fresco dan Dewi sangat tidak enak di pandang, mereka sangat ingin membunuh Roky di tempat.Tetapi Roky tidak menghiraukan pasangan rendahan itu, setelah pintu lift tertutup, dia langsung naik lift ke kantor Lian di lantai paling atas.微软雅黑, tahoma, arial, 宋体, sans-serif; font-size: 20px; background-

    Last Updated : 2021-07-17
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 10

    Setelah Roky menandatangani surat pengangkatan Lian, dia mengendarai sepeda listriknya kembali ke rumah.Ketika membuka pintu, dia melihat istrinya, Dewi, dan ayah serta ibu mertuanya membungkuk, dan yang duduk di sofa di depan mereka adalah seorang wanita tua yang mengenakan perhiasan yang mewah dengan ekspresi dingin.

    Last Updated : 2021-07-17
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 11

    Jade Jewelry merupakan toko perhiasan yang paling terkenal di dalam kota tersebut.Emas, perak, intan, giok, dan jadeite, bisa dikatakan semuanya serba ada disini.Setelah sekeluarga tiba di Jade Jewelry, seorang pramuniaga wanita berlangkah cepat menyambut kedatangan mereka sambil tersenyum dan bertanya dengan ramah: "Para pelanggan, apakah ada sesuatu yang diperlukan? Aku Dina selaku manajer pemasaran, aku bisa mengenalkannya kepada kalian."Ia melihat Dewi yang memiliki paras cantik, dan melihat juga Roky yang berpakaian biasa, berupa kaos putih polos dan sebuah celana jeans yang warnanya sudah memudar. Ia pun langsung menebak di dalam hati, bahwa pemuda ini bisa menikahi wanita itu karena pemuda ini merupakan orang kaya yang tersembunyi.

    Last Updated : 2021-07-17
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 12

    Mendengar Roky yang tidak ingin pergi, Jenni seketika marah besar: "Kamu masih merasa kurang memalukan? Ingin terus mencari perhatian disini? Andaikan kamu agak berguna, kita mungkin tidak akan dipermalukan."Roky tertawa ringan dan berkata: "Ibu salah paham. Aku harus pergi beli sayur dulu, biar pulang nanti bisa langsung masak."Andrew ikut menyambung berkata: "Sudahlah, biarkan ia pergi beli sayur, agar aku tidak kesal melihatnya!"Raut wajah Dewi juga terlihat kurang baik. Hatinya memang kurang nyaman setelah direndahkan banyak orang, dan dirinya juga merasa agak tidak puas terhadap Roky.Semua salahnya. Jika ia tidak memaksa dirinya coba memakai, bagaimana mungkin akan terjadi hal-hal seperti ini!

    Last Updated : 2021-07-17
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 13

    Setelah meninggalkan Jade Jewelry, Roky pergi ke pasar swalayan membeli sayur untuk bawa pulang.Baru saja tiba di rumah, ia pun langsung menemukan Jenni selaku ibu mertuanya duduk di sofa dengan kesal.Masalah dimana dirinya direndahkan orang-orang di Jade Jewelry tadi, masih membuatnya marah hingga sekarang.Melihat Roky pulang, ia pun langsung melampiaskan amarahnya, lalu omel kasar: "Dengan paras cantik yang dimilikinya, Dewi pasti bisa cocok dengan siapapun. Tapi, mengapa ia menikah dengan orang yang tidak berguna sepertimu? Sehingga kita sekeluarga menjadi malu."Roky mengerutkan dahinya, ibu mertuanya ini masih saja memandang dirinya rendah, meskipun dirinya telah membantu ayah mertua mengatasi masalah enam belas milyar. Tapi,

    Last Updated : 2021-07-17
  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 14

    Orang yang mengatakan itu adalah kakak laki-laki kandung Mia, Mike.Mike ini juga bukan orang yang baik, biasanya bersantai-santai, cuek dan tidak kompeten. Karena ia adalah cucu kandung Cristy, jadi ia sangat disayang Cristy, sehingga dirinya boleh bertingkah bebas di Keluarga Liu.Ia baru saja selesai berkata, Andreas selaku paman ketiga Dewi pun berlangkah cepat masuk rumah, melihat adegan ini di rumah, ia pun tertawa dan berkata: "Yo, mengapa kak Jenni duduk di lantai? Apakah tidak ada tempat untuk duduk?"Melihat kedatangan Andreas, wajah Cristy pun agak membaik. Ia pun berkata: "Sekelompok yang tidak berguna ini hanya memberikan sebuah kalung ini untuk pertunangan Mia, kamu lihatlah, benar-benar tidak ada harga diri!"Andreas me

    Last Updated : 2021-07-17

Latest chapter

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 113

    perusahaan Skylight merupakan perusahaan konstruksi terhebat di kota Gopo. pusat perusahaan Skylight berada di kota Wasa dan perusahaan ini memiliki masa depan yang sangat cerah. semua orang yang berbakat di bidang konstruksi sangatlah ingin bekerja di perusahaan ini. namun sangatlah susah untuk bergabung dengan perusahaan Skylight ini. para atasan perusahaan ini sangatlah ketat dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan relasi dalam perusahaan ini. semua orang yang ingin memanfaatkan relasi akan segera didiskualifikasi. sebelumnya, Ethan sering memberi hadiah kepada anggota perusahaan Skylight ini dan menghabiskan uang sebanyak puluhan juta. namun tidak ada kabar yang ia dapatkan hingga sekarang. namun kini Roky bisa menyelesaikan hal ini dengan sangat mudah. Ethan terlihat begitu bahagia, namun juga merasa sedikit penasaran. dia pun bertanya: "Roky, apa pekerj

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 112

    supir sedang mengemudi dan William pun duduk di sebelah supir sambil mengobrol dengan Roky. setelah mengetahui Dewi yang hendak pergi ke perusahaan Sinhan untuk interview, William pun tertawa sambil berkata: "perusahaan Sinhan sering menelepon aku agar keluarga Wang bisa berinvestasi di salah satu pusat perbelanjaan yang mereka bangun. aku sedang memikirkan hal itu. bagaimana kalau aku menelepon mereka untuk mempermudah interview kali ini?" Roky belum sempat mengatakan sesuatu dan Dewi segera menolak dengan sopan: "direktur Wang, terimakasih atas niat baikmu, namun kamu tidak perlu melakukan itu. aku ingin mencari pekerjaan dengan kemampuanku sendiri." "kamu sangatlah teguh, aku bahkan merasa malu pada diriku sendiri jika membandingkan diriku denganmu." kata William dengan penuh kagum. Dewi lalu tersenyum canggung dan merasa merinding. seja

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 111

    setelah menyelesaikan masalah ini, Roky pun hendak naik ke lantai atas. dia seketika mendengar suara pintu yang terbuka dari arah belakang tubuhnya. dia membalikkan badannya dan dia melihat Andrew yang berjalan masuk dari luar dapur. melihat Andrew yang bahagia itu, Roky pun bertanya: "ayah, hal baik apa yang kamu alami?" "hahaha, aku sangat beruntung hari ini." kata Andrew dengan ekspresi bahagia: "setelah aku memakan obat yang kamu beri, semua kesakitan di tubuhku ini seketika hilang dan aku bahkan menjadi lebih semangat dibanding sebelumnya. ini adalah obat ajaib." "aku tadinya pergi berkeliling ke Antique Street, tebaklah dengan siapa aku bertemu tadi?" "siapa?" Roky sedikit terkejut, apakah Andrew ditipu oleh pedagang jalanan dan dihipnotis? dia segera menatap ke arah Andrew dan merasa lega. &n

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 110

    William lalu memberi pelajaran kepada anaknya sendiri dan menyuruh anaknya untuk menghormati Roky kedepannya. lebih baik lagi jika anaknya tidak lagi muncul di depan Roky agar tidak terjadi kesalahan apapun! William lalu berkata dengan penuh hormat: "keluarga Wang tidak bisa melarikan diri dari masalah ini, kami tidaklah mengurus masalah ini dengan baik sehingga villa milik tuan Roky pun hancur. aku sudah menyuruh orang untuk merenovasi villa milikmu itu dan akan selesai dalam waktu setengah bulan." Roky menganggukkan kepala, keluarga Wang juga bukanlah keluarga biasa karena mereka sanggup membangun sebuah perusahaan besar hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja. anggota keluarga Wang memanglah hebat dalam melihat kondisi. William lalu berkata sambil tersenyum: "jika master Roky memiliki waktu luang, aku ingin mengundang master untuk datang ke rumahku dan melihat

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 109

    orang yang dari luar itu malah merupakan Jinu, dia hampir saja menabrak Roky dan dirinya pun meminta maaf sambil tersenyum: "master Roky, aku baru saja bermaksud menemui kamu. waktu itu, kamu menyuruhku untuk mencari beberapa jenis obat dan aku sudah membawakannya untuk diperiksa." setelah mengatakan itu, salah satu ajudan di belakangnya pun maju memberikan sebuah kotak kayu kepada Roky dengan penuh hormat. terlihat sebuah ginseng dengan ukuran sebesar lengan berada di dalam kotak kayu itu. terlihat juga sebuah jamur Ganoderma berwarna ungu dan juga beberapa jenis obat mahal lainnya. semua obat ini tidaklah muda didapatkan di toko obat pada umumnya. Roky lalu menatap obat tersebut, meskipun obat-obat ini memanglah mahal, namun aura yang terkandung di dalam tidaklah banyak. tetapi ini lebih baik dibandingkan tidak ada sama sekali. kebetulan dia ingin meracik beberapa r

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 108

    Ando sepertinya menutup telinga terhadap jeritan sengsara yang muncul, membungkuk dengan hormat kepada Herman, "Tuan Herman, anak tidak berbakti yang tercela itu, aku pasti akan menghukumnya dengan berat, tetapi masalah itu telah terjadi, keluarga Liu bersedia untuk menganggung semua tanggung jawab, mohon Tuan Herman memaafkan kami." Setelah selesai berbicara, dia mengejek lagi, "Hari ini keluarga Liu sedang menangani masalah rumah tangga, tanpa diduga ini mengganggu tuan Herman, ini benar-benar adalah kelalaian kami, keluarga Liu." Herman mengerutkan alisnya, dia ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkan niatnya. Pihak lain mungkin menyiratkan bahwa keluarga Wang telah memberikan vila sebagai hadiah kepada Roky, sekarang Paman Ali adalah pelayan Roky, jadi ini a

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 107

    “Oh." Herman menggosok tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Tanah itu awalnya adalah rumah leluhur keluarga Wang, belakangan setelah dibongkar tanah itu dibangun lagi menjadi vila, Paman Ali selalu mengikuti Andi, jadi dia menjaga dan tinggal di vila itu, sekaligus bernostalgia. "Paman Ali telah tinggal di rumah keluarga Wang selama empat puluh tahun, juga telah menyelamatkan hidup ayahku, membuang seluruh waktunya, keluarga Wang selalu merasa malu untuk itu. Jika seandainya Paman Ali memutuskan sendiri untuk tinggal di vila, mohon Tuan Roky bersabar, jika seandainya tuan Roky merasa dia pria tua yang kehadirannya membuatmu jengkel, kami keluarga Wang akan membawanya kembali dan merawatnya." Fresco tersenyum di sampingnya dan berkata, "Roky, jangan terlalu memikirkan perkataan ayahku, Paman Ali di keluarga Wang sudah kami angga

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 106

    Cristy menggertakkan giginya, menatap kaku pada Roky, berkata dengan getir: "Biarkan mereka pergi!" “Nenek, bagaimana bisa membiarkan mereka pergi seperti ini.” Mike dengan enggan berteriak, matanya penuh dengan kebencian, "Aku akan memotongnya!" Cristy menahan amarahnya, dengan suara tenang berkata, "Dia ingin pergi, apakah disini masih ada orang yang ingin menghentikannya?" Ando berkata dengan kejam, "Roky, kamu menyakiti anakku, merusak aturan keluarga Liu, kamu akan menyesalinya!" Roky mengangkat bahu acuh tak acuh, berjalan ke pintu dengan wajah tenang, kemudian menendang pintu dengan kejam. “Wow!

  • Aku Bukan Menantu Sampah   Bab 105

    Roky berdiri di halaman, terlihat sungguh berkuasa dan tengah menatap sekelompok pengawal tersebut dengan tatapan dingin. "Hanya dirimu yang tidak berguna masih ingin berpura-pura!" salah satu pengawal berteriak, lalu mengambil tongkat dan memukul ke arah Roky. Tatapan Roky mendingin, ia langsung merebut tongkat wushu pengawal tersebut dan menghantam ke arah kakinya. Pengawal tersebut hanya merasakan kesakitan di area kakinya, lalu bersujud di hadapan Roky. Roky bahkan tidak menatapnya, kedua tangannya menguat lalu ia mematahkan tongkat wushu tersebut menjadi dua bagian. "Kuang tang!" Roky melemparkan tongkat tersebut k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status