Share

TENANG BERSAMANYA

Penulis: Ri Chi Rich
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Amar : Ada apa dengannya? Oh, tak perlu dijawab, Mama. Aku akan segera pulang sekarang.

Amar cepat-cepat menutup teleponnya dan dia mendekati dua orang yang masih duduk di kursi yang sama di tempat mereka tadi mengobrol.

"Maaf, aku rasa aku sudah kemalaman. Caca sepertinya membutuhkanku."

"Ya, kita mengobrol sampai jam setengah satu malam.”

"Aku permisi dulu. Dan Rein, Neil, terima kasih karena kalian sudah mau menolongku.” Tak mau buang waktu. Amar pun buru-buru pergi dan untungnya kedua orang itu tidak bertanya banyak padanya.

Amar mengendarai mobilnya cukup cepat. Dia khawatir sekali dengan kondisi istrinya. Dia tak tahu apa yang terjadi dengan istrinya.

Dan biasanya dia membutuhkan waktu sekitar setengah jam di pagi dan siang hari seandainya lalu lintas agak padat.Tapi saat ini, dalam waktu kurang dari seperempat jam dirinya sudah sampai ke rumahnya.

Amar pun buru-buru masuk untuk melihat bagaimana kondisi istrinya. "Mama di mana, Pa?"

“Di kamar istrimu. Dia sepertinya mimpi buruk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Alvita Yusra
mau itu loh nganuu hahaha
goodnovel comment avatar
Yuli Yazid
suka kalo kisah mereka Caca manja sama Amar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   MINTALAH

    "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan. Tidur saja.""Hei … aku bukan marah padamu. Aku hanya bertanya, apa yang ingin kau lakukan di malam hari begini?"Amar memang tadi bertanya agak sedikit tinggi suaranya. Tapi bukan meninggikan amarah. Karena tak tahu saja apa yang diinginkan oleh Caca.Seharusnya dia paham apa yang kuinginkan. Kenapa sih, dia tidak peka? Atau mungkin, hanya aku saja yang selalu menginginkan dia setiap kali kami bersama? Apa yang salah dengan otakku? Caca tidur menunggu Amar, karena dia juga bingung bagaimana harus menjelaskan apa yang dia inginkan.Ini seperti sebuah permainan baru dan kesenangan baru yang dia juga tak tahu bagaimana cara menghentikannya.Saat bersama dengan Amar, rasanya ingin selalu melakukan itu. Bermesraan dengannya dan melakukan sesuatu yang seharusnya memberikan rasa nikmat bagi mereka berdua."Caca. Jangan ngambek dong, kamu mau apa?" Amar tentu saja tahu kalau wanita itu sedang mengambek. Hati kecilnya sudah menduga. Dan meski lelah, dia mas

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   AKU SANGAT MENCINTAIMU  

    "Kau benar-benar ingin? Gak capek, Ca?""Enggak, Amar. Aku mau … soalnya enak."Enak sih enak! Tapi kalau diminta terus begini, ya lemes, lah. Lama-lama pinggang bisa encok.Amar sebenarnya masih ingin beristirahat. Dia masih lelah. Cuma menatap wanita yang ada di hadapannya, lagi-lagi ada hasrat ingin memenuhi semua keinginan wanita itu, makanya dia kembali mengangguk.Bocah kecilku yang lugu. Sekarang sampai sebesar ini kau masih terus saja memaksaku melakukan apa saja yang kau inginkan.Ada geli di dalam diri Amar karena yang dipandangnya sebenarnya adalah seorang wanita cantik, tapi entah kenapa pikirannya juga melayang ke masa-masa dia mengajak putrinya Rania pergi bersama. Mengajak wanita itu pergi bermain. Amar juga tak paham. Satu sisi, dia melihat istrinya sebagai wanita dewasa, tapi disisi lain, dia tidak bisa bersikap layaknya pada seorang istri, tapi lebih memanjakan seperti kepada seorang anak. Sungguh membingungkan bagi dirinya."Aaakh, enak Amar."Rasa-rasanya, kalau ak

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   PANAS HATI

    "Caca, kita lagi berdansa, kenapa kau malah memelukku?"Amar tentu tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran Caca. Yang dia tahu sekarang, wanitanya sedang memeluknya entah karena apa, tapi yang pasti, pelukan itu cukup erat. Ini yang membuatnya yakin kalau Caca juga mencintainya.Dia tak tahu kalau Caca menyembunyikan sesuatu selama beberapa hari ini.Flashback on"Caca, kau tidak apa-apa?""Aku tidak apa-apa.""Kalau kau tidak apa-apa, buka matamu. Kenapa kau masih terus memejamkan matamu? Kita sudah ada di kamar kita. Tidak akan ada yang melukaimu.”Ragu, tapi Caca yang kini sudah berada di dalam kamar bersama dengan Amar dan sudah meninggalkan restoran, akhirnya memberanikan diri membuka matanya perlahan."Kau tidak apa-apa kan? Lihat kita ada di kamar dan kau tenanglah. Tidak ada yang menyakitimu. Apa yang kau pikirkan?"Cuma Amar tidak bisa berpura-pura kalau dia memang ingin tahu apa yang ada dalam benak Caca yang membuat dirinya tidak mau membuka mata, bahkan tadi di dalam mobil

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BIARKAN AKU MENJELASKAN  

    "Sampai jumpa besok, Alila.""Hmm … makasih ya, Shaun. Sampai jumpa besok pagi. Dan terima kasih sudah mengantarkanku belanja.""Ya, tidak masalah, Alila. Kau berjanji padaku, besok kau akan membuat spinach chicken cannelloni untukku. Jangan pernah lupa. Besok pagi aku tidak akan sarapan.""Hehehe. Tenang saja, aku pasti akan membuatkannya untukmu. Aku tidak akan pernah lupa."Wanita bernama Alila itu pun melambaikan tangan pada pria yang ada di dalam mobil dan itu adalah perpisahan mereka. Dia tak menyadari siapa yang di belakang mobil itu. Lagi pula, dia juga tidak tahu apa saja mobil yang dimiliki oleh pria yang kini masih memperhatikannya.Kau bilang, kau menikah denganku dan kau akan setia denganku. Tapi siapa itu? Kekasihmu, kah? Jadi selama ini kau ingin mempermainkanku, kah?Pria itu pun menyipitkan matanya. Hatinya sedang gundah gulana karena perasaannya yang tak jelas selalu, sekarang dia dihadapi dengan satu keadaan yang membuat dirinya berpikir negatif dengan emosinya yang

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   KESEMPATAN YANG SULIT DIMANFAATKAN  

    "Tidak, kau bilang padaku kau ….""Bagus, kalau kau tahu! Dan aku juga bukan orang bodoh yang percaya dengan satu drama. Kalau kau pikir aku percaya dengan perubahanmu, lalu aku memberikan feeling padamu, maka kau salah. Aku tidak akan pernah mencintaimu."Sampai di sana, Arthur bicara dan dia langsung meninggalkan Alila begitu saja tanpa rasa bersalah. Bahkan dia membanting pintu kamarnya untuk menumpahkan semua rasa kesalnya lagi.Cih! Lagi-lagi aku buang-buang waktu. Ngapain juga aku mau ngomel pada anak itu? Dia juga tidak mengerti apa yang kumaksud! Arthur berbisik lagi dalam hatinya masih dengan emosi yang sama."Rich, andai kau tahu seberapa murahan adikmu itu, ini akan sangat melukaimu kurasa." Yang mengingat sahabatnya tiba-tiba juga berpikir begini."Memusingkan saja. Sekarang dia jalan dengan siapa, aku juga tidak tahu. Tapi aku sudah muak dengan semua ini. Aku akan mencari tahu dan nanti kau akan tahu sendiri. Aku tidak main-main dengan ancamanku dan aku mengembalikanmu pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BELUM MEMBERITAHUKANNYA  

    Sial! Tadi itu aku memukul wajahnya kencang tidak, ya? Arthur bertanya pada dirinya sendiri sambil dia meringis.Telepon yang baru dimatikannya juga masih dipegang di tangannya. Dia mencoba mengingat-ingat, apa yang tadi dilakukannya.Sebenarnya bukan salahku, sih. Dia yang mulai duluan membuat masalah. Kenapa juga dia jalan dengan pria lain dan masih tetap menginginkan aku bersama dengannya? Harusnya dia sudah memutuskan untuk tidak menggangguku lagi dan memilih untuk pulang ke rumahnya. Tapi kenapa dia masih tetap bertahan di sini? Bagaimana tidak membuatku kesal? Apa sih, maunya?Menurut pikiran orang waras, seharusnya setelah Arthur bicara dan mengatakan kalau dia melihat Alila pulang diantar oleh mobil orang lain, seharusnya wanita itu menyerah dan pergi tidak mengganggunya lagi. Tapi kenapa Alila masih tetap berada di sana? Apa yang dia harapkan? Bukankah itu sudah jelas mengatakan, kalau dia tidak mencintai Alila? Lalu kenapa dia masih tetap bertahan?Aish, memusingkan! Arthur l

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   MEMBULLY

    "Dasar kau egois!"Dan seseorang yang di kamar mandi itu terus saja mengomel tanpa dia sadari, ada celah sedikit di pintu itu yang tidak ditutupnya rapat dan membuat orang bisa mendengar apa yang dikatakan olehnya."Apa selama ini kau menipuku? Kulihat kau sangat baik sekali. Perhatian dan kau terlihat mengagumkan. Tapi nyatanya apa? Kau kejam sekali padaku. Kau bahkan berani menamparku. Papaku saja tidak pernah melakukan itu. Tapi ... ah, biarlah. Aku tidak akan menyerah darimu. Akan kutunjukkan kalau kau akan menyesal menghinaku. Aku tidak seperti yang kau pikirkan dan aku bukan sampah."Masih sambil menghanduki tubuhnya, dia masih bicara sendirian. Membuat orang yang berada di pintu itu kembali tersenyum dan merasa bersyukur karena dia sudah kembali lagi pada kesadarannya."Dan kau tahu? Kakiku ini benar-benar sakit. Gara-gara kau, aku jadi terjatuh. Kalau bukan karenamu, aku tidak akan sial seperti ini! Apa kau tidak bisa sedikit saja berbaik hati padaku? Dan apakah akan menguji s

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BOTAK

    "Inilah kenapa aku bilang kau tidak pernah bisa move on. Kau terus saja berpikir kalau aku membully-mu. Kau tahu? Aku memberitahukanmu supaya bisa menjadi wanita yang lebih baik. Bukan menjadi anak kecil terus-terusan.”"Jadi menurutmu, tubuhku seperti anak kecil?" Alila kembali berpikir saat bertanya.Dan Arthur kini menghempaskan nafas sambil dia terpaksa merogoh sakunya dan mengeluarkan handphone-nya."Lihat ini!" Dia membuka sesuatu yang membuat Alila membuang wajahnya."Kau tidak boleh melihat yang seperti itu, Arthur.""Aku ini pria dewasa, bukan anak kecil. Kau yang tidak boleh, karena kau masih kecil. Tapi sekarang, kau istriku, jadi kau sudah termasuk wanita dewasa karena kau sudah berani menikah.""Memang ada aturan begitu?" Alila masih membuang wajahnya saat bertanya macam tadi pada Arthur."Sini, lihat." Arthur pun menggerakkan jarinya di dagu Alila, membuat Alila menatap sesuatu."Arthur, kau jorok. Tangan itu tadi sudah masuk ke sana. Harusnya kau cuci tangan dulu.""Itu

Bab terbaru

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SLICE OF LIFE

    Delima: Mana ku tahu. Dia baru kembali beberapa jam yang lalu. Mungkin dia ingin memberikan surprise padamu.Shaun, dia menempuh kuliah S1 dan S2-nya di Jepang dan semuanya mendapat beasiswa. Hari ini kepulangannya dan Alila sungguh tak percaya kalau temannya itu sudah datang tanpa meneleponnya.Alila: Berikan teleponnya padanya.Shaun: Hai Alila.Delima pun menurut. Dan kini suara seseorang sudah membuat Alila begitu murka padanyaAlila: Kau. Sahabat macam apa kau pulang tidak bilang-bilang padaku?Shaun: Dengar dulu, aku-Alila: Tak mau. Aku lagi marah padamu Shaun.Yah, sudah terbayang memang bagaimana kesalnya Alila karena tidak diberitahukan tentang kedatangan pria itu. Padahal selama ini komunikasi mereka cukup lancar. Tapi kenapa dia harus tahu dari orang lain tentang kedatangan Shaun?Shaun: Baiklah, aku minta maaf, aku ingin kasih kejutan padamu.Alila: Maafmu tidak diterima. Cepat temui aku di plaza dan bantu aku mengurus empat monster kecil ini. Bawa juga Delima. Dia yang pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   ROMEO

    "Alila, kau dengar aku tidaaaak?""Dengaaaar, sabarlah Darwin, kan aku masih berpikir!"Entah kenapa Alila jadi mengingat ini. Sampai dia diam beberapa detik dan Darwin mengomel.Bayangan tentang Arthur memang tidak bisa dilupakannya dengan mudah. Ini yang membuatnya kembali menunjuk pekerjaan pada Darwin."Jangan bilang kau akan menunda lagi. Atau jangan-jangan kau menunda terus supaya aku berpaling dari Delima padamu.""Dih, kau pikir aku menyukaimu Darwin? Ish.""Habis, lama sekali sih. Aku sudah tidak sabar. Apa kau tidak mendukungku bersama dengannya dan hanya menipuku selama ini?"Darwin memang tidak sabaran. Delima memang sangat cantik sekali dan Darwin menyukainya sejak pandangan pertama. Alila jadi terkekeh lagi melihat bagaimana kesalnya Darwin padanya.Hubungannya dengan Darwin tidak se-kaku hubungan antara Reza dengan David. Mereka tak pakai panggilan resmi. Di tempat kerja, panggilan nama seperti ini juga tak masalah. Tak jarang mereka juga ribut satu sama lain di depan k

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   HATI SIAPA YANG TAHU?

    "Amar, Caca akan melahirkan!"Cuma sebelum siapapun merespon, Alila sadar duluan. Darah segar pun mengalir begitu saja yang membuat Amar cemas, Alila memekik."Kenapa kau diam saja? Cepat bawa istrimu ke dalam!"Reza juga panik. Dia segera mungkin membuka ruangan dan memanggil dokter untuk mempersiapkan operasi kedua yang jaraknya bahkan tak lebih dari seperempat jam dari Rania yang baru selesai.Caca tidak bisa diminta lahiran normal karena masalah di kepalanya dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya.Sekarang saja masalah di otaknya belum sembuh betul. Ya memang kondisinya sudah lebih baik. Caca bisa bertahan mengingat seseorang lebih dari seperempat jam. Bahkan rekor, pernah setengah jam dia tak bertanya dan bisa fokus ke obrolan tanpa gangguan. Tapi tetap saja, lahiran normal ini resiko berat."Papa. Amar. Bisa tidak sih kalian tidak bolak-balik? Mengganggu penglihatanku saja!"Tadi saat Rania melahirkan, Reza masih bisa tenang hanya menggenggam tangan Alila dan merangkul putri

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu    MARBLE DEVAN

    "Aku tidak jadi bicara denganmu. Akan kupikirkan lagi bagaimana aku harus menyingkirkanmu!"Lagi-lagi jawaban yang membuat kepala David pening."Reza kau ingin aku mengundurkan diri kah?"Amar tak mengerti apa yang sedang mereka perdebatkan tapi sepertinya dia melihat sisi positif dari sikap David yang menekan Reza ini."Kau tidak perlu mengundurkan diri kalau Reza memang membenciku, David. Dia masih berpikir kalau aku ingin merebut Rania-""BUKAN HANYA RANIA!" Reza memekik."Kau pikir masalahku denganmu hanya karena itu? Aku membencimu karena kau selalu mengganggu hidupku, selalu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku."Bingung juga Amar mencernanya. Karena dia merasa tidak mengambil apapun dan bahkan dia sudah mengembalikan Rania kepada Reza.Dia tidak mengganggu hubungan mereka selama mereka bersama, dia tidak datang kecuali dia ingin mengecek DNA Caca barulah dia muncul."Sudah Amar, tidak perlu dipikirkan. Reza hanya cemburu tentang Marsha. Kau bersama dengan Marsha dari d

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SHADOW COMPANY

    "Kau jaga Marsha. Aku akan bicara dengan suaminya tentu dia sendirian di dalam kamarnya, temani dia."Tapi Reza tidak mengizinkan Alila ikut.Dan putrinya pun menurut meski saat ini David yang melihat ini dia menatap tak suka pada Reza."Kenapa kau?""Aku ikut kau bicara dengannya. Tapi jika kau berani mencoba mengganggunya maka aku akan menyelamatkannya Reza. Kau temanku tapi aku tahu kalau menyerang Amar adalah tindakan yang salah."Ini hanya sebatas kekhawatiran David kalau Reza akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh kakeknya Frederick dulu. Bersikap baik pada Rania tapi di belakang dia menusuk Rania. Membuat wanita itu kesulitan dan bahkan Frederick adalah orang yang patut disalahkan untuk semua kejadian yang menimpa Marsha.Tidak mungkin Marsha diculik dan mengalami luka di kepalanya yang parah jika Frederick melindunginya."Kau ingin menentangku?"Dan tentu saja pembicaraan ini terjadi setelah Alila keluar dan dia menuju kamar Caca dan Amar. Reza mengingin

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BIAR WAKTU YANG MENJAWABNYA

    "Papa?""Papa Reza, Marsha.""Sssh, Papa Rezanya Marsha, om Amar?""Hm, papanya Marsha. Papanya Marsha juga sudah kangen sekali dengan Marsha dan ingin sekali memeluk Marsha."Ada senyum dari wanita yang sedang ada dalam rangkulan Amar itu dan Reza juga menegang saat Amar mengatakannya.Tidak terbesit dalam pikiran Reza sama sekali kalau Amar akan membahas tentang dirinya pada Marsha dengan cara seperti ini setelah sebulan lebih Reza terus berpikir negatif tentang Amar dan cemburu padanya."Baca ini Reza."Amar memberikan handphone yang diambil David agar Reza baca.[Reza kemarilah. Putrimu yang ini juga ingin dipeluk olehmu. Dia memegang tanganku kencang sekali saat kau memeluk adiknya, Alila.]"Eh tentu Papa, kau harus memeluknya."Alila yang mengintip isi pesan itu, melepaskan diri dan dia khawatir sekali kalau kakaknya akan cemburu padanya.Dia meninggalkan Reza sendiri dan memberikan jarak agar papanya bisa mendekat pada Marsha di mana Amar juga memberikan jarak."Om Amar, dia pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BUAH CINTA YANG TAK DIHARAPKAN

    "Kenapa kau bicara begitu tentang Arthur? Kau siapa?" Caca sudah lupa lagi tentang siapa Alila.Tapi setiap kali membicarakan Arthur memang Caca selalu melindunginya dan ini yang membuat Amar tak setuju dengan rencana Alila."Tidak Alila. Aku tidak yakin. Kita akan melihat nanti seiring dengan berjalannya waktu.""Tapi kan ini sudah pasti. Dia menculikku!" sanggah Alila tak terima."Saat aku bertemu dengan mamamu untuk kedua kalinya dan dia hilang ingatan, tidak mengenal tentang Reza, aku sangat yakin sekali kalau papamu itu adalah orang yang sangat jahat. Dia menculik mamamu dan berusaha untuk membuat mamamu menyukainya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku bisa melihat kalau Reza tidak seburuk yang dikatakan oleh Giyan. Jadi kurasa waktu selalu bisa menunjukkan siapa orang itu sebenarnya. Hanya perlu menunggu saja."Amar mengembalikan semuanya pada kejadian itu dan matanya kembali menatap Reza."Amar kau tidak percaya padaku kah? Aku sendiri yang bicara dengan ayahnya!"Ketim

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SEBULAN BERLALU

    "Tidak Amar kau salah jika berpikir kalau Arthur adalah orang baik. Justru semua masalah ini diawali darinya!"Tapi saat itu juga Alila menepis semua pikiran Amar tentang kebaikan Arthur. Dia mencoba memblok dirinya dan tidak mau terbuai dengan perasaannya lagi.Dia yakin sekali Arthur adalah sumber permasalahannya. Pria itu sangat jahat padanya dan keluarganya. Alila hanya ingin memperingati dirinya untuk membenci Arthur."Alila, apa maksudmu?" tapi sebetulnya Amar tidak setuju"Lagipula dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dia sudah mendapatkan karmanya. Dia sudah mati. Jadi tak perlu dibahas lagi Amar."Reza kau berhasil menyingkirkan Arthur berarti sebentar lagi kau juga berusaha untuk menyingkirkanku karena keegoisanmu dan merasa dirimu yang paling benar. Tapi aku tidak akan pernah menyerah dan aku tidak akan pernah membiarkan Caca pergi dari hidupku. Apapun yang kau akan lakukan padaku, aku akan bertahan demi istriku.Cuma saat itu juga pikiran Amar memperingatkan dirinya kala

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   CINTA DALAM SETIAP KONDISI

    "Tuan pasien sudah bisa dibawa ke ruangan opname. Dan kami akan membawanya sekarang."Melihat kondisi Caca yang sedang tertidur sudah mulai stabil lagi, perawat menginfokan. Lagi pula dia sudah ada di dalam ruang observasi lebih dari dua jam.Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk ingatannya agar kembali pulih seperti dulu. Tapi dari luka fisiknya tidak ada yang bermasalah. Luka di kepalanya juga stabil dan ini jadi pertimbangan dokter untuk memindahkan Caca ke kamar pasien.Dan kejadian ini berlangsung setelah kepergian Reza sekitar setengah jam."Baik. Kalau begitu silakan dipindahkan sekarang."Amar mengizinkan. Dan selama proses pemindahan dia tidak pergi ke manapun. Dia tetap menemani Caca di samping tempat tidurnya yang didorong oleh perawat ke ruangan opname.Amar juga hanya menunggu Caca di dalam ruangan itu sambil sesekali dia melihat handphonenya dan mengirim pesan untuk mengurus masalah bisnisnya juga.Bukan hanya masalah bisnis, ibunya yang ingin pamit pulang ke Indonesi

DMCA.com Protection Status