Flashback off"Marsha."Rania berbisik lirih dengan suara pelan yang hanya bisa terdengar telinganya sendiri saat dia menangis memikirkan tentang putrinya. Dia memiringkan wajahnya dan berusaha untuk menahan air matanya. Dia tak mau terlihat menangis.Rania masih takut karena dia tidak mau orang yang menelepon di depan itu masuk dan melihat dirinya menangis. Ini akan menimbulkan kecurigaan apalagi Rania mulai membayangkan sesuatu dari masa lalunya yang sudah dilupakan itu."LEPASKAN AKU! APA YANG AKAN KALIAN LAKUKAN?"Rania ingin melawan tapi sayang dia sudah disuntik dan tubuhnya terasa semakin lemas. Bahkan untuk bangun pun dia sulit."SELAMATKAN BAYINYA! UNTUK IBUNYA KALAUPUN HARUS MATI JUGA TIDAK MASALAH."
"Rania, tapi kau masih belum boleh main handphone.""Ayolah berikan handphonenya padaku, Amar."Rania masih berusaha membujuk"Aku hanya main sebentar saja kok. Aku hanya ingin beri kabar pada mereka. Aku tidak enak pada mereka karena aku baru pertama kali bekerja dan aku sudah libur. Ayolah. Kau tidak tahu seberapa baiknya mereka kemarin menerimaku. Mereka memberikan acara penyambutan tim baru yang luar biasa. Aku sebagai orang baru di perusahaan dan di tim mereka merasa sangat tersanjung, Amar. Aku harus berkabar pada mereka," bibir Rania mengatakan itu meski hatinya mengatakan sesuatu yang lain sekarang.Aku tahu itu adalah settingan yang kau buat. Tidak mungkin mereka mau membayarku dan membuat acara semahal itu di restoran karena mereka sendiri harus membayar acara itu sedangkan jumlah uang yang haru
Dean: Anda memang tidak mengenal saya. Dan saya tidak mengenal Anda dengan baik tapi apa yang Anda lakukan untuk toko kami itu sudah lebih dari cukup untuk saya memberikan loyalitas saya pada AndaReza: Begitukah Nyonya Dean?Dean: Sepuluh tahun lalu. Kalau Anda memang kejam dan tak berperasaan, Anda bisa mengusir saya dari toko ini tapi Anda membiarkan saya memakai lahan di sini dengan bayaran yang masih sama dengan sebelumnya. Itu seperti anugerah untuk saya karena kondisinya kami belum bisa mendapatkan keuntungan lebih dari toko dan kondisi suami saya saat itu sedang sakit-sakitan, saya juga masih butuh biaya untuk anak saya sekolah. Kalau Anda menaikkan sewanya maka kami sudah pasti tidak akan bisa berjualan lagi di toko ini. Tapi Anda melakukan sesuatu yang luar biasa. Anda membiarkan kami memakai toko Anda tanpa menaikkan harga. Dan bahkan sampai saat ini Anda tetap memberika
"Tak perlu mengkhawatirkan putraku, Kakek. Aku tahu yang terbaik untuknya dan semua kekhawatiranmu tak akan terjadi." Vladimir tidak menyangka kalau Reza begitu keras hati kali ini."Reza, Rania di sana juga tak ingin kau bersedih sepanjang hidupmu." Vladimir menggunakan pendekatan lain."Lagipula, kenapa kau kasar begini? Padahal Bagus yang selama ini sudah mengasuhmu sejak kecil. Kau menyakiti hatinya."Drama menyentuh hati baru di mulai. Dan ada seseorang yang bersyukur dengan keputusan Reza.Fuuh, syukurlah memang aku disuruh pergi. Aku tidak tahu apakah Tuan Reza benar-benar marah padaku atau tidak, tapi aku merasa bersyukur dia tidak ingin aku datang ke sini lagi. Dan tidak ada alasan kalau aku harus tetap berada di sini. Tapi bagaimana caranya supaya aku bisa pergi dari tempat ini dan meninggalkan
"Reza, kau lihatlah sisi baiknya. Shine pasti merasa sangat sedih sekali dengan sikapmu ini. Dia sudah banyak berkorban tapi karena satu kesalahan saja kau menghukumnya seperti itu.""Satu kesalahan Kakek?" kembali senyum itu terurai dari Reza.Bukan sebuah senyum merendahkan tapi dia hanya menunjukkan sikapnya saja dibalik senyumnya itu."Iya. Dia hanya lalai kemarin saja. Dia tak sangka kalau anakmu akan keluar. Aku yakin kalau dia tahu dia pasti tidak akan membiarkan Rich sendirian.”“Apa menurut Kakek anakku itu terlalu membangkang sampai dia akan pergi tanpa alasan yang tepat?"Sebuah pertanyaan yang belum bisa dijawab oleh Vladimir dan dia masih diam."Kau! Panggilkan putraku Rich."
"Reza itu sudah lama sekali. Bagus saja tidak pernah menyimpan itu kurasa."Vladimir ingin menolong Bagus"Dia pasti menyimpan video tentang kematian ayahku. Kenapa dia tidak menyimpan video itu?"Tapi Reza selalu diajarkan soal ketelitian oleh Bagus. Dia percaya satu hal tentang kerapihan pekerjaan Bagus. Tidak mungkin kan dia tidak menyimpan buktinya?"Paman Bagus tidak salah kan yang kukatakan? Semua data-data itu pasti ada pada Paman, bukan?""Reza, untuk data-data itu aku akan mencarikannya dan menunjukkannya padamu. Aku harus mencari dulu filenya.""Oke, aku akan menunggu."Mata Reza lalu tertuju pada seseorang"Kemana saja kau Dave?"
"Papa, kita mau jalan-jalan? Tapi sebenarnya hari ulang tahunku kan kemarin."Namanya juga anak kecil. Rich bersikap layaknya anak-anak di usianya yang mengharapkan kedekatan hubungan dengan orang tuanya dan surprise hadiah ulang tahun. Tanggal ulang tahunnya sama dengan tanggal kematian Rania yang direkayasa."Hmm. Sebenarnya bukan jalan-jalan. Aku ingin menunjukkan kepadamu Rich Theme Park. Kau masih ingat pembangunan taman bermain yang aku rencanakan dalam waktu tiga tahun akan selesai?""Ow, cool."Makin bersemangatlah Rich mendengar pernyataan dari papanya. Dia sejujurnya sudah melupakan ini karena mereka tidak pernah menyinggungnya sejak tiga bulan yang lalu tapi saat Reza mengingatkannya. Semangatnya jadi kembali membara."Yeay. Ayo cepat-cepat ke sana Papa. Aku tak
"Reza bisa kau beritahu aku dari mana kau tahu kalau aku akan mendapatkan telepon itu?"David tahu ini bukan waktunya bercanda. Tapi dia yang baru saja menyuruh bodyguard untuk melakukan tugas mereka dan satu bodyguard lagi disuruhnya untuk mencoba menyusuri halte dan melihat bus terdekat di waktu dia menurunkan Shine, seakan-akan ini adalah sebuah tugas penting, berhasil membuat dirinya dan Reza hanya berdua. Bahkan mereka memberikan kesempatan untuk bodyguard memakai mobil Reza dengan alasan tidak ada kendaraan lain di sana dan Reza juga David bisa menggunakan kendaraan dari perusahaan nantinya.Makanya David sedikit mengorek info."Kau bilang pada sekretarisku untuk menyelesaikan tour hari ini. Bawa Rich kemari dan kita akan pergi. Siapkan kendaraan untukku yang tidak ada hubungannya dengan siapapun. Dan jangan