Share

Bab 7

Author: Alya Fariha Samira
Aku tahu dengan sangat baik bahwa Joshua tidak pernah sungguh-sungguh mencintaiku. Yang dia tunjukkan hanya kebohongan.

Jadi, aku menyiramkan seember air dingin ke tubuhnya tanpa ragu.

Joshua marah besar karena basah kuyup setelah disiram. Dia langsung melangkah pergi.

Setelah berhasil mengusir Joshua, aku seharusnya bisa merasa lega. Namun, aku tidak menyangka ibuku akan tiba-tiba pingsan.

Aku segera membawanya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ibuku menderita gagal ginjal.

Sebelum aku sempat menerima kenyataan pahit itu, dokter menyebutkan bahwa biaya operasinya sekitar 1 miliar. Rasanya seperti ada petir di siang bolong yang menyambarku.

Aku tidak punya uang sebanyak itu.

Namun, jika aku tidak bisa membayar biaya operasi ini, bagaimana dengan nyawa ibuku?

Dengan hati yang hancur, aku berdiri di lorong rumah sakit. Ketika mendongak, aku melihat Joshua sedang berdiri di hadapanku.

"Sania, asal kamu mau kembali bersamaku, aku akan memberikan uang 1 miliar itu," kata Joshua.

Aku mengepalkan tangan dengan erat, tidak mengatakan apa-apa.

Joshua menatapku, lalu melanjutkan, "Apa kamu nggak ingin menyelamatkan ibumu?"

Perasaan putus asa yang belum pernah aku alami sebelumnya menyelimutiku. Aku tidak ingin menerima tawarannya, tetapi memikirkan ibuku yang sedang menunggu biaya operasi membuat hatiku merasa sangat cemas.

Baru saja aku hendak membuka mulut, terdengar suara seseorang memanggilku, "Sania."

Aku menoleh, melihat Allen berjalan dengan cepat ke arahku. Dia berkata, "Jangan menyetujuinya! Aku punya 1 miliar!"

Ekspresi di wajah Joshua langsung berubah muram. Dia berteriak, "Kamu lagi!"

Allen langsung mendorong Joshua ke samping, lalu menggenggam tanganku sambil berujar, "Ayo, kita bayar biaya rumah sakitnya."

Pada akhirnya, Allen yang membayar semua biaya pengobatan ibuku. Aku merasa sangat terharu.

"Aku pasti akan mengembalikan uang itu padamu," kataku.

Allen hanya tersenyum sambil berujar, "Nggak masalah apakah uangnya akan kamu kembalikan atau nggak. Yang paling penting sekarang adalah kesehatan ibumu."

Ketika melihat masalah biaya pengobatan sudah teratasi, Joshua pun marah besar. Dia mulai mengancam akan membuat studio kami bangkrut!

Kemudian, Joshua memakai pengaruhnya untuk menekan kami, membuat studio kami kesulitan mendapatkan klien.

Dengan kekuatan Joshua, menjatuhkan sebuah studio kecil seperti milik kami memang bukan hal yang sulit.

Aku tahu apa tujuannya. Pria itu ingin membuatku tunduk padanya. Namun, aku tidak mau kalah, meskipun aku merasa sangat bersalah karena telah menyeret studio ke dalam masalah ini.

Aku berkata pada Allen, "Orang yang ingin Joshua hancurkan adalah aku. Bagaimana kalau aku mengundurkan diri saja?"

Selama aku mengundurkan diri, Joshua tidak akan memiliki alasan lagi untuk menyerang studio.

Namun, Allen hanya menggeleng sambil terus menenangkanku, "Nggak apa-apa. Studio ini dari awal memang aku buat untukmu. Kalau memang harus tutup, biar saja."

Aku tertegun. "Apa katamu?" tanyaku.

Ekspresi Allen terlihat agak canggung, tetapi akhirnya dia mengatakan yang sejujurnya padaku.

Sejak SMA, Allen memang sudah diam-diam menyukaiku, Namun, dia tidak pernah berani menyatakan cintanya. Ketika mendengar aku sudah menikah dari teman-teman sekelas, Allen memutuskan untuk menghilang dari kehidupanku. Asalkan aku bahagia, itu sudah cukup untuknya.

Namun, setelah mengetahui kalau aku bercerai, Allen memutuskan untuk menghadapi perasaannya dengan berani, lalu datang untuk mencariku.

Karena tahu aku mencintai dunia desain, Allen membuka studio, lalu memanggilku untuk wawancara.

Jika saja Joshua tidak menekan studio seperti sekarang, Allen tidak berniat mengungkapkan semua ini. Dia tidak ingin aku merasa terbebani.

Setelah Allen selesai bicara, dia menggaruk kepala dengan canggung, lalu menatapku sambil berkata perlahan, "Aku mencintaimu karena keinginanku sendiri. Kamu nggak perlu merasa terbebani."

Setelah terdiam sejenak, Allen menambahkan, "Untuk masalah studio, kita akan pikirkan jalan keluarnya. Kamu nggak perlu khawatir."

Akhirnya, Allen hendak berbalik untuk pergi, tetapi aku menarik lengannya. "Allen, kita harus berjuang bersama untuk mempertahankan studio ini. Sementara untuk masalah hubungan kita ... beri aku waktu untuk memikirkannya, ya?" ujarku.

Allen menatapku, lalu mengangguk pelan.

Mempertahankan studio bukan hanya masalah pekerjaan, tetapi itu juga tentang menyelamatkan mimpi kami.

Namun, ternyata aku masih terlalu naif. Studio itu benar-benar terancam bangkrut.

Joshua sangat licik dan kejam.

Namun, di tengah keputusasaan kami, datang sebuah titik terang. Desainku dilirik oleh sebuah merek mewah internasional. Mereka menghubungiku, ingin bekerja sama dengaku.

Aku langsung menyanggupi dengan penuh semangat. Aku selalu percaya bahwa makin keras kita bekerja, makin besar peluang keberuntungan datang.

Meskipun Joshua adalah orang kaya dan berkuasa, dia tidak bisa menjangkau dunia luar sejauh itu.

Terlebih lagi, saat ini keluarganya juga sedang menghadapi masalah. Ayahnya sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Joshua begitu sibuk hingga dia tidak pernah muncul lagi di hadapanku.

Pada saat bersamaan, aku tersentuh oleh ketulusan Allen, hingga akhirnya menerima cintanya.

Nama studio kami menjadi makin terkenal. Aku pun menjadi desainer perhiasan yang cukup disegani. Karyaku juga beberapa kali memenangkan penghargaan besar.

Setelah melalui persiapan yang matang, aku membuka toko perhiasan pertamaku. Saat usahaku mulai sukses, aku membuka cabang-cabang lain. Bisnisku sangat ramai.

Aku berhasil mewujudkan mimpiku untuk membeli rumah pertamaku, lalu membawa ibuku untuk tinggal bersamaku.

Tiga tahun kemudian, aku dan Allen mendirikan perusahaan sendiri. Di hari itulah Allen melamarku.

"Sania, maukah kamu menikah denganku?"

Aku tahu dengan sangat baik bahwa cincin di tangan Allen itu adalah hasil karyanya sendiri. Setengah tahun lalu, aku sudah pernah melihat sketsanya. Dia menghabiskan beberapa malam untuk merancangnya.

Cinta sejati selalu datang dari ketulusan, bukan basa-basi.

Dengan mata berkaca-kaca, aku menjawab, "Aku bersedia."

Allen memang bukan tipe pria yang suka berbicara manis, tetapi dia selalu menunjukkan cintanya lewat tindakan. Aku merasa sangat aman dan tenang bersamanya.

Orang tua Allen pun tidak memandang rendah diriku meskipun aku seorang janda. Sebaliknya, mereka memperlakukanku seperti anak mereka sendiri.

Suatu hari, saat reuni dengan mantan rekan kerjaku, aku mendengar kabar tentang Joshua.

Ternyata selama ini Joshua bukanlah putra tertua Keluarga Carter yang sebenarnya. Dia tertukar saat masih kecil.

Ibu kandung Joshua ternyata hanya seorang pembantu di Keluarga Carter. Begitu Keluarga Carter mengetahuinya, mereka marah besar, langsung mengusir Joshua beserta ibunya.

Joshua terjatuh dari langit ke dalam lumpur, menjadi bahan tertawaan seluruh kota, serta menjalani hidup miskin serta menyedihkan.

Demi bertahan hidup, sekarang dia hanya bisa bekerja sebagai kurir.

Akhirnya, dia benar-benar jadi orang miskin dalam arti sebenarnya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 1

    Saat aku pulang kerja, hari sudah sangat larut. Setelah mandi, aku duduk di atas tempat tidur sambil bermain dengan ponselku. Tiba-tiba, sebuah pesan berita muncul, membuat dadaku terasa sesak.[Aktris terkenal Liana Darlan mendapatkan hadiah kalung berlian senilai 8 miliar dari seorang konglomerat misterius di hari ulang tahunnya.]Aku mengucek mata, lalu dengan tangan gemetaran memperbesar foto yang terlampir.Pria dalam foto itu hanya terlihat dari belakang, tetapi setelah tiga tahun menikah, aku langsung mengenalinya. Itu adalah suamiku, Joshua Carter. Di belakang telinganya ada tahi lalat hitam yang terlihat jelas.Bagiku, angka 8 miliar adalah angka yang di luar nalar.Beberapa hari lalu, saat berjalan-jalan dengan Joshua, aku melihat sebuah tas yang aku sukai. Harganya 400 ribu, tetapi Joshua mengatakan bahwa ini terlalu mahal, lalu menyuruhku untuk tidak membelinya.Aku sempat menghitung, jika uang 400 ribu ini dipakai untuk membeli tisu, beberapa bulan aku bisa menggunakannya.

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 2

    Aku pikir aku adalah cinta sejati Joshua, ternyata aku hanyalah hiburan baginya.Kehidupan pernikahan yang bahagia dan menyenangkan itu pun hanyalah ilusi yang Joshua ciptakan.Ternyata Joshua bukanlah seorang anak yatim. Cerita tentang gagal berbisnis sampai memiliki utang lebih dari 2 miliar itu juga hanya kebohongan. Keluarganya sebenarnya sangat berpengaruh.Tak lama setelah itu, suara dari dalam ruangan VIP kembali terdengar."Oh ya, aku dengar Liana sangat senang setelah menerima kalung itu semalam, bahkan berharap bisa kembali menjalin hubungan bersamamu. Kalau dia tahu kamu sudah menikah, apa kira-kira dia akan bersedih?""Liana sendiri yang dulu mencampakkan Pak Joshua hanya untuk pergi syuting ke luar negeri. Dia pantas mendapatkannya!""Apa kalian nggak tahu? Alasan Pak Joshua menikah dengan si kampungan itu memang untuk membalas dendam pada Liana."Tubuhku gemetaran, hampir tak bisa berdiri tegak.Ternyata Joshua bukan hanya tidak mencintaiku, tetapi aku juga dijadikan alat

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 3

    Senyuman di sudut bibir Joshua langsung membeku.Namun, dia segera kembali tenang, sama sekali tidak terlihat bersalah meski kebohongannya telah terungkap.Ternyata cinta yang dia tunjukkan padaku hanyalah sandiwara belaka.Sekarang, inilah Joshua yang sebenarnya.Angkuh, egois, serta berhati dingin.Joshua mengangkat bahu sambil berkata, "Sepertinya kamu benar-benar mencintaiku. Hanya dari bayangan belakang saja kamu sudah tahu kalau itu aku."Aku tertegun, emosiku akhirnya meledak tak terkendali lagi."Joshua, kamu sama sekali nggak pantas mendapatkan cintaku! Dasar bajingan!"Seluruh tubuhku gemetaran karena amarah. Aku mengeluarkan surat cerai yang sudah aku siapkan dari dalam tas, lalu melemparkannya ke arahnya."Kita akan bercerai!"Joshua menatapku dengan ekspresi keterkejutan di wajahnya. Dia mengambil surat cerai itu, lalu membukanya. Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia membacanya sekali lagi untuk memastikan.Ini karena aku tidak meminta sepeser pun uang dari

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 4

    Aku menegakkan punggungku. Pria ini benar-benar meremehkanku dari lubuk hatinya yang paling dalam, mengira aku akan senang karena merasa telah menaiki tangga sosial dengan menikahinya.Dia salah besar!"Joshua, kalau bisa, aku lebih memilih untuk nggak pernah mengenalmu. Kalau besok kamu berani nggak datang lagi, aku akan langsung mengajukan gugatan cerai ke pengadilan," ujarku.Melihat sikapku yang tegas, tidak terlihat seperti sedang bercanda, wajah Joshua langsung berubah muram."Sania, apa kamu bodoh karena kemiskinan? Apa kamu tahu berapa banyak wanita yang akan melakukan segala cara hanya untuk bisa mendapatkan satu tatapan dariku? Tapi kamu malah ingin menceraikanku!" ucap Joshua.Joshua menertawakanku seakan aku adalah orang bodoh. Namun, aku justru menertawakannya, karena dia sama sekali tidak mengerti apa itu cinta.Cinta sejati tidak akan berubah hanya karena kekayaan atau kemiskinan.Aku berkata, "Joshua, aku lebih rela kamu tetap menjadi pria miskin yang memiliki utang dar

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 5

    Ketika melihat wajah Joshua yang pucat pasi, rasanya semua kekesalan yang selama ini menyesakkan dadaku sedikit demi sedikit mulai berkurang.Joshua memakiku, "Wanita jalang!"Aku tidak memedulikannya. Menghadapi pria seperti dia memang harus dilakukan dengan tegas.Liana meraih lengan Joshua, lalu berkata dengan nada menyedihkan, "Joshua, jangan marah. Mungkin Nona Sania terlalu mencintaimu sampai nggak mau kehilanganmu. Tadi dia bahkan menyebutku sebagai selingkuhan."Joshua melirikku sekilas, lalu berujar, "Yang nggak dicintai adalah selingkuhannya!"Aku tidak menunjukkan ekspresi apa pun, karena aku memang sudah tidak mencintai pria ini.Jadi, tidak peduli apa pun yang Joshua katakan, dia tidak bisa lagi menyakitiku.Namun, setelah tamparan itu, akhirnya Joshua bersedia menceraikanku.Andai aku tahu lebih cepat bahwa dia bisa ditaklukkan dengan tamparan, aku akan menamparnya berkali-kali lebih awal!Hari ketika aku menerima surat cerai, rasanya aku seperti mendapatkan hidup baru.P

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 6

    Awalnya aku mengira, setelah dimaki habis-habisan, Joshua tidak akan muncul lagi.Namun, ternyata aku salah. Dia tetap muncul, setiap hari menunggu di bawah kantor saat aku pulang kerja. Dia bahkan mengirim bunga ke meja kerjaku.Teman-teman kantorku penasaran dengan siapa yang sedang mengejarku.Aku hanya tersenyum sambil melempar bunga itu ke tempat sampah, lalu menjawab, "Orang mati."Mantan yang baik itu seharusnya seperti orang yang sudah mati, hilang dan tidak muncul lagi.Joshua juga sering menungguku di depan rumah, selalu membawa hadiah.Aku melihat logo di kotaknya. Ini adalah perhiasan yang harganya puluhan juta. Sepertinya dia benar-benar berniat berkorban.Namun, aku melemparkannya dari lantai atas tepat di depan matanya.Joshua terlihat sangat sakit hati. Setelah itu, dia tidak pernah lagi mengirimkan hadiah.Tak lama kemudian, terjadi PHK besar-besaran di kantor tempatku bekerja, aku pun termasuk dalam daftar karyawan yang terkena PHK.Untuk menghindari gangguan dari Jos

Latest chapter

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 7

    Aku tahu dengan sangat baik bahwa Joshua tidak pernah sungguh-sungguh mencintaiku. Yang dia tunjukkan hanya kebohongan.Jadi, aku menyiramkan seember air dingin ke tubuhnya tanpa ragu.Joshua marah besar karena basah kuyup setelah disiram. Dia langsung melangkah pergi.Setelah berhasil mengusir Joshua, aku seharusnya bisa merasa lega. Namun, aku tidak menyangka ibuku akan tiba-tiba pingsan.Aku segera membawanya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ibuku menderita gagal ginjal.Sebelum aku sempat menerima kenyataan pahit itu, dokter menyebutkan bahwa biaya operasinya sekitar 1 miliar. Rasanya seperti ada petir di siang bolong yang menyambarku.Aku tidak punya uang sebanyak itu.Namun, jika aku tidak bisa membayar biaya operasi ini, bagaimana dengan nyawa ibuku?Dengan hati yang hancur, aku berdiri di lorong rumah sakit. Ketika mendongak, aku melihat Joshua sedang berdiri di hadapanku."Sania, asal kamu mau kembali bersamaku, aku akan memberikan uang 1 miliar itu," kata J

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 6

    Awalnya aku mengira, setelah dimaki habis-habisan, Joshua tidak akan muncul lagi.Namun, ternyata aku salah. Dia tetap muncul, setiap hari menunggu di bawah kantor saat aku pulang kerja. Dia bahkan mengirim bunga ke meja kerjaku.Teman-teman kantorku penasaran dengan siapa yang sedang mengejarku.Aku hanya tersenyum sambil melempar bunga itu ke tempat sampah, lalu menjawab, "Orang mati."Mantan yang baik itu seharusnya seperti orang yang sudah mati, hilang dan tidak muncul lagi.Joshua juga sering menungguku di depan rumah, selalu membawa hadiah.Aku melihat logo di kotaknya. Ini adalah perhiasan yang harganya puluhan juta. Sepertinya dia benar-benar berniat berkorban.Namun, aku melemparkannya dari lantai atas tepat di depan matanya.Joshua terlihat sangat sakit hati. Setelah itu, dia tidak pernah lagi mengirimkan hadiah.Tak lama kemudian, terjadi PHK besar-besaran di kantor tempatku bekerja, aku pun termasuk dalam daftar karyawan yang terkena PHK.Untuk menghindari gangguan dari Jos

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 5

    Ketika melihat wajah Joshua yang pucat pasi, rasanya semua kekesalan yang selama ini menyesakkan dadaku sedikit demi sedikit mulai berkurang.Joshua memakiku, "Wanita jalang!"Aku tidak memedulikannya. Menghadapi pria seperti dia memang harus dilakukan dengan tegas.Liana meraih lengan Joshua, lalu berkata dengan nada menyedihkan, "Joshua, jangan marah. Mungkin Nona Sania terlalu mencintaimu sampai nggak mau kehilanganmu. Tadi dia bahkan menyebutku sebagai selingkuhan."Joshua melirikku sekilas, lalu berujar, "Yang nggak dicintai adalah selingkuhannya!"Aku tidak menunjukkan ekspresi apa pun, karena aku memang sudah tidak mencintai pria ini.Jadi, tidak peduli apa pun yang Joshua katakan, dia tidak bisa lagi menyakitiku.Namun, setelah tamparan itu, akhirnya Joshua bersedia menceraikanku.Andai aku tahu lebih cepat bahwa dia bisa ditaklukkan dengan tamparan, aku akan menamparnya berkali-kali lebih awal!Hari ketika aku menerima surat cerai, rasanya aku seperti mendapatkan hidup baru.P

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 4

    Aku menegakkan punggungku. Pria ini benar-benar meremehkanku dari lubuk hatinya yang paling dalam, mengira aku akan senang karena merasa telah menaiki tangga sosial dengan menikahinya.Dia salah besar!"Joshua, kalau bisa, aku lebih memilih untuk nggak pernah mengenalmu. Kalau besok kamu berani nggak datang lagi, aku akan langsung mengajukan gugatan cerai ke pengadilan," ujarku.Melihat sikapku yang tegas, tidak terlihat seperti sedang bercanda, wajah Joshua langsung berubah muram."Sania, apa kamu bodoh karena kemiskinan? Apa kamu tahu berapa banyak wanita yang akan melakukan segala cara hanya untuk bisa mendapatkan satu tatapan dariku? Tapi kamu malah ingin menceraikanku!" ucap Joshua.Joshua menertawakanku seakan aku adalah orang bodoh. Namun, aku justru menertawakannya, karena dia sama sekali tidak mengerti apa itu cinta.Cinta sejati tidak akan berubah hanya karena kekayaan atau kemiskinan.Aku berkata, "Joshua, aku lebih rela kamu tetap menjadi pria miskin yang memiliki utang dar

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 3

    Senyuman di sudut bibir Joshua langsung membeku.Namun, dia segera kembali tenang, sama sekali tidak terlihat bersalah meski kebohongannya telah terungkap.Ternyata cinta yang dia tunjukkan padaku hanyalah sandiwara belaka.Sekarang, inilah Joshua yang sebenarnya.Angkuh, egois, serta berhati dingin.Joshua mengangkat bahu sambil berkata, "Sepertinya kamu benar-benar mencintaiku. Hanya dari bayangan belakang saja kamu sudah tahu kalau itu aku."Aku tertegun, emosiku akhirnya meledak tak terkendali lagi."Joshua, kamu sama sekali nggak pantas mendapatkan cintaku! Dasar bajingan!"Seluruh tubuhku gemetaran karena amarah. Aku mengeluarkan surat cerai yang sudah aku siapkan dari dalam tas, lalu melemparkannya ke arahnya."Kita akan bercerai!"Joshua menatapku dengan ekspresi keterkejutan di wajahnya. Dia mengambil surat cerai itu, lalu membukanya. Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia membacanya sekali lagi untuk memastikan.Ini karena aku tidak meminta sepeser pun uang dari

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 2

    Aku pikir aku adalah cinta sejati Joshua, ternyata aku hanyalah hiburan baginya.Kehidupan pernikahan yang bahagia dan menyenangkan itu pun hanyalah ilusi yang Joshua ciptakan.Ternyata Joshua bukanlah seorang anak yatim. Cerita tentang gagal berbisnis sampai memiliki utang lebih dari 2 miliar itu juga hanya kebohongan. Keluarganya sebenarnya sangat berpengaruh.Tak lama setelah itu, suara dari dalam ruangan VIP kembali terdengar."Oh ya, aku dengar Liana sangat senang setelah menerima kalung itu semalam, bahkan berharap bisa kembali menjalin hubungan bersamamu. Kalau dia tahu kamu sudah menikah, apa kira-kira dia akan bersedih?""Liana sendiri yang dulu mencampakkan Pak Joshua hanya untuk pergi syuting ke luar negeri. Dia pantas mendapatkannya!""Apa kalian nggak tahu? Alasan Pak Joshua menikah dengan si kampungan itu memang untuk membalas dendam pada Liana."Tubuhku gemetaran, hampir tak bisa berdiri tegak.Ternyata Joshua bukan hanya tidak mencintaiku, tetapi aku juga dijadikan alat

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 1

    Saat aku pulang kerja, hari sudah sangat larut. Setelah mandi, aku duduk di atas tempat tidur sambil bermain dengan ponselku. Tiba-tiba, sebuah pesan berita muncul, membuat dadaku terasa sesak.[Aktris terkenal Liana Darlan mendapatkan hadiah kalung berlian senilai 8 miliar dari seorang konglomerat misterius di hari ulang tahunnya.]Aku mengucek mata, lalu dengan tangan gemetaran memperbesar foto yang terlampir.Pria dalam foto itu hanya terlihat dari belakang, tetapi setelah tiga tahun menikah, aku langsung mengenalinya. Itu adalah suamiku, Joshua Carter. Di belakang telinganya ada tahi lalat hitam yang terlihat jelas.Bagiku, angka 8 miliar adalah angka yang di luar nalar.Beberapa hari lalu, saat berjalan-jalan dengan Joshua, aku melihat sebuah tas yang aku sukai. Harganya 400 ribu, tetapi Joshua mengatakan bahwa ini terlalu mahal, lalu menyuruhku untuk tidak membelinya.Aku sempat menghitung, jika uang 400 ribu ini dipakai untuk membeli tisu, beberapa bulan aku bisa menggunakannya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status