Share

Aku Bercerai dengan Suami Miskin
Aku Bercerai dengan Suami Miskin
Author: Alya Fariha Samira

Bab 1

Author: Alya Fariha Samira
Saat aku pulang kerja, hari sudah sangat larut. Setelah mandi, aku duduk di atas tempat tidur sambil bermain dengan ponselku. Tiba-tiba, sebuah pesan berita muncul, membuat dadaku terasa sesak.

[Aktris terkenal Liana Darlan mendapatkan hadiah kalung berlian senilai 8 miliar dari seorang konglomerat misterius di hari ulang tahunnya.]

Aku mengucek mata, lalu dengan tangan gemetaran memperbesar foto yang terlampir.

Pria dalam foto itu hanya terlihat dari belakang, tetapi setelah tiga tahun menikah, aku langsung mengenalinya. Itu adalah suamiku, Joshua Carter. Di belakang telinganya ada tahi lalat hitam yang terlihat jelas.

Bagiku, angka 8 miliar adalah angka yang di luar nalar.

Beberapa hari lalu, saat berjalan-jalan dengan Joshua, aku melihat sebuah tas yang aku sukai. Harganya 400 ribu, tetapi Joshua mengatakan bahwa ini terlalu mahal, lalu menyuruhku untuk tidak membelinya.

Aku sempat menghitung, jika uang 400 ribu ini dipakai untuk membeli tisu, beberapa bulan aku bisa menggunakannya. Jadi, pada akhirnya aku mengurungkan niatku.

Pada saat ini, dadaku terasa sesak, sulit bernapas.

Aku mengenal Joshua melalui internet.

Setelah mengobrol selama lebih dari dua bulan, kami memutuskan untuk bertemu. Cinta pada pandangan pertama membuat kami pun resmi bersama. Di hari Valentine, Joshua melamarku dengan cincin dari tutup kaleng soda. Katanya, kalau nanti dia sudah punya uang, dia akan membelikanku cincin berlian yang besar.

Aku menerimanya karena aku mencintainya.

Joshua adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Katanya, dia dulu pernah gagal dalam berbisnis, membuatnya memiliki utang lebih dari 2 miliar. Oleh karena itu, pernikahan kami dilangsungkan secara sederhana.

Sekarang kami tinggal di sebuah rumah kontrakan. Aku yang membayar biaya sewa bulanannya. Semua biaya hidup pun aku yang tanggung.

Demi mencukupi kebutuhan hidup, aku bekerja di kantor pada siang hari, lalu menjadi pelayan restoran di malam hari.

Sedangkan Joshua, dia memakai semua gajinya untuk melunasi utang.

Tadi malam, setelah kami bercinta, dia memelukku sambil berkata.

"Sayang, terima kasih karena telah memberiku rumah. Tanpa kamu, aku nggak akan sebahagia ini."

"Setelah aku melunasi semua utangku, aku akan bekerja keras agar bisa membelikanmu mobil, rumah, serta hidup yang layak," lanjut Joshua.

Di akhir kata-katanya, pria itu bahkan menangis.

"Kalau saja aku nggak gagal berbisnis dulu, kamu pasti nggak perlu ikut menderita bersamaku. Sayang, maafkan aku."

Aku mencium pipinya, lalu menghiburnya, "Sayang, jangan bersedih. Selama aku bisa bersamamu, aku sudah sangat bahagia."

Saat itu, aku benar-benar merasa seperti wanita paling beruntung di dunia.

Joshua sangat tampan, tidak merokok, tidak minum alkohol, serta mencintaiku sepenuh hati. Selain tidak punya uang, dia adalah suami yang sempurna.

Aku pikir, selama kami berusaha bersama, utang itu pasti bisa segera lunas.

Namun, malam ini aku menggigit bibir sambil menangis.

Saat sedang menangis, aku menerima pesan dari Joshua.

[Sayang, malam ini banyak orderan. Aku akan bekerja lembur agar bisa segera melunasi utang. Kamu nggak perlu menungguku, tidur duluan saja.]

Joshua bekerja sebagai kurir di siang hari. Terkadang, di malam hari dia akan menjadi sopir.

Jika saja aku tidak melihat foto itu, mungkin aku akan tetap percaya bahwa pria itu sedang bekerja lembur menjadi sopir.

Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa dia harus membohongiku?

Malam itu aku tidak bisa tidur, Joshua juga tidak pulang sepanjang malam.

Setelah mencuci muka dan mengganti baju, aku keluar rumah tanpa sempat sarapan. Aku melangkah keluar dengan pikiran kosong, tanpa sengaja melihat sosok yang tidak asing di seberang jalan.

Aku segera bersembunyi di balik pohon.

Joshua turun dari mobil Bentley. Setelan jas mahal yang dia kenakan semalam sudah berganti dengan kaos dan celana jeans murahan yang aku belikan.

Pada saat ini, seorang pria paruh baya menghampirinya dengan hormat, menyerahkan sekantong makanan padanya. Itu adalah bubur kacang dan bakpao yang sangat aku sukai.

Joshua baru saja menerimanya saat sebuah mobil berhenti di depannya.

Dari dalam mobil itu keluar seorang pria yang aku kenal. Dia adalah bos dari sebuah perusahaan teknologi. Temanku bekerja di perusahaannya.

Pria itu menghampiri Joshua dengan sikap sangat hormat serta penuh sopan santun.

Joshua terlihat santai, hampir tidak menggubrisnya.

Temanku pernah bilang bahwa bosnya itu adalah orang yang sangat berpengaruh. Namun, kenapa dia terlihat begitu rendah diri di depan Joshua?

Sesampainya di rumah, Joshua langsung meneleponku.

Ketika melihat nama kontaknya di layar ponsel, pandanganku mulai kabur oleh air mata. Setelah menarik napas panjang, aku pun mengangkat telepon.

"Sayang, aku sudah pulang. Aku membeli bubur dan bakpao kesukaanmu," ujar Joshua.

"Hari ini aku ada urusan di kantor, jadi aku datang lebih awal. Kamu makan saja sendiri," ujarku.

Suaranya dari seberang telepon terdengar kecewa, "Baiklah, sayang. Nanti kalau kamu sudah pulang, aku akan memasakan makanan enak lagi untukmu."

Aku hanya bergumam pelan, lalu menutup telepon.

Kemudian, aku mengirim pesan untuk meminta izin cuti. Hari ini aku tidak akan pergi ke kantor. Aku harus tahu, sebenarnya ke mana Joshua pergi setiap harinya. Aku harus mencari tahu kebenarannya.

Di seberang jalan ada sebuah kafe. Aku masuk, lalu duduk di dekat jendela untuk menunggu.

Menjelang siang, akhirnya Joshua keluar.

Dia kembali naik mobil Bentley tadi. Aku segera memakai masker, bergegas ke pinggir jalan, lalu menghentikan taksi untuk mengikutinya.

Mobil berhenti di sebuah restoran mewah. Begitu mobil itu berhenti, pelayan langsung datang untuk membukakan pintu. Joshua melangkah turun, lalu melemparkan kunci mobil dengan santai. Terlihat jelas bahwa dia sudah sering datang ke tempat ini.

Aku mengikuti dari jauh dengan sangat hati-hati. Joshua melangkah masuk ke salah satu ruang VIP.

Di dalam ada beberapa pria muda. Semuanya berpakaian jas rapi, jelas tampak seperti anak dari keluarga kaya.

Aku berdiri di lorong, berpura-pura menelepon sambil mengamati.

Mereka memesan banyak makanan mewah seperti lobster, kepiting, sup abalone. Semua ini adalah hidangan yang hanya bisa aku lihat di acara TV.

Sedangkan di rumah, makanan sisa saja Joshua tidak rela membuangnya. Katanya, itu masih bisa dimakan lagi nanti.

Tiba-tiba, terdengar suara tawa dari dalam ruangan.

"Pak Joshua, melihatmu memakai baju murahan begini aku jadi ingin tertawa. Kamu itu pewaris keluarga konglomerat dengan harta triliunan!"

"Kapan kamu akan berhenti berakting? Jangan-jangan kamu benar-benar jatuh cinta dengan si kampungan Sania itu, ya?"

Aku mendengar suara Joshua membantah.

"Apa kamu bercanda? Dia hanya hiburan saja, nggak layak mendapat perhatianku."

"Aku mengatakan padanya kalau aku punya utang lebih dari 2 miliar, tapi dia mengatakan akan menemaniku untuk bersusah payah melunasinya. Aku belum pernah melihat wanita sebodoh itu," lanjut Joshua.

Tawa keras langsung meledak dari dalam ruangan, seolah mereka semua sedang menertawakan kebodohanku.

Pada saat itu juga, hatiku seperti dihantam pedang. Sakitnya seperti mengucurkan darah.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 2

    Aku pikir aku adalah cinta sejati Joshua, ternyata aku hanyalah hiburan baginya.Kehidupan pernikahan yang bahagia dan menyenangkan itu pun hanyalah ilusi yang Joshua ciptakan.Ternyata Joshua bukanlah seorang anak yatim. Cerita tentang gagal berbisnis sampai memiliki utang lebih dari 2 miliar itu juga hanya kebohongan. Keluarganya sebenarnya sangat berpengaruh.Tak lama setelah itu, suara dari dalam ruangan VIP kembali terdengar."Oh ya, aku dengar Liana sangat senang setelah menerima kalung itu semalam, bahkan berharap bisa kembali menjalin hubungan bersamamu. Kalau dia tahu kamu sudah menikah, apa kira-kira dia akan bersedih?""Liana sendiri yang dulu mencampakkan Pak Joshua hanya untuk pergi syuting ke luar negeri. Dia pantas mendapatkannya!""Apa kalian nggak tahu? Alasan Pak Joshua menikah dengan si kampungan itu memang untuk membalas dendam pada Liana."Tubuhku gemetaran, hampir tak bisa berdiri tegak.Ternyata Joshua bukan hanya tidak mencintaiku, tetapi aku juga dijadikan alat

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 3

    Senyuman di sudut bibir Joshua langsung membeku.Namun, dia segera kembali tenang, sama sekali tidak terlihat bersalah meski kebohongannya telah terungkap.Ternyata cinta yang dia tunjukkan padaku hanyalah sandiwara belaka.Sekarang, inilah Joshua yang sebenarnya.Angkuh, egois, serta berhati dingin.Joshua mengangkat bahu sambil berkata, "Sepertinya kamu benar-benar mencintaiku. Hanya dari bayangan belakang saja kamu sudah tahu kalau itu aku."Aku tertegun, emosiku akhirnya meledak tak terkendali lagi."Joshua, kamu sama sekali nggak pantas mendapatkan cintaku! Dasar bajingan!"Seluruh tubuhku gemetaran karena amarah. Aku mengeluarkan surat cerai yang sudah aku siapkan dari dalam tas, lalu melemparkannya ke arahnya."Kita akan bercerai!"Joshua menatapku dengan ekspresi keterkejutan di wajahnya. Dia mengambil surat cerai itu, lalu membukanya. Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia membacanya sekali lagi untuk memastikan.Ini karena aku tidak meminta sepeser pun uang dari

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 4

    Aku menegakkan punggungku. Pria ini benar-benar meremehkanku dari lubuk hatinya yang paling dalam, mengira aku akan senang karena merasa telah menaiki tangga sosial dengan menikahinya.Dia salah besar!"Joshua, kalau bisa, aku lebih memilih untuk nggak pernah mengenalmu. Kalau besok kamu berani nggak datang lagi, aku akan langsung mengajukan gugatan cerai ke pengadilan," ujarku.Melihat sikapku yang tegas, tidak terlihat seperti sedang bercanda, wajah Joshua langsung berubah muram."Sania, apa kamu bodoh karena kemiskinan? Apa kamu tahu berapa banyak wanita yang akan melakukan segala cara hanya untuk bisa mendapatkan satu tatapan dariku? Tapi kamu malah ingin menceraikanku!" ucap Joshua.Joshua menertawakanku seakan aku adalah orang bodoh. Namun, aku justru menertawakannya, karena dia sama sekali tidak mengerti apa itu cinta.Cinta sejati tidak akan berubah hanya karena kekayaan atau kemiskinan.Aku berkata, "Joshua, aku lebih rela kamu tetap menjadi pria miskin yang memiliki utang dar

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 5

    Ketika melihat wajah Joshua yang pucat pasi, rasanya semua kekesalan yang selama ini menyesakkan dadaku sedikit demi sedikit mulai berkurang.Joshua memakiku, "Wanita jalang!"Aku tidak memedulikannya. Menghadapi pria seperti dia memang harus dilakukan dengan tegas.Liana meraih lengan Joshua, lalu berkata dengan nada menyedihkan, "Joshua, jangan marah. Mungkin Nona Sania terlalu mencintaimu sampai nggak mau kehilanganmu. Tadi dia bahkan menyebutku sebagai selingkuhan."Joshua melirikku sekilas, lalu berujar, "Yang nggak dicintai adalah selingkuhannya!"Aku tidak menunjukkan ekspresi apa pun, karena aku memang sudah tidak mencintai pria ini.Jadi, tidak peduli apa pun yang Joshua katakan, dia tidak bisa lagi menyakitiku.Namun, setelah tamparan itu, akhirnya Joshua bersedia menceraikanku.Andai aku tahu lebih cepat bahwa dia bisa ditaklukkan dengan tamparan, aku akan menamparnya berkali-kali lebih awal!Hari ketika aku menerima surat cerai, rasanya aku seperti mendapatkan hidup baru.P

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 6

    Awalnya aku mengira, setelah dimaki habis-habisan, Joshua tidak akan muncul lagi.Namun, ternyata aku salah. Dia tetap muncul, setiap hari menunggu di bawah kantor saat aku pulang kerja. Dia bahkan mengirim bunga ke meja kerjaku.Teman-teman kantorku penasaran dengan siapa yang sedang mengejarku.Aku hanya tersenyum sambil melempar bunga itu ke tempat sampah, lalu menjawab, "Orang mati."Mantan yang baik itu seharusnya seperti orang yang sudah mati, hilang dan tidak muncul lagi.Joshua juga sering menungguku di depan rumah, selalu membawa hadiah.Aku melihat logo di kotaknya. Ini adalah perhiasan yang harganya puluhan juta. Sepertinya dia benar-benar berniat berkorban.Namun, aku melemparkannya dari lantai atas tepat di depan matanya.Joshua terlihat sangat sakit hati. Setelah itu, dia tidak pernah lagi mengirimkan hadiah.Tak lama kemudian, terjadi PHK besar-besaran di kantor tempatku bekerja, aku pun termasuk dalam daftar karyawan yang terkena PHK.Untuk menghindari gangguan dari Jos

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 7

    Aku tahu dengan sangat baik bahwa Joshua tidak pernah sungguh-sungguh mencintaiku. Yang dia tunjukkan hanya kebohongan.Jadi, aku menyiramkan seember air dingin ke tubuhnya tanpa ragu.Joshua marah besar karena basah kuyup setelah disiram. Dia langsung melangkah pergi.Setelah berhasil mengusir Joshua, aku seharusnya bisa merasa lega. Namun, aku tidak menyangka ibuku akan tiba-tiba pingsan.Aku segera membawanya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ibuku menderita gagal ginjal.Sebelum aku sempat menerima kenyataan pahit itu, dokter menyebutkan bahwa biaya operasinya sekitar 1 miliar. Rasanya seperti ada petir di siang bolong yang menyambarku.Aku tidak punya uang sebanyak itu.Namun, jika aku tidak bisa membayar biaya operasi ini, bagaimana dengan nyawa ibuku?Dengan hati yang hancur, aku berdiri di lorong rumah sakit. Ketika mendongak, aku melihat Joshua sedang berdiri di hadapanku."Sania, asal kamu mau kembali bersamaku, aku akan memberikan uang 1 miliar itu," kata J

Latest chapter

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 7

    Aku tahu dengan sangat baik bahwa Joshua tidak pernah sungguh-sungguh mencintaiku. Yang dia tunjukkan hanya kebohongan.Jadi, aku menyiramkan seember air dingin ke tubuhnya tanpa ragu.Joshua marah besar karena basah kuyup setelah disiram. Dia langsung melangkah pergi.Setelah berhasil mengusir Joshua, aku seharusnya bisa merasa lega. Namun, aku tidak menyangka ibuku akan tiba-tiba pingsan.Aku segera membawanya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ibuku menderita gagal ginjal.Sebelum aku sempat menerima kenyataan pahit itu, dokter menyebutkan bahwa biaya operasinya sekitar 1 miliar. Rasanya seperti ada petir di siang bolong yang menyambarku.Aku tidak punya uang sebanyak itu.Namun, jika aku tidak bisa membayar biaya operasi ini, bagaimana dengan nyawa ibuku?Dengan hati yang hancur, aku berdiri di lorong rumah sakit. Ketika mendongak, aku melihat Joshua sedang berdiri di hadapanku."Sania, asal kamu mau kembali bersamaku, aku akan memberikan uang 1 miliar itu," kata J

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 6

    Awalnya aku mengira, setelah dimaki habis-habisan, Joshua tidak akan muncul lagi.Namun, ternyata aku salah. Dia tetap muncul, setiap hari menunggu di bawah kantor saat aku pulang kerja. Dia bahkan mengirim bunga ke meja kerjaku.Teman-teman kantorku penasaran dengan siapa yang sedang mengejarku.Aku hanya tersenyum sambil melempar bunga itu ke tempat sampah, lalu menjawab, "Orang mati."Mantan yang baik itu seharusnya seperti orang yang sudah mati, hilang dan tidak muncul lagi.Joshua juga sering menungguku di depan rumah, selalu membawa hadiah.Aku melihat logo di kotaknya. Ini adalah perhiasan yang harganya puluhan juta. Sepertinya dia benar-benar berniat berkorban.Namun, aku melemparkannya dari lantai atas tepat di depan matanya.Joshua terlihat sangat sakit hati. Setelah itu, dia tidak pernah lagi mengirimkan hadiah.Tak lama kemudian, terjadi PHK besar-besaran di kantor tempatku bekerja, aku pun termasuk dalam daftar karyawan yang terkena PHK.Untuk menghindari gangguan dari Jos

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 5

    Ketika melihat wajah Joshua yang pucat pasi, rasanya semua kekesalan yang selama ini menyesakkan dadaku sedikit demi sedikit mulai berkurang.Joshua memakiku, "Wanita jalang!"Aku tidak memedulikannya. Menghadapi pria seperti dia memang harus dilakukan dengan tegas.Liana meraih lengan Joshua, lalu berkata dengan nada menyedihkan, "Joshua, jangan marah. Mungkin Nona Sania terlalu mencintaimu sampai nggak mau kehilanganmu. Tadi dia bahkan menyebutku sebagai selingkuhan."Joshua melirikku sekilas, lalu berujar, "Yang nggak dicintai adalah selingkuhannya!"Aku tidak menunjukkan ekspresi apa pun, karena aku memang sudah tidak mencintai pria ini.Jadi, tidak peduli apa pun yang Joshua katakan, dia tidak bisa lagi menyakitiku.Namun, setelah tamparan itu, akhirnya Joshua bersedia menceraikanku.Andai aku tahu lebih cepat bahwa dia bisa ditaklukkan dengan tamparan, aku akan menamparnya berkali-kali lebih awal!Hari ketika aku menerima surat cerai, rasanya aku seperti mendapatkan hidup baru.P

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 4

    Aku menegakkan punggungku. Pria ini benar-benar meremehkanku dari lubuk hatinya yang paling dalam, mengira aku akan senang karena merasa telah menaiki tangga sosial dengan menikahinya.Dia salah besar!"Joshua, kalau bisa, aku lebih memilih untuk nggak pernah mengenalmu. Kalau besok kamu berani nggak datang lagi, aku akan langsung mengajukan gugatan cerai ke pengadilan," ujarku.Melihat sikapku yang tegas, tidak terlihat seperti sedang bercanda, wajah Joshua langsung berubah muram."Sania, apa kamu bodoh karena kemiskinan? Apa kamu tahu berapa banyak wanita yang akan melakukan segala cara hanya untuk bisa mendapatkan satu tatapan dariku? Tapi kamu malah ingin menceraikanku!" ucap Joshua.Joshua menertawakanku seakan aku adalah orang bodoh. Namun, aku justru menertawakannya, karena dia sama sekali tidak mengerti apa itu cinta.Cinta sejati tidak akan berubah hanya karena kekayaan atau kemiskinan.Aku berkata, "Joshua, aku lebih rela kamu tetap menjadi pria miskin yang memiliki utang dar

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 3

    Senyuman di sudut bibir Joshua langsung membeku.Namun, dia segera kembali tenang, sama sekali tidak terlihat bersalah meski kebohongannya telah terungkap.Ternyata cinta yang dia tunjukkan padaku hanyalah sandiwara belaka.Sekarang, inilah Joshua yang sebenarnya.Angkuh, egois, serta berhati dingin.Joshua mengangkat bahu sambil berkata, "Sepertinya kamu benar-benar mencintaiku. Hanya dari bayangan belakang saja kamu sudah tahu kalau itu aku."Aku tertegun, emosiku akhirnya meledak tak terkendali lagi."Joshua, kamu sama sekali nggak pantas mendapatkan cintaku! Dasar bajingan!"Seluruh tubuhku gemetaran karena amarah. Aku mengeluarkan surat cerai yang sudah aku siapkan dari dalam tas, lalu melemparkannya ke arahnya."Kita akan bercerai!"Joshua menatapku dengan ekspresi keterkejutan di wajahnya. Dia mengambil surat cerai itu, lalu membukanya. Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia membacanya sekali lagi untuk memastikan.Ini karena aku tidak meminta sepeser pun uang dari

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 2

    Aku pikir aku adalah cinta sejati Joshua, ternyata aku hanyalah hiburan baginya.Kehidupan pernikahan yang bahagia dan menyenangkan itu pun hanyalah ilusi yang Joshua ciptakan.Ternyata Joshua bukanlah seorang anak yatim. Cerita tentang gagal berbisnis sampai memiliki utang lebih dari 2 miliar itu juga hanya kebohongan. Keluarganya sebenarnya sangat berpengaruh.Tak lama setelah itu, suara dari dalam ruangan VIP kembali terdengar."Oh ya, aku dengar Liana sangat senang setelah menerima kalung itu semalam, bahkan berharap bisa kembali menjalin hubungan bersamamu. Kalau dia tahu kamu sudah menikah, apa kira-kira dia akan bersedih?""Liana sendiri yang dulu mencampakkan Pak Joshua hanya untuk pergi syuting ke luar negeri. Dia pantas mendapatkannya!""Apa kalian nggak tahu? Alasan Pak Joshua menikah dengan si kampungan itu memang untuk membalas dendam pada Liana."Tubuhku gemetaran, hampir tak bisa berdiri tegak.Ternyata Joshua bukan hanya tidak mencintaiku, tetapi aku juga dijadikan alat

  • Aku Bercerai dengan Suami Miskin   Bab 1

    Saat aku pulang kerja, hari sudah sangat larut. Setelah mandi, aku duduk di atas tempat tidur sambil bermain dengan ponselku. Tiba-tiba, sebuah pesan berita muncul, membuat dadaku terasa sesak.[Aktris terkenal Liana Darlan mendapatkan hadiah kalung berlian senilai 8 miliar dari seorang konglomerat misterius di hari ulang tahunnya.]Aku mengucek mata, lalu dengan tangan gemetaran memperbesar foto yang terlampir.Pria dalam foto itu hanya terlihat dari belakang, tetapi setelah tiga tahun menikah, aku langsung mengenalinya. Itu adalah suamiku, Joshua Carter. Di belakang telinganya ada tahi lalat hitam yang terlihat jelas.Bagiku, angka 8 miliar adalah angka yang di luar nalar.Beberapa hari lalu, saat berjalan-jalan dengan Joshua, aku melihat sebuah tas yang aku sukai. Harganya 400 ribu, tetapi Joshua mengatakan bahwa ini terlalu mahal, lalu menyuruhku untuk tidak membelinya.Aku sempat menghitung, jika uang 400 ribu ini dipakai untuk membeli tisu, beberapa bulan aku bisa menggunakannya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status