Home / Fantasi / Aksara / Leara Belle Denandra

Share

Leara Belle Denandra

Author: Caitlinnl
last update Last Updated: 2021-10-10 15:34:16

DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!

_____

Aksara dan sahabat-sahabatnya duduk di depan ruangan rumah sakit, menunggu kabar dari dokter yang menangani Leara.

"Dia gak bakal kenapa-kenapa, Sa" ucap Allaric menenangkan Aksara yang sudah duduk dengan kepala tertunduk.

Yang masih ada dipikirannya, mengapa Leara menghubunginya? Mereka baru bertemu dan belum ada 1 minggu berkenalan. Sebenarnya ada hal apa yang tidak Ia ketahui.

"Kira-kira Leara kenapa yah?" tanya Galen membuat mereka menoleh kearah cowok itu

"Dia ngapain sampai jam 2 pagi, disana?" tambah Farel membuat Allaric dan Aksara tersadar. Benar. Mereka terlalu mengkhawatirkan kondisi Leara sehingga tidak membuat mereka berpikir akan hal lain.

"Gausah nyimpulin sendiri, mending kita tunggu Leara selesai ditangani dokter" ucap Damian menengah. Ia tidak mau mereka mendebatkan hal yang belum pasti sebelum mendengar penjelasan dari Leara.

Pintu ruangan rumah sakit itu terbuka, membuat mereka langsung bangkit berdiri dan mendekat ke dokter yang menangani Leara.

"Gimana keadaan dia, dokter?" tanya Aksara begitu dokter memandang mereka.

"Dia tidak apa-apa, hanya pingsan karena dipukul benda tumpul. Beruntung tidak menyebabkan akibat yang fatal, mungkin sebentar lagi dia akan sadar," Jelas dokter tersebut, membuat mereka mengangguk singkat.

"Kalau begitu saya permisi" pamit sang dokter, dan berlalu dari situ.

Mereka memandang seorang cewek yang sedang terbaring lemas di atas brangkar rumah sakit lewat pintu kaca yang menjadi penghalang.

"Gue harap, apa yang ada dipikiran gue salah" ucap Allaric tiba-tiba di samping Aksara, membuat cowok itu menoleh ke arah sahabatnya dengan raut bingung.

Sebenarnya apa yang sudah diketahui oleh Allaric? Karena sebenarnya, Allaric diantara mereka semua akan paling mengetahui banyak hal.

_____

"Lo mau apa?" tanya Aksara ketika melihat Leara ingin bangkit dari tempat tidurnya. Yah 10 menit setelah diperiksa itu, Ia dipindahkan ke ruang VIP. Lalu tak lama cewek itu sadar, sehingga mereka menemani Leara di ruangan VIP itu.

"Gue haus" ucap Leara dengan suara seraknya, tenaganya seperti habis terkuras. Jika ditanya kemana yang lain? Mereka sedang mabar di pojokkan, kecuali Allaric pastinya.

Allaric tengah fokus dengan layar ponsel, dan sesekali melirik Leara yang tengah diurus oleh Aksara.

"Ra, orang tua lo gimana?" tanya Allaric setelah beberapa saat terjadi keheningan. Leara yang awalnya memandang keluar jendela, menoleh pada Allaric.

"Gak tahu" jawab Leara dengan acuh, seperti itu bukan hal besar baginya, dan sudah biasa terjadi.

"Ini udah jam 4 pagi, kalian gak istirahat?" tanya Leara mengalihkan pembicaraan, saat Allaric baru saja ingin bertanya lagi.

"Gapapa, kita mah udah biasa tidur pagi" jawab Farel yang sudah selesai dengan permainan gamenya

"Eh, Ra kita boleh nanya gak?" tanya Damian meminta izin terlebih dahulu

"Boleh. Mau nanya apa?" 

"Lo tadi jam 2 pagi di jalan kayak gitu ngapain?" pertanyaan yang sedaritadi mereka semua ingin tanyakan akhirnya diwakilkan.

"Jadi.."

FLASHBACK

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan Leara baru memasuki rumah setelah pulang dari suatu tempat. Ia sudah menduga akan ada hal yang terjadi setelah ini.

Melihat mobil sang papa yang sudah terparkir di halaman rumah, membuat Leara semakin yakin, pastinya ini ada bersangkutan dengan keluarga baru papanya.

Ia memasuki rumah dan langsung menuju ke ruang makan, setelah mengetahui bahwa makan malam sudah dihidangkan.

"Leara, kamu habis dari mana?" tanya Reymond-Papa Leara, yang tengah duduk di kursi meja makan.

"Dari tempat biasa" jawab Leara, kemudian mengambil tempat duduk di meja makan.

"Papa sendiri, tumben pulang?" lanjut Leara, sedikit menyindir sang papa

"Papa mau ngomong satu hal penting sama kamu" jawab Reymond serius, Leara hanya mengangguk, sambil mengambil makanan yang sudah ada diatas meja.

"Besok acara perusahaan, papa bakalan mengenalkan mama dan adik kamu ke publik" ujar Reymond membuat Leara langsung menatap sang papa dengan tatapan yang tak bisa dimengerti.

"Mama sama adik aku?" bertepatan dengan pertanyaan yang dilontarkan Leara, seorang wanita paruh baya bersama seorang gadis yang mungkin seumuran dengannya, masuk ke dalam ruang makan itu.

"Malam Leara," sapa sang wanita itu, sedangkan gadis di sampingnya hanya tersenyum

"Malam" jawab Leara singkat, kedua orang itu mengambil tempat duduk yang berhadapan dengan Leara.

"Ini Mama Dania, dan adik kamu Kellia" ucap Reymond memperkenalkan

"Terus?" jujur mood Leara sudah tidak lagi baik-baik saja

"Besok, kamu harus hadir juga di acara perusahaan itu" tegas Reymond, yang mau tidak mau Leara harus mengikutinya.

"Emangnya, aku sepenting itu?" setelah mengatakan itu Leara, bangkit berdiri tanpa pamit dan langsung keluar dari ruangan itu.

Awalnya Ia ingin pergi menuju ke kamarnya, namun tidak jadi setelah mendapatkan sebuah pesan. Berakhirlah Ia menaiki kembali mobil lamborghininya dan menuju sebuah tempat.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mobilnya berhenti di tempat yang menjadi tujuan.  Ia turun dan langsung masuk ke dalam tempat itu.

Tempat yang selalu menjadi pelariannya, ketika suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"Lea!" panggil seseorang begitu Leara masuk, membuat kakinya melangkah menuju orang itu

"Gue harap, identitas lo segera diketahui sama orang-orang tersayang lo" ucap orang itu sambil terkekeh, membuat Leara mendengus.

"Orang baru aja, udah dikenalin ke publik. Gue gak" balas Leara dengan nada malas. Orang itu hanya tertawa,

"Belajar aja yang baik, nak" ejek orang itu, sedangkan Leara memutar bola matanya dengan malas. Kemudian cewek itu berjalan ke sebuah ruangan yang hanya boleh dimasuki oleh dirinya saja dan seseorang.

FLASHBACK END

"Oh ceritanya, kabur dari rumah?" terka Farel setelah mendengar cerita Leara.

"Mungkin" acuh Leara, matanya sudah sedikit berat dan ditambah dengan pengaruh obat

"Mending lo tidur, Ra" ujar Aksa yang melihat raut muka Leara yang mengantuk.

"Tapi sebelum lo tidur, gue mau nanya sama lo" potong Galen yang terlihat serius

"Mau nanya apa?" tanya Leara yang sudah berbaring samping, menghadap para cowok itu.

"Lo kenal sama kita? Lo bilang kita sahabat" 

Related chapters

  • Aksara   Bahagia

    DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!_____Keenam remaja tengah menikmati sarapan pagi mereka yang sudah dibelikan oleh, Galen tercinta. Tentunya ditambah dengan sekantong snack tempe, milik Galen.Pagi-pagi makan bubur ayam, tim aduk apa gak diaduk???"Hmmm enakkk" pekik Leara tertahan begitu selesai mengunyah bubur ayamnya yang masih hangat itu. Hal itu membuat para cowok itu menahan senyum.Kehangatan ini, seperti sudah pernah terjadi, namun mereka tidak tahu kapan."Tapi enakan gak diaduk, Ra" ucap Farel yang masih setia dengan pendiriannya. "Bubur gak diaduk, is the best""Mana ada! Enakkan diaduk" balas Leara dengan pendiriannya. Mereka yang melihat perdebatan itu hanya tersenyum kecil.Suasana mereka semakin bertambah hangat, berkat kehadiran Leara di tengah mereka. Namun

    Last Updated : 2021-10-12
  • Aksara   Melindungi

    Sudah seminggu semenjak kejadian Leara, hal itu membuat Aksara dan para sahabatnya semakin dekat dengan Leara. Terlebih gadis itu juga cepat berbaur dengan mereka. Namun ada suatu yang mengganjal disini, Leara..tahu banyak soal mereka, sedangkan mereka tidak banyak mengetahui tentang mereka. Sebenarnya siapa gadis itu?? "Hari ini, mending kita ke rumah Aksara" celetuk Farel membuat mereka memfokuskan pada cowok itu "Dalam rangka apaan?" tanya Aksara dengan malas, bukan apa jika mereka pergi ke rumahnya sudah bisa dipastikan bahwa kamarnya akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan kapal pecah. "Boleh-boleh, lagian gue males di rumah" tambah Leara dengan semangat. Membuat Farel tersenyum karena ada dukungan dari Leara, karena Aksara maupun Allaric tidak bisa menolak permintaan dari seorang Leara Belle Denandra. Membuat Aksara akhirnya menyetujui usulan dari Farel, sekarang mereka sedang berada di kantin untuk mengisi perut mereka. Para siswa-si

    Last Updated : 2021-12-17
  • Aksara   "BEL"

    Masa Lalu... Aksara Lio Diratha, cowok dengan tubuh atletis, mata tajam, dan tampang datar yang selalu menjadi ciri khas dari seorang most wanted SMA Citra Bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan dari seorang Aksara itu diketahui banyak orang. Terlebih menjadi seorang leader dari sebuah geng bernama XEROS membuat kepopularitasannya semakin meningkat. Wajah rupawannya selalu menjadi bahan pembicaraan anak-anak Citra Bangsa apalagi di kalangan kaum hawa. Bersama dengan para sahabatnya yang tidak kalah populer, membuat mereka juga sangat dihindari orang-orang agar tidak berurusan dan melakukan sesuatu yang mengusik ketenangan para inti Xeros tersebut. Jika dipikirkan bahwa hidupnya enak, memiliki orang tua yang selalu memberikan perhatian dan kebebasan, para sahabat yang selalu ada bersamanya, dan tidak lupa banyak orang-orang dibelakang yang selalu mendukungnya. Aksara menyimpan rindu dan cinta yang begitu dalam bagi seor

    Last Updated : 2022-03-19
  • Aksara   Rencana Diavolos

    Setelah kejadian yang terjadi antara Leara dan Annabel. Para inti Xeros belum lagi bertemu dengan Leara, padahal mereka sekelas. Entah kemana perginya cewek itu. "Anna, lo itu keterlaluan" Ucap Galen menatap Annabel yang sedang duduk disamping Aksara. Cewek itu hanya memasang tampang datarnya dan tidak ada niatan untuk membela dirinya sendiri. "Kenapa lo lakuin itu?" Tanya Allaric, jujur saja cowok itu kurang menyukai dengan keberadaan Annabel. Kalau bisa dikatakan bahwa Ia berada di pihak Leara, cewek yang membawa sejuta kehangatan dengan mereka. "Aku lakuin itu, biar kalian gak ketipu sama muka polosnya" Ucap Annabel berusaha untuk selembut mungkin, tapi itu membuat beberapa dari mereka merasa jengah. "Gausah jadi orang yang sok tahu!" Sentak Aksara kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya. "Mending lo keluar dulu, gak baik cewek disini" Tegur Farel pada Annabel. Karena saat ini mereka sedang berada di markas Xeros yang terletak di belakang sekolah. Kebetulan juga pembelaja

    Last Updated : 2022-05-14
  • Aksara   Xeros dan Leara

    Dengan amarah yang memuncak Aksara membabi buta melayangkan tinjunya pada Derma. Matanya tidak bisa berbohong ketika melihat keadaan Leara yang jauh dari kata baik-baik saja. Hatinya terluka dan itu membuatnya menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa melindungi orang terdekat. Semua ini karena dirinya. Jika saja Leara tidak berteman dengan mereka, bisa saja gadis itu sedang aman. Namun semua ini karena dirinya yang lagi dan lagi tidak bisa menjaga orang terdekatnya. Aksara meneteskan air matanya, karena perasaan yang campur aduk sedangkan Derma sudah terkapar tidak berdaya tapi masih tetap sadar. Aksara melangkahkan kakinya menuju ke Leara, dan langsung membawa gadis itu kedalam pelukannya. "Lo gapapa kan?" Tanya Aksa dengan nada rendah, terdengar dengan jelas bahwa cowok itu masih menahan amarah. Sedangkan Leara masih membeku di tempat akibat perbuatan cowok itu. "Gapapa, tapi kaki gue sakit" Begitu mendengar Leara bilang sakit, Aksara langsung melepaskan pelukan itu dan berlut

    Last Updated : 2022-06-07
  • Aksara   She is Special.

    Leara tersenyum melihat seorang cowok yang sudah berada di hadapannya, suasana pagi ini sedikit dingin membuat gadis itu merapatkan cardigan yang digunakannya. Ia melangkah ke arah cowok yang duduk di atas motor. "Pagi Allaric," sapa Leara begitu sampai di hadapan cowok itu "Pagi, Ara. Udah siap kan?" Leara mengangguk, dan menaiki motor Allaric yang cukup tinggi. Namun dengan bantuan cowok itu, dengan gampang gadis itu naik. Setelah dirasa Leara sudah duduk dengan nyaman, maka Allaric segera menancapkan gasnya dan menuju ke sekolah mereka. Cowok yang biasa menunjukkan tampang sangar, sekarang sedang tersenyum tipis. Walaupun tertutupi oleh helm, namun Allaric merasakan hangat dan senang. Ia tidak tahu mengapa respon tubuhnya selalu tertarik begitu berada di sekitar Leara. Seolah-olah ada magnet yang menariknya. Motor itu melaju dengan kecepatan rata-rata, membelah jalanan pagi yang belum terlalu ramai. Dengan suasana pagi seperti itu membuat Leara menikmati setiap hembusan angin y

    Last Updated : 2022-07-05
  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

    Last Updated : 2023-01-07
  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

    Last Updated : 2023-01-09

Latest chapter

  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

  • Aksara   She is Special.

    Leara tersenyum melihat seorang cowok yang sudah berada di hadapannya, suasana pagi ini sedikit dingin membuat gadis itu merapatkan cardigan yang digunakannya. Ia melangkah ke arah cowok yang duduk di atas motor. "Pagi Allaric," sapa Leara begitu sampai di hadapan cowok itu "Pagi, Ara. Udah siap kan?" Leara mengangguk, dan menaiki motor Allaric yang cukup tinggi. Namun dengan bantuan cowok itu, dengan gampang gadis itu naik. Setelah dirasa Leara sudah duduk dengan nyaman, maka Allaric segera menancapkan gasnya dan menuju ke sekolah mereka. Cowok yang biasa menunjukkan tampang sangar, sekarang sedang tersenyum tipis. Walaupun tertutupi oleh helm, namun Allaric merasakan hangat dan senang. Ia tidak tahu mengapa respon tubuhnya selalu tertarik begitu berada di sekitar Leara. Seolah-olah ada magnet yang menariknya. Motor itu melaju dengan kecepatan rata-rata, membelah jalanan pagi yang belum terlalu ramai. Dengan suasana pagi seperti itu membuat Leara menikmati setiap hembusan angin y

  • Aksara   Xeros dan Leara

    Dengan amarah yang memuncak Aksara membabi buta melayangkan tinjunya pada Derma. Matanya tidak bisa berbohong ketika melihat keadaan Leara yang jauh dari kata baik-baik saja. Hatinya terluka dan itu membuatnya menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa melindungi orang terdekat. Semua ini karena dirinya. Jika saja Leara tidak berteman dengan mereka, bisa saja gadis itu sedang aman. Namun semua ini karena dirinya yang lagi dan lagi tidak bisa menjaga orang terdekatnya. Aksara meneteskan air matanya, karena perasaan yang campur aduk sedangkan Derma sudah terkapar tidak berdaya tapi masih tetap sadar. Aksara melangkahkan kakinya menuju ke Leara, dan langsung membawa gadis itu kedalam pelukannya. "Lo gapapa kan?" Tanya Aksa dengan nada rendah, terdengar dengan jelas bahwa cowok itu masih menahan amarah. Sedangkan Leara masih membeku di tempat akibat perbuatan cowok itu. "Gapapa, tapi kaki gue sakit" Begitu mendengar Leara bilang sakit, Aksara langsung melepaskan pelukan itu dan berlut

  • Aksara   Rencana Diavolos

    Setelah kejadian yang terjadi antara Leara dan Annabel. Para inti Xeros belum lagi bertemu dengan Leara, padahal mereka sekelas. Entah kemana perginya cewek itu. "Anna, lo itu keterlaluan" Ucap Galen menatap Annabel yang sedang duduk disamping Aksara. Cewek itu hanya memasang tampang datarnya dan tidak ada niatan untuk membela dirinya sendiri. "Kenapa lo lakuin itu?" Tanya Allaric, jujur saja cowok itu kurang menyukai dengan keberadaan Annabel. Kalau bisa dikatakan bahwa Ia berada di pihak Leara, cewek yang membawa sejuta kehangatan dengan mereka. "Aku lakuin itu, biar kalian gak ketipu sama muka polosnya" Ucap Annabel berusaha untuk selembut mungkin, tapi itu membuat beberapa dari mereka merasa jengah. "Gausah jadi orang yang sok tahu!" Sentak Aksara kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya. "Mending lo keluar dulu, gak baik cewek disini" Tegur Farel pada Annabel. Karena saat ini mereka sedang berada di markas Xeros yang terletak di belakang sekolah. Kebetulan juga pembelaja

  • Aksara   "BEL"

    Masa Lalu... Aksara Lio Diratha, cowok dengan tubuh atletis, mata tajam, dan tampang datar yang selalu menjadi ciri khas dari seorang most wanted SMA Citra Bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan dari seorang Aksara itu diketahui banyak orang. Terlebih menjadi seorang leader dari sebuah geng bernama XEROS membuat kepopularitasannya semakin meningkat. Wajah rupawannya selalu menjadi bahan pembicaraan anak-anak Citra Bangsa apalagi di kalangan kaum hawa. Bersama dengan para sahabatnya yang tidak kalah populer, membuat mereka juga sangat dihindari orang-orang agar tidak berurusan dan melakukan sesuatu yang mengusik ketenangan para inti Xeros tersebut. Jika dipikirkan bahwa hidupnya enak, memiliki orang tua yang selalu memberikan perhatian dan kebebasan, para sahabat yang selalu ada bersamanya, dan tidak lupa banyak orang-orang dibelakang yang selalu mendukungnya. Aksara menyimpan rindu dan cinta yang begitu dalam bagi seor

  • Aksara   Melindungi

    Sudah seminggu semenjak kejadian Leara, hal itu membuat Aksara dan para sahabatnya semakin dekat dengan Leara. Terlebih gadis itu juga cepat berbaur dengan mereka. Namun ada suatu yang mengganjal disini, Leara..tahu banyak soal mereka, sedangkan mereka tidak banyak mengetahui tentang mereka. Sebenarnya siapa gadis itu?? "Hari ini, mending kita ke rumah Aksara" celetuk Farel membuat mereka memfokuskan pada cowok itu "Dalam rangka apaan?" tanya Aksara dengan malas, bukan apa jika mereka pergi ke rumahnya sudah bisa dipastikan bahwa kamarnya akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan kapal pecah. "Boleh-boleh, lagian gue males di rumah" tambah Leara dengan semangat. Membuat Farel tersenyum karena ada dukungan dari Leara, karena Aksara maupun Allaric tidak bisa menolak permintaan dari seorang Leara Belle Denandra. Membuat Aksara akhirnya menyetujui usulan dari Farel, sekarang mereka sedang berada di kantin untuk mengisi perut mereka. Para siswa-si

  • Aksara   Bahagia

    DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!_____Keenam remaja tengah menikmati sarapan pagi mereka yang sudah dibelikan oleh, Galen tercinta. Tentunya ditambah dengan sekantong snack tempe, milik Galen.Pagi-pagi makan bubur ayam, tim aduk apa gak diaduk???"Hmmm enakkk" pekik Leara tertahan begitu selesai mengunyah bubur ayamnya yang masih hangat itu. Hal itu membuat para cowok itu menahan senyum.Kehangatan ini, seperti sudah pernah terjadi, namun mereka tidak tahu kapan."Tapi enakan gak diaduk, Ra" ucap Farel yang masih setia dengan pendiriannya. "Bubur gak diaduk, is the best""Mana ada! Enakkan diaduk" balas Leara dengan pendiriannya. Mereka yang melihat perdebatan itu hanya tersenyum kecil.Suasana mereka semakin bertambah hangat, berkat kehadiran Leara di tengah mereka. Namun

  • Aksara   Leara Belle Denandra

    DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!_____Aksara dan sahabat-sahabatnya duduk di depan ruangan rumah sakit, menunggu kabar dari dokter yang menangani Leara."Dia gak bakal kenapa-kenapa, Sa" ucap Allaric menenangkan Aksara yang sudah duduk dengan kepala tertunduk.Yang masih ada dipikirannya, mengapa Leara menghubunginya? Mereka baru bertemu dan belum ada 1 minggu berkenalan. Sebenarnya ada hal apa yang tidak Ia ketahui."Kira-kira Leara kenapa yah?" tanya Galen membuat mereka menoleh kearah cowok itu"Dia ngapain sampai jam 2 pagi, disana?" tambah Farel membuat Allaric dan Aksara tersadar. Benar. Mereka terlalu mengkhawatirkan kondisi Leara sehingga tidak membuat mereka berpikir akan hal lain."Gausah nyimpulin sendiri, mending kita tunggu Leara selesai ditangani dokter" ucap Damian menengah. Ia tidak mau mere

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status