Home / Fantasi / Aksara / Diavolos

Share

Diavolos

Author: Caitlinnl
last update Last Updated: 2021-10-06 00:14:37

DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!

_____

Disebuah jalan yang sudah lumayan sepi dikarenakan jam yang sudah menunjukkan pukul 12 malam, membuat hawa dingin lebih terasa. Berdiri sekitar 15 orang yang berhadapan dengan inti Xeros.

"Kalian, harus akhiri masa kejayaan sepertinya" ucap Derma, ketua dari Diavolos. Geng yang sejak lama menjadi musuh dari Xeros. Tidak ada yang tahu masalah pasti antara kedua geng tersebut.

Mereka selalu mencari masalah, dan akan berakhir kalah. Xeros terlalu kuat serta cerdik dan Diavolos terlalu gegabah.

"Emang ada masalah apa sama lo?" tanya Aksara dengan nada dingin

"Kita gak tahu, ada masalah apa di masa lalu. Tapi gausah cari masalah juga" ucap Farel dengan serius. Dalam keadaan seperti ini saja, ketiga biang perusuh bisa serius.

"Masalahnya, kalian yang cari duluan" ucap Januar, wakil Diavolos. Ucapan Januar membuat mereka bingung. Selama ini mereka tidak pernah mencari masalah dengan geng mana pun.

Mereka hanya akan meladeni jika sudah berani kelewat batas atau ditantang saja. Selain itu, waktu terlalu berharga untuk mereka buang, dan meladeni manusia tidak jelas seperti mereka.

"Geng kita gak pernah cari masalah duluan, kalau gak diusik" tegas Allaric membuat Derma menggeleng.

"Angel kalian, buat anggota gue masuk rumah sakit!"

Kelima inti Xeros saling memandang, mereka bingung dan tidak tahu. Sudah dibilang kalau tentang Angel saja mereka tidak tahu, bagaimana bisa mereka mengetahui masalah ini.

"Maksud lo, apaan?!" tanya Damian ngegas

"Anggota kalian dengan posisi Angel itu, buat anggota gue masuk rumah sakit dan koma disana" ujar Derma dengan tegas

"Lo tau darimana itu Angel kita?" tanya Aksara yang semakin dibuat bingung dengan apa yang Ia dengar.

"Dia sendiri yang bilang, dan malam ini gue habisin kalian" tegas Derma yang memancarkan amarah terhadap Aksara dan para sahabat-sahabatnya.

Tanpa aba-aba, kubu Derma langsung menyerang Aksara dan yang lain, beruntung mereka bersiap siaga sehingga dapat menangkis pukulan-pukulan yang diberikan.

Pertarungan itu tidak ada yang mau mengalah, walaupun anggota Diavolos sudah ada beberapa yang tumbang, namun tidak membuat mereka mundur.

BUGH

BUGH

BUGH

PLAK

Suara berkelahi saling menyahut, memenuhi ruang alam yang terbuka itu. Udara dingin tidak ada pengaruhnya, gelapnya malam juga tidak berhasil memberhentikan perkelahian yang ada.

"Lo yang bakalan bayar, atas perbuatan Angel lo" ucap Derma sebelum melayangkan sebuah pukulan pada wajah Aksara. Cowok itu tidak sempat menangkis, membuat wajahnya menoleh ke samping.

Bukannya merasa sakit, Aksara tersenyum miring dan mengusap ujung bibirnya yang berdarah.

"Lo terlalu cemen, untuk melawan seorang Angel" ejek Aksara membuat Derma makin marah, baru ingin melayangkan sebuah pukulan lagi. Suara teriakan menginterupsi tempat tersebut.

Atensi mereka langsung teralihkan pada seorang cewek yang datang dengan menggunakan all black dan tidak lupa masker yang menutup setengah dari wajahnya.

Mata dengan netra abu-abu menyapu pandangan di depannya, dan berhenti pada Derma yang menatapnya lekat.

"Jangan berantem, mending main aja" ujarnya membuat mereka tersentak, baru saja Derma ingin membuka suara namun suara tembakan membuat Ia terdiam.

"Jangan bicara, kalau belum disuruh Derma Rengari. Kalau lo gak mau peluru ini bersarang di otak lo," suara dingin cewek itu memasuki indra pendengaran mereka, Ia mengarahkan pistolnya ke kepala Derma.

"Lo siapa?!" tanya Aksara dengan lantang, jujur dirinya sendiri juga penasaran dengan siapa cewek di depan ini. Menggunakan pistol, dan tidak takut. Bisa dipastikan Ia bukan cewek sembarang.

"Gue, Angel-nya kalian"

______

Diavolos, entah punya masalah apa sama Xeros sehingga permusuhan diantara mereka terus terjadi. Masalah di masa lalu yang membawa mereka bukan menjadi teman melainkan musuh. Diavolos dulu dipimpin oleh Juanito Welnon dan berteman baik dengan Habel Tanger sang ketua Xeros.

Masalah yang sampai sekarang tidak diketahui siapapun, kecuali seseorang yang sering berada di belakang mereka semua. Masalah yang entah sampai kapan.

Namun yang pasti, Diavolos akan terus mengusik ketenangan Xeros, dan membawa banyak masalah bagi Xeros dan para sahabat-sahabatnya.

Ketenangan digantikan dengan ketegangan, dan kebahagiaan digantikan dengan kesedihan.

Perjalanan mereka akan segera dimulai, dimana kedatangan sang Angel, dan sahabat serta cinta lama.

"Kira-kira tuh cewek, siapa? Kenapa dia ngaku jadi Angel-nya kita?" tanya Damian. Saat ini mereka sudah berada di markas dan sedang mengobati luka akibat perkelahian tadi.

Setelah mengaku sebagai Angel-nya Xeros, cewek itu meninggalkan tempat itu begitu saja. Mereka semua bingung, dan tidak lama suara sirine polisi terdengar sehingga mereka bubar begitu saja.

Aksara masih duduk dengan tatapan kosong, pikirannya terlempar pada kejadian tadi. Cewek itu memiliki mata yang sangat indah, dan nyaman untuk di pandang.

Ia seperti pernah melihat mata itu, namun Ia tidak yakin dengan pikirannya sendiri. Perlu dibuktikan.

Drrtt..drttt...

Ponselnya diatas meja bergetar dengan layar ponsel yang menunjukkan deretan angka yang tidak dikenal.

"Siapa?" tanya Allaric yang melihat itu

"Gak tahu" acuh Aksara, kemudian menggeser tombol hijau

"AKSAA!" teriakan itu terdengar begitu panggilan tersebut terhubung, membuat mereka semua langsung mengalihkan pandangan pada benda pipih yang terletak di atas meja.

"Siapa?" tanya Aksa heran, sembari menatap teman-temannya.

"Leara.." suara cewek diseberang sana semakin melemah

"Kenapa lo?" terbesit nada kekhawatiran saat mendengar suara Leara, teman-temannya pun menyimak apa yang akan dikatakan oleh selanjutnya oleh Leara.

"Tol--ong.." setelah mengatakan itu panggilan telepon tersebut terputus. Aksara langsung bangkit berdiri dan mengambil kunci motornya.

_____

Jam sudah menunjukkan 2 pagi, seorang cewek sedang terbaring lemas di atas tanah. Jalanan begitu sepi, hanya di temani dengan lampu jalan yang tidak begitu terang.

Pandangannya mulai menggelap, dan hal terakhir yang Ia lihat adalah seorang cowok yang berlari mendekat kearahnya.

"LEARA!" teriakan itu begitu menggema, namun matanya sudah tidak sanggup untuk dibuka lagi. Matanya terpejam begitu saja.

Cowok itu langsung memangku kepala Leara di atas tumpuan lututnya, sembari menepuk pelan pipi Leara.

"Ra..bangun Ra," hal itu tidak membuat mata Leara terbuka, membuat cowok itu semakin khawatir.

"Aksa, mending kita bawa dia ke rumah sakit" ucap Farel memberi saran, dengan cepat juga Aksa membawa Leara ke dalam gendongannya.

Beruntung Allaric membawa mobil, karena tadi datang bersama dengan Damian dan Galen yang tidak mengendarai motor.

Berakhir dengan Damian yang membawa motor Aksara, sedangkan cowok itu membawa masuk Leara kedalam mobil.

Lamborghini urus hitam itu, segera membela jalanan dini hari yang sudah sangat sepi sehingga membuat waktu untuk ke rumah sakit terdekat itu lebih cepat.

Aksara memandang wajah Leara yang sedikit pucat, membuat dirinya tidak tenang. Entah mengapa, Ia sangat khawatir dengan kondisi cewek di pangkuannya. Walau baru bertemu kemarin, namun sudah seperti bertemu bertahun-tahun.

Tak berhenti Ia berharap agar Leara tidak apa-apa.

Semoga..Leara bisa melihat lagi Aksara

Leara untuk Aksara.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Aksara   Leara Belle Denandra

    DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!_____Aksara dan sahabat-sahabatnya duduk di depan ruangan rumah sakit, menunggu kabar dari dokter yang menangani Leara."Dia gak bakal kenapa-kenapa, Sa" ucap Allaric menenangkan Aksara yang sudah duduk dengan kepala tertunduk.Yang masih ada dipikirannya, mengapa Leara menghubunginya? Mereka baru bertemu dan belum ada 1 minggu berkenalan. Sebenarnya ada hal apa yang tidak Ia ketahui."Kira-kira Leara kenapa yah?" tanya Galen membuat mereka menoleh kearah cowok itu"Dia ngapain sampai jam 2 pagi, disana?" tambah Farel membuat Allaric dan Aksara tersadar. Benar. Mereka terlalu mengkhawatirkan kondisi Leara sehingga tidak membuat mereka berpikir akan hal lain."Gausah nyimpulin sendiri, mending kita tunggu Leara selesai ditangani dokter" ucap Damian menengah. Ia tidak mau mere

    Last Updated : 2021-10-10
  • Aksara   Bahagia

    DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!_____Keenam remaja tengah menikmati sarapan pagi mereka yang sudah dibelikan oleh, Galen tercinta. Tentunya ditambah dengan sekantong snack tempe, milik Galen.Pagi-pagi makan bubur ayam, tim aduk apa gak diaduk???"Hmmm enakkk" pekik Leara tertahan begitu selesai mengunyah bubur ayamnya yang masih hangat itu. Hal itu membuat para cowok itu menahan senyum.Kehangatan ini, seperti sudah pernah terjadi, namun mereka tidak tahu kapan."Tapi enakan gak diaduk, Ra" ucap Farel yang masih setia dengan pendiriannya. "Bubur gak diaduk, is the best""Mana ada! Enakkan diaduk" balas Leara dengan pendiriannya. Mereka yang melihat perdebatan itu hanya tersenyum kecil.Suasana mereka semakin bertambah hangat, berkat kehadiran Leara di tengah mereka. Namun

    Last Updated : 2021-10-12
  • Aksara   Melindungi

    Sudah seminggu semenjak kejadian Leara, hal itu membuat Aksara dan para sahabatnya semakin dekat dengan Leara. Terlebih gadis itu juga cepat berbaur dengan mereka. Namun ada suatu yang mengganjal disini, Leara..tahu banyak soal mereka, sedangkan mereka tidak banyak mengetahui tentang mereka. Sebenarnya siapa gadis itu?? "Hari ini, mending kita ke rumah Aksara" celetuk Farel membuat mereka memfokuskan pada cowok itu "Dalam rangka apaan?" tanya Aksara dengan malas, bukan apa jika mereka pergi ke rumahnya sudah bisa dipastikan bahwa kamarnya akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan kapal pecah. "Boleh-boleh, lagian gue males di rumah" tambah Leara dengan semangat. Membuat Farel tersenyum karena ada dukungan dari Leara, karena Aksara maupun Allaric tidak bisa menolak permintaan dari seorang Leara Belle Denandra. Membuat Aksara akhirnya menyetujui usulan dari Farel, sekarang mereka sedang berada di kantin untuk mengisi perut mereka. Para siswa-si

    Last Updated : 2021-12-17
  • Aksara   "BEL"

    Masa Lalu... Aksara Lio Diratha, cowok dengan tubuh atletis, mata tajam, dan tampang datar yang selalu menjadi ciri khas dari seorang most wanted SMA Citra Bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan dari seorang Aksara itu diketahui banyak orang. Terlebih menjadi seorang leader dari sebuah geng bernama XEROS membuat kepopularitasannya semakin meningkat. Wajah rupawannya selalu menjadi bahan pembicaraan anak-anak Citra Bangsa apalagi di kalangan kaum hawa. Bersama dengan para sahabatnya yang tidak kalah populer, membuat mereka juga sangat dihindari orang-orang agar tidak berurusan dan melakukan sesuatu yang mengusik ketenangan para inti Xeros tersebut. Jika dipikirkan bahwa hidupnya enak, memiliki orang tua yang selalu memberikan perhatian dan kebebasan, para sahabat yang selalu ada bersamanya, dan tidak lupa banyak orang-orang dibelakang yang selalu mendukungnya. Aksara menyimpan rindu dan cinta yang begitu dalam bagi seor

    Last Updated : 2022-03-19
  • Aksara   Rencana Diavolos

    Setelah kejadian yang terjadi antara Leara dan Annabel. Para inti Xeros belum lagi bertemu dengan Leara, padahal mereka sekelas. Entah kemana perginya cewek itu. "Anna, lo itu keterlaluan" Ucap Galen menatap Annabel yang sedang duduk disamping Aksara. Cewek itu hanya memasang tampang datarnya dan tidak ada niatan untuk membela dirinya sendiri. "Kenapa lo lakuin itu?" Tanya Allaric, jujur saja cowok itu kurang menyukai dengan keberadaan Annabel. Kalau bisa dikatakan bahwa Ia berada di pihak Leara, cewek yang membawa sejuta kehangatan dengan mereka. "Aku lakuin itu, biar kalian gak ketipu sama muka polosnya" Ucap Annabel berusaha untuk selembut mungkin, tapi itu membuat beberapa dari mereka merasa jengah. "Gausah jadi orang yang sok tahu!" Sentak Aksara kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya. "Mending lo keluar dulu, gak baik cewek disini" Tegur Farel pada Annabel. Karena saat ini mereka sedang berada di markas Xeros yang terletak di belakang sekolah. Kebetulan juga pembelaja

    Last Updated : 2022-05-14
  • Aksara   Xeros dan Leara

    Dengan amarah yang memuncak Aksara membabi buta melayangkan tinjunya pada Derma. Matanya tidak bisa berbohong ketika melihat keadaan Leara yang jauh dari kata baik-baik saja. Hatinya terluka dan itu membuatnya menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa melindungi orang terdekat. Semua ini karena dirinya. Jika saja Leara tidak berteman dengan mereka, bisa saja gadis itu sedang aman. Namun semua ini karena dirinya yang lagi dan lagi tidak bisa menjaga orang terdekatnya. Aksara meneteskan air matanya, karena perasaan yang campur aduk sedangkan Derma sudah terkapar tidak berdaya tapi masih tetap sadar. Aksara melangkahkan kakinya menuju ke Leara, dan langsung membawa gadis itu kedalam pelukannya. "Lo gapapa kan?" Tanya Aksa dengan nada rendah, terdengar dengan jelas bahwa cowok itu masih menahan amarah. Sedangkan Leara masih membeku di tempat akibat perbuatan cowok itu. "Gapapa, tapi kaki gue sakit" Begitu mendengar Leara bilang sakit, Aksara langsung melepaskan pelukan itu dan berlut

    Last Updated : 2022-06-07
  • Aksara   She is Special.

    Leara tersenyum melihat seorang cowok yang sudah berada di hadapannya, suasana pagi ini sedikit dingin membuat gadis itu merapatkan cardigan yang digunakannya. Ia melangkah ke arah cowok yang duduk di atas motor. "Pagi Allaric," sapa Leara begitu sampai di hadapan cowok itu "Pagi, Ara. Udah siap kan?" Leara mengangguk, dan menaiki motor Allaric yang cukup tinggi. Namun dengan bantuan cowok itu, dengan gampang gadis itu naik. Setelah dirasa Leara sudah duduk dengan nyaman, maka Allaric segera menancapkan gasnya dan menuju ke sekolah mereka. Cowok yang biasa menunjukkan tampang sangar, sekarang sedang tersenyum tipis. Walaupun tertutupi oleh helm, namun Allaric merasakan hangat dan senang. Ia tidak tahu mengapa respon tubuhnya selalu tertarik begitu berada di sekitar Leara. Seolah-olah ada magnet yang menariknya. Motor itu melaju dengan kecepatan rata-rata, membelah jalanan pagi yang belum terlalu ramai. Dengan suasana pagi seperti itu membuat Leara menikmati setiap hembusan angin y

    Last Updated : 2022-07-05
  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

    Last Updated : 2023-01-07

Latest chapter

  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

  • Aksara   Bunga Mawar

    Leara berdiri di depan kelasnya sambil menunggu Allaric. Cowok itu mengatakan bahwa Ia ingin bertemu karena ada beberapa hal yang perlu dipastikan. Maka disinilah Ia, menunggu kedatangan Allaric.Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, jam keluar sekolah mereka itu jam 2.45 yang berarti sudah 15 menit Leara menunggu Allaric, namun cowok itu juga belum menunjukkan dirinya."Allaric mana sih?" gumam Leara sambil menatap ke arah jam tangan."Ra," panggil seseorang membuat Leara mendongakkan kepalanya. "Aksa..." ucap Leara dengan pelan. Sedangkan yang disebut namanya, tersenyum menanggapi."Lo lagi ngapain disini?" tanya Aksa begitu mendudukan dirinya di samping Leara."Lagi nungguin Allaric. Katanya dia mau ngomongin sesuatu, lo tahu dia dimana?" tanya Leara, membuat Aksa mengerutkan keningnya."Allaric, bukannya udah balik duluan?" batin Aksa bingung. Dia tadi dengan jelas melihat Allaric sudah menaiki motor dan keluar dari perkarangan sekolah. Bahkan setelah bel berbunyi, cowok itu langsung

  • Aksara   She is Special.

    Leara tersenyum melihat seorang cowok yang sudah berada di hadapannya, suasana pagi ini sedikit dingin membuat gadis itu merapatkan cardigan yang digunakannya. Ia melangkah ke arah cowok yang duduk di atas motor. "Pagi Allaric," sapa Leara begitu sampai di hadapan cowok itu "Pagi, Ara. Udah siap kan?" Leara mengangguk, dan menaiki motor Allaric yang cukup tinggi. Namun dengan bantuan cowok itu, dengan gampang gadis itu naik. Setelah dirasa Leara sudah duduk dengan nyaman, maka Allaric segera menancapkan gasnya dan menuju ke sekolah mereka. Cowok yang biasa menunjukkan tampang sangar, sekarang sedang tersenyum tipis. Walaupun tertutupi oleh helm, namun Allaric merasakan hangat dan senang. Ia tidak tahu mengapa respon tubuhnya selalu tertarik begitu berada di sekitar Leara. Seolah-olah ada magnet yang menariknya. Motor itu melaju dengan kecepatan rata-rata, membelah jalanan pagi yang belum terlalu ramai. Dengan suasana pagi seperti itu membuat Leara menikmati setiap hembusan angin y

  • Aksara   Xeros dan Leara

    Dengan amarah yang memuncak Aksara membabi buta melayangkan tinjunya pada Derma. Matanya tidak bisa berbohong ketika melihat keadaan Leara yang jauh dari kata baik-baik saja. Hatinya terluka dan itu membuatnya menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa melindungi orang terdekat. Semua ini karena dirinya. Jika saja Leara tidak berteman dengan mereka, bisa saja gadis itu sedang aman. Namun semua ini karena dirinya yang lagi dan lagi tidak bisa menjaga orang terdekatnya. Aksara meneteskan air matanya, karena perasaan yang campur aduk sedangkan Derma sudah terkapar tidak berdaya tapi masih tetap sadar. Aksara melangkahkan kakinya menuju ke Leara, dan langsung membawa gadis itu kedalam pelukannya. "Lo gapapa kan?" Tanya Aksa dengan nada rendah, terdengar dengan jelas bahwa cowok itu masih menahan amarah. Sedangkan Leara masih membeku di tempat akibat perbuatan cowok itu. "Gapapa, tapi kaki gue sakit" Begitu mendengar Leara bilang sakit, Aksara langsung melepaskan pelukan itu dan berlut

  • Aksara   Rencana Diavolos

    Setelah kejadian yang terjadi antara Leara dan Annabel. Para inti Xeros belum lagi bertemu dengan Leara, padahal mereka sekelas. Entah kemana perginya cewek itu. "Anna, lo itu keterlaluan" Ucap Galen menatap Annabel yang sedang duduk disamping Aksara. Cewek itu hanya memasang tampang datarnya dan tidak ada niatan untuk membela dirinya sendiri. "Kenapa lo lakuin itu?" Tanya Allaric, jujur saja cowok itu kurang menyukai dengan keberadaan Annabel. Kalau bisa dikatakan bahwa Ia berada di pihak Leara, cewek yang membawa sejuta kehangatan dengan mereka. "Aku lakuin itu, biar kalian gak ketipu sama muka polosnya" Ucap Annabel berusaha untuk selembut mungkin, tapi itu membuat beberapa dari mereka merasa jengah. "Gausah jadi orang yang sok tahu!" Sentak Aksara kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya. "Mending lo keluar dulu, gak baik cewek disini" Tegur Farel pada Annabel. Karena saat ini mereka sedang berada di markas Xeros yang terletak di belakang sekolah. Kebetulan juga pembelaja

  • Aksara   "BEL"

    Masa Lalu... Aksara Lio Diratha, cowok dengan tubuh atletis, mata tajam, dan tampang datar yang selalu menjadi ciri khas dari seorang most wanted SMA Citra Bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan dari seorang Aksara itu diketahui banyak orang. Terlebih menjadi seorang leader dari sebuah geng bernama XEROS membuat kepopularitasannya semakin meningkat. Wajah rupawannya selalu menjadi bahan pembicaraan anak-anak Citra Bangsa apalagi di kalangan kaum hawa. Bersama dengan para sahabatnya yang tidak kalah populer, membuat mereka juga sangat dihindari orang-orang agar tidak berurusan dan melakukan sesuatu yang mengusik ketenangan para inti Xeros tersebut. Jika dipikirkan bahwa hidupnya enak, memiliki orang tua yang selalu memberikan perhatian dan kebebasan, para sahabat yang selalu ada bersamanya, dan tidak lupa banyak orang-orang dibelakang yang selalu mendukungnya. Aksara menyimpan rindu dan cinta yang begitu dalam bagi seor

  • Aksara   Melindungi

    Sudah seminggu semenjak kejadian Leara, hal itu membuat Aksara dan para sahabatnya semakin dekat dengan Leara. Terlebih gadis itu juga cepat berbaur dengan mereka. Namun ada suatu yang mengganjal disini, Leara..tahu banyak soal mereka, sedangkan mereka tidak banyak mengetahui tentang mereka. Sebenarnya siapa gadis itu?? "Hari ini, mending kita ke rumah Aksara" celetuk Farel membuat mereka memfokuskan pada cowok itu "Dalam rangka apaan?" tanya Aksara dengan malas, bukan apa jika mereka pergi ke rumahnya sudah bisa dipastikan bahwa kamarnya akan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan kapal pecah. "Boleh-boleh, lagian gue males di rumah" tambah Leara dengan semangat. Membuat Farel tersenyum karena ada dukungan dari Leara, karena Aksara maupun Allaric tidak bisa menolak permintaan dari seorang Leara Belle Denandra. Membuat Aksara akhirnya menyetujui usulan dari Farel, sekarang mereka sedang berada di kantin untuk mengisi perut mereka. Para siswa-si

  • Aksara   Bahagia

    DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!_____Keenam remaja tengah menikmati sarapan pagi mereka yang sudah dibelikan oleh, Galen tercinta. Tentunya ditambah dengan sekantong snack tempe, milik Galen.Pagi-pagi makan bubur ayam, tim aduk apa gak diaduk???"Hmmm enakkk" pekik Leara tertahan begitu selesai mengunyah bubur ayamnya yang masih hangat itu. Hal itu membuat para cowok itu menahan senyum.Kehangatan ini, seperti sudah pernah terjadi, namun mereka tidak tahu kapan."Tapi enakan gak diaduk, Ra" ucap Farel yang masih setia dengan pendiriannya. "Bubur gak diaduk, is the best""Mana ada! Enakkan diaduk" balas Leara dengan pendiriannya. Mereka yang melihat perdebatan itu hanya tersenyum kecil.Suasana mereka semakin bertambah hangat, berkat kehadiran Leara di tengah mereka. Namun

  • Aksara   Leara Belle Denandra

    DISCLAIMER! Mungkin ada bahasa atau kata-kata kasar, jangan ditiru dikehidupan nyata yah, ini hanya sekedar cerita aja. Thanks!_____Aksara dan sahabat-sahabatnya duduk di depan ruangan rumah sakit, menunggu kabar dari dokter yang menangani Leara."Dia gak bakal kenapa-kenapa, Sa" ucap Allaric menenangkan Aksara yang sudah duduk dengan kepala tertunduk.Yang masih ada dipikirannya, mengapa Leara menghubunginya? Mereka baru bertemu dan belum ada 1 minggu berkenalan. Sebenarnya ada hal apa yang tidak Ia ketahui."Kira-kira Leara kenapa yah?" tanya Galen membuat mereka menoleh kearah cowok itu"Dia ngapain sampai jam 2 pagi, disana?" tambah Farel membuat Allaric dan Aksara tersadar. Benar. Mereka terlalu mengkhawatirkan kondisi Leara sehingga tidak membuat mereka berpikir akan hal lain."Gausah nyimpulin sendiri, mending kita tunggu Leara selesai ditangani dokter" ucap Damian menengah. Ia tidak mau mere

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status