Share

Bab 48. Mulai Bangun Usaha

"Ma," panggil Dianti, pelan.

"Iya, Nak?" Audrey menanggapi, duduk di hadapan putrinya.

Dianti meraih tangan Audrey, lalu menciumnya. "Aku minta maaf, Ma. Udah ngambek sama Mama, padahal kata Bu Guru, harus menghormati orang tua."

Istri Edwin mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. "Iya, Sayang. Alhamdulillaah, akhirnya kamu mau berdamai. Mama juga minta maaf atas kesalahan Mama, yang mungkin menyakiti hati Dianti."

"Tapi Mama janji, nggak akan mengabaikan aku lagi? Sepi nggak ada Bi Ratmi. Maka gantinya, Mama harus selalu ada buat aku. Ya, meskipun ada Tante Natasha sama Tante Sinta yang baik banget."

"InsyaaAllaah, Mama minta maaf, masih mengulangi kesalahan yang kemarin, yaitu mengabaikan Nak Dianti. Sekarang, boleh minta peluk?" pinta Audrey, lembut.

Dianti mengangguk sambil merentangkan tangan. Mereka berpelukan. Putri Fandi itu menitikkan air mata, akhirnya Dianti bisa memaafkannya.

Setelah itu, mereka Salat Subuh berjamaah. Edwin pulang, lalu mereka saling menyimak bacaan Alqur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status