Share

Bab 47. Dianti Menjauh dari Audrey

Edwin dan keluarganya menunggu azan masjid sembari memakan camilan hangat yang baru dibeli pria itu. Dianti menjauh, tak mau dekat-dekat dengan Mamanya. Audrey hanya bisa menahan sesak di dada, sambil berusaha untuk tidak menangis, karena tak mau menarik perhatian orang banyak.

"Sudah, Nyonya. Biarkan saja, Dianti masih belajar merasakan emosi dan kekesalannya. Dia belum paham tentang kesibukan orang tua," usul Ratmi.

Audrey diam, tak membalas. Dia memilih menghabiskan camilan di tangannya, berharap mood baik segera menghampiri, agar tak sampai marah besar seperti tadi.

"Pa, aku mau beli minum. Haus, nih! Minta uang, dong!" pinta Dianti.

Edwin tersenyum, sambil memberikan sejumlah uang padanya dan gadis kecil itu berlari ke sebuah toko dekat masjid, diikuti oleh Ratmi.

"Namanya juga anak-anak, wajar kalau emosinya masih berubah-ubah, Audrey. Lagi pula, seharusnya kamu bisa kontrol kemarahan kamu tadi. Introspeksi diri, barangkali yang dibilang Dianti itu benar," saran Edwin, setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status