Home / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 170. Dipermainkan oleh Pria Brengsek itu!

Share

170. Dipermainkan oleh Pria Brengsek itu!

Author: Rainy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
.

.

.

Dalam 30 menit, ciuman panas itu akhirnya berakhir. Mu Shenan menarik paksa bibirnya sendiri karena ia tahu bahwa pasti akan sangat sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri apabila dia tidak menghentikannya saat itu juga.

Dengan nafas yang masih memburu, pria itu lantas melihat ke beberapa tanda merah pada leher isterinya. Dia cukup puas! Setidaknya, beberapa tanda kebiruan itu akan tetap berada disana selama beberapa hari ke depan.

“Em, Yiyi. Pakailah jaketmu,” ucap Mu Shenan seraya melirik kebagian dada milik wanita itu.

Kancing itu sudah lepas dua dengan untaian benang yang masih menjulai diujungnya. Entah kemana dua kancing berwarna biru itu terlempar, Mu Shenan tidak tahu. Tetapi yang jelas, dia sudah cukup puas menikmati sebagian kecil apa yang ada didalamnya tanpa perlawanan yang berarti dari isteri yang mengharapkan bantuannya itu.

Mu Shenan melihat kedua pipi Shen Yiyi yang masih memerah. Meskipun gadis itu kesal, tapi pipi merona diwajahnya cukup menunjukkan bah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Akhirnya Aku Kembali   171. Shen Yiyi Merasa Muak!

    . . . Sinar matahari telah tenggelam di kota S. Dentang suara jam dinding yang ada di kediaman Shen telah menunjukkan tepat pukul 18.00 petang. Orang-orang mulai berdatangan dan sesekali mereka memuji apa yang mereka lihat. Halaman rumah berukuran besar disana tampak begitu mewah dengan dekorasi lampu-lampu kristal berwarna putih kekuningan. Meja-meja perjamuan telah disiapkan, penuh dengan menu-menu terkenal yang dipesan dari Shangri La, salah satu tempat termahal di kota S. Ditambah, rangkaian-rangkaian bunga yang ditata begitu menawan, semakin menyemarakkan acara ulang tahun yang ditujukan bagi seorang kakek tua berusia lebih dari 80 tahun itu. Suasana di halaman kediaman Shen nampaknya sangat berbeda dengan sebuah kamar dilantai dua. Pintu pada kamar itu masih tertutup rapat. Tidak ada suara sedikitpun selain deru nafas lembut seorang wanita yang saat ini masih berbaring di tempat tidurnya. Sesekali bulu mata lentiknya mengerjap. Suara gedoran pada pintu kamarnya terdengar su

  • Akhirnya Aku Kembali   172. Drama Dimulai (1)

    ...Mendekati pukul 19.00 malam, halaman rumah kediaman Shen semakin ramai. Orang-orang terlihat menikmati jamuan di seluruh halaman mewah disana. Namun tidak sedikit pula yang memilih untuk berada di ruang utama keluarga Shen yang ditata layaknya ballroom sebuah hotel."Pestanya meriah sekali meskipun diadakan di rumah," kata salah satu tamu disana."Benar. Aku dengar pesta keluarga Shen awalnya akan diadakan di hotel Shang Ri La. Tapi presidir Shen sedang tidak enak badan, jadi cucunya yang bernama Wei Yuna memindah acara itu disini," terang yang lainnya."Wei Yuna? Apakah dia adalah wanita cantik berbaju merah di depan?" tanya tamu itu kembali."Iya... itu dia," sahut yang lainnya."Benar-benar cantik. Mungkin setelah ini aku akan memberitahukan pada putraku untuk berkencan dengannya," sahut orang itu lagi.Kemeriahan disana begitu nampak manakala orang-orang mulai berkelompok dan berbincang-bincang dengan orang-orang yang mereka kenal. Canda tawa ada dimana-mana. Mereka saling b

  • Akhirnya Aku Kembali   173. Drama Dimulai (2)

    ...Acara megah itu telah dimulai. Beberapa penyanyi ternama seperti Li Hua, Chen Yan, beserta group musik mereka, nampak menyanyikan lagu-lagu klasik yang membuat suasana pada malam itu terlihat begitu hidup.Semua orang bergembira. Tanpa sungkan, para pasangan paruh baya dan tetua disana mulai berdansa untuk mengenang memori kebahagiaan mereka di masa silam. Ketua Li dengan isterinya, Mayor Tan dengan kekasih tua-nya, dan bahkan teman veteran presidir Shen juga maju untuk menunjukkan kepiawaian mereka.Wei Dong nampak menginginkan juga kemesraan yang ditampilkan oleh para tamu undngan itu. Dari sisi sayap kanan halaman luas disana, dia melirik sang isteri yang terlihat anggun malam ini dalam balutan kain Cheongsam berwarna merah keemasan. Dia berpikir untuk mengajak wanita itu berdansa sehingga dia menyeberang para kerumunan tamu untuk segera menghampirinya."Isteriku... berdansa-lah denganku," ucap Wei Dong sambil mengulurkan tangannya.Shen Ara nampak terdiam. Dalam hati dia mer

  • Akhirnya Aku Kembali   174. Mencari Keadilan (1)

    ...Kedua kakinya bergetar dan keringat dingin mulai membasahi paras cantik gadis bergaun hitam di sudut halaman kediaman Shen. Entah mengapa, sekelebat memori dalam benaknya mulai bermunculan seakan memberinya peringatan kepada jiwanya yang sedang resah."Shen Yiyi, aku akan membunuhmu!" teriak suara itu di dalam ingatannya.Pisau yang berlumuran darah kembali mencuat pada otaknya yang seketika membuatnya merasakan sensasi sakit pada perutnya. Kala itu, sebilah pisau benar-benar menikamnya hingga ia mati dalam kengerian dan kegelapan malam.Shen Yiyi sedikit goyah. Pijakan kakinya mulai lemah akibat serangan psikologis yang mendadak diterimanya. Benar-benar sakit hingga dadanya terasa penuh sesak!"Nona, anda kenapa?" tanya bibi Zhang segera menghampirinya.Shen Yiyi tersadar. Dia menggelengkan kepalanya dan memegang lengan kepala pelayan itu untuk sedikit menenangkan dirinya."Nona, jika anda kurang nyaman, naiklah ke atas," pinta bibi Zhang merasa iba.Shen Yiyi tersenyum hangat.

  • Akhirnya Aku Kembali   175. Mencari Keadilan (2)

    ......Para petugas itu akhirnya turun dari mobilnya. Mereka berseragam lengkap dengan senjata yang melekat pada tangan mereka masing-masing.Shen Haoran lalu memperhatian para petugas yang sedang berjalan disana. Dia mengernyitkan alisnya karena kebingungan. Seingatnya, keluarga Shen tidak mengundang perwakilan dari kepolisian untuk datang di acara besar mereka. Lalu mengapa mereka datang? batinnya sebelum dia memandang kepada putri kecil yang ada disampingnya."Yiyi, apa yang terjadi?" tanya Shen Haoran.Shen Yiyi tidak bergeming. Sorot matanya masih sama seperti sebelumnya, begitu dingin dan kaku layaknya seorang wanita yang menyimpan dendam di dalam hatinya.“Ayah akan tahu nanti," jawabnyanya singkat sambil memperhatikan gerak-gerik pamannya.Wei Dong mulai mengeluarkan keringat dingin pada dahinya. Tubuhnya terlihat tidak tenang dan kedua kakinya terus mengetuk-ngetuk lantai karena dia merasa resah. Hal itu, tentu menarik perhatian Wei Yuna, putrinya yang berada disampingny

  • Akhirnya Aku Kembali   176. Kemenangan yang Ternodai!

    . . . Hari hampir tengah malam, suasana di dalam sebuah kamar VVIP di rumah sakit terbesar di kota itu nampak sunyi. Suara jarum jam yang melekat pada dinding kamar disanapun terdengar cukup keras di-iringi oleh suara gesekan kertas yang beberapa kali masih sempat terdengar. Mu Shenan, pria dengan tubuh atletis itu saat ini masih membaca majalah dengan halaman kertas yang menyoroti sebuah mesin V12 yang menarik perhatiannya. Sekilas, dia melirik jam dinding yang ada di atasnya untuk mendapati bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 23.50. Itu berarti, apakah tokonya masih buka? Batinnya sebelum dia mendengar sebuah suara gedoran yang memekikkan gendang telinganya. “Mu Shenan!!!!!” seru sebuah suara mengejutkannya. “Brengsek!!!! Ayo cepat buka pintunya!” tambah suara itu yang membuat Mu Shenan langsung terdiam dan menghentikan gerakannya. “Nyonya, maaf. Tuan sudah tidur… Mohon anda kembalilah ke kediaman Shen. Sopir Li akan mengantar anda,” ucap asisten Bai yang terdengar mencoba untu

  • Akhirnya Aku Kembali   177. Hukuman Kecil untuk Suaminya!

    ...Matahari pagi mulai menyoroti ruang dengan lampu tidur yang sudah dimatikan. Di atas ranjang yang ada disana, seorang pria nampak sedang duduk sembari memegang secangkir kopi hangat ditangannya. Sesekali, pria itu nampak melirik ponsel miliknya yang sejak semalam terus berdering. Hanya saja, dia mengabaikannya karena sedikit takut kepada omelan yang akan diterimanya.“Tuan Mu, apakah ponsel milik anda tidak ingin diangkat?” tanya asisten pribadi yang berdiri disamping ranjangnya.Pria tampan itu nampak melirik ponsel itu kembali. Sekilas, dia dapat melihat notifikasi pesan yang juga tertera disana.Brengsek! ..Beraninya kau!..Sialan!Penuh makian dan luapan amarah. Begitulah isi notifikasi yang sekilas terus bergulir namun tidak dibukanya. Mu Shenan nampak hanya meliriknya. Lalu setelahnya, dia meletakkan cangkir miliknya ke atas meja sembari berbicara kepada sang asisten.“Apakah semalam dia sampai ke rumah dengan baik?” tanya pria itu dengan serius.“Iya, Tuan. Semalam s

  • Akhirnya Aku Kembali   178. Ingin Menjenguk Bayinya

    ...Pria berbaju tidur rumah sakit itu terdiam dengan kedua pahanya yang sudah memerah. Wajahnya meringis dan tatapan matanya tertuju pada awan-awan berwarna putih di langit yang nampak cerah dari balik kaca jendela miliknya.Sesekali, dari jendela luar kaca itu, beberapa burung nampak terbang berpasang-pasangan melintasi kamar dimana kedua insan tersebut sedang duduk di bersebelahan di atas ranjang.“Kenapa kau tidak pernah bilang hal itu?” kata sang pria kepada gadis disampingnya.Gadis itu hanya terdiam. Kedua matanya juga terlihat memandang jauh ke hamparan langit yang terlihat luas dari balik jendela di kamar tertinggi pada rumah sakit terbesar di kota S.“Sejak kapan kau begitu peduli?” jawab gadis itu lirih.Mu Shenan menolehkan wajahnya memandang tepat pada isterinya itu. Dalam hati, dia begitu menyesal karena dahulu dia pernah meninggalkan isterinya itu selama dua tahun se-usai pernikahan mereka. Apalagi, setelah mengetahui bahwa Shen Yiyi mengalami hidup dalam tipu musliha

Latest chapter

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

  • Akhirnya Aku Kembali   249. Dua Pria Melindunginya (3)

    ...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m

  • Akhirnya Aku Kembali   248. Dua Pria Melindunginya (2)

    ...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum

  • Akhirnya Aku Kembali   247. Dua Pria Melindunginya (1)

    ...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny

DMCA.com Protection Status