Beranda / CEO / Ahli Waris / Tersesat

Share

Tersesat

Aku tidak menyangka jika Cinta mengatakan hal yang sangat menyakitkan hatiku. Tapi, mungkin dia memang benar. Aku tidak bisa menghasilkan sesuatu yang baik dan dia tidak segera mengandung. Dan perkataannya adalah benar. Aku duduk lemas, merasakan hati yang sangat sendu. Cinta berada di balkon kamar, berdiri dengan sedih hingga meneteskan air matanya. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Kuputuskan untuk mengambil jaket dan pergi meninggalkan kamar untuk mencari udara segar. Mungkin dia lebih baik sendiri.

Aku berjalan meninggalkan hotel dan terus berjalan hingga sampai di pinggir taman kota yang dipenuhi muda mudi saling bercanda, bahkan banyak sekali sepasang kekasih saling di mabuk asmara. Aku terdiam menyaksikan mereka.

“Apa yang harus aku lakukan, Cinta?” batinku masih berjalan tanpa arah, hingga aku tersadar.

“Loh, di mana aku? Gawat ini. Aku tidak tahu harus ke mana,” gumamku sambil mengamati sekitar dan tidak tahu tujuan. Kuhampiri la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status