Tidak terdapat ekspresi apa pun di wajah Nabila. Nabila hanya menatap Yohan dengan tatapan yang dingin dan raut wajah yang pucat, berat badannya juga telah menurun pada saat ini."Kalau Anda keberatan, aku tidak akan menyalahkan Anda ...."Yohan beberapa kali mengatakan jika dia ingin memiliki anak.Hanya saja, kemungkinan besar dia tidak bisa melahirkan anak untuknya.Nabila harus memberi tahu hal ini padanya, Nabila juga tidak marah tidak peduli keputusan apa pun yang diambil olehnya.Yohan segera meraih tangan Nabila dan meletakkannya di dadanya setelah mendengar ini. Terdapat tatapan sedih di matanya."Bagaimana mungkin aku keberatan?""Aku cuma memedulikan apakah kamu hidup atau tidak, apakah kamu berada di sisiku atau tidak.""Nabila, aku cuma menginginkanmu."Yohan memeluk Nabila dengan lembut, lalu meletakkan dagu di atas kepala Nabila dan mengusapnya dengan lembut. Yohan seperti serigala tidak terkendali yang menemukan kekasihnya atau seperti singa pengembara yang menemukan ke
Melihat Nyonya Windi keluar, Fiona segera menghampirinya dan bertanya dengan penuh harap."Ibu Guru, apakah Kaisar itu bisa merawat Yolo?" Meskipun Nyonya Windi sudah memberitahunya beberapa kali, Fiona tetap bersikeras untuk memanggilnya "ibu guru".Nyonya Windi teringat dengan ekspresi kuyu Kaisar karena tidak tidur, lalu menurunkan dagunya."Bisa."Fiona sama sekali tidak menyerah, dia kembali bertanya, "Apakah dia tahu Yolo tidak bisa melahirkan?"Nyonya Windi melirik Fiona dengan tatapan tidak senang."Memang sulit, tapi bukannya tidak mungkin."Kenapa dia sangat berharap Nabila tidak bisa melahirkan?Fiona tersenyum, "Benar, ucapan Anda benar. Apakah Kaisar sudah tahu?"Nyonya Windi menggelengkan kepalanya.Dia tidak tahu apakah Nabila sudah memberi tahu hal ini pada Kaisar atau belum.Keluarga kekaisaran sangat mementingkan keturunan, itu adalah sebuah hal yang tabu jika seorang ratu tidak bisa melahirkan.Fiona mengangkat sudut bibirnya.Kalau begitu dia harus memberi tahu hal
Yohan memeluk Nabila, dia tidak ingin Nabila melihat air mata yang tidak bisa dikendalikan olehnya.Sialan!Pria tidak mudah menangis, kenapa dia malah menangis!Sungguh memalukan!Hanya saja ... Yohan merasa sangat puas.Akhirnya Nabila mengatakan jika dia menyukainya.Suasana hati Yohan berubah, dia segera mencium pipi Nabila."Tadi kamu bilang apa? Aku tidak dengar."Nabila berkata dengan serius."Tidak dengar? Lupakan saja."Yohan memegang wajah Nabila dengan kedua tangannya, "Kamu pasti sengaja melakukan ini. Apakah aku tidak boleh mendengarmu mengucapkannya sekali lagi?"Nabila melepaskan tangan Yohan, lalu mengangkat dagunya untuk mengecup sudut bibir Yohan."Baik. Aku menyukaimu ...."Benak Yohan segera dipenuhi dengan kembang api yang indah dan tidak pernah menghilang.Yohan memeluk Nabila dengan kedua lengannya, hatinya terasa sangat manis seperti sehabis memakan madu."Nabila, aku merasa sangat senang. Aku sama sekali tidak memiliki penyesalan apa pun setelah mendengar ucapa
Hati Yohan menegang saat melihat Nabila mengenakan baju besi."Apa yang kamu lakukan? Bukankah tujuanmu saat ini adalah merawat kondisimu lebih dulu?"Nabila berkata dengan datar."Lukaku sudah sembuh. Aku malah merasa tidak nyaman jika terus berdiam di sini.""Kita harus segera memukul mundur Pasukan Jaming, selain itu Levino juga berada di pihak mereka. Menangani mereka secepat mungkin adalah hal utama yang harus kita lakukan."Yohan tidak setuju dengan hal ini.Yohan menghentikan Nabila dan berkata dengan tatapan serius."Aku tidak setuju. Lukamu masih belum sembuh, kamu tidak boleh terluka lagi."Nabila berkata dengan serius."Aku bisa melindungi diriku sendiri.""Nabila, kamu ...."Yohan masih ingin membujuk Nabila, tapi terdapat seseorang yang melapor dari luar pada saat ini."Kaisar, Pasukan Jaming meminta kita untuk menyerahkan Yolo. Kalau tidak mereka akan memulai perang."Perbatasan timur.Terdapat banyak Pasukan Jaming di luar Kota Silu, bendera merah mereka bahkan berkibar
Naga api yang dikeluarkan oleh Negara Naki memberikan pukulan telak pada Pasukan Jaming.Sebelum ini Pasukan Jaming mengira mereka sama sekali tidak terkalahkan dengan membuat senapan bambu unik milik Negara Naki. Tapi siapa sangka Negara Naki diam-diam membuat Naga Api!Daro tidak berani memercayai hal ini, dia harus melihatnya dengan matanya sendiri. Kalau tidak, bisa saja Pasukan Naki sedang berpura-pura!Setelah mendekat, Daro melihat Naga Api milik Pasukan Naki sama persis dengan milik mereka!Pasukan Naki juga mengutus kelompok kecil untuk mendorong Naga Api ke arah Pasukan Jaming. Naga Api dari kedua negara saling bertemu yang membuat semua orang terdiam pada saat ini.Pasukan Naki bahkan berteriak pada saat ini."Kaisar kami berterima kasih dengan peluru Naga Api Kerajaan Jaming!"Seluruh tubuh Daro melemas pada saat ini.Peluru Naga Api diserahkan pada pemberontak Sekte Aziz untuk membantu mereka membuat kekacauan dan membunuh Kaisar.Tidak disangka peluru itu muncul di sini!
Di awal tahun baru, Pasukan Negara Naki melancarkan serangan balik dari waktu ke waktu.Serangan balik itu hanya bersifat provokatif, tidak ada pertempuran sebenarnya.Meskipun tidak ada kerugian, serangan terus-menerus baik siang dan malam itu membuat Pasukan Jaming sangat terbebani.Setengah bulan setelah serangan itu terus berlangsung, pada malam ini, terjadi insiden fatal di Perkemahan Pasukan Jaming ...."Jenderal! Jenderal! Ada pergolakan!"Pergolakan berarti kerusuhan.Kejadian seperti itu jarang ditemui, tetapi bersifat fatal bagi pasukan militer.Daro segera bangun. Pengawal pribadi Daro mengawalnya seraya berteriak dengan cemas,"Cepat kawal Jenderal pergi!"Pergolakan itu terjadi secara mendadak.Hanya karena seorang prajurit berteriak "bunuh", seluruh pasukan saling membunuh.Perkemahan Pasukan Jaming kacau balau.Para prajurit dengan panik bangun dan memakai pakaian, ikut berteriak.Dalam kegelapan, mereka tidak bisa melihat satu sama lain. Mereka hanya tahu bahwa pasukan
Kemunduran Pasukan Jaming bukan suatu hal yang baik bagi Levino.Levino mendatangi Daro."Jenderal, ini hanya taktik curang orang Naki ...."Pasukan sudah membongkar perkemahan. Daro tidak ingin basa-basi dengan Levino."Levino, Kaisar mengirim pasukan untuk membantumu karena kamu bilang kamu yakin! Kami tidak bermaksud untuk benar-benar bertempur melawan Negara Naki! Sekarang, rencanamu gagal, kami pun kehilangan separuh kekuatan perang!""Aku mulai curiga kamu sudah bersekongkol dengan Yohan untuk meruntuhkan Kerajaan Jaming!""Minggir! Apa-apaan kamu? Kamu pikir kami bekerja untukmu?"Ekspresi wajah Levino dingin.Lalu, Levino mencekik leher Daro.Daro terkejut dan marah."Levino ... kamu ...."Seketika, Daro merasakan energi sejati di dalam tubuhnya terus disedot keluar.Levino menerima kekuatan internal itu sambil bertanya dengan suara dingin,"Apa Jenderal pernah mendengar tentang Jurus Astral Abadi?"Mata Daro membelalak. Timbul rasa takut di dalam hatinya.Daro berjuang keras u
"Levino, kamu akhirnya muncul!"Di Gunung Awan, James beserta rekan-rekannya telah menyusun formasi.Nabila telah menghubungi mereka pada sebelumnya. Penyergapan di Kota Himo ditujukan untuk Pasukan Jaming, sekaligus untuk menangkap Levino.Untuk menentukan posisi mengandalkan indra pendengaran, butuh beberapa waktu untuk menyesuaikan diri.Kota Himo adalah tempat yang asing bagi Levino.Rambut Levino acak-acakan. Matanya diikat dengan kain hitam. Levino mendengarkan secara saksama."Yohan! Yolo! Cepat kalian keluar!"Levino ingin membangkitkan Kerajaan Chenos dan membalas dendam.Kedua orang itu telah membunuh putranya. Dendam itu harus dibalas!Nabila berdiri di ketinggian dengan tatapan mata dingin.Yohan berdiri di sampingnya.Jenderal lain sedang memimpin pasukan untuk bertempur melawan Pasukan Jaming. Hanya ada lima ribu prajurit di Gunung Awan.Semuanya adalah prajurit elite.Ditambah James dan rekan-rekannya. Hari ini, tempat ini akan menjadi tempat pemakaman Levino....Kekuat
Di dalam kamar tidur.Chelsea sudah melepaskan jubah pemimpinnya dan mengenakan pakaian biasa.Jaila berjalan masuk dan bertanya dengan penasaran."Bibi, Anda mau pergi ke mana?"Chelsea berkata dengan tenang, "Aku mau pergi memeriksa saluran air setempat."Jaila berjalan maju sambil memeluk lengan Chelsea dan berkata dengan manja padanya."Bibi benar-benar sangat memperhatikan rakyatnya!""Tidak terdapat banyak kaisar yang sama seperti Anda.""Bibi, tadi aku bertemu dengan Ratu Negara Naki, untuk apa dia datang ke sini?"Chelsea berkata dengan nada bicara yang sangat tenang."Dia menemani Kaisar Yohan untuk bepergian ke berbagai kota. Dia sengaja datang ke Kerajaan Puanin untuk membahas aliansi antara dua kerajaan.""Ternyata seperti itu. A ... apakah Kaisar Yohan datang?" Jaila lebih memedulikan Kaisar Yohan daripada bibinya sendiri. Dia sama sekali tidak memperhatikan jika bibir Chelsea sangat pucat pada saat ini.Dayang Meriana melangkah maju di saat yang tepat."Yang Mulia, kereta
"Kalian semua keluarlah," ujar Chelsea pada beberapa pejabat. Lalu memberi isyarat pada Dayang Meriana untuk memanggil Nabila masuk.Setengah jam kemudian, Nabila memasuki kamar tidur.Nabila mengenakan gaun berwarna hijau dengan lengan sempit, raut wajahnya terlihat dingin dan tegas pada saat ini.Pemimpin Kerajaan Puanin meminta semua pelayan untuk keluar dan hanya meninggalkan Dayang Meriana di sisinya."Di mana ibuku?" tanya Nabila dengan lugas.Chelsea berkata dengan tenang, "Duduklah lebih dulu."Nabila berdiri di sana tanpa bergerak.Dia menatap Chelsea yang sedang duduk di atas tempat tidur dengan lekat-lekat.Mereka baru tidak bertemu selama beberapa bulan, tapi kondisi pemimpin Kerajaan Puanin semakin memburuk.Nabila berkata dengan tenang."Aku bisa mengerti kalau Anda mau menemukan Teresia. Tapi ibuku ...."Chelsea sedikit mengangkat sudut bibirnya."Apakah kamu tahu ibumu mirip dengan ... uhuk ... uhuk!"Dia tiba-tiba terbatuk pada saat ini.Dayang Meriana segera melangkah
Saat Dayang Meriana melihat Mirna terjatuh dengan ekspresi kesakitan di wajahnya, dia segera membantu Mirna untuk berdiri."Nyonya Mirna, apa yang terjadi pada Anda!"Meisi segera berdiri dan berkata, "Meriana, cepat panggil tabib kekaisaran. Entah kenapa dia tiba-tiba tidak bisa bernapas."Tabib kekaisaran datang tidak lama kemudian.Kondisi Mirna sudah membaik setelah ditusuk dengan beberapa jarum.Hanya saja, pandangan Mirna mengosong, entah apa yang sedang dipikirkan olehnya.Jaila berdiri di samping Meisi dengan tatapan peringatan di matanya.Coba saja kalau wanita ini berani sembarangan bicara!Lalu kenapa kalau Bibi mengetahui hal ini? Dia dan Ibu adalah keluarga Bibi, sedangkan wanita tua ini bukanlah siapa-siapa.Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Mirna baru berkata dengan perlahan."Aku mau kembali ke Negara Naki."Dayang Meriana berkata dengan tenang, "Hamba akan bertanya pada Yang Mulia lebih dulu."Meisi merasa kebingungan.Tidak disangka pemimpin kerajaan mengutus Day
Mirna tertegun di tempat.Jaila menginginkan Kaisar dan juga ingin mengandung anaknya!Pantas saja Nabila mengusir mereka."Meisi, apakah kamu mengetahui hal ini?" Sudah tidak terdapat ekspresi bersalah di wajah Mirna, dia mulai menanyai mereka dengan ekspresi serius.Meisi tidak menyangkal hal ini."Kakak, kita adalah keluarga. Anak Jaila adalah keponakan Ratu. Daripada membiarkan Kaisar melahirkan anak dengan selir lain, lebih baik ....""Meisi, ini adalah sebuah kesalahan yang besar!" ucap Mirna dengan tegas.Tidak disangka Meisi akan berpikir seperti ini!Mirna kembali berkata."Ba ... bagaimana kalian bisa berpikir seperti ini! Nabila sama sekali tidak akan menoleransi hal-hal yang merugikannya. Kalian menggoda Kaisar di bawah hidungnya, bagaimana mungkin dia tidak marah?"Jaila tidak berpura-pura lagi dan berkata sambil mendengus."Menggoda? Jelas-jelas putrimu yang tidak bisa mengandung, tapi malah memonopoli Kaisar! Meskipun tidak ada aku, cepat atau lambat Kaisar pasti akan me
Mirna mulai mencurigai identitas Meisi.Hanya saja, tidak baik baginya untuk mengatakannya pada saat ini.Meisi bisa berkenalan dengan pemimpin Kerajaan Puanin karena memiliki bukti yang kuat.Selain itu, Mirna juga tidak yakin jika Meisi adalah anak kandung ibunya meskipun wajah Meisi sangat mirip dengan Ibu.Mungkin Meisi benar-benar adalah adik perempuan pemimpin Kerajaan Puanin ....Hati Mirna sangat kacau, jadi dia memilih untuk diam.Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Mirna lekat-lekat dengan tatapan yang dalam.Nia tersenyum dengan ramah pada saat ini."Nyonya Mirna, terima kasih karena sudah merawat Teresia selama beberapa tahun ini. Kami tiba-tiba membawamu ke sini tanpa maksud jahat, kami hanya ingin berterima kasih pada Anda. Bagaimana kalau Anda tinggal selama beberapa hari di Kerajaan Puanin?""Anda tidak perlu khawatir, Yang Mulia sudah mengirim surat pada Kaisar Yohan dan Ratu. Mereka mengetahui jika Anda sedang berada di sini."Mirna terlihat kebingungan, dia tiba-tiba be
Subad memberi sebuah surat rahasia pada Nabila.Nabila segera membuka surat dan melihat tulisan tangan pemimpin Kerajaan Puanin."Teresia berutang budi pada ibumu, jadi aku mengundangnya untuk berkumpul bersama kami di Kerajaan Puanin. Aku pasti akan mengembalikannya dengan selamat.""Bagaimana?" tanya Yohan dengan perhatian.Nabila mengangkat kepalanya untuk menatap Yohan dengan tatapan yang dingin."Pelakunya adalah Kerajaan Puanin."Yohan mengerutkan keningnya, "Untuk apa mereka menculik Ibu mertua?"Nabila membuka bibir tipisnya."Mungkin pemimpin Kerajaan Puanin curiga ibuku adalah Teresia."Hal yang bisa ditebak oleh Nabila pasti juga bisa ditebak oleh pemimpin Kerajaan Puanin.Hanya saja Nabila sama sekali tidak menyangka jika pihak lain akan langsung membawa ibunya pergi.Hanya saja, ibunya seharusnya tidak berada dalam bahaya jika hanya untuk memastikan identitasnya sebagai Teresia.Nabila menatap ke arah timur.Nabila lebih memedulikan siapa Teresia yang sebenarnya jika diban
...Pertengahan bulan Oktober.Cuaca di Gunung Westine semakin mendingin, seolah-olah sudah memasuki musim dingin.Nabila tetap berlatih meskipun berada di Gunung Westine.Nabila juga tetap bangun pagi meskipun cuacanya sangat dingin.Hari ini Nabila bertemu dengan Karso, dia sedang duduk bersila di tengah angin dingin sambil mengenakan pakaian yang tipis, tapi dia sama sekali tidak terlihat mengenaskan. Sebaliknya malah terlihat seperti seorang dewa yang turun ke bumi dan memancarkan aura yang cerah.Pada awalnya Nabila ingin berlatih ke tempat lain, tapi dia tiba-tiba mendengar Karso berkata dengan misterius."Takdir tidak dapat diubah."Nabila mengerutkan keningnya.Apa maksudnya?Apakah maksud Karso adalah dia ditakdirkan tidak bisa memiliki anak dan tidak perlu memaksakan diri?Yohan datang tidak lama kemudian.Pagi ini Yohan menerima laporan rahasia dari Kota Zordo, jadi dia datang lebih telat.Yohan berjalan dengan cepat saat melihat Nabila berdiri diam di tengah angin dingin."
Kerajaan Puanin.Pada beberapa hari ini, terdapat seorang tabib yang datang untuk mengobati Chelsea yang membuat kondisinya semakin membaik.Orang-orang mengatakan jika hal bahagia bisa menyembuhkan penyakit. Pemimpin kerajaan akhirnya bertemu dengan adiknya, tentu saja penyakitnya semakin membaik.Di dalam istana samping.Raut wajah Meisi terlihat sangat masam.Pada awalnya dia mengira pemimpin kerajaan akan segera mati.Tidak disangka kondisinya tiba-tiba membaik lagi!Sialan, dari mana munculnya tabib itu!Sepertinya pemimpin kerajaan tidak akan mati dalam waktu dekat.Kalau seperti itu, kapan dia baru bisa menjadi pemimpin kerajaan?Tatapan ambisius di mata Meisi semakin menguat.Tidak bisa seperti ini!Dia tidak bisa terus menunggu, harus segera membuat rencana.Meisi segera berdiri dan memohon untuk bertemu dengan Chelsea.Di dalam kamar tidur.Chelsea baru saja selesai meminum obat.Meisi berjalan mendekati tempat tidur, lalu memberi hormat pada pemimpin kerajaan."Kakak."Chels
Pangeran Rio segera berbalik dan pergi setelah menyadari situasi tubuhnya yang tidak normal lagi.Fiona segera berteriak padanya."Pangeran ... jangan pergi."Raut wajah Pangeran Rio menjadi masam.Wanita ini benar-benar sangat tidak tahu malu!Dia harus mengeluarkan parasit cinta ini!...Kediaman Letnan Jenderal.Mirna sudah kembali dari Provinsi Zenas.Tidak disangka terdapat banyak hal yang terjadi setelah dia meninggalkan Kota Zordo selama dua bulan.Pada awalnya Mirna mengira Meisi akan menikah dengan Nadif.Hanya saja, siapa sangka Nabila begitu keras kepala dan bersikeras untuk mengacaukan masalah ini.Keluarga Feno tidak ingin menikahi Meisi dan Meisi juga menghilang."Meisi pergi ke mana? Di mana Ratu? Kapan aku baru bisa bertemu dengannya?"Hannah membantu Mirna untuk duduk dan menjelaskan dengan sabar padanya."Ibu, jangan khawatir. Bibi pasti sudah kembali ke Kota Gido dengan selamat, sedangkan Yang Mulia Ratu mengelilingi beberapa kota bersama Kaisar dan tidak tahu kapan