Melihat Nyonya Windi keluar, Fiona segera menghampirinya dan bertanya dengan penuh harap."Ibu Guru, apakah Kaisar itu bisa merawat Yolo?" Meskipun Nyonya Windi sudah memberitahunya beberapa kali, Fiona tetap bersikeras untuk memanggilnya "ibu guru".Nyonya Windi teringat dengan ekspresi kuyu Kaisar karena tidak tidur, lalu menurunkan dagunya."Bisa."Fiona sama sekali tidak menyerah, dia kembali bertanya, "Apakah dia tahu Yolo tidak bisa melahirkan?"Nyonya Windi melirik Fiona dengan tatapan tidak senang."Memang sulit, tapi bukannya tidak mungkin."Kenapa dia sangat berharap Nabila tidak bisa melahirkan?Fiona tersenyum, "Benar, ucapan Anda benar. Apakah Kaisar sudah tahu?"Nyonya Windi menggelengkan kepalanya.Dia tidak tahu apakah Nabila sudah memberi tahu hal ini pada Kaisar atau belum.Keluarga kekaisaran sangat mementingkan keturunan, itu adalah sebuah hal yang tabu jika seorang ratu tidak bisa melahirkan.Fiona mengangkat sudut bibirnya.Kalau begitu dia harus memberi tahu hal
Yohan memeluk Nabila, dia tidak ingin Nabila melihat air mata yang tidak bisa dikendalikan olehnya.Sialan!Pria tidak mudah menangis, kenapa dia malah menangis!Sungguh memalukan!Hanya saja ... Yohan merasa sangat puas.Akhirnya Nabila mengatakan jika dia menyukainya.Suasana hati Yohan berubah, dia segera mencium pipi Nabila."Tadi kamu bilang apa? Aku tidak dengar."Nabila berkata dengan serius."Tidak dengar? Lupakan saja."Yohan memegang wajah Nabila dengan kedua tangannya, "Kamu pasti sengaja melakukan ini. Apakah aku tidak boleh mendengarmu mengucapkannya sekali lagi?"Nabila melepaskan tangan Yohan, lalu mengangkat dagunya untuk mengecup sudut bibir Yohan."Baik. Aku menyukaimu ...."Benak Yohan segera dipenuhi dengan kembang api yang indah dan tidak pernah menghilang.Yohan memeluk Nabila dengan kedua lengannya, hatinya terasa sangat manis seperti sehabis memakan madu."Nabila, aku merasa sangat senang. Aku sama sekali tidak memiliki penyesalan apa pun setelah mendengar ucapa
Hati Yohan menegang saat melihat Nabila mengenakan baju besi."Apa yang kamu lakukan? Bukankah tujuanmu saat ini adalah merawat kondisimu lebih dulu?"Nabila berkata dengan datar."Lukaku sudah sembuh. Aku malah merasa tidak nyaman jika terus berdiam di sini.""Kita harus segera memukul mundur Pasukan Jaming, selain itu Levino juga berada di pihak mereka. Menangani mereka secepat mungkin adalah hal utama yang harus kita lakukan."Yohan tidak setuju dengan hal ini.Yohan menghentikan Nabila dan berkata dengan tatapan serius."Aku tidak setuju. Lukamu masih belum sembuh, kamu tidak boleh terluka lagi."Nabila berkata dengan serius."Aku bisa melindungi diriku sendiri.""Nabila, kamu ...."Yohan masih ingin membujuk Nabila, tapi terdapat seseorang yang melapor dari luar pada saat ini."Kaisar, Pasukan Jaming meminta kita untuk menyerahkan Yolo. Kalau tidak mereka akan memulai perang."Perbatasan timur.Terdapat banyak Pasukan Jaming di luar Kota Silu, bendera merah mereka bahkan berkibar
Naga api yang dikeluarkan oleh Negara Naki memberikan pukulan telak pada Pasukan Jaming.Sebelum ini Pasukan Jaming mengira mereka sama sekali tidak terkalahkan dengan membuat senapan bambu unik milik Negara Naki. Tapi siapa sangka Negara Naki diam-diam membuat Naga Api!Daro tidak berani memercayai hal ini, dia harus melihatnya dengan matanya sendiri. Kalau tidak, bisa saja Pasukan Naki sedang berpura-pura!Setelah mendekat, Daro melihat Naga Api milik Pasukan Naki sama persis dengan milik mereka!Pasukan Naki juga mengutus kelompok kecil untuk mendorong Naga Api ke arah Pasukan Jaming. Naga Api dari kedua negara saling bertemu yang membuat semua orang terdiam pada saat ini.Pasukan Naki bahkan berteriak pada saat ini."Kaisar kami berterima kasih dengan peluru Naga Api Kerajaan Jaming!"Seluruh tubuh Daro melemas pada saat ini.Peluru Naga Api diserahkan pada pemberontak Sekte Aziz untuk membantu mereka membuat kekacauan dan membunuh Kaisar.Tidak disangka peluru itu muncul di sini!
Di awal tahun baru, Pasukan Negara Naki melancarkan serangan balik dari waktu ke waktu.Serangan balik itu hanya bersifat provokatif, tidak ada pertempuran sebenarnya.Meskipun tidak ada kerugian, serangan terus-menerus baik siang dan malam itu membuat Pasukan Jaming sangat terbebani.Setengah bulan setelah serangan itu terus berlangsung, pada malam ini, terjadi insiden fatal di Perkemahan Pasukan Jaming ...."Jenderal! Jenderal! Ada pergolakan!"Pergolakan berarti kerusuhan.Kejadian seperti itu jarang ditemui, tetapi bersifat fatal bagi pasukan militer.Daro segera bangun. Pengawal pribadi Daro mengawalnya seraya berteriak dengan cemas,"Cepat kawal Jenderal pergi!"Pergolakan itu terjadi secara mendadak.Hanya karena seorang prajurit berteriak "bunuh", seluruh pasukan saling membunuh.Perkemahan Pasukan Jaming kacau balau.Para prajurit dengan panik bangun dan memakai pakaian, ikut berteriak.Dalam kegelapan, mereka tidak bisa melihat satu sama lain. Mereka hanya tahu bahwa pasukan
Kemunduran Pasukan Jaming bukan suatu hal yang baik bagi Levino.Levino mendatangi Daro."Jenderal, ini hanya taktik curang orang Naki ...."Pasukan sudah membongkar perkemahan. Daro tidak ingin basa-basi dengan Levino."Levino, Kaisar mengirim pasukan untuk membantumu karena kamu bilang kamu yakin! Kami tidak bermaksud untuk benar-benar bertempur melawan Negara Naki! Sekarang, rencanamu gagal, kami pun kehilangan separuh kekuatan perang!""Aku mulai curiga kamu sudah bersekongkol dengan Yohan untuk meruntuhkan Kerajaan Jaming!""Minggir! Apa-apaan kamu? Kamu pikir kami bekerja untukmu?"Ekspresi wajah Levino dingin.Lalu, Levino mencekik leher Daro.Daro terkejut dan marah."Levino ... kamu ...."Seketika, Daro merasakan energi sejati di dalam tubuhnya terus disedot keluar.Levino menerima kekuatan internal itu sambil bertanya dengan suara dingin,"Apa Jenderal pernah mendengar tentang Jurus Astral Abadi?"Mata Daro membelalak. Timbul rasa takut di dalam hatinya.Daro berjuang keras u
"Mayor Jenderal, ada berita darurat! Nona Nadine bunuh diri karena merasa dipermalukan, Nyonya menyuruh Anda pulang secepat mungkin dan menggantikan Nona Nadine untuk menikah!"Di Perbatasan Naki, kuda-kuda melintasi sungai beku yang baru saja mencair. Air yang dipijak kuda-kuda itu menciprat ke segala arah.Nabila memimpin di baris terdepan sambil menunggangi kudanya. Dia mengenakan pakaian hitam dengan lengan sempit, rambut hitamnya hanya diikat dengan jepit kayu. Rambut dan pakaiannya berkibar ditiup angin. Gadis itu terlihat garang dan memancarkan aura kesatria yang kuat.Nabila Feno dan adiknya, Nadine Feno adalah saudara kembar. Tapi karena kelahiran anak kembar dianggap membawa petaka, Nabila dibesarkan di luar lingkungan keluarga sejak kecil.Nadine mempunyai sifat lembut dan tidak pernah menaruh dendam pada orang lain.Nabila tidak habis pikir, siapa yang sudah tega menyakiti hati adiknya yang polos dan baik hati itu.Rasanya dia ingin menguliti orang itu lalu membuang tulangn
Nabila yang menunggu di dalam ruangan itu menyipitkan mata indahnya.Hasil pemeriksaan itu tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Keluarga Feno.Selir Utama pasti yakin kalau Nadine sudah tidak perawan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat masalah.Jika ternyata "Nadine" masih perawan, Selir Utama pasti akan curiga meski hal itu bisa mengadang niat buruk selir laknat itu.Andai saja pihak istana tahu kalau Nabila hanya pengganti, hal itu akan dihitung sebagai penipuan. Pasti pihak kerajaan akan memberi hukuman yang setimpal pada Keluarga Feno!Nabila melihat lurus ke depan, dia menggunakan tangannya yang biasa dia gunakan untuk memegang pedang itu dan menodongkannya ke hiasan kepalanya sendiri dengan tenang.Gurunya mengajarkannya seni bela diri dan pengabdian pada negara.Istri gurunya telah mengajarinya cara mengurus rumah tangga, termasuk beberapa teknik mengurus harem, tapi Nabila merasa dia tidak akan pernah menerapkannya meski sudah mempelajarinya dengan baik.Nabila
Kemunduran Pasukan Jaming bukan suatu hal yang baik bagi Levino.Levino mendatangi Daro."Jenderal, ini hanya taktik curang orang Naki ...."Pasukan sudah membongkar perkemahan. Daro tidak ingin basa-basi dengan Levino."Levino, Kaisar mengirim pasukan untuk membantumu karena kamu bilang kamu yakin! Kami tidak bermaksud untuk benar-benar bertempur melawan Negara Naki! Sekarang, rencanamu gagal, kami pun kehilangan separuh kekuatan perang!""Aku mulai curiga kamu sudah bersekongkol dengan Yohan untuk meruntuhkan Kerajaan Jaming!""Minggir! Apa-apaan kamu? Kamu pikir kami bekerja untukmu?"Ekspresi wajah Levino dingin.Lalu, Levino mencekik leher Daro.Daro terkejut dan marah."Levino ... kamu ...."Seketika, Daro merasakan energi sejati di dalam tubuhnya terus disedot keluar.Levino menerima kekuatan internal itu sambil bertanya dengan suara dingin,"Apa Jenderal pernah mendengar tentang Jurus Astral Abadi?"Mata Daro membelalak. Timbul rasa takut di dalam hatinya.Daro berjuang keras u
Di awal tahun baru, Pasukan Negara Naki melancarkan serangan balik dari waktu ke waktu.Serangan balik itu hanya bersifat provokatif, tidak ada pertempuran sebenarnya.Meskipun tidak ada kerugian, serangan terus-menerus baik siang dan malam itu membuat Pasukan Jaming sangat terbebani.Setengah bulan setelah serangan itu terus berlangsung, pada malam ini, terjadi insiden fatal di Perkemahan Pasukan Jaming ...."Jenderal! Jenderal! Ada pergolakan!"Pergolakan berarti kerusuhan.Kejadian seperti itu jarang ditemui, tetapi bersifat fatal bagi pasukan militer.Daro segera bangun. Pengawal pribadi Daro mengawalnya seraya berteriak dengan cemas,"Cepat kawal Jenderal pergi!"Pergolakan itu terjadi secara mendadak.Hanya karena seorang prajurit berteriak "bunuh", seluruh pasukan saling membunuh.Perkemahan Pasukan Jaming kacau balau.Para prajurit dengan panik bangun dan memakai pakaian, ikut berteriak.Dalam kegelapan, mereka tidak bisa melihat satu sama lain. Mereka hanya tahu bahwa pasukan
Naga api yang dikeluarkan oleh Negara Naki memberikan pukulan telak pada Pasukan Jaming.Sebelum ini Pasukan Jaming mengira mereka sama sekali tidak terkalahkan dengan membuat senapan bambu unik milik Negara Naki. Tapi siapa sangka Negara Naki diam-diam membuat Naga Api!Daro tidak berani memercayai hal ini, dia harus melihatnya dengan matanya sendiri. Kalau tidak, bisa saja Pasukan Naki sedang berpura-pura!Setelah mendekat, Daro melihat Naga Api milik Pasukan Naki sama persis dengan milik mereka!Pasukan Naki juga mengutus kelompok kecil untuk mendorong Naga Api ke arah Pasukan Jaming. Naga Api dari kedua negara saling bertemu yang membuat semua orang terdiam pada saat ini.Pasukan Naki bahkan berteriak pada saat ini."Kaisar kami berterima kasih dengan peluru Naga Api Kerajaan Jaming!"Seluruh tubuh Daro melemas pada saat ini.Peluru Naga Api diserahkan pada pemberontak Sekte Aziz untuk membantu mereka membuat kekacauan dan membunuh Kaisar.Tidak disangka peluru itu muncul di sini!
Hati Yohan menegang saat melihat Nabila mengenakan baju besi."Apa yang kamu lakukan? Bukankah tujuanmu saat ini adalah merawat kondisimu lebih dulu?"Nabila berkata dengan datar."Lukaku sudah sembuh. Aku malah merasa tidak nyaman jika terus berdiam di sini.""Kita harus segera memukul mundur Pasukan Jaming, selain itu Levino juga berada di pihak mereka. Menangani mereka secepat mungkin adalah hal utama yang harus kita lakukan."Yohan tidak setuju dengan hal ini.Yohan menghentikan Nabila dan berkata dengan tatapan serius."Aku tidak setuju. Lukamu masih belum sembuh, kamu tidak boleh terluka lagi."Nabila berkata dengan serius."Aku bisa melindungi diriku sendiri.""Nabila, kamu ...."Yohan masih ingin membujuk Nabila, tapi terdapat seseorang yang melapor dari luar pada saat ini."Kaisar, Pasukan Jaming meminta kita untuk menyerahkan Yolo. Kalau tidak mereka akan memulai perang."Perbatasan timur.Terdapat banyak Pasukan Jaming di luar Kota Silu, bendera merah mereka bahkan berkibar
Yohan memeluk Nabila, dia tidak ingin Nabila melihat air mata yang tidak bisa dikendalikan olehnya.Sialan!Pria tidak mudah menangis, kenapa dia malah menangis!Sungguh memalukan!Hanya saja ... Yohan merasa sangat puas.Akhirnya Nabila mengatakan jika dia menyukainya.Suasana hati Yohan berubah, dia segera mencium pipi Nabila."Tadi kamu bilang apa? Aku tidak dengar."Nabila berkata dengan serius."Tidak dengar? Lupakan saja."Yohan memegang wajah Nabila dengan kedua tangannya, "Kamu pasti sengaja melakukan ini. Apakah aku tidak boleh mendengarmu mengucapkannya sekali lagi?"Nabila melepaskan tangan Yohan, lalu mengangkat dagunya untuk mengecup sudut bibir Yohan."Baik. Aku menyukaimu ...."Benak Yohan segera dipenuhi dengan kembang api yang indah dan tidak pernah menghilang.Yohan memeluk Nabila dengan kedua lengannya, hatinya terasa sangat manis seperti sehabis memakan madu."Nabila, aku merasa sangat senang. Aku sama sekali tidak memiliki penyesalan apa pun setelah mendengar ucapa
Melihat Nyonya Windi keluar, Fiona segera menghampirinya dan bertanya dengan penuh harap."Ibu Guru, apakah Kaisar itu bisa merawat Yolo?" Meskipun Nyonya Windi sudah memberitahunya beberapa kali, Fiona tetap bersikeras untuk memanggilnya "ibu guru".Nyonya Windi teringat dengan ekspresi kuyu Kaisar karena tidak tidur, lalu menurunkan dagunya."Bisa."Fiona sama sekali tidak menyerah, dia kembali bertanya, "Apakah dia tahu Yolo tidak bisa melahirkan?"Nyonya Windi melirik Fiona dengan tatapan tidak senang."Memang sulit, tapi bukannya tidak mungkin."Kenapa dia sangat berharap Nabila tidak bisa melahirkan?Fiona tersenyum, "Benar, ucapan Anda benar. Apakah Kaisar sudah tahu?"Nyonya Windi menggelengkan kepalanya.Dia tidak tahu apakah Nabila sudah memberi tahu hal ini pada Kaisar atau belum.Keluarga kekaisaran sangat mementingkan keturunan, itu adalah sebuah hal yang tabu jika seorang ratu tidak bisa melahirkan.Fiona mengangkat sudut bibirnya.Kalau begitu dia harus memberi tahu hal
Tidak terdapat ekspresi apa pun di wajah Nabila. Nabila hanya menatap Yohan dengan tatapan yang dingin dan raut wajah yang pucat, berat badannya juga telah menurun pada saat ini."Kalau Anda keberatan, aku tidak akan menyalahkan Anda ...."Yohan beberapa kali mengatakan jika dia ingin memiliki anak.Hanya saja, kemungkinan besar dia tidak bisa melahirkan anak untuknya.Nabila harus memberi tahu hal ini padanya, Nabila juga tidak marah tidak peduli keputusan apa pun yang diambil olehnya.Yohan segera meraih tangan Nabila dan meletakkannya di dadanya setelah mendengar ini. Terdapat tatapan sedih di matanya."Bagaimana mungkin aku keberatan?""Aku cuma memedulikan apakah kamu hidup atau tidak, apakah kamu berada di sisiku atau tidak.""Nabila, aku cuma menginginkanmu."Yohan memeluk Nabila dengan lembut, lalu meletakkan dagu di atas kepala Nabila dan mengusapnya dengan lembut. Yohan seperti serigala tidak terkendali yang menemukan kekasihnya atau seperti singa pengembara yang menemukan ke
Di dalam tenda utama, setiap jenderal masing-masing berkata."Kaisar, Pasukan Jaming memiliki 200 ribu prajurit. Mereka diam-diam menerobos garis pertahanan Kota Sundoro, memotong jalur bala bantuan dan hampir membahayakan Kota Zordo.""Untung saja Mayor Jenderal Joka punya rencana yang cermat, ditambah dengan Adipati Penyangga Negara yang kembali tepat waktu, serta memimpin pasukannya untuk mempertahankan Kota Sundoro, yang membuat Pasukan Jaming tidak berhasil menyerang kami. Dalam beberapa hari terakhir, kami sudah memaksa Pasukan Jaming mundur dari perbatasan timur.""Kaisar, Pasukan Jaming sudah berada di luar perbatasan timur. Negara Naki sudah tidak berada dalam bahaya. Tapi sebenarnya ...."Seorang jenderal berkata sambil menunjuk sebuah tempat di atas peta pasir."Garis pertahanan di Kota Sundoro adalah garis pertahanan horizontal dari timur sampai barat yang menghubungkan Kota Sundoro, Kota Yiro, Kota Himo dan Kota Silu. Pasukan Jaming telah menyerang Kota Silu sebelumnya, ya
Permaisuri Agung dikurung di dalam penjara, dia berusaha untuk mempertahankan martabatnya.Para raja terkejut saat melihatnya.Bahkan Nenek juga dipenjara?Kalau begitu ... mereka tidak perlu merasa hal ini tidak adil bagi mereka.Tunggu sebentar!Apakah mereka benar-benar berencana untuk memberontak dengan Permaisuri Agung?Astaga!Wanita tua ini mencelakai dirinya sendiri dan juga mereka!Para raja tidak mengatakan apa pun pada saat ini, mereka diam-diam menggertakkan gigi geraham mereka.Lampu di luar penjara bersinar dengan terang pada saat ini, tapi hati mereka terasa sangat dingin.Hari ini adalah malam tahun baru, tapi mereka malah dikurung di dalam penjara. Benar-benar sangat sial!Setelah Permaisuri Agung memasuki penjara, dia melihat Denia dan putranya juga berada di dalam.Hatinya menegang.Permaisuri Agung menoleh, dia melihat pengawal rahasia sedang menatapnya dengan tatapan main-main dan berkata."Ketiga generasi tinggal di penjara yang sama. Permaisuri Agung, Anda benar-