Nabila menjelaskan peta itu secara panjang lebar, sedangkan Yohan mendengarkan dengan serius dan terus mengangguk.Lalu, Yohan mengeluh."Sia-sia aku diskusi dengan para pejabat sekian lama. Lebih baik langsung diskusi denganmu lain kali."Nabila tidak berani menerima pujian itu. Dia berterus terang."Ini hasil usaha bersama. Aku juga tidak bisa memikirkan hal-hal ini tanpa mereka."Tatapan mata Yohan tiba-tiba menjadi serius. Dia menanyai Nabila lagi."Benar-benar tidak bisa pergi bersamaku?"Surat perjanjian hanya berlaku selama setahun. Untuk perjalanan ke perbatasan selatan kali ini, setidaknya memakan waktu dua atau tiga bulan untuk pulang pergi.Nabila menarik tangannya."Aku harus tinggal dan jadi ratu yang berintegritas.""Sampai sekarang, kamu masih pura-pura tidak tahu? Tujuan aku membuat surat perjanjian itu adalah ingin menghabiskan waktu bersamamu." Yohan mendesak ke depan.Nabila berpikir dalam hati, "Aku tahu itu, makanya tidak ingin pergi ke medan perang bersamamu."Eks
Di dalam mimpi, Sifa mendengar teriakan histeris dan melihat hal-hal yang sadis.Banyak orang yang mati di depan Sifa.Sifa sangat ketakutan ....Tiba-tiba, Sifa seperti menemukan tali penyelamat dan memegangnya erat-erat.Di tengah serangkaian panggilan "Sifa" yang tegas, Sifa bangun dengan sengsara.Seperti orang tenggelam yang ingin menyelamatkan diri, Sifa secara naluriah bersembunyi ke dalam pelukan yang aman."Darah! Banyak darah ...."Nabila berdiri di tempatnya, membiarkan Sifa memeluk pinggangnya. Nabila dengan pelan menepuk punggung Sifa."Kamu sudah aman."Sifa gemetar tak terkendali.Sifa seolah-olah benar-benar berada di tengah kesadisan itu tadi. Sifa sangat takut.Tabib senior yang berada di samping menggelengkan kepala."Nona ini mengalami trauma yang sangat besar. Agak sulit kalau ingin mengingat kembali semuanya dalam sekali pengobatan."Nabila berjongkok untuk bertatapan dengan mata Sifa."Dengarkan aku. Kalau kamu takut, kita pulang. Kamu tidak harus melakukan ini.
Nabila berkata dengan serius,"Dalam catatan kasus Keluarga Rudianto, Guru Juan membunuh diri dengan cara mengonsumsi racun untuk menghindari hukuman atas perbuatannya.""Akan tetapi, berdasarkan ingatan Sifa, Guru Juan dibunuh oleh orang lain."Yohan mengernyit."Apa bisa dipastikan?"Nabila mengangguk dengan kuat. "Itu tidak mungkin palsu. Aku tidak berani menjamin Keluarga Rudianto bersalah atau tidak, tapi aku yakin ada dalang di balik masalah itu."Ekspresi mata Yohan suram."Omonganmu masuk akal, tapi kasus ini melibatkan banyak hal dan sudah bertahun-tahun yang lalu. Sulit kalau ingin menemukan dalangnya."Nabila berterus terang, "Penyelidikan adalah urusan pemerintah. Aku hanya ingin menemukan pemilik cincin giok ini."Jika segala sesuatu harus dia lakukan, apa tugas orang lain?Yohan pun paham."Aku mengerti."Jika memungkinkan, mereka harus menemukan pembunuh Juan yang sesungguhnya sebelum bisa menemukan kebenaran. Baru setelah itu, kasus bisa ditindak ulang.Akan tetapi, pri
Setelah dua puluh hari, rombongan Yohan tiba di perbatasan selatan.Prajurit di perbatasan selatan berbaris untuk menyambut kedatangan kaisar.Tanpa beristirahat, Yohan langsung pergi ke perbatasan antar negara untuk mencari tahu situasi terkini.Baru setelah matahari terbenam, Yohan kembali ke tenda.Yohan sangat letih.Yohan lebih lesu lagi ketika melihat tas wewangian yang berayun di pinggang Dafka.Akan tetapi, jika dipikir-pikir, tidak ada yang perlu dikeluhkan.Ratu tidak mencintainya, tentu tidak akan peduli dengan keselamatannya, apalagi membuat tas wewangian secara pribadi."Kaisar, ada orang yang ingin menemuimu!"Yohan mengernyit.Sudah larut malam. Siapa orang itu?Seketika itu, Yohan bahkan berpikir ratu mengikutinya secara diam-diam.Lalu, wajah Yohan menjadi dingin. Dia memandang rendah dirinya.Saat berperang, tidak boleh kehilangan fokus. Yohan juga pernah maju ke medan perang pada sebelumnya, tetapi tidak akan kehilangan fokus dan bimbang seperti sekarang.Dia harus m
Mulai hari itu, Istana Rubi selalu ramai.Para selir berkumpul bersama, membuatkan sandal dan mantel tebal untuk prajurit di perbatasan."Yang Mulia Ratu, aksi kita ini juga termasuk memberi kontribusi, 'kan?" tanya Selir Jihan dengan girang.Nabila mengangguk. "Tentu saja."Beberapa selir yang sudah hidup makmur sejak kecil bisa menyulam, tetapi agak sulit bagi mereka untuk membuat sandal.Untungnya, mereka bersedia belajar dan tidak manja.Termasuk Jessy. Baru kali ini Jessy merasa senyuman di wajah semua orang benar-benar tulus dan dari lubuk hati.Barulah Jessy sadar. Dulu, dia mengira dia bisa memenangkan hati mereka dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan. Pada kenyataannya, senyuman mereka saat itu tidak setulus hari ini.Jessy tidak bersikap tulus pada orang lain, orang lain juga berpura-pura padanya.Begitu pula Permaisuri Agung.Sebelum ini, Jessy berpikir Permaisuri Agung benar-benar menyayanginya, seperti menyayangi kakak sepupunya dulu.Akan tetapi, setelah tahu dia tid
Yohan menaruh cangkirnya. Dia tampak tenang, tetapi juga penuh perencanaan."Bukan aku, tapi kamu.""Meskipun Namrian adalah klan kecil, kalian punya nyali untuk melawan Kerajaan Jaming. Kalian bisa memancing Pasukan Jaming untuk membantu kalian menyerang Negara Naki, tapi diam-diam bersekutu dengan Negara Naki. Negara Naki akan memberikan seratus senapan bambu untuk membantu Klan Namrian membunuh 50 ribu Pasukan Jaming.""Setelah itu, Klan Namrian akan dikenal di seluruh dunia. Bagaimanapun, tidak ada yang berani mempermainkan Kerajaan Jaming. Kaisar Namrian, kamu adalah yang pertama."Apa yang Johan katakan sama sekali tidak benar.Akan tetapi, Kaisar Namrian tahu Yohan sedang menyusun sebuah pertunjukan.Sebuah pertunjukan yang memungkinkan Klan Namrian untuk mengalahkan Kerajaan Jaming dan dikagumi oleh semua orang!Setelah itu, semua kerajaan yang ingin menyerang Klan Namrian harus membuat pertimbangan yang matang ....Namun, rencana tersebut memiliki konsekuensi yang tak terhitun
Baron melaporkan hasil penemuannya."Di Sekte Aziz baru didirikan, beberapa tetua mengolah batu giok yang mereka dapatkan menjadi cincin giok yang bertatahkan permata warna-warni.""Mereka memiliki kedudukan yang sangat tinggi di Sekte Aziz. Mereka tidak pernah menampilkan muka mereka, bahkan jarang keluar. Oleh karena itu, hanya ada rumor tentang mereka, tapi tidak ada yang pernah menemui mereka.""Petunjuk tentang cincin giok ini juga diperoleh setelah penyelidikan yang lama."Ekspresi mata Nabila sangat dingin.Ternyata orang itu berasal dari Sekte Aziz.Apakah mereka belum dibunuh semua dalam peperangan besar beberapa tahun lalu?Nabila sangat ingin tahu apakah orang yang ingin mereka bunuh di perbatasan utara kala itu adalah Mayor Jenderal Joka atau Yolo.Yolo memiliki dendam dengan Sekte Aziz, tetapi Mayor Jenderal Joka tidak ....Untuk berhati-hati, Nabila menyuruh Baron mengirim pesan untuk memperingatkan Aliansi Germa.Mungkin Sekte Aziz senantiasa mencari kesempatan untuk ban
Pangeran Rio berdiri menghadapi para pejabat dan bertanya lagi,"Adakah yang bersedia menjadi pengawas pengirim makanan?"Pangeran Rio biasanya lembut dan kalem saat berbicara. Akan tetapi, Pangeran Rio menjadi resah belakangan ini.Kaisar sedang menghadapi bahaya di perbatasan selatan, tetapi tidak ada orang yang bisa diandalkan.Jika bukan karena harus menjalankan pemerintahan di Kota Zordo, Pangeran Rio sudah maju ke medan perang!"Pangeran, sudah tewas beberapa pengawas pengirim makanan. Prioritas saat ini adalah membasmi bandit yang mencuri persediaan makanan. Kalau tidak, semua makanan yang dikirim akan dicuri. Itu tidak sepadan!"Tentu saja Pangeran Rio tahu.Pangeran Rio sudah mengirim pasukan untuk membasmi bandit, tetapi belum ada kabar yang jelas sampai sekarang.Tidak bisa terus menunggu begitu saja.Persediaan makanan untuk kebutuhan perang harus sedia lebih dulu. Kini, makanan tidak kunjung bisa dikirim ke perbatasan selatan. Lebih lama waktu yang terbuang, lebih besar ba
Di dalam ruangan, Fiona memejamkan mata dan duduk bersila di atas kasur. Ada pot untuk memurnikan serangga di depan dengan seekor ular melayang di sekitar pot.Setelah mendengar suara pintu terbuka, ular itu dengan cerdik mengangkat lehernya, berbalik untuk memeriksa dan pandangannya tertuju pada Pangeran Rio. Kemudian ia meludahi racun dengan ganas dan mendesis.Akan tetapi setelah pria itu mendekat dan melihat siapa dirinya, ia langsung membeku, lalu menyimpan kembali racun dengan malu sebelum meringkuk dan menyembunyikan kepala seolah sudah tidak terlihat lagi.Pangeran Rio berdiri tiga langkah dari kasur sambil menatap perut Fiona.Fiona sudah hamil lima bulan, jadi dia seharusnya sudah lama menunjukkan tanda-tanda kehamilan.Akan tetapi, dia tidak bisa melihat perutnya membesar.Mungkinkah jubahnya terlalu lebar dan menutupinya?Fiona tiba-tiba membuka mata dan bertatapan dengan mata Pangeran Rio yang mengamatinya.Suaranya menawan, tetapi kata-katanya kasar."Yo, berpakaian sebag
Nabila memutuskan untuk membuat ulang "jaring laba-laba" dan segera memulainya.Tanggung jawab semacam ini jelas milik James.Nabila memerintahkan orang-orang untuk membongkar mesin pembunuhan sebelumnya dulu agar tidak sampai menyakiti orang lain dan diri sendiri.Mengetahui apa yang ingin Nabila lakukan, James kagum dan setuju dengannya.Dia bersumpah akan melakukannya."Selama kamu memberiku cukup tenaga kerja, aku akan bisa mengubah 'jaring laba-laba' ini menjadi apa yang kamu inginkan! Hanya saja waktunya sangat sempit."Saat ini jaring laba-laba ini melibatkan seluruh Negara Naki dan akan sulit untuk mengubah semuanya dalam satu hari.Akan tetapi, penyerangan berbagai negara terhadap Negara Naki sudah dekat.Nabila telah memikirkan masalah ini dan melingkari sebagian gambar jaring laba-laba."Ubah tempat-tempat ini dulu."Yang dia lingkari adalah dua jalan rahasia jaring laba-laba menuju utara dan timur yang berpusat di Kota Sundoro.James melihat lebih cermat.Kalau hanya dua ja
Sebagai seorang Kaisar, Yohan mengutamakan situasi keseluruhan di hadapannya.Kalau ingin menang, Negara Naki harus memastikan bisa lolos dari musuh.Karena "jaring laba-laba" adalah senjata untuk mengusir musuh, maka sebaiknya digunakan untuk membunuh musuh.Tidak ada yang salah dengan itu.Nabila menjelaskan."Bukan sama sekali tidak menggunakannya.""Lorong rahasia 'jaring laba-laba' dirancang dengan cerdik untuk mengangkut biji-bijian atau bahkan untuk mengerahkan pasukan secara diam-diam dan melakukan penyergapan.""Tapi banyaknya jebakan pembunuhan di dalam adalah inti dari teknik Keluarga Kitana.""Menggunakannya untuk membunuh musuh bukanlah cara yang baik untuk menang."Yohan tidak setuju."Apa salahnya menggunakan cara baik atau buruk untuk menang? Nabila, saat ini empat perbatasan sedang dikepung, tidak ada kesempatan bagimu untuk berpikiran baik."Nabila tidak menyerah.Dia menekankan dengan sangat serius."Kaisar, kamu masih belum mengerti maksudku.""Aku ingin bilang 'jar
Tenji sangat marah.Itu karena barusan Nabila berkata "jaring laba-laba" akan dianggap milik Keluarga Kirta.Dia kehilangan ketenangan untuk sesaat sebelum langsung mendapatkan akal sehatnya kembali.Dalam beberapa detik, matanya memerah seolah telah dianiaya."Tidak masalah kalau kamu tidak percaya padaku, kenapa kamu mempermalukanku dan Keluarga Kitana seperti ini!?""Saat itu aku sangat menderita karena menyelidiki kasus manusia obat.""Kemudian aku ditangkap Kerajaan Verto dan dikendalikan oleh orang lain ... aku hidup dalam rasa sakit setiap hari. Setelah akhirnya kembali ke Negara Naki, aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk menebus dosa-dosaku dan mendapatkan kembali kepercayaanmu.""Aku hanya ingin kembali ke masa lalu di mana kita masih bisa menjadi teman dan orang kepercayaan.""Sekarang sepertinya semua ini hanyalah angan-anganku.""Sebagai keturunan Keluarga Kitana, apakah ini bisa kuterima? Sebaiknya kamu bunuh saja aku!"Nabila mendengarkan tuduhannya dengan acuh ta
Sekitar tengah malam.Penginapan tempat tinggal Tenji dikelilingi oleh prajurit istana di tiga lantai, dari dalam dan luar.Di dalam ruang kelas atas.Bawahannya mendesak Tenji."Tuan, cepat pergi!"Tidak ada lampu di dalam ruangan dan Tenji sedang duduk dalam kegelapan dengan pakaian rapi seolah sudah lama menunggu hari ini.Punggungnya tegak dan jari-jarinya yang lentik membolak-balik buku bergambar di atas meja.Halaman demi halaman, gerakannya terkesan asal-asalan."Tuan!" Bawahannya menjadi semakin cemas setelah mendengar suara prajurit istana naik ke atas.Suara Tenji dingin dan tenang."Tidak bisa kabur."Dia bisa mendengar ada banyak orang yang datang malam ini.Meskipun bisa kabur dari penginapan ini, ada banyak ahli di luar.Brak!Pintu dibanting dengan kasar.Cahaya dari luar masuk, menerangi penglihatan Tenji.Dia dan Nabila dianggap memiliki pemahaman yang baik.Sebenarnya hari ini saat melihatnya di Kota Andara, Tenji sudah menebak apa yang ingin Nabila lakukan.Prajurit
Saat perang perbatasan dimulai, Nabila harus pergi ke Kota Andara untuk urusan penting.Begitu meninggalkan kota, dia dihentikan oleh Nadif.Nadif memegang lengan Nabila dan tidak mau melepaskannya."Ratu! Sekarang kamu adalah Ratu, mau pergi ke mana!?"Nadif menekankan status Nabila dan menyuruhnya untuk sadar kalau dia bukan lagi Mayor Jenderal Joka dari Perkemahan Utara.Sekalipun terjadi perang, Nabila tidak perlu berperang untuk membunuh musuh.Belum lagi Nabila sedang hamil dan kemungkinan besar anak dalam perutnya adalah pangeran, calon Putra Mahkota.Saat ini hal yang terpenting adalah menjaga anak ini.Tidak ada banyak orang di luar kota. Ada masalah penting yang harus Nabila tangani dan nada suaranya tegas serta dingin."Aku tahu apa yang kulakukan. Pengawal, bawa Tuan Nadif pulang.""Baik!"Dia ditemani oleh puluhan penjaga dan semuanya adalah Pasukan Elang.Bukanlah masalah besar untuk menyingkirkan Nadif yang lemah.Nadif sangat cemas sampai berteriak."Kamu jangan mengaca
Orang kepercayaan pemimpin Kerajaan Puanin dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok dipimpin oleh jenderal pelindung kota Yukina yang selalu mendukung pemimpin dan semua keputusannya.Termasuk kali ini saat mereka terang-terangan menyerang Negara Naki, tetapi nyatanya bersekutu dengan Negara Naki.Beberapa jenderal lain memiliki ide lain.Mereka merasa tidak seharusnya Kerajaan Puanin berhubungan dengan Negara Naki."Yang Mulia, seharusnya kamu mendiskusikan masalah penting seperti aliansi antara kedua negara dengan menteri dulu sebelum mengambil keputusan! Jelas Negara Naki tidak bisa melindungi diri sendiri dan Kerajaan Puanin tidak boleh sampai terlibat!""Yang Mulia, tolong ubah strategi serangan tipuanmu dan serang Negara Naki bersama negara lain!""Yang Mulia, sekarang situasinya sudah jelas. Negara Naki punya peluang kecil untuk menang. Dengan kekuatan satu negara, pasti tidak akan mampu mengalahkan pasukan belasan negara. Kalau Kerajaan Jaming mengirimkan Naga Api, perbatasan
Saat berbagai negara menyerang Negara Naki, bencana ini jauh lebih parah dibandingkan saat Yohan baru naik takhta dan beberapa negara menyerang Negara Naki secara serempak.Para menteri saling memandang.Meski sudah bersiap, hari ini masih datang terlalu cepat.Yohan layak menjadi pemimpin negara. Dia sama sekali tidak panik menghadapi musuh yang kuat.Dia memberi perintah dengan tenang."Jaga empat perbatasan dengan ketat. Siapkan biji-bijian dan senapan bambu!""Baik!"Saat ini prajurit dari berbagai negara berkumpul di perbatasan Negara Naki.Di perbatasan utara ada Kerajaan Jaming dan tiga negara kecil yang mengikuti Kerajaan Jaming.Di perbatasan timur ada Pasukan Sekutu Empat Kerajaan yang dipimpin oleh Kerajaan Miria.Di perbatasan selatan ada Pasukan Sekutu Suku Sumerina yang belum lama ini berhasil ditumbangkan namun telah kembali bangkit, serta Kerajaan Calestia yang telah memulihkan diri selama bertahun-tahun dan memiliki banyak pasukan berkuda.Ada juga dua negara kecil di
Satu jam kemudian.Semua pakaian jelek di Istana Safir dibuang oleh Nabila.Meski begitu, dia masih belum bisa tenang.Wanita normal mana yang bisa menerima kalau suaminya berpakaian seperti gigolo?Belum lagi dia adalah seorang kaisar!Saat Nabila membuang pakaiannya, Kaisar muda mengikutinya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan dengan tidak berdaya."Nabila, yang ini cukup bagus ....""Ratu, jangan dibuang. Aku sangat menyukai ini.""Jangan buang yang ini. Kamu bilang kamu suka melihatku memakainya ...."Akan tetapi tidak peduli apa pun yang Yohan katakan, apa yang harus dibuang tetap harus dibuang.Nabila sangat marah sampai melucuti pakaian yang Yohan kenakan.Meski begitu, Nabila masih belum bisa menenangkan kekesalannya.Berjalan keluar aula, tatapannya tertuju pada kemoceng merah Leonard.Leonard, 'Tatapan Yang Mulia Ratu sangat menakutkan ....'Nabila menyambar kemoceng itu."Jelek! Aku belum pernah melihat kemoceng merah! Yang ini juga dibakar!"Leonard berlutut s