Share

Bab 185

Yohan tiba-tiba berdiri dengan tatapan seperti ingin memangsa di matanya.

"Kamu benar-benar ... sangat berani dalam berbicara!"

Ucapan ini terdengar seperti sedang memarahi Ratu, tapi sama sekali tidak terlihat adanya amarah pada diri Yohan.

Nabila mengetahui bahwa Yohan sudah mulai goyah dan bersiap untuk menyerang.

Nabila menundukkan kepalanya dengan hormat.

"Pasukan perbatasan utara tidak terkalahkan dan mereka pasti akan mendapatkan sebuah negara yang besar untuk Anda setelah mengeluarkan perintah militer!"

"Ucapan yang bagus!" ujar Yohan dengan senang.

Yohan segera memberi perintah, "Panggil beberapa jenderal untuk mendiskusikan hal ini!"

Memanggil jenderal bukan untuk membahas masalah apakah mereka akan berperang atau berdamai, melainkan membuat rencana dan tinggal menunggu waktu yang tepat.

Tujuan Nabila sudah tercapai dan dia sudah bisa mengundurkan diri.

Hanya saja, masih ada hal yang ingin dikatakan olehnya.

"Kaisar, peperangan ini sangat penting dan aku mau pergi ke Kuil Lur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status