Sebelum pertandingan bela diri dimulai, wakil ketua Sekte Karan menaiki panggung."Sekte Karan mengundang semua orang untuk berpartisipasi dalam pertandingan bela diri tahunan ini untuk memilih penguasa bela diri, serta menguatkan bela diri di bawah kepemimpinannya!""Semuanya, tolong izinkan aku menyampaikan beberapa kata sebelum pertandingan ini dimulai.""Kalian semua seharusnya memahami peraturan pertandingan ini.""Setelah pertandingan dimulai, sekte manapun yang memenangkan 15 ronde lebih dulu adalah pemenangnya.""Orang yang memiliki keterampilan bela diri yang tinggi tidak boleh merasa sombong. Pertandingan kali ini memiliki batasannya dan tidak boleh sampai membunuh seseorang. Kalau ada yang membunuh pihak lain demi mendapatkan peringkat pertama, maka kalian juga tidak akan bisa meyakinkan orang-orang meskipun menang.""Benar sekali!" teriak semua orang di bagian bawah.Wakil ketua sekte melihat kerumunan, lalu berkata."Kalau kalian semua tidak memiliki pertanyaan apa pun, pe
Hari ini adalah hari pertandingan bela diri, jadi murid-murid Sekte Karan sangat sibuk.Di dapur, para murid sedang menyiapkan makanan siang."Apakah ada yang lihat ceker ayamku? Aku baru saja selesai mengukusnya dan meletakkannya di atas kompor, kenapa hilang?" Salah satu murid mencari ceker ayam yang hilang dengan panik.Orang lain tidak memedulikan hal ini dan sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri."Kamu pasti menaruhnya di tempat lain!""Kamu benar-benar sangat pelupa ....""Mungkin saja ada orang yang membawanya ke aula depan."Di luar dapur, Evan sedang menggigit ceker ayam sampai tersisa tulang di tembok yang terletak tidak jauh dari sana, lalu Evan melempar tulang itu pada anjing penjaga.Anjing penjaga segera menggigit tulang itu dan berlari menjauh, kemudian Evan segera memanjat tembok.Setelah mendarat, Evan memegang rumput untuk menghilangkan minyak di tangannya dan juga mengawasi sekeliling pada saat yang sama.Ini adalah tempat tinggal para murid tingkat tinggi di Sekte K
Baron merasa bingung pada saat ini, untuk apa mereka membakar suatu tempat pada saat ini? Bukankah keberadaan mereka malah akan terungkap?Hanya saja, Baron sudah berada di sisi Nabila selama bertahun-tahun dan segera memahami maksudnya."Tuan, Anda ingin menguji mereka dengan cara ini?"Saat terdapat kebakaran, pasti akan ada banyak orang yang berusaha untuk memadamkan kobaran api di tempat yang sangat penting.Dengan ini mereka kurang lebih sudah mengetahui arahnya dan mengetahui tempat mana yang harus mereka selidiki.Pada saat ini di tempat pertandingan."Sekte Landa menang!""Sekte Landa menang dua ronde!"Sekte Landa yang reputasinya sedang meningkat mendapatkan dua kemenangan berturut-turut.Yohan duduk dengan tenang di kursinya.Yohan tidak boleh bertanding pada saat ini, kalau tidak pertandingan ini akan segera berakhir di mana dia tidak bisa memberikan lebih banyak waktu untuk Nabila dan yang lainnya.Setelah Sekte Landa memenangkan tiga ronde, para sekte lain sudah tidak bis
Nabila melihat tulang manusia itu dengan tatapan dingin.Kobaran api semakin membesar dan semakin terdapat banyak orang yang berusaha untuk memadamkannya.Api perlahan-lahan dipadamkan tidak lama kemudian.Hanya api di halaman timur yang padam dengan cepat.Terdapat beberapa kobaran api di tempat lain yang tidak berhasil dikendalikan dan membakar seluruh halaman.Seorang murid berlari ke tempat pertandingan dan menyampaikan situasi kebakaran pada Ardin.Tatapan Ardin terlihat tajam dan penuh dengan kekejaman."Bagaimana situasi di halaman timur?""Api di halaman timur sudah dipadamkan."Ardin menghela napas lega setelah mendengar ini."Terus awasi halaman timur, tidak boleh ada satu pun benda di dalamnya yang hilang.""Baik, Ketua Sekte!"Pada saat yang sama, pemenang dalam pertandingan sudah ditentukan pada saat ini.Pada saat ini Sekte Karan kembali memenangkan satu ronde lagi di mana mereka sudah memenangi 8 ronde dan benar-benar tidak terkalahkan.Ardin mengangguk dengan puas.Muri
Teknik menyerang dan kekuatan internal setiap sekte berbeda-beda dan bahkan bisa terlihat dalam sekilas.Tidak peduli bagaimanapun juga Yohan tidak pernah mempelajari ilmu pedang Sekte Sofur, jadi tentu saja orang-orang bisa melihat perbedaannya.Lovita duduk sambil berkata dengan tatapan dingin."Setelah perang, ada banyak sekte yang menerima murid baru untuk memperkuat sekte mereka.""Karena Nona Bisu bergabung dengan Sekte Sofur, maka dia adalah murid Sekte Sofur.""Tuan Ardin, sejak kapan Sekte Karan tidak bisa menerima kekalahannya?"Ucapan Lovita sangat masuk akal.Ardin memarahi murid itu dengan ekspresi dingin."Terima saja kekalahanmu, cepat turun!"Yohan terus berdiri di atas panggung untuk menunggu lawan keduanya.Lovita menatap sosok Yohan dengan ekspresi datar.Samar-samar dia merasa jika Yohan bukanlah seorang wanita....Yohan adalah murid dari Karso yang berasal dari Gunung Westine.Dia bukanlah orang yang tidak memiliki kemampuan apa pun.Yohan menang 5 kali berturut-t
Saat melihat Yohan berada dalam bahaya, Lovita segera mengeluarkan senjata tersembunyinya dari lengan pakaian dan mengarahkannya ke pergelangan tangan Alex tanpa memedulikan pertarungan di atas panggung.Hanya saja, Alex bergerak dengan cepat dan segera menghindar setelah melepaskan Yohan.Campur tangan Lovita segera membangkitkan rasa tidak puas semua orang.Mereka berteriak dengan keras pada saat ini."Sekte Sofur telah melanggar aturan!""Sama sekali tidak boleh ada orang ketiga yang campur tangan dalam pertarungan dua orang! Sekte Sofur sudah kalah dalam ronde ini!""Benar sekali! Aku melihat dengan mataku sendiri kalau Sekte Sofur melanggar aturan!"Ekspresi Ardin terlihat sangat serius, dia menoleh untuk menatap Lovita.Lovita adalah orang yang bertanggung jawab.Dia berdiri dan berkata."Sekte Sofur kalah dalam ronde ini."Lovita menatap Yohan dengan tatapan kasihan.Jika dilihat berdasarkan tampang Yohan di atas panggung, Yohan pasti sudah diracuni yang membuat tubuhnya kehilan
Ardin menatap murid kesayangannya dengan tatapan kasihan, dia hendak menghentikan Nabila saat melihatnya mematahkan lengan Alex.Hanya saja, Nabila yang berada di atas panggung meraih lengan Alex yang lain dengan cepat.Kemudian menggunakan serangan yang sama ....Krak!"Ah! Dasar wanita jalang! Aku akan membunuhmu ...." Kedua tangan Alex telah dipatahkan, sulit baginya untuk meracuni Nabila meskipun kemampuannya sangat tinggi.Orang-orang dari sekte lain terkejut dengan kekejaman Nabila."Semua orang tahu kalau Alex memiliki keterampilan racun yang sangat tinggi dan tidak akan bertarung dalam jarak dekat dengannya karena takut diracuni olehnya. Tapi wanita ini berbeda dari yang lain, dia tidak bertahan dan melakukan serangan balik, lalu langsung mematahkan lengan Alex .... Dia benar-benar orang yang kejam!""Semua orang bilang orang yang tidak bisa menyerang lawannya dengan kejam tidak akan bisa menjadi orang hebat. Tapi menurutku hal yang paling kejam adalah hati wanita!""Tidak disa
Tatapan Nabila yang menatap Ardin seperti sebuah pisau yang tajam."Tuan Ardin mengkhianati gurunya dan juga membunuh gurunya. Pantas saja murid-muridmu begitu tidak bermoral!"Ardin tertegun setelah mendengar ini.Orang-orang dari sekte lain juga terkejut."A ... apa yang baru saja dia katakan? Tuan Ardin membunuh gurunya sendiri? Ba ... bagaimana mungkin!"Para murid Sekte Karan membuat reaksi yang besar."Beraninya kamu memfitnah Ketua Sekte kami!""Kamu membunuh Kakak Seperguruan dan juga memfitnah Ketua Sekte, kamu pantas mati!""Ketua Sekte, tolong izinkan aku bertarung dengannya!"Nabila tidak takut dengan hal ini.Dia menatap Ardin dengan dingin."Tuan Ardin, apakah aku memfitnahmu?!"Ardin segera berdiri, lalu berkata pada semua orang dengan ekspresi serius."Ucapan yang dikatakan orang ini adalah omong kosong. Aku bersumpah, aku bukanlah orang yang akan membunuh guruku sendiri meskipun aku bukanlah orang suci. Kalau aku benar-benar melakukan hal itu, maka aku tidak akan bisa
Negara Naki.Kota kekaisaran, Kota Zordo.Kabar tentang kembalinya Ratu ke istana dan melahirkan anak kembar segera tersebar di seluruh istana dan pemerintahan.Di dalam istana, Ibu Suri merasa senang atas kelahiran pangeran, tetapi juga cemas karena anak kembar.Dia memanggil Ratu ke Istana Giok, dan mencoba membujuk dengan berbagai cara."Jika keluarga kekaisaran melahirkan anak kembar, terutama pangeran, maka salah satunya harus dikirim ke luar istana.""Ratu, aku tahu, kedua anak itu buah hatimu, tapi demi keluarga kekaisaran, kamu harus membuat keputusan."Demi mempertahankan tradisi, Keluarga Feno dulu bahkan membuang salah satu anak perempuan kembar mereka, apalagi keluarga kekaisaran.Wajah Nabila tak menunjukkan emosi apa pun, dan berkata acuh tak acuh,"Kedua anak ini, tidak satu pun yang akan dikirim pergi."Yohan juga pernah berkata bahwa dia akan melindungi anak-anaknya.Ibu Suri sangat mengerti betapa beratnya hati seorang ibu.Namun, aturan tetaplah aturan."Ratu, jangan
Yohan masih menundukkan kepala, sudut bibirnya terangkat dengan senyum dingin yang penuh sinis.Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetap angkuh dan dingin.Orang di depannya memperkenalkan diri, "Aku adalah Pangeran Kamal dari Kerajaan Jaming. Kali ini aku datang mewakili Ayah untuk sampaikan sedikit penghormatan kepada Kaisar Yohan."Begitu Pangeran Kamal melirik, bawahannya segera menghidangkan makanan.Yohan bahkan tidak melirik sedikit pun.Pangeran Kamal menahan sabar, lalu tersenyum."Kaisar Yohan, negara kami, Kerajaan Jaming, dengan tulus mengundang Anda untuk menjadi tamu kami.""Hanya saja, dunia luar terlalu berbahaya, jadi kami hanya bisa menempatkan Anda di sini.""Anda tenang saja, setelah Kerajaan Jaming berhasil mengusir pasukan Naki dan merebut kembali tanah kami yang hilang, kami akan biarkan Anda pergi."Yohan tersenyum tipis.Kata-katanya memang terdengar muluk, tetapi pada dasarnya mereka hanya ingin menjadikannya sandera dalam melawan pasukan Naki.Melihat si
Nabila mengutamakan kepentingan besar, dirinya haruslah kembali ke Negara Naki terlebih dahulu.Baron khawatir."Yang Mulia, aku khawatir para pembunuh itu masih akan coba mencelakai Anda."Terlebih lagi, Yang Mulia baru saja melahirkan, bagaimana bisa menahan kerasnya perjalanan?Wajah Nabila tampak dingin dan tegas."Kembali ke Negara Naki."Meski harus menghadapi ribuan rintangan, dirinya tetap harus pulang.Yang paling ditakutkan adalah, tujuan para pembunuh itu memang untuk mengacaukan Negara Naki.Dia tidak akan membiarkan mereka berhasil.Sebelum Yohan ditemukan, Nabila bertekad menjaga Negara Naki untuknya.Nabila mengatur segala urusan di Kerajaan Puanin, termasuk rencana mengusir pasukan Jaming, serta penobatan pemimpin kerajaan baru.Untuk mencegah raja baru bertindak sewenang-wenang, dia mendirikan Sistem Pemerintahan Tiga Raja.Salah satu dari tiga raja itu adalah pria.Langkah ini dilakukan untuk menenangkan para pria di Kerajaan Puanin, agar mereka tidak membuat keributa
Pintu kamar terbuka. Seorang pelayan keluar dari dalam, lalu berkata kepada Yukina, "Jenderal, Yang Mulia selamat, beliau melahirkan seorang pangeran."Di Kerajaan Puanin, hanya wanita yang dapat mewarisi takhta, maka kelahiran pangeran ini tidak begitu dihargai.Namun, Yukina tetap sangat bersyukur pada langit."Pangeran pun tak apa, yang penting selamat."Bagaimanapun juga, ini darah kerajaan.Baru saja ucapan itu selesai, terdengar suara teriakan bidan dari dalam."Masih ada satu lagi!"Ternyata anak yang dikandung sang Pemimpin Kerajaan adalah kembar.Hal ini benar-benar di luar dugaan semua orang.Mata Yukina memancarkan secercah sukacita dan harapan.Semoga kembar laki-laki dan perempuan.Kalau ada seorang putri, kelak bisa mewarisi takhta sebagai pemimpin kerajaan.Di dalam kamar.Nabila tak menyangka, setelah melahirkan satu, masih ada satu lagi.Untung dia adalah ahli bela diri, tenaganya belum sepenuhnya habis terkuras.Untuk anak yang pertama, karena posisi janin yang salah
Pak!Pena di tangan Nabila terjatuh, sementara melontarkan tatapan dingin kepada Baron."Dafka dan yang lainnya di mana!"Baron menggeleng."Dafka juga tak diketahui keberadaannya, kabar ini pun didapat dengan susah payah! Bagaimana ini, Yang Mulia?"Nabila tetap tenang di tengah krisis. Setelah menstabilkan emosinya, dia segera memberi perintah pada Baron."Sebarkan perintah, kerahkan seluruh kantor pemerintahan di Kerajaan Puanin mencari Tuan Yohan.""Sekaligus kirim seluruh pasukan rahasia, juga Pasukan Elang di kota.""Perintahkan mereka menyisir sepanjang perbatasan untuk mencari Kaisar!"Baron segera pergi melaksanakan perintah.Kalau sampai terjadi apa-apa pada Kaisar, akibatnya akan sangat parah!Setelah Baron pergi, Nabila baru sadar dirinya sangat cemas sampai telapak tangannya penuh keringat.Tumpukan dokumen di meja tidak lagi bisa dibacanya.Yang ada di benaknya hanyalah keselamatan Yohan.Para penyerang itu sangat mungkin tahu identitasnya.Wajah Nabila diliputi kekhawati
Karena Yohan akan berangkat kembali ke Negara Naki besok, malam ini dirinya terjaga semalaman, hanya memeluk Nabila.Satu tangannya diletakkan di perut Nabila, merasakan gerakan janin yang sesekali muncul.Andai waktu bisa berhenti di sini, alangkah indahnya.Namun, kenyataan tetap harus dihadapi.Sebagai Kaisar Negara Naki, Yohan tak bisa hanya mementingkan perasaan pribadi dan mengabaikan keselamatan negara.Nabila juga belum bisa terlelap.Dia menggenggam lembut lengan Yohan, nadanya tenang dan lembut."Paling lama satu bulan, aku akan kembali ke Negara Naki ."Yohan mencium lehernya, "Baik. Aku percaya kamu tidak akan ingkar janji."Namun, entah mengapa, hati Yohan merasa gelisah.Suasana hatinya bagaikan langit yang terus diguyur hujan, sulit menjadi cerah.Keesokan harinya, Yohan akhirnya harus pergi.Hari ini Nabila tidak menghadiri sidang kerajaan. Dirinya menaiki kereta kuda, mengantar sendiri kepergian Yohan ke luar kota.Banyak pengawal mengikuti Yohan. Namun, semua pengawal
Nabila menahan emosi yang membara di dalam hatinya.Dia mengatupkan bibir dan berkata kepada Yohan."Kita ini suami istri, jadi tentu saja aku tidak rela berpisah denganmu.""Tapi masalah negara sedang dipertaruhkan, mana mungkin aku bisa mengulur-ulur waktu?""Kaisar, kamu juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak berarti dan selesaikan semuanya secepat mungkin ...."Nabila berkata sambil melepaskan diri dari pelukan Yohan, memaksanya untuk fokus pada masalah utama.Yohan menatapnya dengan tajam selama beberapa saat, sorot matanya terlihat seolah sedang mengendalikan diri."Baiklah."Setelah mengatakan ini, Yohan berbalik dan meninggalkan Ruang Kerja Istana.Seolah menahan napas dan tidak lagi mengharapkan kata-kata manis dari Nabila.Di luar istana.Yohan berdiri di tengah angin malam, merasakan dinginnya udara Kerajaan Puanin.Dia melihat ke kejauhan dan memberi instruksi pada Dafka tanpa ekspresi."Siapkan kereta, besok kita akan kembali ke Negara Naki."Wajah Dafka tidak menunjukk
Nabila menyadari tulisan tangan di catatan ini adalah milik Evan.Evan adalah teman dekat kakak seniornya. Dia pernah menghubungi Evan sebelumnya untuk menyelidiki kasus manusia obat.Setelah mendengar kebenarannya, Evan pergi ke Kerajaan Verto untuk memburu sisa-sisa Sekte Manusia Obat yang dipimpin oleh Jacob.Kali ini dia menyampaikan pesannya tanpa muncul yang terlihat agak misterius.Nabila berkata dengan suara rendah."Kalau ada pergerakan aneh, kenapa tidak langsung mengatakannya?"Dia menundukkan kepala untuk melihat catatan itu.Yohan yang ada di sampingnya menebak."Mungkin Evan tidak bisa muncul atau orang yang mengirim surat itu bukan dia."Nabila merasa tebakan kedua lebih tepat.Mungkin Evan menyuruh seseorang untuk mengirimkan surat itu.Kalau tidak, dia tidak perlu bertindak begitu misterius."Kerajaan Verto ...." Nabila bergumam.Saat semua negara mengepung Negara Naki, Kerajaan Verto-lah yang berada di balik rencana tersebut.Ambisi mereka sudah jelas.Sekarang ada pe
Fiona tertegun sejenak, lalu ekspresinya kembali seperti biasa dan menatap Pangeran Rio di depannya dengan tatapan menggoda."Tidak sekadar menjalani hidup bersama, mungkinkah kamu benar-benar menyukaiku?"Fiona mengira Pangeran Rio akan menyangkalnya.Akan tetapi, dia malah mendengarnya berkata dengan serius."Ya."Fiona, "..."Dia agak tercengang."Ya apa?"Kedua mata Pangeran Rio memanas dan ujung telinganya agak merah."Aku bukan orang yang suka bertindak sembarangan. Karena kita sudah menjadi suami istri, aku akan menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku kepadamu."Fiona syok sampai melompat mundur, memberi jarak di antara mereka dan menatapnya dengan tidak percaya."O ... omong kosong apa yang kamu katakan!?"Pangeran Rio maju beberapa langkah dan meraih bahunya."Aku serius!""Kita sedang bersiap untuk punya bayi, jadi tentu saja kita harus memutuskan untuk bersama selama sisa hidup kita."Daripada memendamnya, lebih baik diungkapkan.Terutama karena Fiona akan kembali ke Klan Namria