Tatapan Nabila yang menatap Ardin seperti sebuah pisau yang tajam."Tuan Ardin mengkhianati gurunya dan juga membunuh gurunya. Pantas saja murid-muridmu begitu tidak bermoral!"Ardin tertegun setelah mendengar ini.Orang-orang dari sekte lain juga terkejut."A ... apa yang baru saja dia katakan? Tuan Ardin membunuh gurunya sendiri? Ba ... bagaimana mungkin!"Para murid Sekte Karan membuat reaksi yang besar."Beraninya kamu memfitnah Ketua Sekte kami!""Kamu membunuh Kakak Seperguruan dan juga memfitnah Ketua Sekte, kamu pantas mati!""Ketua Sekte, tolong izinkan aku bertarung dengannya!"Nabila tidak takut dengan hal ini.Dia menatap Ardin dengan dingin."Tuan Ardin, apakah aku memfitnahmu?!"Ardin segera berdiri, lalu berkata pada semua orang dengan ekspresi serius."Ucapan yang dikatakan orang ini adalah omong kosong. Aku bersumpah, aku bukanlah orang yang akan membunuh guruku sendiri meskipun aku bukanlah orang suci. Kalau aku benar-benar melakukan hal itu, maka aku tidak akan bisa
Semua orang menatap ke arah yang ditunjuk oleh Nabila.Mereka melihat seseorang memeluk kerangka tulang sambil berlari masuk ke dalam."Kerangka tulangnya sudah datang!" teriak Baron sambil berlari, seolah-olah takut datang terlambat.pupil Ardin bergetar saat melihat kerangka tulang itu.Jangan-jangan ....Hati Ardin dipenuhi dengan banyak emosi, tapi Ardin mengendalikan dirinya dengan baik dan segera terlihat tenang.Semua orang kebingungan.Benda apa ini?Nabila berkata dengan lugas di hadapan semua orang."Kerangka tulang ini adalah milik mantan ketua Sekte Karan yang bernama Rido Nawan.""Apa!" Semua orang merasa terkejut.Rido adalah seorang senior dalam dunia bela diri.Dia melakukan banyak hal baik saat masih hidup dan terdapat banyak rakyat yang merindukannya.Bukankah dia seharusnya sudah dikubur pada saat ini?Murid Sekte Karan berteriak dengan marah."Tidak disangka kalian menggali makam Kakek Guru!""Kakek Guru benar-benar sangat menyedihkan, dia bahkan tidak bisa beristir
Tetua Hugo menatap Ardin yang berada di posisi tinggi tanpa tatapan takut di matanya."Ketua Sekte, aku memang bersalah karena memasuki halaman timur tanpa izin.""Aku juga bersedia dihukum sesuai dengan peraturan Sekte Karan.""Tapi sebelum itu, tolong jelaskan padaku kenapa mayat ayahku bisa berada di halaman timur!"Baron memeluk mayat sambil mengangkat dagunya."Benar sekali! Cepat jelaskan kenapa kamu membuat ayahnya menjadi seperti ini!"Ardin berkata dengan marah."Hugo, mereka sengaja menjebakku. Apakah kamu tidak bisa melihatnya?""Apa yang bisa kujelaskan? Aku sama sekali tidak mengetahui hal ini!""Mereka pasti adalah dalang kebakaran sebelumnya, tujuannya adalah agar mereka bisa memasukkan mayat ke halaman timur! Kamu telah dimanfaatkan oleh mereka!""Kita berdua telah menjadi saudara selama belasan tahun, apakah kamu masih tidak mengenalku? Bagaimana mungkin aku membunuh Guru!"Tetua Hugo berkata dengan tegas."Aku cuma menginginkan kenyataannya hari ini."Nabila berkata d
Ardin sama sekali tidak menyangka jika petugas pemerintahan akan datang secepat ini, sedangkan dia yang merupakan ketua Sekte Karan akan dibawa pergi seperti tersangka.Dia memerintah wakil ketua sekte."Untuk sementara urusan sekte menjadi tanggung jawabmu. Kamu harus bertindak dengan hati-hati sebelum aku kembali."Wakil ketua sekte mengangguk."Tidak perlu khawatir, Ketua Sekte!"Petugas pemerintahan tidak hanya membawa Ardin, tapi juga membawa Tetua Hugo dan Nabila.Mereka juga membawa pergi kerangka tulang itu.Yohan mendatangi Sekte Karan untuk menyelidiki masalah manusia obat.Karena dia sudah mendapatkan petunjuknya, maka dia pergi bersama petugas pemerintahan itu.Nabila menatap mayat Delilah sebelum pergi.Delilah meninggal karenanya.Nabila berkata pada Lovita, "Nona Lovita, mohon makamkan Kak Delilah."Nona Lovita mengangguk pada Nabila."Tenang saja, kami pasti akan melakukannya."Di luar Sekte Karan.Terdapat beberapa kereta kuda yang diparkir di depan.Ardin mengerutkan
Ardin membuka matanya lebar-lebar dan menatap beberapa orang yang bertopeng di depannya.Dia tiba-tiba tertawa.Tertawa karena dia tetap membiarkan mereka memasuki Sekte Karan meskipun sudah melakukan banyak tindakan pencegahan.Tertawa karena dia memiliki banyak murid, tidak ada satu pun muridnya yang datang untuk menolongnya.Ardin sepertinya sudah bisa menebak apa yang akan dia alami di masa depan.Apakah dia masih bisa memiliki kesempatan kedua setelah jatuh ke tangan Kaisar? Sama sekali tidak mungkin!Evan menggoyangkan belati di tangannya dan berkata, "Kalian semua keluarlah."Evan menatap Ardin dengan tatapan seperti seekor serigala yang sedang menatap mangsanya. Tatapan ini bisa membuat seseorang merasa ketakutan.Ardin tiba-tiba berkata saat beberapa orang yang lain hendak pergi."Aku mau bertemu dengan Kaisar!"Ardin menggertakkan giginya, lalu berteriak dengan marah."Aku tidak akan mengatakan kebenarannya pada siapa pun kecuali Kaisar!"Evan menoleh untuk menatap Nabila dan
Ardin terlihat kebingungan saat ditanyakan asal-usul bisnis manusia obat.Dia menggelengkan kepalanya pada Yohan."Hamba tidak tahu.""Orang-orang itu menghubungi kami lewat surat rahasia.""Mereka akan menulis waktu dan lokasi, kami hanya perlu mengambil barang dan mengirimkannya pada penjual.""Mereka bertindak sangat hati-hati dan kami selalu mengambil barang dari tempat yang berbeda, selain itu kami juga tidak pernah saling bertemu.""Kaisar, apa yang Hamba katakan adalah kenyataan. Hamba tidak berani menipu Anda!"Ardin bersujud pada Yohan, wajahnya sudah memucat pada saat ini.Demi menunjukkan apa yang dia katakan benar, Ardin kembali berkata."Tahun ini Hamba sudah berusia 63 tahun dan tidak memiliki anak, apa yang perlu Hamba perjuangkan?""Meskipun Hamba memiliki reputasi dan kekayaan, berapa lama lagi Hamba bisa menikmati hal ini?""Apa yang Hamba inginkan adalah menghidupi seribu murid itu!"Yohan berkata dengan datar."Lanjutkan pembicaraan tentang manusia obat."Ardin meng
Setelah Evan memasuki ruangan, mereka segera mendengar suara teriakan kesakitan dari dalam."Kaisar! Anda sudah berjanji pada Hamba untuk membiarkan Hamba hidup!"Yohan bersikap acuh tak acuh saat mendengar ini.Dia tidak merasa jika Ardin tidak bersalah.Tidak ada salahnya membiarkan Evan menginterogasi orang itu untuk memaksanya mengatakan kebenarannya.Pada saat ini, di dalam Sekte Karan.Semua murid berjaga di depan gerbang untuk menunggu ketua sekte mereka.Pertandingan bela diri terhenti yang membuat banyak sekte merasa tidak puas.Orang Sekte Warsa berkata dengan nada mengejek pada saat ini."Sekte Karan benar-benar punya banyak masalah. Kalau Tuan Ardin benar-benar membunuh Senior Rido, maka Sekte Karan sama sekali tidak berhak untuk berpartisipasi dalam pertandingan bela diri!""Benar sekali! Tidak disangka Tuan Ardin membunuh gurunya sendiri, apa bedanya hal ini dengan ajaran sesat?"Murid Sekte segera membantah ucapan ini."Ketua Sekte tidak membunuh Kakek! Tolong jaga mulut
"Apa? Mereka bukan petugas pemerintahan?" Murid yang menjaga pintu terkejut setelah mendengar hal ini.Mereka bukan petugas pemerintahan? Bagaimana dengan Ketua Sekte? Bukankah dia sedang berada dalam bahaya?!Mereka segera melaporkan hal ini pada wakil ketua sekte.Wakil ketua sekte sedang meyakinkan beberapa sekte."Kak Ardin pasti akan segera kembali dan pertandingan akan berjalan seperti biasa ....""Wakil Ketua Sekte!" Seorang murid menghampirinya dengan tergesa-gesa.Dia hampir terjatuh dari kursinya setelah mengetahui hal ini."Tidak disangka ada hal seperti ini!"Mereka bukan petugas pemerintahan yang sebenarnya?Tidak disangka mereka adalah petugas pemerintahan yang palsu!Dia segera memanggil murid-murid yang memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengejar mereka.Hanya saja, Baron dan Subad sudah berlari jauh dengan kuda mereka....Evan berhasil mengetahui satu hal di bawah interogasinya.Ardin mengakui jika dialah yang membunuh Rido.Tetua Hugo langsung memasuki ruangan sete
Kediaman Putri Elise.Yohan membutuhkan penawar untuk bubuk pelemah otot dan dia hanya bisa mengandalkan orang lain untuk ini.Dia di penjara dan tidak bisa mendapatkannya.Untung saja pelayan bernama Yuni itu tidak bodoh dan dia benar-benar mendapatkan penawarnya."Kaisar Yohan, entah apakah penawar ini efektif atau tidak. Bisakah kamu mencobanya dulu? Kalau gagal, aku akan mengambilkannya lagi untukmu."Yuni ingin mencapai puncak kesuksesan dan menjadi orang berada.Untuk mendapatkan penawarnya, dia menghabiskan uang yang dia simpan selama bertahun-tahun.Hanya itu yang dia tabung sedikit demi sedikit untuk kelak digunakan sebagai mahar.Yohan membuka obatnya dan pertama-tama menguji racun dengan jarum perak lebih dulu untuk pencegahan.Dia baru minum setelah memastikan tidak ada masalah.Kemudian dia berkonsentrasi pada meditasi dan mengatur tenaga.Awalnya Yuni ingin menanyakan apa yang Yohan rasakan, tetapi setelah melihat ini, dia tidak punya pilihan selain mundur dulu agar tidak
Saat ini Pangeran Kamal sangat kecewa dan juga memiliki kebencian yang kuat, semuanya ditujukan pada ayahnya.Tua bangka sialan!Tiga ribu pasukan sudah sangat sedikit, tapi ternyata mereka juga semua tua, lemah, sakit dan cacat.Ini jelas-jelas mempermainkannya.Pangeran Kamal sangat marah hingga kesulitan menenangkan diri. Dia memegang ujung meja dan mengepalkan tinjunya, ingin segera bergegas ke istana.Nabila segera mengetahui hal ini.Pangeran Kamal mengundangnya ke rumah dan meminta nasihat."Aku sudah melihat tiga ribu pasukan itu sama sekali tidak berguna. Benar-benar mustahil untuk ... pergi dengan mereka.""Mungkin ayahku tidak bisa memercayaiku, jadi dia waspada terhadapku!"Pangeran Kamal banyak mengoceh.Bagaimanapun juga, seseorang pasti akan mengoceh saat merasa cemas atau takut untuk meredakan ketegangan.Setelah selesai berbicara, dia menyesap teh beberapa kali, keringat tak berhenti bercucuran di dahinya.Sementara itu, Nabila sangat tenang seolah langit runtuh bukanl
Nabila terlihat seolah pergi ke pertemuan itu sendirian.Nyatanya bagian dalam dan luar kediaman Pangeran Kamal sudah dikelilingi oleh penjaga rahasia.Melihat Yang Mulia Ratu telah meninggalkan istana dengan selamat, para penjaga rahasia merasa agak lega.Ketika rombongan kembali ke penginapan, Baron bertanya dengan cemas."Tuan, apakah Pangeran Kamal mengungkapkan di mana kaisar ditahan sekarang?"Nabila menatap peta di tangannya dengan ekspresi jelas."Tidak ada lokasi spesifik."Nabila juga tidak bertanya.Sekalipun bertanya, Pangeran Kamal juga tidak akan menjawab dengan jujur.Kecuali Pangeran Kamal benar-benar bodoh.Kemudian dia menambahkan, "Tapi aku yakin Kaisar ada di ibu kota, dia juga tidak dalam bahaya."Subad tiba-tiba muncul dan bertanya dengan gelisah."Sekarang tidak dalam bahaya, bagaimana dengan beberapa hari ke depan? Ratu, kita masih harus mencari tahu lokasi Kaisar secepat mungkin ...."Nabila meliriknya."Kalau Pangeran Kamal dari Kerajaan Jaming menginginkan ta
Pangeran Kamal meminta Nabila untuk tetap tinggal dengan prinsip lebih banyak lebih baik.Dia ingin mendengar rencananya.Nabila duduk sambil berkata dengan tenang."Sekarang Pangeran Hans sedang memimpin pasukan untuk menyerang Negara Naki."Saat mendengar Nabila mengungkit Pangeran Hans, Pangeran Kamal langsung berkata."Peperangan ini sangat penting. Ayah pernah mengatakan bahwa orang yang berani membuat masalah akan dibunuh."Nabila menggelengkan kepalanya."Aku tidak berniat bertindak seperti itu.""Maksudku adalah bahwa pasukan utama tentara digunakan untuk melakukan peperangan yang putus asa, ini berarti Kerajaan Jaming sudah menyerah pada Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari di mana Kerajaan Jaming tidak akan mengirim bala bantuan ke sana lagi.""Setahuku Pasukan Jaming yang tersisa di Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari sama sekali tidak bisa melawan serangan balik dari Kerajaan Puanin.""Lalu kenapa?" tanya Pangeran Kamal dengan tatapan mendesak.Nabila berkata dengan singkat."
Yuni merasa sedikit bersalah saat ditatap seperti ini oleh Putri Elise.Hanya saja, dia sama sekali tidak boleh mengatakan yang sebenarnya.Hanya Kaisar Negara Naki yang bisa membantunya melepaskan status budak, dia bahkan juga bisa memasuki istana Negara Naki dan menjadi selir kaisar di masa depan.Dia tidak boleh membiarkan Putri Elise menghancurkan segalanya.Yuni berlutut untuk menunjukkan kesetiaannya."Hamba melakukan ini demi Tuan Putri!""Kalau ... kalau Tuan Putri tidak memercayai Hamba, maka Anda bisa mencari orang lain untuk mendekati Kaisar Yohan!"Kaisar Negara Naki pasti akan curiga jika tiba-tiba mengganti orang.Putri Elise tidak mungkin melakukan hal sebodoh ini.Hanya saja, entah kenapa dia merasa jika Yuni adalah orang yang licik.Pada akhirnya harga diri Putri Elise menang.Di sini adalah Kediaman Tuan Putri, bagaimana mungkin Yuni yang hanya merupakan seorang pelayan berani bertindak seperti itu?Apalagi Yuni adalah orang yang patuh dan tidak berani mengkhianatinya
Pangeran Hans sudah membawa pasukannya untuk berperang, jadi tidak terdapat banyak pengawal di dalam kediaman saat Nabila menyusup di malam hari.Mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk setelah mencari selama tiga malam.Baron dan yang lain juga tidak mendapatkan kabar baik apa pun setelah memeriksa kediaman pangeran yang lain.Mereka masih belum menemukan tempat yang cocok untuk mengurung orang di istana.Saat Subad memeriksa Kediaman Pangeran Kamal, dia mendengar Pangeran Kamal sedang mengeluh dengan anak buahnya."Ayah lebih menyukai Hans, bagaimana aku bisa melawannya? Dulu masih ada Kaisar Yohan yang mengajariku, tapi aku sama sekali tidak bisa menemuinya sekarang!"Subad menangkap inti pembicaraan yang penting ini, lalu segera kembali ke penginapan untuk melaporkan hal ini pada Nabila."Yang Mulia, terlihat jelas jika Pangeran Kamal mengetahui di mana Kaisar dikurung!"Dibandingkan Subad, Nabila bersikap dengan tenang.Nabila kembali memastikan hal ini, "Apakah Pangeran Kamal
Pada awal tahun baru, Pasukan Jaming mendekati garis perbatasan. Para prajurit memiliki semangat yang tinggi dan menerjang kota perbatasan Negara Naki untuk merebut kembali kota yang hilang.Pangeran Hans diangkat menjadi panglima dan memimpin tiga pasukan.Kaisar Jaming memiliki harapan yang besar pada Hans dalam peperangan ini, jadi dia memberi banyak nasihat padanya."Hans, posisi putra mahkota akan jadi milikmu kalau kamu bisa memenangkan peperangan ini! Saudara-saudaramu yang lain juga akan menerima hal ini tanpa mengatakan apa pun!"Pangeran Hans mengangguk dengan hormat."Aku pasti tidak akan mengecewakan Ayah."Kaisar Jaming menatap putranya dengan puas. Di antara semua putranya, hanya Hans yang memiliki tampang yang sama dengannya.Pangeran Kamal berdiri di tengah kerumunan sambil menatap adegan ini dengan tatapan yang dalam.Ucapan Kaisar Negara Naki benar, Ayah benar-benar memperlakukan Hans dengan sangat baik!Selama prajurit bisa memenangkan peperangan, orang yang menduduk
Yuni telah dibawa masuk ke istana sejak kecil dan melayani Putri Elise.Sebenarnya Yuni berasal dari keluarga yang terkenal, hanya saja Yuni menjadi budak karena anggota keluarganya melakukan kesalahan.Yuni mengetahui jika dia bukanlah orang yang bodoh setelah mengikuti Putri Elise.Putri Elise diajari cara bermain kecapi, catur, menulis dan melukis oleh gurunya. Tapi Putri Elise tidak bisa menguasai semua ini meskipun sudah belajar sekeras mungkin, tapi Yuni bisa mempelajari semuanya dengan mudah.Para pelayan di istana selalu mengatakan jika Yuni pasti akan lebih terkenal dari Putri Elise kalau tidak menjadi budak.Hanya saja, orang yang terlibat dalam hal ini terkadang akan kebingungan.Yuni memang pintar, tapi dia bukan orang yang sangat pintar.Dia terlihat seperti orang yang berusaha untuk menunjukkan kepintarannya di depan Yohan.Ember yang berisi setengah air mudah untuk tumpah, sama seperti orang yang bisa berenang tapi tenggelam.Yuni memiliki kelemahan seperti ini.Yuni men
Kerajaan Jaming.Putri Elise telah diberikan kediaman oleh Kaisar Jaming, jadi dia tidak sabar untuk pindah ke kediaman barunya.Tidak semua tuan putri bisa memiliki kediaman, tapi ayahnya sangat menyayanginya.Hal yang membuatnya senang adalah Kaisar Negara Naki juga dibawa ke kediamannya.Meskipun ada orang yang diutus oleh ayahnya untuk mengawasi ruang rahasia dan tidak mengizinkan sembarangan orang masuk ke dalam, ini adalah kediamannya, dia pasti bisa menemukan cara untuk menemui Kaisar Negara Naki.Dari penjara sampai ke Kediaman Tuan Putri, kepala Yohan ditutupi dengan kain.Apalagi saat ini adalah malam hari, jadi tidak ada orang yang mengetahui hal ini.Putri Elise menyambut Yohan secara pribadi sambil berdiri di depan pintu ruang rahasia, dia terlihat seperti seorang pemburu yang membuat sangkar, kemudian melihat mangsanya masuk ke dalam sangkar dengan tatapan puas.Elise berkata dengan senang saat Yohan berjalan melewatinya."Kaisar Yohan, waktu kita sangat banyak."Raut waj