Share

Adikku, Pelakorku.
Adikku, Pelakorku.
Author: Butterfly 98

Bab 1

Author: Butterfly 98
last update Last Updated: 2022-05-29 14:51:14

Hari ini aku pergi ke kantor pagi-pagi sekali karena ada rapat penting. Setelah aku sampai diruanganku aku berniat memeriksa dokumen projects yang akan digunakan nanti.

"Loh kok gada!" tanganku sibuk mencari-cari didalam tas, namun tidak ketemu. ku coba mengingat kembali dimana aku letakkan dokumen itu.

"Astaga tertinggal diatas ranjang! Aku lupa membawanya," ucapku menepuk jidat.

tanpa tunggu waktu, segera ku raih ponselku dan menelfon Tania untuk memintanya mengantarkan dokumenku yang tertinggal dirumah.

beberapa kali aku mencoba menelfonnya tapi tidak kunjung diangkat. "Ah Tania kemana sih!"

Karena tak kunjung diangkat, aku berfikir untuk menghubungi suamiku, Zico.

Aku mencari kontaknya diponsel dan menghubunginya.

Beberapa kali aku mencoba menghubungi suamiku tapi tak juga ada jawaban, mungkin ia sedang sibuk bermain game jadi tak mendengar aku menelfonnya.

"Aduh Zico juga gak bisa dihubungi lagi!" keluhku memijit pelipis.

Aku berfikir sebentar dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang kerumah sebentar untuk mengambil dokumen penting itu, karena aku buru-buru, lebih baik

menggunakan ojol dibanding memakai mobilku.

Rasanya akan lambat jika aku memakai mobil.

Segera aku memesan ojol lewat aplikasi diponsel pintarku, beberapa menit kemudian ojol yang aku pesan akhirnya datang.

"Neng Bella ya?" tanya ojol itu memastikan.

"Benar mang, tolong antar saya sesuai titik tujuan ya!" Jawabku buru-buru.

"Siap neng!" ojol itu menyerahkan helem padaku.

"Yang cepat ya mang! Saya buru-buru soalnya." aku memakai helem dan naik ke motor.

"Oke neng!" mang ojol menjalankan motornya.

...

Beberapa menit kemudian akhirnya aku sampai dirumah. "Tunggu disini mang!" pintaku melepas helem dan berlari masuk kerumah.

Saat aku masuk, rumah terlihat sepi tidak ada pelayan yang berjaga, biasanya ada pelayan yang menyambut jika ada tamu. Tak ku hiraukan keanehan itu dan segera naik ke atas.

"sayang, pelan-pelan sedikit, ugh ... " suara seorang wanita yang tidak asing mengalihkan perhatianku.

sejenak aku terhenti.

bukankah itu suara adikku, Tania. sedang apa dia?

Aku melangkah mendekati asal suara tersebut, ternyata dari kamar gamingnya suamiku.

aku sedikit terkejut mengetahui tempat asal suara itu. sedang apa Tania di kamar gaming suamiku. ini aneh.

ku tepis semua pikiran buruk dari otakku, tak mungkin adikku itu melakukan hal buruk.

karena penasaran, akupun mencoba mengintip dari celah pintu karena kebetulan sekali pintu itu terbuka kecil.

Degh! Mataku memanas melihat sesuatu yang diluar dugaanku, sesaat aku membeku.

butiran air hangat membasahi pelupuk mataku, bibirku ikut bergetar sangking shocknya.

sesuatu yang menjijikan membuatku ingin berteriak.

melihat Tania tanpa busana sedang bergerumul dengan seorang pria yang berstatus sebagai kakak iparnya.

adikku dan suamiku? mereka berdua ...

ti-dak mungkin, a-apa ini mimpi?

"hari ini kamu lebih cantik, aku sampe gak bisa nahan hanya melihatnya. untung saja Bella ada meeting pagi ini, setelah kupastikan ia pergi aku langsung tak tahan ingin menyerangmu," ucap Zico sembari menciumi Tania.

"Benarkah aku sangat cantik? Apa aku lebih cantik dari kakakku?" Tania merangkul sembari mengelus punggung Zico.

terlihat dari wajah mereka, mereka sangat menikmatinya.

"Kau lebih cantik dari segi apapun dibanding Bella, kau bahkan lebih lihai memanjakanku diranjang." Zico menciumi leher Tania sambil memujinya.

"Dasar sayang aku, manis banget, ah!" desah Tania.

dalam ruangan itu, desahan mereka membuat jantungku kian sakit.  aku masih saja membeku dan berharap yang ku lihat itu bohong.

deru nafas dan erangan mereka menyadarkan ku bahwa semua yang ku lihat itu nyata. mereka  tengah ayik berlanjut bergerumul mesra tanpa tahu, aku disini menyaksikanya.

nafasku seakan mulai sesak, rasanya duniaku runtuh.

aku mundur perlahan ingin rasanya aku masuk dan membunuh mereka berdua,

tapi sangking shocknya aku hanya membeku.

aku lebih memilih pergi dan beralih ke kamarku yang tak jauh.  aku berjongkok menangis dengan menutup mulutku. Aku mencoba menahan suaraku.

hatiku sangat sakit, bagaima bisa ini terjadi?

mereka berdua adalah orang yang paling ku sayangi dan ku percaya. bagaima bisa mereka melakukan itu?

hati ini begitu tersayat saat melihat suami yg sangat kucintai berhianat dengan adik yang sangat kukasihi.

Aku menangis sejadi-jadinya tanpa suara, aku menangis meluapkan hatiku yang tidak baik-baik saja.

kenapa? bagaima bisa? apa salahku?

---

Zico Betrand adalah suamiku, kami baru menikah 2tahun dan belum dikaruniai anak, sebelum menikah kami sudah pacaran 2tahun jadi aku sudah menjalin kasih dengannya selama 4tahun.

Aku bertemu dengannya saat masih kuliah, temanku yang mengenalkan aku padanya. awalnya aku tidak tertarik dengannya, aku bahkan tidak meliriknya.

Waktu itu, di lain hari ban mobilku bocor saat dalam perjalanan ketempat kuliah, saat itu aku sangat bingung dan panik karena hari itu ada mata kuliah penting yang harus ku hadiri. Aku sibuk menghubungi bantuan, tapi tak kunjung tersambung.

Tiba-tiba Zico datang menghampiriku dan menawarkanku tumpangan dengan motor maticnya. Aku menimbang sebentar, karena aku buru-buru aku memutuskan untuk menerima tawarannya.

Dijalan yang tertiup angin, ia menceritakan berbagai kisah padaku. Awalnya aku tidak mendengarkanya, ia terus menceritakan sesuatu yang akhirnya aku tertarik dan mendengarkannya. Kami mulai berbincang di lama dimotor.

Karena hari itu, ia mulai menghubungiku lewat pesan, ntah darimana ia mendapatkan nomor ponselku. Aku membalas pesan-pesannya karena tidak enak dia pernah membantuku.

Semakin lama aku bertukar pesan dengannya, hubungan kami semakin dekat. Bahkan kami sesekali sering bertemu, Aku merasa ia berbeda dengan semua pria yang mendekatiku, ia tidak kaya, wajahnya pun biasa saja. Tapi setelah lama kelamaan aku mengenalnya aku mulai menyukai karakternya yang lembut, penyayang dan apa adanya itu.

Dan saat Zico menyatakan cinta padaku, aku yang mulai terpikat padanya menerima cintanya. Saat pacaran ia memperlakukanku sangat istimewa, perhatiannya padaku membuatku semakin mencintainya. Walau ia tak kaya Ia rela melakukan apa saja demi diriku, dan ia selalu menatapku penuh cinta. Walau dia pria yang cemburuan, aku sangat menyukainya.

Aku tidak terpengaruh dengan pria manapun kecuali dia, karena aku tidak ingin dia cemburu. Betapa aku sangat mencintainya karena mengira ia juga begitu mencintaiku hingga akhirnya ia melamarku dan aku menerimanya dengan cepat kamipun akhirnya menikah.

lalu kenapa sekarang ia tega mengkhianatiku? apa aku pernah melakukan kesalahan? mengapa Zico yang dulu ku kenal bisa berselingkuh dibelakangku.

kemana janji setia yang pernah ia ucapkan?

apalagi, wanita yang menjadi selingkuhannya tak lain adalah adikku sendiri. saudaraku satu-satunya, saudara yang paling ku percaya di dunia, Tania Fellias.

ia adalah adik kandungku. aku sangat menyanginya, apalagi setelah ibunda kami meninggal saat umurku 7tahun dan Tania 5tahun. aku semakin mencurahkan kasih sayangku pada Tania karena aku takut ia sedih kehilangan ibunda tercinta.

Aku sangat tulus menyayangi Tania, dimataku ia adalah adik kecil ku yang manis. aku selalu memanjakannya, mendengarkan sarannya, dan mengabulkan keinginannya.

Bahkan ketika ia meminta untuk tinggal denganku saat aku baru menikah dua tahun lalu, aku mengiyakan. Ia bilang ia tidak ingin pisah dariku, ia juga mengaku akan kesepian jika hanya tinggal bersama ayah, ia meminta tinggal denganku sampe ia menikah juga.

Aku yang sangat menyayangi adikku yang manis itu, tak ingin melihatnya sedih dan kesepian. Jadi tentu saja aku mengabulkan permintaan nya, walau bagaimanapun dia bukan orang lain. Dia satu-satunya adikku yang ku sayangi.

Ternyata kasih sayangku padanya tidak merata membuatnya juga menyayangiku. Ia selalu berkata ia sayang padaku Tapi apa faktanya? apa yang mereka lakukan sekarang? Mereka berdua menghianatiku!

perasaanku hancur berkeping-keping. apa yang harus ku lakikan sekarang?

menangkap basah sambil berteriak? memukul dan mengusir mereka?

tidak! itu terlaku mudah untuk mereka.

aku memang menyangi mereka, namun yang namanya penghianatan tidak bisa dimaafkan.

Aku menata hatiku kembali agar lebih kuat, aku takkan membiarkan mereka!

lebih baik aku bermain cantik dan diam-diam membalas penghianatan yang telah mereka lakukan dengan rasa sakit yang lebih menyakitkan, tenang dan tunggu saja brengsek!

Emh! ataukah ku lenyapkan saja ya mereka berdua?

Related chapters

  • Adikku, Pelakorku.   Bab 2

    Usai ku menenangkan hatiku, segera ku mencuci wajahku dan memperbaiki pakaian dan juga make-up ku. Ku tutupi mataku yang sedikit bengkak dengan makeup mata yang sedikit tebal.Drrttttt..!! Drrrttt..!!!Ponselku bergetar tertanda panggilan telfon masuk, tertera nama Viona di layarnya.["Halo, Bel. Kamu dimana? Bukanya tadi sudah ada di kantor? Mobilmu aja masih ada diparkiran,"] tanya suara diseberang sana.["Aku lagi dirumah Vio, tadi aku pulang sebentar naik ojol untuk mengambil dokumen yang tertinggal di kamarku,"] Jawabku.["Apa? Kamu dirumah, buruan ke kantor cepat! Kamu tahukan rapat penting hari ini dihadiri oleh Pak Edward, CEO dari perusahaan Albern Royal Group."]["Iya aku tahu aku akan cepat, aku tutup dulu. Bye,"] ucapaku mengakhiri telfon."hum ... sekarang saatnya tegar dan ayo kita hadapi dan balas perbuatan mereka. Oh ya aku harus mendahulukan projects penting ini dulu," tegasku.Segera ku ambil dokumen yang tertinggal diatas ranjang ku itu dan langsung keluar mendatangi

    Last Updated : 2022-05-29
  • Adikku, Pelakorku.   Bab 3

    Keesokan paginya aku bersiap berangkat, tak lupa aku membawa botol lemontea itu untuk dicek ke lab Danu, semalam aku sudah janjian dengan nya pagi ini."Sayang semalam kok tumben ga datangin aku dulu? biasanya kamu datangin aku dulu sebelum tidur!" tanya Zico memelukku dari belakang.Aku tersentak, reflek aku lepaskan pelukannya."Loh ada apa?" Tanyanya kaget."Ga apa sayang, aku kaget aja. Ohiya semalam aku cape banget, jadi ga sempet nyamperin kamu. maaf ya sayang, tolong ngertiin istrimu yang mudah lelah ini," kilah ku berbohong."Yaudah deh gapapa, kamu juga cape gara-gara gantiin aku di perusahaan, makasih ya sayang kerja kerasnya. Aku sayang banget sama kamu," puji Zico mengecup keningku."iya sayang, aku aku berangkat dulu ya," pamitku pergi.Aku tak ingin berlama-lama aku mulai muak dengan sentuhannya yang menjijikan.Aku janjian dengan Danu di kafetaria dekat kantor Danu, segera ku parkikan mobil dekat kafe dan bergegas masuk mencari Danu.Ku lihat ia duduk dekat jendela denga

    Last Updated : 2022-05-29
  • Adikku, Pelakorku.   Bab 4

    "Begini bel, lemontea yang kamu beri kamaren mengandung bubuk pollonium, itu adalah sejenis racun yg dapat membunuh secara perlahan kalau dikonsumsi secara rutin ..." Danu menghentikan ucapnya sejenak menatapku. wajahnya tampak lebih serius."dan racun itu tidak ada obatnya, racun itu pun tidak dapat dideteksi oleh dokter sekalipun, racun itu melumpuhkan syaraf secara perlahan dan mematikan otak. Gelaja awalnya adalah pusing, depresi,Gejala berat rambut rontok, hilang penciuman, syaraf kadang befungsi kadang tidak." aku membeku mendengarnya.Danu kemudian menarik nafas dan melanjutkan kalimatnya, "Gejala akhir anggota badan mulai lumpuh, syaraf otak mulai mati. Dan akhirnya meninggal dengan diagnosa penyakit mematikan," Jelasnya panjang lebar.Aku kembali terpaku mendengar penjelasan Danu.Tiba-tiba aku merasa takut, setega itukah mereka ingin melenyapkan ku.tanpa sadar air mataku jatuh, mengingat dua orang yang sebelumnya ku cintai merencakan pembunuhanku.sanggupkah aku menerima ke

    Last Updated : 2022-05-29
  • Adikku, Pelakorku.   Bab 5

    "tidak perlu dilepas, bawa saja pria itu kesini, kakakmu ini ingin melihat perawakannya." aku berkata santai sembari menyantap makananku."sayang, tolong jangan ikut campur masalah asmara Tania," sahut Zico. Ia terlihat sangat kesal.raut wajah suami laknat ku ini membuatku ingin tertawa saja."memangnya salah? aku hanya ingin melihatnya, apa kau juga tidak penasaran? dan lagi, kalau sampe pria itu memberikan barang langka begitu pada Tania, bukankah artinya dia sangat serius pada Tania?" kataku masih dengan senyuman santai."Cukup kakak! Ini urusanku!" Tania meninggikan suaranya sembari menggebrak meja.kalau dulu pasti aku akan merasa bersalah, dan membujuknya untuk meminta maaf. namun, tentu saja tidak kali ini."aku sudah selesai, silahkan kalian lanjutkan makannya," sambung Tania berdiri kemudian berlalu pergi."Lihat perbuatanmu Bella, mengapa kau membahas yang tidak penting?" sindir Zico.mengapa dulu aku gak sadar ya, suamiku sendiri sering membela adikku secara berlebihan.dul

    Last Updated : 2022-05-29
  • Adikku, Pelakorku.   Bab 6

    POV Tania...di kamar Zico."sayang besok adalah perayaan anniversary kita sekaligus ulang tahun kak Bella. Boleh gak aku memonopoli mu sayang? Aku hanya ingin merayakan anniv kita dengan panas." tanganku mengelus lembut dada bidangnya."Iya sayang, akupun hanya ingin bersama mu. Untuk besok aku hanya akan bersama mu," balasnya mengelus pipiku.aku tersenyum puas mendengar jawabannya."Tapi sayang, aku tak ingin membuat kak Bella curiga, bagaimana pun kita harus berhati-hati jangan sampai kak Bella curiga pada hubungan kita. Ingat Ayahku sangat menyayangi kak Bella jadi dia pasti akan memihak kak Bella," ucapku dengan raut sedih."Tenang sayang, Bella sangat mencintai ku, ia takkan mudah curiga padaku." Zico tersenyum penuh arti padaku.aku menyerit lalu mendorongnya pelan, "apa kau sudah merencanakan sesuatu sayang?" tanyaku penasaran.Zico berjalan memutar ke belakangku lalu memelukku mesra, bisa ku rasakan sentuhan bibirnya mendekat keleherku."tentu saja, aku berencana jam 12 mala

    Last Updated : 2022-05-29
  • Adikku, Pelakorku.   Bab 7

    tak lama aku keluar dari kamar Zico, aku melihat Kak Bella sedang menuruni tangga."Kak Bella udah pulang?" sapaku basa-basi, aku memberikan senyuman termanis untuknya. karena kak Bella sangat suka melihatku tersenyum."Iya barusan kok, aku langsung mandi karena gerah," jawabnya juga dengan senyuman.bukankah hubungan kakak beradik kami terlihat sangat rukun."Yaudah, tunggu sebentar yah. aku akan buatkan lemontea kesukaan kakak." sesaat aku ingin ke dapur, kak Bella mencegahku."Ga perlu, kakak lagi ga pengen minum lemontea soalnya."Aku menyeritkan dahi, ini pertama kalinya kak Bella menolak tawaranku."ada apa kak? apa lemontea buatanku sudah tidak enak lagi?" tanyaku dengan mata sedikit berkaca. aku ingin menarik simpatinya."bukan begitu, hanya saja-""mungkin kah kakak bosan dengan lemontea? Yaudah aku buatkan susu yah, gak boleh nolak yah pokoknya," ucapku memotong.aku merayu memegang dan berayun dilengan kak Bella, seperti sorang adik kecil yang merengek pada kakaknya.Kak Bel

    Last Updated : 2022-05-30
  • Adikku, Pelakorku.   Bab 8

    PoV Arbella...Setelah drama di ruang tamu tadi. Aku langsung kembali ke kamar pribadiku, terlalu lama bersama mereka membuatku mual.sebelumnya, saat pulang kerja. aku tak sengaja menangkap basah mereka berdua sedang bermesraan di kamar Zico, awalnya aku aku ingin mengabaikan lalu pergi.tetapi mendengar obrolan mereka, menarik sedikit perhatianku. aku mendengar tentang rencana annive romantis mereka besok dan tentang kado ulang tahunku.aku terkejut dan kembali merasa sakit hati, bagaimana tidak? ternyata annive penghianatan mereka bertepatan dengan ulang tahunku.sejak kapan?Mengapa selama ini aku tak pernah curiga?apa mereka begitu pandai menyembunyikannya?ataukah aku yang terlalu bodoh sehingga menjadi badut dirumah sendiri.walau sakit namun sudah tidak sesakit saat awal aku mengetahui nya.sepertinya hati ini sudah sedikit kebal.bagaimana jika aku mulai membalas mereka sekarang?aku tidak ingin menjadi orang bodoh lagi, sudah cukup mereka tertawa diatas penderitaanku.dan w

    Last Updated : 2022-05-31
  • Adikku, Pelakorku.   Bab 9

    Aku tiba dirumah pukul 11.15 malam. mataku berkeliling memperhatikan keadaan rumah yang begit.u sunyi.hmm ... tumben Tania tidak menyambut ku, biasanya ia akan muncul dan bertanya banyak hal, mungkinkah dia sedang sibuk mempersiapkan annive-nya yang romantis itu?karena penasaran, akupun diam-diam segera menuju kamar gaming Zico, perlahan mengintip mencari sosok Tania atau Zico.namun saat ku perhatikan, kamarnya sudah kosong. tidak ada tanda-tanda kehadiran mereka."kira-kira kemana mereka?" gumanku berfikir."Sayang." Aku terkejut mendengar suara pria yang ku kenal.Zico? kenapa dia tiba-tiba ada dibelakangku?"Ada apa sayang? kenapa kau seperti pencuri yang sedang mengendap-ngendap? Apa kau sedang mencariku?" raut wajah Zico terlihat heran."ah, y-ya aku sedang mencarimu diam-diam lalu berencana akan mengagetkanmu gitu," cengirku."apa kau ingin membuatku terkejut?" Zico merangkul pinggangku sembari mendekatkan wajahnya.kalau dulu mungkin aku akan merona dan berdebar, tapi sekaran

    Last Updated : 2022-05-31

Latest chapter

  • Adikku, Pelakorku.   Bab 71

    "Terima! terima! terima!" David, Brian, Rachel bersorak bersamaan.Edward mengangkat telapak tangan, sorakan itu seketika berhenti. "Bella, aku sudah pernah mengungkapkan perasaanku padamu sebelumnya. Ku harap kali ini kau menerimanya," ucap Edward masih di posisinya.Ku tutup mataku sejenak, lalu menatapnya. Sebenarnya aku belum yakin untuk memulai berumah tangga lagi, aku masih belum siap. Aku sangat takut akan kegagalan dan penghianatan. Aku tahu Edward bukan orang yang seperti itu, tetapi ketakutan tetaplah ketakutan.Ku layangkan pandangan ke semua sisi, persiapan yang begitu niat dan mewah dibuat khusus untukku. Zico saja tidak pernah melakukan ini, jika aku menolaknya maka aku akan menyakiti usaha dan juga orang-orang yang hadir disini."Ya, aku bersedia," jawabku tersenyum.Mata Edward melebar binar, ia berdiri dan tersenyum bahagia menatapku. "Sungguh?" tanyanya yang ku jawab dengan anggukkan.Spontan Edward memelukku erat, "kau sudah menerimaku, jangan harap untuk berubah pi

  • Adikku, Pelakorku.   bab 70

    Seusai makan siang itu, Edward mengantarku dan Viona kembali ke kantor."Bella, apa malam ini kau ada waktu? aku ingin membawamu ke sesuatu tempat," ucap Edward di dalam mobil. Aku menatapnya sebentar, "kemana?" tanyaku.Edward tersenyum, "rahasia, kau akan tahu nanti. Berdandanlah yang cantik," jawabnya. Mendengar itu membuatku merasa dejavu, ini mengingatkanku saat pertama kali dinner bersamanya."Ehem, ehem, bisakah aku turun dulu, baru kalian lanjutkan percakapan romantisnya?" sela Viona yang duduk di kursi belakang. Ia melipat tangan sembari melirik kami berdua."Ba-baiklah, nanti kau bisa menjemputku di rumah," ujarku pada Edward, tak ingin Viona menunggu lama. Aku membuka pintu mobil dan keluar, disusul juga dengan Viona yang ikut keluar."Oke sampai jumpa nanti malam," ujar Edward didalam mobil, aku membalas tersenyum dan melambaikan tangan padanya."Apa hubungan kalian sudah ada kemajuan?" tanya Viona tiba-tiba."Kemajuan apa yang kau maksud?" aku bertanya balik padanya."Kem

  • Adikku, Pelakorku.   bab 69

    PoV Arbella…Sudah sebulan semenjak aku mengirim Tania dan Zico ke desa itu. Sekarang aku sudah tinggal kembali dirumah utama bersama ayah dan bibi. Sedang rumah lamaku telah terjual dua minggu yang lalu.Bulan lalu, aku memberitahu ayah. Bahwa aku sudah tahu tentang identitas Tania yang bukan adik kandungku. Awalnya ayah meminta maaf telah merahasiakannya, dan aku menolak permintaan maaf itu. Bagiku keputusan ayah dan mendiang ibu tidaklah salah, jadi tidak seharusnya ayah meminta maaf.Seandainya sejak awal Tania tidak mengkhianati ataupun berencana membunuhku, mungkin aku juga akan memilih untuk tidak mendengar rahasia itu.Berbicara tentang Tania, aku memberi tahu pada ayah, bahwa aku mengirimnya ke desa Geneva. Respon Ayah hanya diam, namun sorot matanya menyembunyikan kekhawatiran. Sebagai penenang aku bilang walau kota itu sedikit berbahaya, namun ada bawahan Edward yang menjaganya. Ayah menghela nafas lega setelah mendengar itu.Begitulah ayah. Sejahat apapun anaknya membuat l

  • Adikku, Pelakorku.   bab 68

    PoV Tania 2 ..."Tania … Tania … Bangunlah!" panggilan seseorang dan nafas yang begitu bau membangunkanku setengah sadar. Dengan sayup-sayup perlahan membuka mataku."Tania, …" Mataku terbelalak melihat wajah Zico yang begitu dekat dan bertelanjang dada. Sontak aku bangun dan mendorongnya. Tanganku kini kembali terikat, kepalaku terasa begitu pusing, dan kakiku yang begitu sakit.Zico terdiam dengan tangan yang juga terikat, aku menolah-noleh. Ternyata aku kembali kedalam mobil box, bedanya yang ini lebih sempit. Hanya ada aku dan Zico didalamnya.Mataku melebar melihat tubuhku yang hanya mengenakan pakaian dalam. "D-dimana bajuku?" tanyaku menyilangkan dada.Zico menatapku dingin, "seharusnya aku yang bertanya seperti itu! dimana bajumu? kenapa kau kembali dengan bertelanjang!" tanyanya setengah berteriak.Aku memalingkan wajah dan melirik kakiku yang dililit acak menggunakan bajunya."Kenapa kau diam saja? apa benar kata penjaga itu kau berniat menggodanya? katakan!" seru Zico, mata

  • Adikku, Pelakorku.   bab 67

    PoV Tania.…Hawa yang pengap didalam sebuah box mobil, aku tengah bersandar sembari berbagi udara dengan satu pria bodoh dan dua pria yang tak ku kenal.Walau tanganku telah diikat kembali, tetapi penutup mataku sudah dilepas. Tidak ada pemandangan, hanya cahaya remang dan rasa sesak untuk bernafas. Aku membenci ini!Kenapa? kenapa semua harus berakhir begini?Ku pikir dengan kepulangan ayah itu akan membebaskanku dari neraka buatan ini. Tapi apa? ayahku, satu-satunya harapanku malah tak berpihak padaku. Rasa sesak hatiku yang merasa sangat tidak adil! tanpa sadar rasa marah itu membuatku mengungkap rahasia dengan mulutku sendiri.Apa aku menyesal? tidak juga. Saat melihat raut wajah Kak Bella yang tak berdaya membuatku sedikit terhibur. Kak Bella sangat lemah terhadap kesehatan ayah, kenapa aku tidak menggunakan kesempatan itu dari awal?Aku ingin sekali membuat Kak Bella mencium kakiku, tapi aku malah berada disini! menyebalkan!Tiba-tiba mobil terhenti. "Apa kita sudah sampai?" tan

  • Adikku, Pelakorku.   bab 66

    Aku menghela nafas, kemudian menuntun Bibi untuk duduk disofa bersama. "Bibi, sungguh aku sangat terkejut mendengarnya. Apa semua itu benar? Tania bukan adik kandungku? mengapa aku tidak tahu?" tanyaku. Kenyataan itu membuatku masih terkejut, aku ingin tahu semua kebenarannya."Baiklah, akan Bibi katakan. Sebenarnya ini adalah rahasia yang ingin dijaga ibumu Bella. Kau tahu ibumu adalah wanita baik. Sebenarnya, ibumu memilik seorang adik angkat yang diselamatkan dari korban KDRT, namanya Wenda. Ibumu sangat menyangi adik angkatnya itu seperti adiknya sendiri ...""... Tetapi Wenda sangat berbanding terbalik dengan ibumu. Jika ia menginginkan sesuatu harus terpenuhi. Suatu ketika dua bulan sebelum pernikahanku, aku memperkenalkan calon suamiku Devan. Itu adalah awal petaka bagiku, karena setelahnya. Sehari sebelum pernikahanku. Tiba-tiba Wenda mengaku tengah hamil anak Devan ...""... Kau tahu betapa hancurnya duniaku saat itu Bella, aku bahkan sampai pingsan karena terkejut. Tanpa tah

  • Adikku, Pelakorku.   bab 65

    Selepas ayahku dibawa ke rumah sakit, David mengantar kami ke tempat ayahku dirawat. Perasaan campur aduk menghampiriku saat menunggu dokter keluar dari ruang ICU.Aku terus memegang tanganku berharap dan berdoa Ayah akan baik-baik saja. Sesekali Bibi dan Edward mengiburku yang terus gelisah, tapi aku tetap tidak bisa tenang.Sampai akhirnya dokter keluar dari ruangan Ayah, buru-buru aku menghampirinya dan bertanya keadaan ayahku."Syukurlah pasien dibawa tepat waktu, ia berhasil melewati masa kritisnya. Namun karena masih dalam pemulihan, saat ini keluarga tidak diizinkan menjenguk hingga pasien sadar," tutur dokter.Aku mengangkat kepalaku sembari mengusap lega, "syukurlah ayah tidak apa-apa," gumanku mengatupkan tangan.Tidak lupa aku berterimakasih pada dokter sebelum ia pergi.Bibi memelukku haru,"syukurlah Bella, ayahmu sekarang baik-baik saja." Aku mengangguk membalas pelukan Bibi.Seusai memeluk Bibi, pandanganku menoleh pada sosok pria tegas yang tengah duduk di kursi tunggu.

  • Adikku, Pelakorku.   bab 64

    PoV Arbella...Dua hari berlalu sejak aku menikahkan pasangan penghianat itu, sesuai rencana. Hari ini, aku dan Edward kembali menemui Tania dan Zico dirumah hitam, aku membawa dua paperbag dan melemparkannya ke dalam sel."Apa ini?" Zico meraih paperbag itu dan membukanya, "baju?" dia menoleh padaku dan mengernyit."Ya itu pakaian untuk kalian, tidak mungkin kalian akan pergi dengan tampilan lusuh seperti itu."Zico terdiam memandangi baju yang dipegangnya, sedang Tania terlihat tidak tertarik sama sekali."Pakailah cepat," kataku berbalik pergi. Namun tiba-tiba ponselku bergetar, aku mengambil ponselku dari saku. Ternyata Rachel yang meneleponku.["Halo Rachel,"] ucapku mengangkat telepon.Hening sejenak, aku mencoba memanggilnya lagi. ["Rachel?"]["Be-Bella, Ayah dan Bibimu ada dirumah sekarang."]Mataku membulat sempurna mendengarnya, ["Ayahku ada dirumah?"] seruku terkejut.["Y-ya dia memintaku menghubungimu dan menyuruhmu untuk pulang bersama Tania,"] ucap Rachel gugup.Pandanga

  • Adikku, Pelakorku.   bab 63

    PoV Zico 2...Hingga keluar dari gedung, senyumku tak henti-hentinya mengembang. Ternyata mantan istriku benar-benar baik sampai repot-repot mengurusi pernikahan kami. Aku gak sabar pengen cepat pulang dan menikmati hidup yang baru bersama Tania, istriku.Mertuaku adalah ayah yang royal pada anaknya, meskipun Tania tidak memiliki perusahaan. Pasti ayahnya akan memberi rumah dan modal sebagai hadiah pernikahan kami, aku tak sabar menerima itu.Tapi ada yang aneh, mengapa Tania terus diam? ia bahkan tidak mengukir senyum indahnya sepertiku. Ntahlah mungkin dia masih lelah.Tania masuk ke mobil duluan, diiringi dengan aku yang duduk disampingnya."Selamat atas pernikahan kalian," ucap pria yang di panggil Brian itu. Ia menyengir dan memberi dua penutup mata padaku.Aku mengernyit heran, "untuk apa itu? bukankah kalian akan mengantarku pulang kerumah?"Pria itu tertawa, "memang kalian punya rumah? Edward menyuruhku membawa kalian kembali ke sel terlebih dahulu, nikmatilah malam pertama ka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status