Share

Accidentally In Love (INDONESIA)
Accidentally In Love (INDONESIA)
Penulis: Cindy Chen

Pertemuan di Semak-Semak

Penulis: Cindy Chen
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-13 14:33:43

Karina Moon tidak begitu ingat kenapa ia bisa terbaring di atas rerumputan dan beratapkan langit malam. Ia merasa amat pusing akibat mabuk. Samar-samar, Karina bisa melihat dan merasakan ada seseorang di sampingnya. Ia cukup yakin kalau itu seorang pria. Seharusnya Karina pergi, tetapi ia tidak sanggup berdiri. Tiba-tiba tangan besar pria itu memeluk tubuhnya dan seketika Karina merasa hangat dan nyaman. Ia malah beringsut mendekat dan terlelap dalam pelukan pria itu.

Rasanya baru sebentar saja Karina tertidur, tetapi tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan besar dan hangat menyelusup ke bagian dadanya yang entah kenapa bisa terbuka. Karina nyaris mengerang ketika tangan besar itu menyentuh puncak dadanya. Kemudian ia mendengar bunyi jepretan-jepretan kamera. Karina berusaha membuka matanya dengan perlahan, matanya menyipit karena sinar matahari pagi yang begitu cerah dan menyilaukan. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria tampan sedang memeluknya, sebelah tangannya ada di dada Karina. Pria itu memejamkan matanya, tetapi Karina merasa wajahnya familiar.

“Aaaahhhhh!!” teriak Karina sambil mendorong pria itu. Pria itu pun terbangun dan menatap Karina dengan kebingungan. Namun, sedetik kemudian, Karina mengenali pria yang ada di hadapannya itu. Ia tinggi, tampan, beralis tebal, kulit putih, mata sipit, dan hidung mancung. Pria itu adalah idolanya sejak dulu. Dia sangat terkenal di sini, di Korea Selatan.

“Ka-kamu? Jus… Justin Kim?” tanya Karina sambil terduduk di atas rerumputan di balik semak-semak belukar.

“Kamu siapa? Kenapa ada di sini?” tanya Justin pada Karina.

“Kamu sendiri kenapa ada di sini?” balas Karina.

Justin tidak menjawab, ia mengalihkan tatapannya pada pakaian Karina yang sobek, menampakkan sebagian dada Karina. Karina mengikuti arah pandang Justin dan ia pun tersadar kalau sedari tadi asetnya itu terbuka dan dengan panik Karina menutupinya menggunakan tangan. Pantas saja, tangan pria itu terasa menyelusup ke dalam. Wajah Karina merona merah seketika.

“Ka-kamu yang membuat pakaianku jadi begini?” tuduh Karina.

Belum sempat Justin menjawab, Justin menyadari kalau mereka tidak hanya berdua di balik semak-semak itu, ia mendengar bunyi jepretan kamera. Bunyi-bunyian itu pula yang membuat Karina terbangun tadi.

“Hey!” serunya sambil berlari menyibakkan semak-semak.

Saat semak-semak tersibak, mereka menemukan paparazzi yang sedang mengambil gambar. Justin menutupi wajahnya dengan tangan, lalu berlari kembali ke arah Karina.

“Kamu ikut denganku sekarang!” seru Justin sambil mengambil pergelangan tangan Karina.

Tanpa menunggu jawaban, Justin menarik Karina agar ikut bersamanya. Justin membuka jaket yang ia kenakan lalu memakaikannya pada Karina, menutupi kepalanya. Ia kemudian memeluk bahu Karina dan membawanya berlari menghindari jepretan kamera. Karina merasakan jantungnya berdebar kencang dan ia tidak tahu harus melakukan apa lagi selain ikut dengan pria itu hingga sampai di mobil yang terparkir tidak jauh dari sana.

Justin menyalakan mesin mobil lalu mengendarai mobilnya dengan cepat. Karina masih termangu. Semuanya terjadi dengan cepat dan Karina merasa kepalanya sangat pusing, ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Kenapa ia bisa berada di balik semak-semak bersama aktor terkenal bernama Justin Kim?

Mobil melaju dengan cepat dan Karina mulai bisa mengingat. Karina ingat kalau semalam, ia sudah merasa sangat pusing ketika ia menenggak tequila terakhirnya di club. Namun, Karina masih ingin minum lagi.

“Satu gelas lagi,” ujar Karina sambil meletakkan kepalanya di atas meja Norman yang dingin, karena ia sudah tidak sanggup mengangkat kepalanya lagi. Bahkan tangan kirinya yang sejak tadi menopang kepalanya pun sudah tidak sanggup melakukannya.

“Kamu udah terlalu mabuk, Rina. Mendingan kamu pulang aja!” seru bartender yang sudah lama ia kenal itu.

Sejak ibunya meninggal, Karina memang sering mengunjungi club ini untuk mengatasi rasa kesepiannya. Sekarang, ayahnya yang brengsek membuat Karina minum lebih banyak dari biasanya. Karina sangat frustasi karena ayahnya tiba-tiba terlilit hutang dalam jumlah besar. Selama ini bisnis ayahnya baik-baik saja, Karina bisa lulus kuliah dengan baik, meskipun ayahnya tidak pernah ada untuknya. Karina bahkan bisa bekerja dan menyewa kamar kos-kosan yang cukup bagus karena ia tidak ingin tinggal dengan ayahnya.

Hari ini, ayahnya memintanya datang ke rumah. Karina berpikir mungkin ayahnya mau meluangkan waktu untuknya, tetapi ternyata Karina malah dipaksa untuk menikah dengan seorang pria tua kaya raya untuk melunasi hutang ayahnya.

“Kamu akan hidup mewah, Rina. Papa sudah menyiapkan semuanya dan kamu tidak bisa menghindar,” ujar ayahnya tadi siang.

Mendengar itu, Karina langsung lari dari rumah, meskipun ia tahu ayahnya akan dengan mudah menemukannya. Karina hanya ingin melampiaskan rasa frustasinya di club ini, mabuk untuk menenangkan rasa hatinya.

“Pelit!” maki Karina pada bartender.

“Pulang, Rina. Aku khawatir sama keadaan kamu yang kayak gini. Aku panggilin taksi,” ujar bartender itu.

Karina sudah setengah tidak sadarkan diri, sehingga ia hanya pasrah ketika bartender sudah memanggilkan taksi untuknya. Karina tidak begitu ingat bagaimana akhirnya ia berada di dalam taksi, tetapi supir taksi itu sudah tahu alamatnya dan ia pun akan diantar kembali ke rumah ayahnya. Karina melihat keluar jendela dan tersadar kalau ia memang sedang menuju ke rumah ayahnya. Bartender yang juga temannya itu memang mengetahui alamat rumah Karina.

“Pak, tolong putar arah aja. Saya mau pulang ke kos,” ujar Karina ketika ia mulai bisa menguasai diri.

“Alamatnya dimana, bu?” tanya supir taksi itu.

Karina mengingat-ingat alamat kosnya tetapi ia tidak bisa mengingatnya dengan jelas, jadi Karina membuka tasnya dan mencari handphone-nya, sebab ia mencatat segala sesuatu di sana. Namun, ketika ia membuka tas, Karina teringat kalau uangnya sudah habis untuk membeli minuman di Norman tadi. Bagaimana ia bisa membayar taksi? Karina mulai panik.

“Bagaimana, bu?” tanya supir taksi sambil menepikan mobilnya. Mereka sebenarnya sudah dekat dengan rumah ayah Karina, tetapi Karina tidak ingin kesana. Mereka berhenti di dekat sebuah tanah kosong yang tidak terurus. Semak belukar tumbuh dengan tinggi di sini.

Saking mabuknya, Karina juga tidak ingat pin dompet elektroniknya yang bisa dipakai untuk membayar taksi. Ia juga tidak bisa berpikir jernih.

“Pak… Maaf, pak. Uang saya habis…” ujar Karina sambil berusaha duduk tegak.

“Eh jadi ibu nggak bisa bayar? Seriusan ini?” tanya supir taksi itu dengan logatnya yang unik.

“Ma-maaf ya, Pak,” ujar Karina lagi.

“Sial banget aku hari ini! Sudah kamu turun aja di sini! Nggak usah bayar!” ujar supir taksi itu dengan sedikit kesal.

“Eh, Pak. Jangan di sini, Pak. Tempatnya serem!” protes Karina.

“Turun!” seru supir taksi itu. Ia kemudian turun dari taksi lalu membukakan pintu untuk Karina dan menariknya keluar.

Karina masih berusaha berdiri dengan tegak ketika taksi sudah melaju pergi.

“Sialan tuh supir!” maki Karina.

Karina berencana berjalan kaki ke rumahnya karena jaraknya tidak jauh lagi, tetapi ia kesulitan karena kepalanya benar-benar pusing. Langkah kakinya sempoyongan hingga akhirnya Karina kehilangan keseimbangan, ia memekik ketika ia jatuh terperosok ke antara semak-semak itu. Kepalanya terantuk batu hingga Karina benar-benar sangat pusing dan tidak bisa bangun. Karina menutup mulutnya dengan sebelah tangan ketika ia mengingat semuanya dengan jelas sekarang. Tapi bagaimana mungkin Justin Kim sengaja tidur di semak-semak itu?

Tidak ada yang tahu kalau Justin Kim, aktor terkenal itu, menyimpan segudang rahasia. Malam itu, ia sedang dikejar-kejar oleh seseorang. Justin yang terluka, segera berlari secepat mungkin menuju ke tempat yang aman. Ia menemukan sebuah semak-semak tinggi dan bersembunyi di sana. Namun, karena terluka, Justin terbaring, setengah tak sadarkan diri. Siapa yang sangka kalau akan ada seorang wanita mabuk yang terjatuh tepat ke pelukannya. Hangat tubuh wanita itu membuat Justin merasa nyaman dan ia pun memeluknya. Bagian dada wanita itu yang sobek karena terkait ranting pohon membuat Justin bisa menyelusupkan tangannya masuk. Detak jantung wanita itu membuat Justin tenang, sebab wanita itu sudah jelas adalah seorang manusia biasa. Tanpa sadar, Justin membiarkan tangannya berada di dada wanita itu semalaman.

Justin akhirnya bisa lolos dari kejaran paparazzi, ia kemudian kembali menatap Karina yang sedang bingung serta pusing. Gadis cantik itu memegangi kepalanya. Justin bisa menebak kalau ia mabuk semalam karena bau alkohol yang tajam.

“Kamu… Siapa nama kamu?” tanya Justin, tanpa menunjukkan sopan santun yang biasanya selalu ditunjukkan oleh orang Korea.

“Aku… Karina,” jawabnya.

“Karina, kamu harus ikut sama aku sekarang. Kita harus bicara,” ujar Justin.

Justin mengira Karina akan melawan dan meminta untuk dilepaskan, karena itulah ia mengatakannya dengan nada tegas, dingin, dan mengancam. Namun, reaksi Karina membuat Justin mengerutkan kening.

“Aku akan ikut,” jawab Karina sambil tersenyum dengan wajah merona merah.

Karina sama sekali tidak tahu kalau Justin Kim bukanlah manusia biasa.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Justin, nempel dikit, ketagihan ahhaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Berita Menyebar

    “Kamu sama sekali nggak takut sama aku?” tanya Justin bingung.“Nggak. Kamu idola aku sejak dulu,” jawab Karina polos sambil tersenyum.“Astaga… kamu agak terganggu,” gumam Justin.“Apa?”“Eh… Nggak. Lupain aja. Kita harus ngobrol di tempat yang aman. Kita punya masalah besar sekarang,” jawab Justin.“Oke,” jawab Karina dengan riang gembira.Justin diam-diam menghela nafas lalu mengem

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Usul Brilian

    “Ada kopi hitam nggak? Kepalaku masih pusing gara-gara mabuk,” ujar Karina ketika kedua pria itu menatapnya.“Ambil aja di dapur,” jawab Justin sambil menunjuk ke arah dapur.“Oke,” ujar Karina sambil tersenyum riang dan berjalan menuju dapur.“Koq dia baik-baik aja sih? Malah kelihatan senang?” tanya Norman bingung.“Entahlah, gue pikir dia agak sedikit terganggu deh,” jawab Justin.“Astaga, selera lo aneh-aneh bro,” ujar Norman.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Membuat Kontrak

    “Justin,” panggil Karina setelah Norman pergi ke ruangan lain untuk membuat kontrak.“Hmmm?” tanya Justin tanpa menatap Karina. Matanya terus menatap layar handphone-nya, padahal ia tidak membuka apapun sejak tadi. Ia hanya menghindar, tidak mau berbicara atau dekat-dekat dengan Karina. Situasi menjadi agak canggung.“Kenapa kamu ngeliatin layar handphone yang mati?” tanya Karina polos.Mendengar pertanyaan Karina, Justin menjadi malu. Ia berdeham, menutupi rasa malunya itu.“Suka-suka saku dong mau ngeliatin apaan,” jawabnya akhirnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Meminta Restu

    Saat mobil hampir sampai di rumah ayah Karina, tiba-tiba handphone Karina berdering.“Dari papa nih. Diangkat jangan?” tanya Karina bingung.“Angkat aja, Rina,” jawab Norman.Karina menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengangkat telepon dari ayahnya tersebut.“Yeoboseo?”“Rina! Kamu kemana aja?! Itu foto kamu sama cowok di semak-semak tersebar kemana-mana! Kamu di mana? Ini tetangga, wartawan, semuanya ngumpul depan rumah, papa nggak bisa keluar! Kamu jual diri sama aktor itu?! Pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Tidak Ada di Seoul

    Hari ini adalah hari keempat sejak musim gugur datang ke Incheon. Berhubung Incheon adalah kota padat yang didominasi oleh gedung-gedung besar, musim gugur tidak seberapa dirasa oleh penduduk di sana, karena tidak banyak pohon di pusat kota Incheon. Mobil hitam Justin melaju dengan kecepatan tinggi di jalan raya pusat kota, mendahului kendaraan-kendaraan yang melaju cukup pelan. Sesekali pria yang berprofesi sebagai aktor itu menatap arloji di tangan kirinya.Sebentar lagi sore tiba, ia harus cepat mencari makhluk yang baru saja ia dapati petunjuknya melalui mimpi beberapa hari lalu."Sialan, gara-gara masalah semalem, aku jadi harus keteteran," umpat Justin membanting stang bundarnya ke kanan, melaju di jalur yang sepi menuju Seoul. Dalam mimpinya ada gambaran kota Seoul yang didominasi oleh energi gelap yang sangat pekat. Kali ini mimpinya mengatakan bahwa Justin harus memburu makhluk itu di Seoul."Apa rubah ekor sembilan itu ada di Seoul sekarang?" gumamnya menambah kecepatan mobi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-01
  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Konferensi Pers

    Pagi-pagi sekali Norman sudah menelpon Justin yang masih terlelap. Justin menggerutu hebat karena managernya sangat cerewet setelah Justin mengangkat panggilan itu."Sebenernya dia ini manager apa orang tuaku sih?" gerutu Justin langsung bergegas ke kamar mandi, ia tak ingin mendengar ocehan Norman jika Norman tahu Justin belum bersiap-siap untuk konferensi pers nanti.Di sisi lain, Karina sudah bangun bahkan sebelum jam enam. Ia merasa gugup karena tidak pernah melakukan konferensi seumur hidupnya, dan sekarang ia harus melakukan ini di depan awak media, bersama dengan Justin. Ia hanya takut jika ada kesalahan dalam keterangannya di pers nanti. Karina berkali-kali keluar dan melihat kamar Justin, berharap pria itu sudah bangun dan akan memberinya arahan lebih lanjut mengenai pers mereka nanti."Gimana nanti kalau aku keliatan jelek? Terus gimana kalau nanti jerawatku keliatan?" oceh Karina menutupi satu jerawat di kening dengan concealer. "Aku gak boleh keliatan jelek kaya pas di sem

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-01
  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Bertemu Lagi

    Karina dan Norman tentu saja kebingungan melihat Justin berlari melewati kerumunan, menuju pintu keluar. Norman langsung menghampiri Karina dan mengajak Karina untuk keluar juga.Manager Justin itu sungguh tidak habis pikir kalau Justin bertindak ceroboh di depan media massa yang tengah membara. Dan sudah bisa dipastikan kalau para reporter itu akan menyebar berita bahwa Justin kabur saat pers belum ditutup sepenuhnya.Di sisi lain, Justin melesat dengan kekuatan yang ia miliki, dan seberusaha mungkin ia tidak ketahuan oleh orang-orang. Bagaimanapun caranya ia harus mencari makhluk berekor sembilan itu, ia harus memusnahkannya sesegera mungkin, karena semakin lama Justin mengulur waktu, maka akan semakin banyak korban yang menjadi sasaran makhluk tersebut.Justin menghentikan langkahnya, melihat bayangan besar yang berada di ujung jalan sepi. Cahaya matahari dari timur cukup membuat bayangan itu terlihat jelas.Ia menyipitkan kedua netranya untuk mencoba memperjelas siapa yang berada

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Monster Seribu Mata

    Justin merasa bahwa rubah ekor sembilan itu memiliki kekuatan yang luar biasa hebatnya. Bahkan ketika Justin melihat ekornya saja, sudah sangat bisa ditebak kalau kekuatan rubah ekor sembilan itu memiliki peningkatan dari sebelumnya. Mungkin saat bertemu lagi, rupa rubah itu akan terlihat bengis dan sangat mengerikan.Sofa letter U yang menghadap ke televisi saat ini dikuasai oleh Justin. Karina mungkin sedang memasak atau menyiapkan sesuatu untuk Justin. Sebenarnya Justin tidak meminta, tapi Karina bersikeras untuk tetap melakukannya.Mata Justin terpicing ketika Karina membawa tiga mangkuk makanan di atas nampan dengan langkah yang hati-hati. "Kamu ngapain masak sebanyak itu?" tanya Justin. "Ya buat kita, Kak," jawabnya menaruh nampan di meja. "Kok tiga?" imbuh Justin lagi. "Satu buat Kak Justin, dua buat aku," Karina menyengir kuda.Justin tidak habis pikir kalau wanita ini sangat random, dan tingkahnya tidak bisa ditebak."Kok Kak Justin diem aja? Mau aku suapin, ya?!" seru Karina

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02

Bab terbaru

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Kebahagiaan

    Sepuluh tahun kemudian."Papa!"Suara nyaring ini memenuhi rumah hingga Karina menutup telinganya. "Jangan teriak-teriak, Papa lagi keluar," jawabnya dengan menyiapkan sarapan di meja makan. "Kakek! Lihat Mama, Mama marahin aku terus," katanya dengan berlari memeluk sang Kakek."Timothy! Mama gak marahin kamu kok, habisnya kamu teriak-teriak terus dari tadi. Makan dulu," Karina duduk di sebelah papanya, yang sekarang menjadi kakek dari putranya yang berusia sepuluh tahun.Timothy Kim, putra pertama keluarga kecil Justin dan Karina. Ia mewarisi kekuatan Justin yang bahkan lebih kuat dari Justin. Tanpa Timothy ketahui, ia bisa membuka segala dimensi hanya dengan memikirkannya saja. Di usianya yang kesepuluh, Timothy meraih juara lomba lari di sekolahnya. Karena pada dasarnya kecepatan lari itu ia warisi dari sang papa. Timothy belum bisa mengendalikan kekuatan yang ia miliki. Karena Justin juga belum memberi tahu putranya kalau putranya itu memiliki kekuatan, dan papanya bukan manusia.

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Setelah Semuanya

    Pernikahan sudah usai, malam ini bukan malam yang ditunggu, melainkan malam yang menegangkan, pasalnya tepat setelah pesta pernikahan selesai, Justin harus dengan berat hati bertarung dengan iblis. Iblis itu rupanya sejak tadi menunggu Justin dan Karina keluar dari Chapel. Dia mengincar Justin karena keberadaan Justin membahayakan iblis dan monster di muka bumi.Karina mondar-mandir di kamar menunggu Justin kembali, ia masih dalam balutan gaun pengantin yang indah, bahkan riasannya juga belum terhapus.Di sisi lain, Justin menghadapi iblis tingkat biasa, tapi cukup membahayakan manusia. Ia tidak memanggil Pangeran Biru maupun Alice. Ia ingin terbiasa melawan makhluk jahat sendirian. Karena ia juga tidak mungkin terus menerus memanggil Alice dan Pangeran Biru untuk membantunya.Untung saja iblis itu bisa disingkirkan oleh Justin secara mudah. Karena tingkat kekuatannya yang tergolong sebagai iblis biasa. Berbeda dengan Ruin, Sin Rose, Rubah ekor sembilan, ataupun iblis Norman yang ting

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Ikatan Sehidup Semati

    Hari ini adalah hari pernikahan tanpa persiapan. Papa Karina membuka acara itu dengan membuka identitas Karina sebagai putrinya di depan semua pegawai kantornya. Hana sangat terkejut mendengar itu, karena ia pernah memarahi Karina saat Karina membuat Justin benjol tempo hari itu. Kalau tahu dia anak dari pemilik perusahaan, tentu saja Hana akan diam saja."Saya akan menjadikan Karina sebagai pemimpin, menggantikan saya di Moon interior ini. Saya menaikkan jabatan bukan karena dia putri saya, tapi karena keberhasilannya dalam bekerja yang luar biasa, peningkatan produk dan penambahan produk itu sangat mampu menarik perhatian dari para pecinta interior classic modern. Dan untuk Park Hana, saya ucapkan terima kasih karena telah membantu perkembangan perusahaan ini. Untuk semuanya, saya berterima kasih karena kalian bekerja dengan baik dan jujur, saya harap akan tetap seperti ini meski pemimpin Moon interior akan berganti. Akan ada beberapa orang yang naik jabatan karena memiliki potensi

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Makan Malam

    Karina dan Papanya saling menatap, tak lama kemudian ada suara ketukan pintu yang membuat keduanya berhenti menatap. "Permisi," ujar seseorang dari luar ruangan. "Masuk," balas Karina. Ternyata itu adalah asisten dari papanya. Saat ia masuk, suasana sangat canggung karena raut wajah papanya sangat aneh."Ada apa?" tanya papanya pada sang asisten."Produksi interior jenis vintage dan classic sedang dalam peningkatan, bagaimana dengan kerja sama dengan perusahaan HS Eksterior? Apa perlu diberhentikan?""Tidak perlu, bahas ini di luar saja," balas papanya berjalan keluar dari ruangan, diikuti asistennya yang membawa sebuah dokumen berisi beberapa produk perusahaan yang akan mengalami peningkatan atau pembaruan.Karina langsung menutup pintu saat mereka pergi, lantas mondar-mandir di depan pintu dengan perasaan takut. Karina ingin menjelaskan semuanya saat nanti makan malam, karena ia tahu, kalau papanya akan marah jika tiba-tiba Justin kembali setelah meninggalkan Karina.***Sore datang

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Kamu Kembali

    Karina masuk ke mobil, begitu juga dengan Martin. Ia membawa mobilnya ke tepi jalan. Karina masih dalam keadaan yang sama, ia terus menanyakan perihal identitas pria bermarga Kim itu."Rin," Martin menghela nafasnya."Apa?""Maaf aku udah bohongin kamu."Karina merasa dunia seperti sedang berhenti, meski tidak ada yang menghentikannya. Netranya menahan genangan air yang menumpuk di pelupuknya. "Jadi, kamu beneran Kak Justin?" tanya Karina, memastikan kalau apa yang ia dengar dari bibir Martin adalah kebenaran.Beberapa detik selanjutnya, pria itu mengangguk. Karina ingin pingsan sekarang. "Tega kamu Kak, bohongin aku kayak gini. Puas kamu?!" Karina membuka pintu, menutupnya dengan keras hingga mobil itu terguncang.Sosok Martin yang ternyata adalah Justin itu keluar, mengejar Karina, karena Karina berjalan dengan langkah cepat. "Rin!" Justin meneriaki Karina, tapi Karina tidak mau tahu, karena ia sudah merasa sedang dipermainkan.Setelah berlari mengejar Karina cukup jauh, Justin berh

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Bencana Seoul

    Setelah suara misterius di kamar Karina, sontak Karina menyalakan lampu kamarnya, dan orang yang ada di kamarnya saat ini membuat Karina benar-benar terpaku karena kehadirannya yang sangat tidak mungkin."Kak Justin!!!" Karina tentu saja histeris. Ia melotot sampai matanya hampir terlepas. Bahkan Karina menampar pipinya sendiri.Mata Karina mencoba terbuka, dan Karina sadar, itu hanyalah mimpi. "Jadi, ini cuma mimpi?" Karina menyalakan lampu kamarnya, ia melihat ke arah di mana di dalam mimpi itu ia melihat Justin berdiri di sana.Dengan berat hati, Karina mematikan lagi lampunya, meratapi kenyataan yang benar-benar menyakitkan. Harapannya bertemu Justin dalam mimpi terwujud, tapi itu justru membuat hati Karina semakin terkoyak dan tersayat.Kenyataan macam apa ini? Di ambang keputusasaan yang membuatnya menggila. Sejauh tujuh hari ini, ia sudah bisa perlahan terbiasa, tapi sejak ia bertemu Martin, ia gagal lagi untuk melupakan Justin. Mungkin Karina memang membutuhkan waktu yang lama

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Martin Kim

    Waktu berlalu begitu cepat, dan jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Karina menutup laptopnya dan bersiap pulang untuk beristirahat. Karina melihat ada Martin yang sedang berjalan menuju basement, lantas ia berlari untuk menghampiri Martin."Martin!" teriak Karina, Martin berhenti dan menoleh ke arahnya. Tapi ia langsung kembali pergi setelah tahu yang memanggilnya adalah Karina. Pelipis Martin terlihat sedang diperban, dan itu sepertinya akibat benjolan tadi pagi yang dibuat Karina. Karina berlari dengan kekuatan Naruto untuk mengejar Martin."Stop!" Karina kembali menutup pintu mobil Martin saat Martin baru saja membukanya dan akan masuk. "Martin, boleh saya ngobrol sama kamu?"Martin menghela nafasnya dan mengangguk pasrah. "Mau ngobrol di mana?""Di sana," Karina menunjuk sebuah cafe yang terletak di depan kantor. Martin berjalan mendahului Karina setelah meletakkan tasnya di dalam mobil. Karina mengekori Martin menuju cafe tersebut.Setelah memesan makan dan minum, Karina tidak

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Bertemu Iblis

    Sudah sejak tujuh hari lalu, Justin pergi dari dunia Karina. Kini Karina sudah merasa ia bisa hidup meski tanpa Justin. Karena Justin ada di hatinya, untuk ia kenang sebagai mimpi yang terindah. Kemampuan Karina untuk merasakan adanya kehadiran iblis juga semakin sirna. Tidak lagi seperti saat ia bersama Justin, ia bisa melihat makhluk jahat dan merasakan energinya dengan jelas.Hari ini ia pergi ke kantor, tapi terlambat karena taxi yang biasa ia tumpangi, sekarang tidak lewat di depan jalan rumahnya. Karina terpaksa menunggu taxi lebih lama karena tidak ada kendaraan lain. Meski ia memiliki mobil papanya, Karina tidak mau menggunakan itu, ia ingin suatu saat Karina bisa membeli mobilnya sendiri.Selang beberapa menit, ada taxi yang dari kejauhan mendekat ke arah Karina. Karina menghentikannya. Ia lega karena ada taxi yang lewat, bukan apa-apa, ini hari Minggu, jadi sangat jarang taxi yang lewat."Pak, ke kantor Moon interior, ya?""Baik. Minggu-minggu begini kerja, mbak?""Sebenarny

  • Accidentally In Love (INDONESIA)   Pulang Bersama Papa

    Karina melepas kedua earphone di telinganya. Ia terdiam untuk sesaat, mencoba mendengarkan lagi suara yang memanggil namanya. Suara itu benar-benar tidak asing, lantas ia tergerak untuk keluar kamar, dan melihat siapa yang datang. Saat membuka pintu, Karina agak terkejut karena suara itu memang suara papanya. "Papa? Papa kenapa? Tumben banget," Karina membuka jalan agar papanya masuk."Rin, papa minta maaf," papa Karina menunduk setelah duduk di sofa, tangannya tergerak menyatukan telapak tangan. "Papa kenapa minta maaf?" Karina mendekat. "Selama ini papa udah jahat sama kamu, papa cuman mikirin uang, uang dan uang. Papa gak mikirin kamu sama sekali. Papa minta maaf," katanya dengan nada tersendat karena menahan tangis. "Pa, jangan minta maaf gitu," Karina meraih tangan papanya, dan memeluk pria itu."Papa menyesal lakuin itu semua, papa minta maaf, Rin.""Papa itu papa Karina, papa gak perlu minta maaf sampai kayak gini.""Kamu gak benci sama papa?""Karina emang pernah benci sama pa

DMCA.com Protection Status