Alasan lain kenapa hutan ini disebut sebagai hutan larangan yaitu tidak ada yang tau seberapa luas hutan ini sebenarnya. Bahkan oleh satelit sekalipun hanya terlihat bayangan gelap yang samar.Sementara itu, waktu semakin mendekati tengah malam dan Indira yang sedang mengendalikan tubuh Awan berlari semakin jauh ke dalam hutan.Dikejar oleh pembunuh yang sangat kuat dibelakangnya, membuat Indira tidak berniat berhenti sedikitpun. Ia memacu kekuatannya mencapai tingkat ekstrim dan kekuatannya yang baru saja pulih, kembali harus terkuras dengan sangat cepat.Di lain sisi, Awan merasakan keanehan yang mulai menganggunya. Dalam pandangan Awan, suasana hutan yang gelap dan hanya disinari oleh bulan purnama, terlihat berbeda."Indira, apa kamu melihat banyak bayangan yang sedang mengelilingi kita?" Tanya Awan coba memastikan."Bayangan? Bagaimana mungkin! Malam ini adalah malam purnama. Kalaupun ada bayangan itu hanya karena efek cahaya bulan." Jawab Indira singkat dan tidak terlalu memusin
Awan terlempar hampir sepuluh kilometer dari tempat Indira berada dan saat ia membuka mata, Awan sempat tergagap karena merasa asing dengan lingkungan sekitarnya yang begitu sepi dan gelap.Terakhir, ia masih ingat saat serangan lawan hampir mengenainya. Seharusnya, mustahil untuk dapat menghindari serangan sebesar itu. Namun kenyataannya, ia bukan saja tidak terluka tapi juga berada di tempat yang tidak ia ketahui.Bagaimana ia berpindah tempat?Samar, Awan mendengar suara ledakan dari tempat yang sangat jauh dan membuat pijakan di bawah kakinya sedikit bergetar.Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan musuh. Mustahil ada manusia yang bisa bertahan dari serangan seperti itu.Memikirkan itu membuat Awan terpikir akan nasib Indira."Indira, Indira kamu dimana?"Awan memanggil nama Indira berulang kali, namun tidak ada respon dari gadis mistis berparas imut tersebut. Awan mendapat firasat buruk, "Jangan-jangan?"Sebuah kemungkinan buruk terlintas dalam kepala Awan dan ekspresinya se
Dalam klan Atmaja terdapat tujuh dewa perang dengan pasukan elit masing-masing di belakang mereka. Selama ke tujuh dewa perang ini masih ada maka tidak ada satupun musuh yang berani mengusik klan Atmaja. Sekte Bulan Darah tanpa terkecuali.Tidak hanya di wilayah Asia, pamor mereka bahkan sudah menyebar luas hingga seluruh dunia. Sehingga wajar jika wanita misterius tersebut tampak begitu tertekan saat melihat kemunculan Aldo. Sangat jarang seorang dewa perang muncul, sekali kemunculan mereka akan membuat dunia berguncang.Dalam kegugupannya, wanita misterius tersebut dengan cepat menganalisis situasi.Biasanya, dewa perang seperti Aldo akan muncul bersama pasukannya. Namun kali ini, ia tidak melihat ataupun merasakan keberadaan orang lain selain mereka di sana. Jika tidak, ia akan berpikir bahwa misinya saat itu sudah terungkap. Jika seperti itu, ia mungkin tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari hutan ini. Namun, karena hanya ada Aldo dan bocah laki-laki di sampingnya, itu artinya Al
Apa yang dipikirkan Aldo tidak jauh berbeda dengan apa yang ada dalam benak lawan.Anggota sekte Bulan Darah sadar, meski bergabung dan menyerang Aldo bersama-sama, mereka masih bukan lawan yang sepadan untuk seorang dewa perang yang telah mencapai tahap grandmaster tahap menengah seperti Aldo. Namun, lawan mereka bukan hanya Aldo seseorang. Masih ada bocah belia yang yang ia panggil sebagai ketua muda. Sebagai dewa perang klan, Aldo tidak mungkin mengabaikan keselamatan ketuanya.Jelas Aldo sangat mementingkan keadaan ketuanya. Selama mereka bisa menyerang bocah ini, maka Aldo bisa ditekan. Itu sebabnya, mereka tanpa ragu-ragu dan dengan sengaja membagi kelompok mereka menjadi dua. Dengan begitu, mereka seolah berkata, "Kami akan menyerang ketuamu, apa kamu bisa melindunginya?""Hehehe, dewa perang klan Atmaja, apa kamu pikir bisa menghadapi kami semua sambil melindungi ketuamu? Menyingkirlah dan berikan bocah di belakangmu itu pada kami dan kami tidak akan menyentuh kalian berdua!
Rasa dingin yang sangat menusuk seperti jutaan jarum ditusukan langsung ke tulangnya. Rasa sakitnya begitu luar biasa dan membuat Awan hampir tidak tahan dan berpikir bahwa mati lebih baik daripada harus menahan siksaan seperti itu.'Apa ini yang dimaksud Seno tadi?' Pikir Awan bertanya-tanya.Awan tidak mengerti apa maksud ucapan Seno sebelumnya sampai ia mengalaminya sendiri.Pertama, Awan melihat bayangan yang tidak biasa sampai akhirnya ia hanya bisa melihat bayangan saja tanpa bisa melihat lingkungan sekitarnya. Ini merupakan fase di mana Awan melihat wujud kekuatan sejatinya. Selanjutnya, Awan harus melewati fase ujian pembangkitan dengan siksaan rasa dingin yang sangat luar biasa.Awan lalu teringat dengan kalung yang diberikan Seno dan dikatakan sebagai bantuan agar ia bisa menghadapi ujian pembangkitannya. Sayangnya, kalung itu sekarang sudah hancur.Meski begitu, Awan tidak ingin menyerah. Ia bertekad untuk memperjuangka
Salah satu alasan kenapa jurang itu disebut sebagai jurang gelap adalah karena selain tidak ada yang tahu seberapa dalam jurang tersebut sebenarnya, juga karena misteri yang meliputinya. Selain kegelapan total tidak ada cahaya sedikitpun yang menerangi bagian dalam jurang.Siapapun yang jatuh ke dalamnya akan merasa seperti memasuki lobang lobang gelap tanpa dasar.Begitupun dengan Awan, entah sudah berapa lama ia terjatuh ke dalam jurang dan tubuhnya masih melayang turun tanpa tahu kapan ia benar-benar akan jatuh ke dasar jurang atau jurang ini memang tidak memiliki dasar sama sekali?Awan sendiri, sudah sejak tadi tidak sadarkan diri.Rasa dingin yang sangat menusuk dan ditambah oleh tekanan udara yang sangat kuat, membuat Awan kehilangan kesadarannya. Waktu tengtah malam semakin dekat bersamaan dengan malam purnama mendekati puncaknya dan Awan sekarang berada dalam keadaan yang sangat kritis.Sementara itu, tubuh Awan terus mel
Kelopak mata Awan mengerjap beberapa kali sebelum matanya terbuka sepenuhnya. Rasanya ia sudah tertidur sangat lama, hingga tubuhnya serasa pegal. Lalu, setelah tersadar sepenuhnya, Awan terkejut saat merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Ia merasa seperti terbangun dalam tubuh yang berbeda karena ia merasa jauh lebih kuat dan vitalitasnya meningkat drastis hingga berkali lipat dari biasanya. Saat itu, ia jelas-jelas melihat sekelilingnya gelap tanpa cahaya seolah-olah ia sedang berada dalam ruang yang sangat gelap. Namun, di sisi lain ia justru bisa melihat setiap detail di sekelilingnya dengan lebih jelas. Misalnya, ia bisa tahu kalau saat itu dirinya sedang berada dalam gua yang sangat asing. Tidak hanya gua, bahkan setiap benda yang terdapat di dalam gua, baik itu besar atau kecil bisa terlihat dengan jelas seolah matanya ada di mana-mana. Tidak hanya benda yang ada di depannya tapi juga di belakang dan bahkan benda yang jauh darinya, seolah penglihatannya menjadi ti
Vika merasakan jika keinginan membunuh Awan sama sekali tidak berkurang karena peringatannya dan bahkan semakin bertambah kuat. Bisa dilhat, kalau Awan bukanlah tipikal orang penakut yang akan menyerah hanya karena mengetahui bahwa lawannya jauh lebih kuat dari dirinya. Apalagi, orang itu telah membunuh ibunya. Meski harus mati, Awan tetap akan membalaskan dendam ibunya.Melihat itu, Vika tersenyum penuh arti. Ia merasa tidak salah menilai Awan dan berkata, "Tapi, aku bisa membantumu menjadi lebih kuat agar dapat membalaskan dendam ibumu. Tidak hanya membalas pembunuh ibumu, tapi juga membalas mereka yang coba mencelakaimu kemarin.""Benarkah?" Tanya Awan dengan tatapan menyala.Tentu saja ia bukan orang bodoh yang akan bertindak tanpa rencana. Hanya saja, ia kehilangan kendali karena dibutakan oleh hasrat balas dendamnya. Sekarang, mendengar Vika bersedia membantunya, bagaimana ia tidak bersemangat?Vika telah menyelamatkan hidupnya, karena itu Awan yakin jika Vika bukanlah sosok yan
Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad
Dinding gua bergetar dan beberapa batu mulai berjatuhan. Gua yang telah ada selama ibuan tahun tersebut sepertinya tidak bisa lagi bertahan.Di saat bersamaan, Awan membuka mata dan aura kuat tampak mengelilingi seluruh tubuhnya.Dibanding sebelumnya, penampilan Awan yang sekarang terlihat seperti seorang pertapa. Rambutnya sedikit lebih panjang serta wajahnya yang tampan mulai ditutupi oleh jambang dan kumis tipis."Haah!" Awan menarik napas dalam dan melepaskannya ke udara dan seketika udara keruh memenuhi udara sebelum menguap tersapu angin.Awan tidak tahu berapa lama waktu yang telah ia habiskan untuk menyerap pil roh. Namun, hasil yang ia tuai melebihi dari ekspektasi naga Ragnarok terhadapnya. Ia telah berhasil membuka simpul ke tiga dan sekaligus mencapai level Pemutusan Roh.Sekarang, Awan dapat merasakan jumlah reiki di dalam tubuhnya meningkat drastis yang membuat tidak hanya kekuatannya meningkat berkali-kali lipat tetapi juga kemampuan persepsinya jadi lebih luas dan ter
Tanpa terasa dua hari sudah berlalu sejak Awan mulai berlatih teknik pemurnian tubuh naga.Naga Ragnarok yang sedang menjaga api di luar bejana dibuat terkejut begitu bejana tempat Awan berada tiba-tiba retak dan sebuah cahaya menyilaukan keluar dari dalamnya.Tidak lama setelah itu, bejana yang terbuat dari perunggu tersebut pecah dan sosok Awan muncul dari dalamnya dengan berselimutkan cahaya keemasan."Bagaimana mungkin? Dia benar-benar berhasil menyempurnakan tahap pertama pemurnian tubuh naga?" Seru Ragnarok tidak percaya.Bagaimana tidak? Teknik ini sejatinya adalah teknik bangsa naga karen mereka terlahir dengan fisik khusus dan juga api bawaan yang sudah ada semenjak mereka lahir.Namun, Awan menggunakan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan elemen air untuk mengendalikan amukan api saat pemurnian tubuh naga.Tidak hanya berhenti disitu, Awan juga berhasil menyempurnakan teknik ini lebih cepat dan menyatu sempurna dengannya.Ragnarok bisa melihat jika cahaya yang menyelimu
"Namun, sebelum kamu menyerap teratai inti bumi dan memurnikannya, kamu harus menguasai teknik tubuh naga secara sempurna terlebih dahulu.""Teratai inti bumi ini mungkin cukup untuk mengantarmu naik tingkatan kecil menjadi Pembentukan Jiwa tahap puncak dan kalau beruntung, itu bisa membuatmu selangkah lebih dekat membuka simpul ketiga dalam tubuhmu.""Apa? Senior juga tahu tentang simpul dalam tubuhku?" Ujar Awan terkejut.Kultivasi Awan sangat unik dan berbeda dengan kultivator pada umumnya. Itu karena ia mewarisi teknik kultivasi dari raja Asura. Didalam tubuh Awan terdapat dua belas simpul murni yang membatasi kekuatan sejati. Sejauh ini, Awan baru membuka dua simpul dan jika ia membanding kekuatannya dengan tetua Wahyu yang ia lawan sebelumnya, Awan menyimpulkan kekuatannya berada di level Pembentukan Jiwa tahap menengah. Hanya saja, perbedaan pengalaman serta kekuatan, Awan masih berada setingkat di bawah tetua Wahyu.Namun, cara menentukan tingkat kekuatan Asura bukan dengan ti
Awan mengyunkan dager sepasang dager di tangannya beberapa kali untuk menguji kemampuannya lebih lanjut. Semakin lama ia menggunakannya semakin Awan dibuat kagum. Selama ini Awan belum pernah menggunakan senjata meski dalam warisan Asura terdapat beberapa teknik beladiri menggunakan senjata. Mungkin karena ia belum menemukan senjata yang cocok dengannya.Namun ketika ia menggunakan dager pemberian Naga Ragnarok, Awan seperti menemukan kecocokan dengan senjata tersebut.'Tebasannya sangat tajam namun tidak meninggalkan jejak apapun, sangat sempurna sebagai senjata pembunuh yang sangat mematikan. Beratnya juga ringan dan membuatnya menjadi sangat fleksibel. Bahkan, setelah diayunkan hampir tidak meninggalkan jejak lintasan angin. Meski begitu, hanya dengan mengayunkannya seperti ini, sudah cukup untuk membelah benda ringan.' Pikir Awan kagum."Senior naga, dari apa senjata ini terbuat? Ini terlihat kokoh dan sangat tajam seperti terbuat dari baja namun jelas ini bukan baja. Selain itu,
"Nak, terima warisanku ini!" Naga Ragnarok menjentikkan jarinya dan sebuah cincin hitam melayang tepat di depan Awan.Dengan cepat Awan meraih cincin tersebut dan menatap Ragnarok dengan penuh tanya. Bagaimanapun cincin ditangannya itu hanya terlihat seperti cincin hitam biasa dan bahkan tanpapermata ataupun ukiran apa-apa di permukaannya alias polos.Lalu, apa maksudnya naga Ragnarok menyebut cincin tersebut sebagai warisan."Hmn, aku lupa! Diduniamu sekarang mungkin sangat asing dengan benda ini. Kamu pasti sudah mengaktifkan kesadaran ilahimu, benar?"Awan mengangguk ringan, "Iya, sudah senior naga.""Kalau begitu gunakan kesadaran ilahimu dan lihat apa yang ada dalam cincin ditanganmu itu!" Perintah naga Ragnarok.Meski masih sedih bingung dengan maksud dibalik perintah naga Ragnarok namun Awan tetap menurutinya. Selama ini, Awan hanya menggunakan kemampuan kesadaran ilahinya untuk melihat apa yang tidak bisa dijangkau oleh inderanya. Karena itu, ia heran kenapa naga Ragnarok me
"Maksud anda tanaman ini, senior naga? Hahaha, tolong maafkan aku! Kalau aku tahu kalau tanaman ini adalah milikmu, aku tidak akan pernah mengambilnya." Ujar Awan mengeluarkan tanaman inti bumi dari balik pakaiannya dengan senyum canggung.Saat ini, meski teratai inti bumi memiliki khasiat yang luar biasa, Awan tidak akan berani memiliki pikiran untuk mengambilnya. Sebesar-besar khasiat teratai inti bumi langka tersebut, nyawanya masih lebih berharga.Itu sama saja dengan seekor semut yang bermimpi coba merebut sebuah apel dari seekor gajah.Namun, satu hal yang tidak disangka-sangka oleh Awan, ternyata Ragnarok tidak lagi berminat dengan tanaman langka ditangannya."Sudahlah! Sekarang, tanaman ini tidak lagi berguna untukku."Awan di hati bingung sejenak dan sempat berharap dalam hatinya. Namun, seketika ia teringat dengan sesuatu dan bertanya dengan hati-hati, "Senior naga, apa itu karena aku memetik tanaman ini sebelum 'waktu'nya?"Untuk khasiat khusus tertentu, tanaman langka seper
Awan tenggelam ke dasar telaga. Tidak tahu berapa lama dirinya tidak sadarkan diri karena diseret oleh ular raksasa tersebut. Satu hal yang jelas, saat ia sadarkan diri, ia hanya menemukan kegelapan total. Tapi, itu bukan lagi berada di dalam air melainkan dalam ruang hampa yang sangat gelap dimana panca indera normal tidak akan berfungsi.Namun, berbeda halnya dengan Awan, didalam dirinya terdapat warisan kekuatan raja Asura sang penguasa kegelapan. Berada di dalam kegelapan seperti ini, Awan justru bisa melihat dengan sangat jelas berkat kemampuan bawaannya.Hanya saja, baru saja kesadarannya kembali, Awan dibuat terkesiap dan reflek melompat mundur sambil mengambil sikap waspada dengan mata tajam memperhatikan sekitarnya.Terakhir, Awan masih ingat dengan sangat jelas kalau dirinya sedang diseret ke dalam air oleh monster ular bintang lima. Ular itu terlihat sangat ingin membunuhnya. Lalu, di mana ular itu sekarang? Dan di mana dia berada saat ini? Sejauh mata memandang hanya ada
Dibawah perlindungan prajurit bayangan Awan, Dian dan yang lainnya berhasil keluar dengan selamat dari gua.Meski ada beberapa puluh orang yang sudah disiapkan oleh Edi untuk berjaga-jaga dan membunuh jika ada keluarga Saka yang berhasil keluar. Sebuah rencana yang licik dan kejam tanpa membiarkan satupun saksi mata yang hidup. Hanya saja, dengan kekuatan prajurit bayangan Awan, mereka semua dengan mudah disingkirkan."Si-siapa mereka sebenarnya, tetua Dion?" Tanya Shelma dengan ragu-ragu.Berada dalam perlindungan mereka, membuat Shelma dan yang lainnya tidak perlu repot-repot lagi bekerja. Mereka bahkan tidak mengeluarkan keringat sedikitpun. Untung saja, pasukan sekuat itu berada di pihak mereka. Tetua Dion menggeleng dan menjawab lirih, "Aku juga tidak tahu! Sepertinya, mereka di bawah perintah dokter jenius Awan."Tetua Dion sendiri juga dibuat terkejut dengan kemunculan pasukan bayangan sekuat ini. Tapi, kenapa Awan tidak mengeluarkan mereka sedari awal? Jadi mereka tidak perlu